ANTARA KEMAKSIATAN DAN KETAATANMU
ﻗﺎﻝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴﻢ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ :
" ﻭ ﻛﻞ ﻣﻌﺼﻴﺔ ﻋﻴﺮﺕ ﺑﻬﺎ ﺃﺧﺎﻙ ﻓﻬﻲ ﺇﻟﻴﻚ
ﻭ ﻗﺎﻝ ﺇﻥﺗﻌﻴﻴﺮﻙ ﻷﺧﻴﻚ ﺑﺬﻧﺒﻪ ﺃﻋﻈﻢ ﺇﺛﻤﺎ ﻣﻦ ﺫﻧﺒﻪ ﻭ ﺃﺷﺪ ﻣﻦ
ﻣﻌﺼﻴﺘﻪ ﻟﻤﺎ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺻﻮﻟﺔ ﺍﻟﻄﺎﻋﺔ ﻭ ﺗﺰﻛﻴﺔ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﻭ
ﺷﻜﺮﻫﺎ ﻭ ﺍﻟﻤﻨﺎﺩﺍﺓ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺑﺎﻟﺒﺮﺍﺀﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﺬﻧﺐ ﻭ ﺃﻥ
ﺃﺧﺎﻙ ﺑﺎﺀ ﺑﻪ، ﻭ ﻟﻌﻞ ﻛﺴﺮﺗﻪ ﺑﺬﻧﺒﻪ ﻭﻣﺎ ﺃﺣﺪﺙ ﻟﻪ ﻣﻦ
ﺍ ﻟﺬﻟﺔ ﻭﺍﻟﺨﻀﻮﻉ ﻭ ﺍﻹﺯﺭﺍﺀ ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺴﻪ ﻭ ﺍﻟﺘﺨﻠﺺ ﻣﻦ
ﻣﺮﺽ ﺍﻟﺪﻋﻮﻯ ﻭ ﺍﻟﻜﺒﺮ ﻭ ﺍﻟﻌﺠﺐ ﻭ ﻭﻗﻮﻓﻪ ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻱ
ﺍﻟﻠﻪ ﻧﺎﻛﺲ ﺍﻟﺮﺃﺱ ﺧﺎﺷﻊ ﺍﻟﻄﺮﻑ ﻣﻨﻜﺴﺮ ﺍﻟﻘﻠﺐ ﺃﻧﻔﻊ
ﻟﻪ ﻭ ﺧﻴﺮ ﻣﻦ ﺻﻮﻟﺔ ﻃﺎﻋﺘﻚ ﻭ ﺗﻜﺜﺮﻙ ﺑﻬﺎ ﻭ ﺍﻻﻋﺘﺪﺍﺩ
ﺑﻬﺎ ﻭ ﺍﻟﻤﻨﺔ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻭ ﺧﻠﻘﻪ ﺑﻬﺎ، ﻓﻤﺎ ﺃﻗﺮﺏ ﻫﺬﺍ
ﺍﻟﻌﺎﺻﻲ ﻣﻦ ﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭ ﻣﺎ ﺃﻗﺮﺏ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﺪﻝ ﻣﻦ
ﻣﻘﺖ ﺍﻟﻠﻪ
مدارج السالكين ١ / ١٣٤
Al Imam Ibnul Qoyyim -rahimahullah- berkata,
🔹 "Setiap kemaksiatan yang karenanya engkau mencela saudaramu, maka kemaksiatan itu (dosanya) akan kembali kepadamu".
Kemudian beliau -rahimahullahu- berkata,
🔴 "Sesungguhnya celaanmu terhadap saudaramu (karena dosa yang dilakukannya), itu lebih besar dosanya daripada dosa yang dilakukan oleh saudaramu dan lebih dahsyat kemaksiatannya, karena terkandung padanya (anggapan bahwa dirimu memiliki) kehebatan untuk melakukan ketaatan, penyucian diri, serta pujian atas dirimu sendiri dan anggapan bahwa dirimu terbebas dari dosa, dalam keadaan (kamu memandang) saudaramu kembali dengan memikul dosa-dosa.
🔥Mungkin saja penyesalan saudaramu atas dosa-dosanya dan segala yang terlahir dari dosa-dosa tersebut seperti: rasa hina, ketundukan, kecaman atas dirinya sendiri, dan selamatnya dia dari penyakit ingin diakui, sombong serta bangga diri dan (ditambah lagi) dengan dia senantiasa mengahadap kepada Allah dengan kepala yang tertunduk, pandangannya yang khusyu, dan hatinya yang luluh lantah (itu semua) adalah lebih bermanfaat dibandingkan dengan kehebatanmu untuk melakukan ketaatan, upaya kerasmu memperbanyak ketaatan, rasa banggamu dengan ketaatan, dan anggapanmu bahwa dirimu telah memberikan nikmat kepada Allah dan makhluknya dengan ketaatan tersebut.
🔖 Sungguh alangkah dekatnya pelaku kemaksiatan ini kepada rahmat Allah dan alangkah dekatnya orang yang sombong dengan amalannya ini kepada kemurkaan Allah".
Sumber :
📚 (Madarijussalikin 1/134).
◼◼◼
✍🏻 tim S©🇮🇩
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
🌎 WhatsApp Salafy Cirebon
🌐 Chanel telegram :
http://t.me/salafy_cirebon
✍🏻 Menyajikan artikel dan audio kajian ilmiyah
◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻
Tidak ada komentar:
Posting Komentar