Jumat, 18 September 2020

JANGAN SAMPAI KITA MAKAN DARI YANG HARAM

بسم الله الرحمن الرحيم 🌳🕌

JANGAN SAMPAI KITA MAKAN DARI YANG HARAM

☝🏽Tanya ; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda;

أيما جسم نبت من حرام فالنار أولى به

"Jasad mana saja yang tumbuh dari yang haram, maka neraka lebih berhak dengannya".
Apa makna hadits ini ?

👍🏽 Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah memjawab;

"Ini ancaman, ini termasuk dari ancaman dan peringatan keras. Orang yang jasadnya tumbuh dari makan riba atau dari merampas harta orang lain atau mencuri itu diancam dengan neraka. Na'udzubillah.

Maka wajib untuk hati-hati. Hendaknya usaha seorang muslim itu halal. Dan jangan sampai mendlalimi orang lain atau makan riba atau menipu dalam bermu'amalah atau mencuri harta orang lain atau yang semisalnya.
Kita memohon keselamatan kepada Allah. Demikian.

📚 Fatawa Nur 'Alad Darbi Syaikh Abdul Aziz bin Baz.

☝🏽 Tanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda;

كل لحم نبت من سحت فالنار أولى به

"Setiap daging yang tumbuh dari yang haram, maka neraka itu lebih berhak dengannya".
HR lmam Ahmad di dalam Musnadnya.

Apa makna syarah hadits ini❓

👍🏽 Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan hafidlahullah menjawab;

🌹Pertama; hadits ini dha'if. Diriwayatkan dari Abu Bakr radhiyallahu 'anhu. Hadits ini memiliki 2 riwayat;

□ Riwayat pertama;

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ النَّارُ أَوْلَى بِهِ

"Tidak akan masuk surga daging yang tumbuh dari yang haram, neraka lebih berhak dengannya".
HR lmam Ahmad di dalam Musnadnya.

□ Riwayat kedua;

لا يدخل الجنة جسد غذي بالحرام

"Tidak akan masuk surga jasad yang diberi makan dari yang haram".
HR lmam Khathib At Tibrizy di dalam Misykatul Mashabih.

💥 Makna السحت adalah "yang haram".
Dan  makna hadits ini bahwa setiap jasad dan daging yang diberi makan dengan yang haram, maka pada hari kiamat diancam di neraka sebagai hukuman baginya. Karena Allah Subhaanahu waTa'aalaa mengharamkan khaba'its (yang haram) maupun usaha yang haram. Dan Dia memerintahkan untuk makan dari thayyibah (yang halal) maupun yang Allah Ta'aalaa bolehkan bagi hamba-hambaNya.

🍛 Karena yang haram itu memberikan asupan yang jelek, adapun yang halal, maka ia memberikan asupan yang baik dan memiliki pengaruh yang terpuji terhadap badan seseorang, perilakunya dan ahlaqnya. Sedangkan yang haram, maka ia memberikan kepada jasad asupan yang jelek. Dan ini mempengaruhi perilaku seseorang maupun amal-amalnya. Sehingga perilaku dan amalannya menjadi jelek karena pengaruh makanannya yang jelek.

💪🏽 Jadi ini menunjukkan bahwa makanan itu memiliki pengaruh kepada manusia, bahwasanya seseorang terpengaruh menjadi baik jika itu makanan yang halal, dan terpengaruh menjadi jelek jika itu makanan yang haram.

🕋 Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبٰتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحًـا   ۗ  اِنِّيْ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ

"Wahai para rasul! Makanlah dari (makanan) yang baik-baik, dan kerjakanlah amalan yang shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan."
(QS. Al-Mu'minun; 51).

🕋 Allah Subhaanahu wa Ta'aala juga berfirman;

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا کُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ اِنْ کُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah jika  hanya kepada-Nya kalian menyembah."
(QS. Al-Baqarah; 172)

🕋 Allah Subhaanahu wa Ta'aala juga berfirman;

يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا  ۖ  وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ  اِنَّهٗ لَـكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

"Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi kalian"
(QS. Al-Baqarah; 168)

🍨 Maka Allah memerintahkan manusia secara umum untuk makan dari yang halal dan baik yang Allah rezekikan kepada mereka, serta agar mereka mensyukuri Allah atas nikmatNya.

🍉  Ini menunjukkan agar kita perhatian kepada makanan, dan agar seseorang itu memperhatikan dengan apa ia memberi asupan kepada jadadnya, dan agar menjauhi yang haram.

❗Telah shahih di dalam hadits bahwa makan yang haram itu menghalangi dikabulkannya doa. Sebagaimana dalam hadits;
"Seorang musafir yang dalam keadaan kusut rambutnya dan berdebu (karena safar ketaatan), ia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya memohon Ya Rabbi, Ya Rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan  diasupi dengan yang haram, bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan??"

👍🏽 Dan ini merupakan perkara yang sangat penting.

📚 Fatawa Syaikh Shalih Fauzan 1/12/2006 http://iswy.co/e3lrh

✍🏾 FIK  الفقير إلى معفرة ربه أبو يحيى

t.me/forumIlmiahkaranganyar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar