Kamis, 28 Januari 2021

PERMISALAN ORANG YANG SUKA MAKSIAT DAN MENUNDA-NUNDA TAUBAT

PERMISALAN ORANG YANG SUKA MAKSIAT DAN MENUNDA-NUNDA TAUBAT

Imam Ibnu Rajab rahimahullah berkata:

من آثر المعصية على الطاعة فإنما حمله على ذلك جهله وظنه أنها تنفعه عاجلاً باستعجال لذتها، وإن كان عنده إيمان فهو يرجو التخلص من سوء عاقبتها بالتوبة في آخر عمره. وهذا جهل محض، فإنه يتعجل الإثم والخزي ويفوته عز التقوى وثوابها ولذة الطاعة، وقد يتمكن من التوبة بعد ذلك، وقد يعاجله الموت بغتة، فهو كجائع أكل طعاماً مسموماً لدفع جوعه الحاضر ورجا أن يتخلص من ضرره بشرب الترياق بعده، وهذا لا يفعله إلا جاهل.

Barangsiapa lebih mengutamakan maksiat dibandingkan ketaatan, yang mendorongnya melakukan itu hanyalah kebodohannya dan anggapannya bahwa maksiat akan menguntungkannya dengan segera bisa merasakan kesenangannya.

Jika dia orang yang memiliki iman, maka dia akan berharap untuk selamat dari akibat buruknya dengan taubat di akhir hidupnya.

Ini murni kebodohan, karena dia mempercepat dosa dan kehinaan, dan kehilangan kemuliaan takwa, pahala, dan lezatnya ketaatan.

Dia mungkin saja bisa bertaubat setelah itu, namun bisa jadi kematian mendatanginya secara tiba-tiba.

Orang seperti ini ibarat orang yang lapar yang makan makanan beracun untuk menghilangkan rasa laparnya saat ini dan berharap bisa selamat dari bahayanya dengan meminum obat penawar setelahnya.

Hal seperti ini hanya dapat dilakukan oleh orang yang bodoh.

Lathaiful Ma'arif, hlm. 719

t.me/fawaidsolo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar