DIANTARA KECERDASAN IMAM ABU HANIFAH DAN HUKUM MELAKUKAN TRIK PADA PERKARA YANG MUBAH
◾️Syekh Muhammad bin Shalih al 'Utsaimin rahimahullah berkata:
"Dan di antara kecerdasan al Imam Abu Hanifah rahimahullah adalah saat seorang suami berkata kepada istrinya, jika engkau tidak berbicara kepadaku sebelum azan Subuh, maka jatuh talak tiga dan waktu itu sebagian besar umat dari kalangan imam dan pengikut mereka berpendapat bahwa menggantungkan talak adalah penggantungan yang mutlak. Kapan saja ada yang digantungkan atasnya, maka jatuh talak meskipun ia bermaksud dengannya sumpah dan mereka berpendapat bahwa talak tiga akan memisahkan istri dengan suaminya meskipun dengan satu kata dan pria ini, tidak mendapati seorang pun, tidak ada seorang pun yang memberikan fatwa kepadanya secara terperinci lalu mengatakan
"Apakah kamu ingin sumpah atau ingin menggantungkan secara mutlak, dan tidak ada seorang pun yang berfatwa kepadanya tentang talak tiga sekaligus. Sang istri sudah tidak menginginkan suaminya, dia tidak menginginkan suaminya. Dan Sudah berlalu sepertiga dari malam dalam keadaan sang suami mengatakan wahai istri yang salehah, bicaralah kepadaku, bicaralah kepadaku, tapi dia tetap diam dan membisu, sehingga bumi terasa sempit baginya. Kemudian pergilah sang suami ke Imam Abu Hanifah rahimahullah
Kata sang Imam,
ada apa dengan Anda
dijawab
masalahnya adalah ini dan itu, dan sekarang jika terbit waktu Subuh, aku bercerai dengan istriku.
Maka beliau berkata kepadanya ada sebuah cara, pergilah ke muazin sekarang, dan suruh dia untuk azan.
Jawabnya :
Ya. Pria itu pun pergi ke muazin dan berkata, Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan. Saya mengalami kesulitan yang besar dan Imam Abu Hanifah menunjukkan demikian dan demikian. Selamatkanlah saya.
Jawab muazin :
baik, azan di akhir malam juga disyariatkan untuk membangunkan orang yang tertidur.
Kemudian sang muazin pergi lalu mengumandangkan azan.
Pria itu pun pergi menemui istrinya, sang suami pergi menemui istrinya saat dikumandangkan azan Allahu Akbar.
Sang istri berkata segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkanku darimu.
Sang suami balas menjawab segala puji bagi Allah yang masih menetapkanmu untukku. Waktu subuh belum terbit, iyakan.
Yang jelas melakukan trik atas perkara yang mubah (boleh) tidak mengapa dan tidak masalah."
📕 Syarh Shahih al Bukhari, Kitab al Adzan
http://t.me/ukhwh
🇸🇦Teks Arab
قال الشيخ محمد بن صالح الثيمين رحمه الله:
ومن ذكاء الإمام أبي حنيفة رحمه الله أن رجلا قال لزوجته إن لم تكلميني قبل أذان الفجر فأنت طالق ثلاثا وكان غالب الأمة من أئمة وأتباعهم يرون أن تعليق الطلاق تعليق محض ، متى وجد المعلق عليه طلق ولو قصد بذلك اليمين ويرون أن الطلاق الثلاث تبين به المرأة ولو بكلمة واحدة ، ولم يجد أحدا هذا الرجل ، لن يجد أحدا يفتيه بالتفصيل فيقول هل أنت أردت اليمين أو أردت التعليق على المحض ، ولن يجد أحدا يفتيه بأن الطلاق الثلاث واحدة ، المرأة لا تريد زوجها ، لا تريد زوجها ، مضى هزيع من الليل وهو يقولها يا بنت الحلال كلمي ، كلمي ، لكنها أبدا صماء وخرساء فضاقت عليه الأرض بما رحبت فذهب إلى الإمام أبي حنيفة رحمه الله قاله وش فيك يا فلان ، القضية كذا وكذا ، والآن إن طلع الفجر بانت مني الزوجة فقال له هنا حيلة إذهب إلى فلان المؤذن الآن ومره بأن يؤذن ، نعم ، فذهب الرجل إلى المؤذن وقال جزاك الله خير أنا وقعت في ورطة وأرشدني الإمام إلى كذا وكذا أنقذني قال طيب ، الأذان أيضا في آخر الليل مشروع في إيقاظ النائم فذهب المؤذن فأذن وذاك راح لزوجته ، الرجل راح لزوجته لما أذن الله أكبر قالت الحمد لله الذي أنجاني منك ، قال الحمد لله الذي أبقاك لي ، الفجر لم يطلع بعد ، إي نعم ، فالمهم أن التحيل على الشيء المباح لا بأس به ولا حرج فيه
Tidak ada komentar:
Posting Komentar