BOLEHKAH TIDAK PUASA RAMADHAN KARENA PEKERJAAN
๐ Ulama Lajnah Daimah berkata,
" ูุง ูุฌูุฒ ููู ููู ุฃู ููุทุฑ ูู ููุงุฑ ุฑู ุถุงู ูู ุฌุฑุฏ ูููู ุนุงู ูุง ุ ููู ุฅู ูุญู ุจู ู ุดูุฉ ุนุธูู ุฉ ุงุถุทุฑุชู ุฅูู ุงูุฅูุทุงุฑ ูู ุฃุซูุงุก ุงูููุงุฑ ูุฅูู ููุทุฑ ุจู ุง ูุฏูุน ุงูู ุดูุฉ ุซู ูู ุณู ุฅูู ุงูุบุฑูุจ ูููุทุฑ ู ุน ุงููุงุณ ูููุถู ุฐูู ุงูููู ุงูุฐู ุฃูุทุฑู."
"Tidak boleh bagi seorang mukallaf (telah mendapat beban syariat) tidak berpuasa di siang hari Ramadhan hanya karena ia sebagai pekerja, akan tetapi ketika ia mengalami kesulitan yang berat, sehingga mengharuskan berbuka di siang Ramadhan, maka hendaknya ia membatalkan puasanya untuk menghilangkan kesulitan yang dialaminya, setelah itu dia menahan diri sampai matahari terbenam lalu ia berbuka bersama manusia. Tetapi dia wajib mengqadha puasanya pada hari itu di hari lainโ.
๐ Al Lajnah ad Daimah Lilbuhutsil Ilmiyyah wal Ifta' 233/10
๐ฅhttp://t.me/ukhwh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar