SAKIT KEPALA SEBELAH MIGRAINE
A. Pengertian
Migrain adalah sakit kepala yang amat sangat. Biasanya orang yang menderita sakit hanya di satu area pada kepala. Pada saat Anda terserang migran, mungkin Anda akan lebih sensitif terhadap suara dan Cahaya. Dan Anda juga akan merasa sangat mual.
Penyakit Migrain (migraine) juga dapat diartikan sebagai sindrom neurologis yang ditandai oleh persepsi tubuh yang berubah, sakit kepala parah, dan mual. Secara fisiologis, sakit kepala migrain adalah suatu kondisi neurologis, lebih umum pada wanita daripada laki-laki.
Kata migrain dipinjam dari Bahasa Perancis Kuno migraigne (aslinya “megrim”, tetapi dieja ulang/respelled pada tahun 1777 di Model Perancis kontemporer). Istilah Perancis tersebut berasal dari pelafalan vulgar Kata Latin hemicrania, dimana istilah itu sendiri didasarkan pada Bahasa Yunani hemikrania, dari akar Bahasa Yunani untuk “setengah” dan “tengkorak”.
Sakit Kepala Migrain yang khas adalah unilateral (satu sisi / sebelah) dan berdenyut, biasanya berlangsung 4 – 72 jam. Gejalanya termasuk mual, muntah, photophobia (meningkatnya kepekaan terhadap cahaya), dan phonophobia (meningkatnya kepekaan terhadap suara). Sekitar sepertiga orang yang menderita migrain merasakan aura-visual yang tidak biasa, penciuman, atau pengalaman indrawi lain yang merupakan tanda bahwa migrain akan segera terjadi.
Penyebab pasti migrain masih belum begitu jelas. Diperkirakan, adanya hiperaktiftas impuls listrik otak meningkatkan aliran darah di otak, akibatnya terjadi pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi. Pelebaran dan inflamasi ini menyebabkan timbulnya nyeri dan gejala yang lain, misalnya mual. Semakin berat inflamasi yang terjadi, semakin berat pula migrain yang diderita.
B. Tanda dan Gejala
1. Gejala Awal : Satu atau dua hari sebelum timbul migrain, penderita biasanya mengalami gejala awal seperti lemah, menguap berlebih, sangat menginginkan suatu jenis makanan (misalnya coklat), gampang tersinggung, dan gelisah.
2. Aura : Hanya didapati pada migrain klasik. Biasanya terjadi dalam 30 menit sebelum timbulnya migrain. Aura dapat berbentuk gangguan penglihatan seperti melihat garis yang bergelombang, cahaya terang, bintik gelap, atau tidak dapat melihat benda dengan jelas. Gejala aura yang lain yaitu rasa geli atau rasa kesemutan di tangan. Sebagian penderita tidak dapat mengucapkan kata-kata dengan baik, merasa kebas di tangan, pundak, atau wajah, atau merasa lemah pada satu sisi tubuhnya, atau merasa bingung. Penderita dapat mengalami hanya satu gejala saja atau beberapa macam gejala, tetapi gejala ini tidak timbul bersamaan melainkan bergantian. Suatu gejala aura biasanya menghilang saat nyeri kepala atau gejala aura yang lain timbul. Namun kadang-kadang gejala aura tetap bertahan pada permulaan sakit kepala.
3. Sakit kepala dan gejala penyerta : Penderita merasakan nyeri berdenyut pada satu sisi kepala, sering terasa di belakang mata. Nyeri dapat berpindah pada sisi sebelahnya pada serangan berikutnya, atau mengenai kedua belah sisi. Rasa nyeri berkisar antara sedang sampai berat. Gejala lain yang sering menyertai nyeri kepala antara lain :
a. Kepekaan berlebihan terhadap sinar, suara, dan bau.
b. Mual dan muntah.
c. Gejala semakin berat jika beraktifitas fisik.
4. Gejala Akhir : Setelah nyeri kepala sembuh, penderita mungkin merasa nyeri pada ototnya, lemas, atau bahkan merasakan kegembiraan yang singkat. Gejala-gejala ini menghilang dalam 24 jam setelah hilangnya sakit kepala. Dan tanpa pengobatan, sakit kepala biasanya sembuh sendiri dalam 4 sampai 72 jam.
C. Faktor pencetus
Faktor pencetus migrain yang paling dominan adalah konsumsi makanan tertentu yang bisa memicu migrain, kurang tidur atau tidur yang berlebihan, tidak makan (diet) yang menyebabkan kadar gula darah sangat rendah atau hipoglikemia, stress (fisik dan mental), dan tekanan emosi, bau-bauan yang menyengat,
dan paparan sinar matahari yang berlebihan, perubahan suhu yang mendadak, dan faktor hormonal.
Namun faktor Pemicu lain dapat dikategorikan sebagai perilaku, lingkungan, infeksi, makanan, kimia, atau hormonal, antaralain adalah :
a. Kecemasan.
b. Stress atau tekanan emosi.
c. Kurang tidur atau Tidur berlebihan.
d. Pola makan yang tidak teratur.
e. Cahaya yang berlebihan.
f. Perubahan hormon (pada wanita).
g. Perubahan cuaca atau tekanan udara.
h. Bau yang sangat menyengat atau asap rokok.
i. Sinar yang sangat terang atau pantulan sinar matahari.
j. Konsumsi makanan tertentu seperti coklat, MSG, dan kopi.
k. Jarang berolahraga.
l. Terbiasa mengonsumsi makanan yang diwetkan serta tinggi lemak.
Menurut MedlinePlus Medical Ecyclopedia, memberikan daftar beberapa faktor yang menjadikan pemicu migrain sebagai berikut :
1. Reaksi alergi.
Lampu yang terang, suara keras, dan bau tertentu atau parfum.
Fisik atau stres emosional.
Perubahan pola tidur.
Merokok atau terpapar asap.
Makan berlebih.
Alkohol.
Fluktuasi siklus menstruasi, pil KB, hormon fluktuasi selama transisi menopause.
Ketegangan sakit kepala.
Makanan yang mengandung tyramine (anggur merah, keju yang dilayukan, ikan asap, hati ayam, buah ara, dan beberapa kacang-kacangan), monosodium glutamat (MSG) atau nitrat (seperti daging, hot dog, dan salami).
Makanan lain seperti cokelat, kacang, selai kacang, alpukat, pisang, jeruk, bawang, produk susu, dan makanan yang difermentasi atau acar.
Adapaun faktor dari hormonal juga menjadi penyebab terjadinya migrain antaralain adalah :
Saat haid, akibat berubahnya kadar hormon estrogen dan progesteron yang cepat.
Saat meminum pil antihamil, juga mengakibatkan naik turunnya kadar hormon-hormon kewanitaan (estrogen, dan progesteron).
Saat terdapatnya gangguan/masalah kandungan, misalnya siklus haid yang tidak teratur, kista indung telur, atau setelah menjalani operasi pengangkatan rahim (akan mengalami serangan migrain dengan kecenderungan dua kali lipat lebih besar).
Saat masa kehamilan, dimana banyak terjadi perubahan hormon dalam viskositas darahnya.
D. Klasifikasi
1. Migrain biasa
Gejalanya : nyeri berdenyut di salah satu sisi kepala dengan intensitas sedang hingga berat.
Migrain klasik
Gejalanya : gangguan penglihatan seperti melihat garis bergelombang, cahaya terang, bintik gelap, atau tidak dapat melihat benda dengan jelas.
Migrain haid
Umumnya timbul beberapa hari sebelum, saat atau sesudah haid.
Migrain komplikasi
Gejala : sering disertai gangguan sistem saraf seperti mati rasa pada kulit dan geli, kesulitan dalam berbicara atau mengerti pembicaraan, tidak mampu menggerakkan lengan dan kaki.
5. Pencegahan
a. Medis
1. Beta bloker, misalnya propanolol.
2. Penghambat Kanal Kalsium, yang mengurangi jumlah penyempitan pembuluh (konstriksi) darah.
3. Antidepresan, misalnya amitriptilin, antidepresan trisiklik, yang terbukti efektif untuk mencegah timbulnya migrain.
4. Antikonvulsan.
b. Dari individu
1. Mengenali pencetus migrain dengan membuat buku harian.
2. Tidur dan beraktifitas secara teratur.
3. Makan teratur, dan menghindari makanan yang dapat mencetuskan migraine.
4. Mengatasi stress.
5. Menghindari asap rokok, baik sebagai perokok aktif maupun pasif.
6. Pengobatan
1. Medis
Pengobatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan obat anti nyeri yang dapat dibeli tanpa menggunakan resep, seperti parasetamol atau obat NSAID yang lain. Atau berbagai obat seperti dibawah ini :
a. Anti-Inflamasi Non Steroid (NSAID) seperti : aspirin, ibuprofen yang merupakan obat lini pertama untuk mengurangi gejala migrain.
b. Triptan (agonis reseptor serotonin). Obat ini digunakan untuk menghentikan serangan migrain akut secara cepat.
c. Ergotamin, misalnya Cafegot, obat ini tidak seefektif triptan dalam obati migrain.
d. Midrin, obat yang terdiri dari Isometheptana, asetaminofen, dan dikloralfenazon. Atau kombinasi antara asetaminofen (parasetamol) dan profenazon.
2. Tradisional
Untuk pengobatan secara mandiri dapat dilakukan dengan berbagai macam cara seperti dibawah ini :
a. Akupuntur, dengan menggunakan metode tusuk jarum yang sangat halus pada bagian anggota tubuh tertentu untuk meningkatkan aliran energi disekujur tubuh, hal ini dapat membantu relaksasi otot dan mengurangi nyeri kepala hebat.
b. Tekhnik relaksasi, membantu menurunkan stress yang diduga dapat menimbulkan migrain.
c. Memperbaiki pola makan dengan memperbanyak makan makanan yang mengandung vitamin B2, seperti gandum, kacang-kacangan dan polong-polongan, daging merah dan perbanyaklah minum air putih setidaknya 8 gelas sehari.
d. Penderita migrain yang juga mengalami mual dan rasa tidak enak di perut bisa mengkonsumsi jahe atau makanan yang mengandung jahe.
e. Selalu mengontrol lemak dalam darah karena bisa memicu migrain. Mengurangi makanan yang berlemak jenuh, saus, gorengan.
f. Penderita migrain peka teradap cahaya, oleh karenanya disarankan untuk beristirahat di tempat yang gelap dan tenang, dan buat keadaan psikologis rileks.
g. Dapat mengompres kepala dengan es atau air dingin untuk menyempitkan pembuluh darah.
h. Hangatkan dan istirahatkan leher dengan pijatan lembut, karena migrain juga bisa disebabkan karena leher yang kelelahan.
i. Hindarkan segala pemicu dan penyebab-penyebab migrain, misalnya tidur yang berelebihan, atau kurang tidur, polusi, stress, sinar matahari yang terlalu terang atau pantulan sinar matahari.
j. Dapat mengkonsumsi obat sakit kepala. Bagi Ibu hamil obat yang relatif cukup aman untuk dikonsumsi yaitu, golongan analgetik misalnya acetaminophen (paracetamol), aspirin, antireptik.
k. Hindari mengkonsumsi zat-zat yang kurang baik bagi tubuh, misalnya alkohol, anggur merah (wine), feniletilalamin dalam coklat, kafein, keju yang mengandung asam amino tiramin (dalam keju masak seperti brie, camembert) yang mampu mengurangi serotonin dalam otak sehingga aliran darah terganggu.
l. Untuk penderita migrain hindarkan dari bahan-bahan seperti ini karena biasanya lebih sensitif terhadap zat aditif dalam bahan makanan, seperti MSG, nitrit, aspartame (pemanis buatan),tetrazin, dan sulfite (dalam minuman alcohol dan wine).
📝WA INKES
(Sumber ada pada kami)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar