NARASI
Narasi bisa berisi 'fakta', bisa pula 'fiksi' atau rekaan yang direka-reka atau dikhayalkan oleh pengarang saja. Yang berisi fakta adalah kisah nyata, biografi (riwayat hidup seseorang), otobiografi (riwayat hidup seseorang yang ditulisnya sendiri), kisah-kisah sejati seperti "Pengalaman yang tak terlupakan", dan yang lainnya.
Agaknya yang banyak diminati oleh khalayak adalah yang fiksi atau rekaan, akan tetapi kita sebagai Muslim yang menjunjung tinggi kejujuran dan merendahkan kedustaan tidak selayaknya membuat fiksi yang hakekatnya berisi kebohongan dan kedustaan.
Kisah nyata sangat banyak bertebaran dalam kehidupan, tidak kalah menariknya dibanding dengan fiksi-fiksi yang hanya khayalan-khayalan para pendusta.
Maka dari itu, Narasi yang kita buat haruslah benar-benar terjadi, baik dialami oleh orang lain maupun penulis sendiri. Untuk menulis narasi yang pernah dialami orang lain butuh pendataan yang valid, wawancara terhadap pelaku atau tokoh-tokoh dalam narasi tersebut, juga survey lokasi sebagai latar dalam kisah. Survey lokasi perlu dilakukan agar penulis bisa menghayati suasana kejadian dan menuangkan dalam bentuk tulisan tanpa adanya unsur kedustaan.
Untuk melakukan hal tersebut dalam keadaan kita baru belajar menulis, adalah sangat sulit. Maka dari itu, untuk mudahnya kita dalam belajar ber narasi hendaknya menulis kejadian-kejadian yang penulis alami sendiri dulu saja.
Mau belajar menulis tulisan yang enak dibaca ?
Monggo gabung Channel "Menulis dan enak dibaca"
telegram.me/menulisdanenakdibaca
Ditulis oleh :
Rachmadi Tri Atmojo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar