SEBAB-SEBAB TERHINDARNYA SESEORANG DARI KEJELEKAN PENDENGKI (ORANG YANG HASAD)
✅ Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :
☝ Seseorang akan terhindar dari kejelekan penghasad dengan sepuluh sebab, yaitu :
*1)* Memohon perlindungan dan penjagaan kepada Allah dari kejahatannya serta bersandar kepada-Nya.
*2)* Bertakwa kepada Allah dan selalu menjaga perintah dan larangan-Nya.
*3)* Berasabar menghadapi musuhnya, tidak berupaya memeranginya atau mengeluhkannya, dan tidak pula mengajak bicara dirinya untuk menyakitinya sama sekali.
*4)* Menguatkan tawakalnya kepada Allah, karena tawakal termasuk sebab terbesar bagi seorang hamba untuk dapat menolak sesuatu yang tidak dimampuinya seperti gangguan makhluk, kezhaliman, dan permusuhan mereka.
*5)* Tidak memberi kesempatan bagi hati untuk sibuk dan selalu memikirkannya, serta berupaya untuk menghapus dari benaknya. Setiap terbetik dibenaknya kejahatannya, maka janganlah ia menghiraukannya ataupun takut kepadanya, jangan pula mengisi hatinya dengan pikiran tentangnya. Ini semua termasuk obat termanjur dan sebab terkuat untuk menolak kejelekan pendengki.
*6)* Selalu menghadap kepada Allah dan ikhlash kepada-Nya. Kemudian mengisi benak dan angan-angannya dengan kecintaan kepada Allah,perkara-perkara yang mendatangkan ridho-Nya, dan keinginan untuk selalu kembali kepada Allah (dengan melakukan ketaatan).
*7)* Membersihkan taubatnya dari semua dosa yang karenanya ia dikuasai oleh musuh-musuh.
*8)* Bershadaqah dan berbuat baik kepada manusia semampunya, karena sungguh hal itu memberikan dampak yang luar biasa dalam menolak bala, penyakit 'ain dan kejelekan pendengki.
*9)* Termasuk sebab tersulit dan terberat bagi jiwa, yaitu memadamkan api pendengki, pelaku kezaliman dan pengganggu dengan berbuat baik padanya. Maka, setiap kali bertambah gangguannya , kejelekannya, kezalimannya dan hasadnya kepadamu, hendaknya semakin bertambah pula kebaikanmu kepadanya, nasihat dan kasih sayangmu kepadanya.
*10)* Sebab yang mencakup seluruh sebab dan yang menjadi poros semuanya adalah pemurnian tauhid dan peralihan pikiran, yaitu beralih dari memikirkan sebab-sebab (para pendengki dan pengganggu yang menyakitinya) kepada memiikirkan Dzat yang menakdirkan sebab-sebab tersebut, yaitu Dzat Yang Maha Mulia lagi Maha Bijaksana.
📚 *Bada-i'ul Fawaid (2/764-775)*
➖➖➖
🌎 *WhatsApp Salafy Cirebon*
🌐 *Gabung di channel telegram :*
http://t.me/salafy_cirebon
✍🏻 *_Menyajikan artikel dan audio kajian ilmiyah_*
◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻
Tidak ada komentar:
Posting Komentar