بسم الله الرحمن الرحيم
PENGERTIAN DARI KESEMPITAN HIDUP
🕋 Allah Ta'aalaa berfirman:
وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَـهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَعْمٰى
"Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta."
(QS. Ta-Ha ; 124)
👍🏽 lmam lbnu Katsir rahimahullah mengatakan;
" Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku ",
Yakni; ia menyelisihi perintahKu dan apa yang Aku turunkan kepada rasulKu, ia berpaling darinya dan melupakannya, justru mengambil selainnya sebagai petunjuknya,
" Maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit " , yakni; di dunia.
Sehingga tidak ada baginya ketentraman dan kelapangan dadanya. Bahkan dadanya sesak dan sempit karena kesesatannya. Meskipun lahirnya ia dalam kenikmatan, bisa mengenakan pakaian yang ia mau, bisa makan apa saja yang ia mau, bisa tinggal di mana saja ia mau, tetapi sesungguhnya selama hatinya tidak sampai kepada keyakinan dan petunjuk, maka ia berada dalam kegelisahan, kebingungan dan keraguan. Ia senantiasa bimbang dalam keraguannya. Maka ini termasuk dari kesempitan hidup.
Ali bin Abi Thalhah mengatakan dari lbnu 'Abbas tentang makna;
" Maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit " ,
Kata lbnu 'Abbas, "Semua nikmat yang Kuberikan kepada salah seorang di antara hamba-hambaKu -entah sedikit atau banyak-, sedangkan ia tidak bertaqwa kepadaKu dalam semua nikmat itu, maka tidak ada kebaikan padanya. Dan ia di dalam kesempitan hidup".
Ada pula yang memaknakan, "Sesungguhnya ada kaum yang sesat, mereka berpaling dari al haq, dulunya mereka dalam kelapangan hidup, namun mereka sombong, maka kehidupan mereka menjadi sempit. Hal itu karena mereka menganggap bahwa Allah tidak akan mengubah kehidupan mereka, ini muncul dari prasangka buruk mereka kepada Allah dan pendustaan mereka. Jika hamba mendustakan Allah, berprasangka dan berkeyakinan buruk kepadaNya, maka menjadi berat hidupnya. Itulah kesempitan hidup".
Imam Adh Dhahak rahimahullah mengatakan, "Kehidupan yang sempit adalah amalan yang jelek dan rezeki yang kotor (haram)".
Demikian pula dikatakan oleh lkrimah dan Malik bin Dinar.
Imam Sufyan bin Uyainan mengatakan dari Abu Hazim dari Abu Salamah dari Abu Sa'id tentang makna firman Allah {Maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit},
kata Abu Sa'id, "yakni disempitkan baginya kuburnya sampai bersilangan tulang-tulang rusuknya di dalamnya"..
📚 Tafsirul Qur'anil Adziim karya imam ibnu Katsir rahimahullah
والله أعلم بالصواب
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه وسلم
✍🏾 FIK الفقير إلى غفران ربه أبو يحيى
t.me/forumIlmiahkaranganyar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar