Selasa, 12 Desember 2017

Said bin Jubair, Antara Ruqyah dan Perintah Ibunya

Mendahulukan Perintah Ibu

Abu Syihab Musa ibn Nafi rahimahullahu,

"دَخَلْتُ عَلَى سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ بِمَكَّةَ وَقَدْ أَخَذَهُ صُدَاعٌ شَدِيدٌ ، فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ مِمَّنْ عِنْدَهُ : هَلْ لَكَ أَنْ نَأْتِيَكَ بِرَجُلٍ يَرْقِيكَ مِنْ هَذِهِ الشَّقِيقَةِ ؟ قَالَ : لَا حَاجَةَ لِي فِي الرُّقَى."
(حلية الأولياء: رقم الحديث: 5897)

"Aku menemui Said ibn Jubair di Makkah dan beliau terkena sakit kepala yang hebat. Maka seorang lelaki yang berada di sisinya berkata, "Apakah engkau berkenan jika kami datangkan seorang yang dapat meruqiyah sakit kepalamu?"
Beliau menjawab, "Aku tidak membutuhkan ruqiyah."
(Hilyatul Aulia-Abu Nu'aim Al Ashfahani, riwayat no. 5897).

Di dalam riwayat lain Said ibn Jubair rahimahullahu mengisahkan,

"لُدِغْتُ ، فَأَمَرَتْنِي أُمِّي أَنْ أَسْتَرْقِيَ ، فَكَرِهْتُ أَنْ أُعْصِيَهَا ، فَنَاوَلْتُ الرُّقَا بِيَدِي الَّتِي لَمْ تُلْدَغْ" .
(البر والصلة للمروزي, رقم الحديث: 57)

"Aku disengat (oleh binatang berbisa), ibuku menyuruhku untuk meruqiyahnya, aku pun enggan untuk mendurhakainya, maka aku meruqiyah dengan tanganku yang tidak disengat."
(Al Bir wash Shilah-Imam al Mawardi, riwayat no. 57)

Silahkan Anda qiyaskan pada kehidupan Anda!

Ketika ego dan keinginan pribadi kita berbenturan dengan perintah sang ibu, maka rendahkan diri-diri kita.

Semoga Allah mudahkan kita tuk menjadi anak yang berbakti dan terjauh dari sikap durhaka terhadap kedua orang tua kita, amin.
➖➖➖
💐 Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➖➖➖
💾 Arsip lama terkumpul di catatankajianku.blogspot.com dan di link telegram http://bit.ly/1OMF2xr
@SedikitFaidahSaja

#kisah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar