Minggu, 07 Oktober 2018

Sepenggal Kisah Korban Selamat Gempa dan Tsunami Palu

SESUNGGUHNYA KITA MILIK ALLAH DAN AKAN DIKEMBALIKAN KEPADA-NYA

Jika musibah telah menimpa, senjata utama untuk menghadapinya adalah kesabaran. Seraya lisan mengucapkan, "innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji'un!"

Tubuh Penuh Luka, Kakek dan Dua Cucu juga Selamat

Pertolongan Allah menyertai keluarga Rizal. Setelah keponakannya, si bayi Abil ditemukan selamat, anggota keluarga lainnya ternyata juga selamat.

Baso Aminudin (60) kembali ke rumah. Ia datang guna menyelamatkan dua cucu yang tertinggal. Saat itu gelombang tsunami mulai menerjang. Menyapu apa saja, termasuk Baso dan dua cucu yang berada dalam rumah. Ombak tsunami melempar mereka keluar rumah. Ahamdulillah, mereka masih selamat. Sekalipun tubuh penuh luka. Terbentur benda-benda. Tergores puing-puing dan batu-batu.

Gudang Tempat Kerja Roboh

Ketika gempa, Rizal baru saja keluar dari gudang tempat bekerja. Ia belum berlalu jauh dari gudang. Tiba-tiba terjadi gempa merobohkan gudang tersebut.

"Alhamdulillah. Dengan izin Allah, kalau saja saya masih di dalam tadi, mungkin sudah tertimpa reruntuhan," ucapnya.

Setelah gempa mulai reda, ia teringat orang tuanya yang tinggal di pinggir laut.

Rizal memacu motor. Pulang. Belum mencapai pintu rumah, ia panik. Melihat dari jauh ombak besar menghantam pesisir pantai, Rizal mengira keluarganya sudah meninggal semua tersapu tsunami.

Bagaimana tidak kalut. Ketika sampai di sana, rumahnya sudah berantakan, dalam keadaan tidak ada penghuni. Mayat-mayat berserakan di sekitar rumah.

Menjelang malam, Rizal baru menemukan ayahnya di Jalan Samrat dengan kaki luka penuh darah terkena seng.

Rizal mengungsikan ayahnya ke tempat aman. Hanya saja dua kemenakannya belum ditemukan. Setelah melakukan pencarian, hari kedua baru ditemukan di pengungsian Lagarutu.

Kemenakannya Ardi (6), mengalami luka-luka ringan, sementara kakaknya Devi (8) luka-luka di sekujur badan.

Kondisi ibunda Rizal juga memprihatinkan. Nurlia (5), sempat tersapu tsunami. Wanita paruh baya itu mengalami memar dan luka-luka. Beliau terpisah dari keluarga. Tapi Alhamdulillah akhirnya selamat. Ada kerabat yang menyelamatkan. Beliau dibawa ke posko Layanan Sosial. Rizal sempat menduga ibunya telah meninggal. Namun di hari ketiga, ia berhasil menemukan ibunda tercinta.

Rasa Trauma menghantui Rizal sekeluarga. Rasa takut selalu muncul tatkala melihat pantai.
Mereka sekarang ditampung di rumah saudara Rizal di Kelurahan Layana Sosial. Daerah ketinggian yang berjarak satu kilometer dari laut.
Semoga Allah memberi ketabahan kepada mereka semua. (Tamat)

🌏 Ikuti update informasi dan programnya melalui:

✅ Channel Telegram:
https://t.me/pedulibencana

✅ Official Website:
https://pedulibencana.com

✅ Twitter:
@peduli_bencana

✅ Email:
pedulibencana2018@gmail.com

✅ Contact Person:
▪+62 878-6426-2106 (Wil. Lombok)
▪+62 857-5736-6967 (Wil. Palu)
▪+62 812-2733-7626 (Wil. Palu)
▪+62 852-5973-8752 (Umum)

#pedulilombok
#pedulipalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar