Sabtu, 27 Februari 2021

BATASAN MENINGGALKAN JAMAAH SAAT HUJAN MELANDA

BATASAN MENINGGALKAN JAMAAH SAAT HUJAN MELANDA

📝 Pertanyaan :

Apakah semata-mata turunnya hujan dianggap sebagai uzur/alasan untuk tidak sholat berjamaah ataukah ada syarat, hujan tersebut harus lebat?

✍️ As Syaikh Rabi' bin Hadi Al Madkholi hafidzahullah ta'ala;

Allahu a'lam, tidak ada syarat demikian.

Sekedar membasahi dan mengganggu orang yang hendak sholat maka termasuk udzur yang datang dari rahmatNya.

Sehingga ketika basah, dan licin serta membahayakan merupakan udzur walaupun hujan tersebut tidaklah lebat.

📚 Al Muntaqo 2/ 307

t.me/Salafytegal

Jumat, 26 Februari 2021

PENTINGNYA MENJAGA PELAKSANAAN SHALAT WAJIB

PENTINGNYA MENJAGA PELAKSANAAN SHALAT WAJIB

🎙️ Ibnu Mas'ud radhiyallahu'anhu berkata,

"من سرّه أن يلقى الله غدًا مسلمًا، فليحافظ على هؤلاء الصلوات حيثُ يُنادى بهن.ولقد رأيتُنا وما يتخلفُ عنها إلا منافق معلوم النفاق."

“Barang siapa ingin berjumpa dengan Allah pada hari kiamat nanti dalam keadaan muslim, hendaklah ia menjaga shalat lima waktu yang mana dia diseru dengannya.
Sungguh, kami telah melihat beberapa orang di antara kami, tidak ada yang meninggalkan shalat kecuali orang-orang munafik yang telah diketahui kemunafikannya.”

📓 Shahih Muslim 654

t.me/KajianIslamTemanggung

Kamis, 25 Februari 2021

IKHLAS BUKAN PERKARA YANG MUDAH

IKHLAS BUKAN PERKARA YANG MUDAH

🎙️ Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah ta'ala,

"الإِخْلَاصُ لاَ تظن أنَّه سهلٌ بل إنَّ هُوَ مِن أشقِ الأشيَاء علَى النُّفوس ولِهذَا كَان منْ قَال(لا إله إلا الله)خالصةً مِن قلبِه دخلَ الجنَّة، ولهذَا يجبُ علينَا أنْ نُفتشَ عنْ قلُوبنَا هلْ نحنُ مُخلصونَ فِي أعمَالنَا فِي عِبادتِنَا فِي طَلبنَا للعلمِ فِي كُلِ أحوالنَا."

“Jangan kamu sangka bahwa mengikhlaskan niat adalah perkara yang mudah. Bahkan itu merupakan salah satu perkara yang paling berat bagi jiwa manusia. Oleh karena itu, siapapun yang mengucapkan 'la ilaaha illallaah' ikhlas dari hatinya, dia akan masuk surga. Sehingga kita harus mengoreksi hati-hati kita, apakah kita orang yang tulus (ikhlas) dalam amalan-amalan kita, ibadah kita, upaya kita dalam mencari ilmu agama dan pada setiap keadaan kita.”

📓 Syarah Umdatil Ahkam 1/24.

t.me/KajianIslamTemanggung

MEMINTA SYAFAAT HANYA DARI ALLAH

بسم الله الرحمن الرحيم

MEMINTA SYAFAAT HANYA DARI ALLAH TA'AALAA 🤲

🕋 Allah Ta'aalaa berfirman:

قُلْ لِّـلّٰـهِ الشَّفَاعَةُ جَمِيْعًا   ۗ  لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ  ۗ  ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

"Katakanlah, syafaat itu hanya milik Allah semuanya. Hanya milikNya kerajaan langit dan bumi. Kemudian kepada-Nya kalian dikembalikan."
(QS. Az-Zumar ; 44)

👍🏽 lmam Abdurrahman Sa'di rahimahullah mengatakan;

Firman Allah

قُلْ لِّـلّٰـهِ الشَّفَاعَةُ جَمِيْعًا

"Katakanlah (kepada mereka), syafaat itu hanya milik Allah semuanya".
Karena semua urusan itu milik Allah, dan semua pensyafaat itu takut kepadaNya dan tidak ada seorang pun yang kuasa mensyafaati di sisiNya tanpa seizin Dia, maka jika Dia menghendaki untuk merahmati hambaNya, Dia izinkan pensyafaat yang mulia di sisiNya untuk mensyafaati, sebagai rahmat bagi kedua pihak (yang mensyafaati dan yang disyafaati).

Kemudian Dia mengukuhkan bahwa syafaat itu semuanya miliknya dengan firmanNya;

لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ

"Hanya milikNya kerajaan langit dan bum".
Yakni semua yang ada di langit dan bumi yang berupa dzat, perbuatan maupun sifat (hanya milikNya).
Maka yang wajib adalah meminta syafaat dari Dzat Yang memilikinya dan Yang segala ibadah diihlashkan (dimurnikan) untukNya.
Lalu Dia membalas hamba yang ihlash dengan pahala, dan siapa yang mempersekutukan sesuatu denganNya dengan adzab yang keras.

📚 Taisirul Kariimir Rahmaan Fii Tafsiiri Kalaamil Mannaan.

والله أعلم بالصواب
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه وسلم

🤲 Semoga Allah jadikan kita semua termasuk dari hamba-hambaNya yang diizinkan dan dirihai mendapat syafaat. Aamiin

✍🏾 FIK  الفقير إلى غفران ربه أبو يحيى

t.me/forumIlmiahkaranganyar

Rabu, 24 Februari 2021

3 WASIAT PENTING ULAMA TERDAHULU

3 WASIAT PENTING ULAMA TERDAHULU

💬 Malik bin Dinar rahimahullah berkata,

« كَانَ الأبرَارَ يَتَواصُونَ بِثَلَاثٍ
بِسجنِ اللِّسَانِ ، وكِثرَةِ الإستِغفَارِ ، والعُزلَةِ ».

"Dahulu orang-orang yang baik saling berwasiat dengan 3 hal, menahan lisan, banyak istighfar, dan menyendiri (dalam ketaatan)."

✍️ Shifatus Sofwah (2/164)

t.me/KajianIslamTemanggung

Selasa, 23 Februari 2021

TAUBAT

TAUBAT

✍🏼 Al Imam Ibnul Muflih Al Hanbali berkata:

📩 Taubat adalah menyesali seluruh kemaksiatan dan dosa yang telah dilakukan, serta bertekad untuk meninggalkannya selama-lamanya karena Allah ta'ala.

👆🏽 Bukan untuk kepentingan dunia ataupun karena takut gangguan, juga bukan sebab paksaan maupun tekanan, namun karena kemauannya sendiri secara sadar.

🔓 Dan jika dia mencukupkan diri dari sebuah dosa (yakni bertaubat) hanya karena malu karena opini orang - orang ,  maka taubatnya belum sah dan tidak dicatat sebagai sebuah kebajikan."

قال الإمام ابن مفلح رحمه الله في كتابه " الآداب الشرعية والمنح المرعية"(1/ 84):

"التوبة هي الندم على ما مضى من المعاصي والذنوب، والعزم على تركها دائمًا لله تعالى، لا لأجل نفع الدنيا أو أذًى، وألا تكون عن إكراه أو إلجاء، بل اختيارًا حال التكليف،

وقال أيضًا: وإن كفَّ - عن الذنب - حياءً من الناس لم تصحَّ توبته، ولا تكتب له حسنة". ا.هـ.

📒 Al Adab Asy Syar'iyyah 1/84

WA AN NASHOOIH AS SALAFIYYAH

3 DERAJAT KETAKWAAN

3 DERAJAT KETAKWAAN YANG SANGAT PENTING BAGI HAMBA

🎙️ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,

"التَّقوَىٰ ثَلاثُ مَراتِب:
• إحدَاهَا: حِميةُ القلبِ والجَوارِح عَنِ الآثامِ والمُحرَّماتِ.
• الثَّانيَةُ: حِميتُها عَنِ المَكرُوهاتِ.
• الثَّالِثةُ: الحِميةُ عنِ الفُضُولِ ومَا لا يَعنِي.
فالأُولىٰ تُعطِي العبدَ حيَاتهُ، والثَّانيَةُ تفِيدُه صِحتَّهُ وقوَّتهُ، والثَّالِثةُ تُكسِبهُ سرُورَه، وفَرحَه، وبَهجتَهُ."

"Taqwa memiliki tiga tingkatan:
• Pertama adalah penjagaan hati dan anggota badan dari perbuatan dosa dan yang diharamkan.

• Kedua adalah penjagaan dari perkara-perkara yang makruh.

• Ketiga adalah penjagaan dari perkara-perkara yang tidak penting dan tidak berguna.

Maka derajat yang pertama akan berdampak pada kehidupan seorang hamba, yang kedua akan bermanfaat bagi kesehatan dan kekuatannya serta yang ketiga akan menghasilkan kesenangan, kebahagiaan dan keindahannya."

📓 Al-Fawaid 33

t.me/KajianIslamTemanggung

Sabtu, 20 Februari 2021

TERCELANYA HASAD & ANJURAN UNTUK MEMOHON KARUNIA ALLAH TA'ALA

TERCELANYA HASAD & ANJURAN UNTUK MEMOHON KARUNIA ALLAH TA'ALA

🎙️ Ibnu Battal rahimahullah berkata,

"وفيه: النهي عن الحسد على النعم، وقد نهى الله عباده المؤمنين عن أن يتمنوا ما فضل الله به بعضهم على بعض، وأمرهم أن يسألوه من فضله." 

"Di dalam hadits terdapat larangan dari hasad terhadap nikmat. Sungguh Allah telah melarang hamba-hamba-Nya yang beriman untuk mengangan-angankan apa yang telah Allah berikan kepada sebagian mereka atas sebagian yang lain.
Dan Allah ta'ala telah memerintahkan kepada mereka agar meminta sebagian karunia-Nya."

📓 Syarah Shahih Bukhari 9/258

t.me/KajianIslamTemanggung

PENGHORMATAN PARA SHAHABAT TERHADAP AL-QUR'AN

PENGHORMATAN PARA SHAHABAT TERHADAP AL-QUR'AN

📜Dari Al-Hasan bin Ali radhiyallahu'anhuma beliau berkata,

“إنَّ مَن كانَ قبلَكم رأَوا القرآنَ رسائِلَ مِن ربِّهم فكانُوا يتَدَبَّرُونَها بِاللَّيلِ ويتَفقَّدونَها في النَّهارِ.”

“Sungguh generasi sebelum kalian memandang bahwa al-Qur'an adalah amanah dari Rabb kalian.
Sehingga mereka pun menghayati makna-maknanya pada malam hari dan mencari (mempelajarinya) pada siang hari.”

📚 At-tibyan karya An-nawawi 54.

t.me/KajianIslamTemanggung

SUNGGUH MERUGI ORANG YANG MEREMEHKAN SHALAT

SUNGGUH MERUGI ORANG YANG MEREMEHKAN SHALAT

💬 Al-Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah menuturkan,

"لقد خاب قوم تهاونوا بصلاتهم حتى ثقلت عليهم فأشبهوا بذلك المنافقين تجد أحدهم تحبسه الحاجة الدنيوية

"Sungguh sangat merugi orang-orang yang meremehkan shalat sehingga shalat menjadi terasa berat bagi mereka.

Mereka telah menyerupai orang-orang munafik yang engkau akan mendapati salah seorang di antara mereka terhalang (dari shalat) karena keperluan duniawi."

✍️ Adh-Dhiyau al-Laami' 1/136

t.me/KajianIslamTemanggung

KERUGIAN PENGHAMBA DUNIA

KERUGIAN PENGHAMBA DUNIA

🎙️ Malik bin Dinar rahimahullah mengatakan,

"خَرج أهلُ الدنيا من الدنيا ولم يذوقوا أطيبَ شيءٍ فيها. قالوا: وما هو؟ قال: معرفة الله - عزَّ وجلَّ."

"Pencinta dunia meninggalkan dunia ini dalam keadaan tidak pernah mencicipi hal terbaik yang ada di dunia. Orang-orang pun bertanya,
'Apakah itu?'
Beliau pun menjawab,
'Mengenal Allah azza wa jalla."

📓 Shifatu ash-Shafwah 3/201

t.me/KajianIslamTemanggung

Jumat, 19 Februari 2021

CENGKRAMAN KUAT DUNIA TERHADAP PENGHAMBANYA

CENGKRAMAN KUAT DUNIA TERHADAP PENGHAMBANYA

🔊 Al-Fudhail bin 'Iyadh rahimahullah mengatakan,

   «الدُّخُولُ فِيٰ الدُّنْيَا هَيِّنٌ لَكِنَّ التَّخَلُّصَ مِنْهَا شَدِيد.

"Masuk (tenggelam) dalam perkara dunia itu mudah namun melepaskan diri dari dunia merupakan perkara yang sangat sulit."

📚 Mausu'ah Ibnu Abid Dunya 5/115.

t.me/KajianIslamTemanggung

KEINDAHAN SUARA DALAM MEMBACA AL-QUR'AN ADALAH ANUGRAH BESAR

KEINDAHAN SUARA DALAM MEMBACA AL-QUR'AN ADALAH ANUGRAH BESAR

🎙️ Muhammad bin Husain rahimahullah mengatakan,

" ينبغي لمن رزقه الله حسن الصوت بالقرآن ؛ أن يعلم أن الله قد خصه بخير عظيم ، فليعرف قدر ما خصه الله به ، وليقرأ لله لا للمخلوقين."

"Sudah sepantasnya bagi siapa yang diberi rezeki oleh Allah ta'ala berupa keindahan suara dalam membaca al-Qur'an, agar dia menyadari bahwa Allah ta'ala telah mengkhususkannya dengan kebaikan yang besar.
Maka hendaknya dia mengetahui kadar nikmat yang telah Allah khususkan untuknya dan bacalah al-Qur'an karena Allah bukan karena makhluk."

📓 Akhlaq Hamalatil Qur'an Lil aajuriy 158

t.me/KajianIslamTemanggung

SEMAKIN MULIA DENGAN MEMOHON KEPADA ALLAH TA'ALA

SEMAKIN MULIA DENGAN MEMOHON KEPADA ALLAH TA'ALA

🔊 Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

"والربّ تعالى كلما سألته
كَرُمْتَ عليه ورضي عنك وأحبك،
والمخلوق كلما سألته
هُنْتَ عليه وأبغضك ومقتك وقلاك."

"Setiap kali engkau meminta kepada Allah ta'ala, maka engkau akan mulia di hadapan-Nya, Allah akan meridhaimu dan mencintaimu.

Sementara manusia, semakin sering engkau meminta kepadanya, engkau pun terhina dihadapannya, dia marah kepadamu, murka dan membencimu."

📚 Madarijus Salikin (2/131).

t.me/KajianIslamTemanggung

Kamis, 18 Februari 2021

HAFALAN AL-QUR'AN MENENTUKAN DERAJAT HAMBA KELAK DI SURGA

HAFALAN AL-QUR'AN MENENTUKAN DERAJAT HAMBA KELAK DI SURGA

🎙 Syaikh al-Albani rahimahullah menjelaskan,

"المُراد بقوله (صاحب القرآن) حافظه عن ظهر قلب، فالتفاضل  في درجاتِ الجنّة إنما هو على حسب الحفظ في الدنيا، و ليس على حَسْب قراءَتِه يومَئذٍ و استِكْثارِه منها كما توهَّم بعضُهم، ففيه فضيلة ظاهِرة لحافظ القُرآن، لكن بِشرط أن يكُون حفظُه لوجه الله تبارك و تعالىٰ، و ليس للدُّنيا و الدرهم و الدينَار."

"Yang dimaksud sabda beliau (pemilik Al-Qur'an), yaitu orang yang hafal Al-Qur'an (tanpa melihat kepada mushaf). Sehingga perbedaan tingkatan derajat di surga tiada lain tergantung kepada hafalan semasa di dunia.
Bukan yang dimaksud tergantung dari bacaan dan memperbanyak bacaan saja sebagaimana yang disangka oleh sebagian orang. Maka di dalam hadits tersebut terdapat keutamaan yang jelas bagi penghafal Al-Qur'an. Akan tetapi dengan syarat dia menghafalnya untuk mengharap wajah Allah ta'ala bukan untuk mencari dunia, dirham dan dinar (harta dunia)."

📓 As-Silsilah ash-Shahihah 5/684

t.me/KajianIslamTemanggung

Sahkah Sholat Di Masjid Yang Dibangun Dari Harta Haram ?

Faedah Fiqih

❓ Sahkah sholat di masjid yang dibangun dari harta haram ?

Asy Syaikh Ibn Baz rahimahullah menjawab :

فالمساجد التي تبنى بمال حرام أو بمال فيه حرام لا بأس بالصلاة فيها، ولا يكون حكمها حكم الأرض المغصوبة؛ لأن الأموال التي فيها حرام أو كلها من حرام تصرف في المصارف الشرعية ولا تترك ولا تحرق..

Masjid-masjid yang dibangun dari harta yang haram atau ada unsur keharaman padanya tidak mengapa sholat di dalamnya dan hukumnya tidak sama dengan sholat di tanah rampasan/curian.

Yang demikian karena harta yang ada unsur haram padanya atau semuanya haram, bisa dimanfaatkan pada bidang - bidang yang syar'i dan tidak dibiarkan begitu saja dan tidak boleh dibakar...

Selengkapnya fatwa beliau sbb (binbaz.org.sa) :

بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله وصلى الله وسلم على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن اهتدى بهداه.
أما بعد: فالمساجد التي تبنى بمال حرام أو بمال فيه حرام لا بأس بالصلاة فيها، ولا يكون حكمها حكم الأرض المغصوبة؛ لأن الأموال التي فيها حرام أو كلها من حرام تصرف في المصارف الشرعية ولا تترك ولا تحرق بل يجب أن تصرف في المصارف الشرعية كالصدقة على الفقراء وبناء المساجد وبناء دورات المياه ومساعدة المجاهدين وبناء القناطر وغيرها من مصالح المسلمين، ولا يكون لها حكم الغصب؛ لأن الغصب مأخوذ بالقوة والظلم، أما هؤلاء دخلت عليهم الأموال من طرق غير شرعية.
فالواجب عليهم صرفها في وجوه شرعية مع التوبة إلى الله من ذلك ، والمال الذي صرف في هذه الجهات الشرعية يكون قد سلم صاحبه من أذاه مع التوبة إلى الله ، ويكون نفع به المسلمين بدلًا من إتلافه وإحراقه. نعم.

🖋️ Ustadz Utsman Madiun hafidzahullah

📱WA AN NASHOOIH AS SALAFIYYAH

Rabu, 17 Februari 2021

MENDIDIK JIWA DENGAN AL-QUR'AN

MENDIDIK JIWA DENGAN AL-QUR'AN

💬 Syaikh Rabi' bin Hadi Al Madhali rahimahullah berkata,

«فلنعالج أنفسنا بهذا القرآن، ونربي أنفسنا على عقائده، وعلى الرجولة، وعلى حب الصدق والحق والولاء فيه، والبراء من الباطل وأهله،

"Hendaknya kita mengobati jiwa-jiwa kita dengan Al Qur'an ini dan mendidik jiwa-jiwa kita untuk berada di atas keyakinan-keyakinannya, di atas keberanian, di atas kecintaan kepada kejujuran dan kebenaran, berloyalitas kepadanya dan berlepas diri dari kebatilan serta pelakunya."

✍️ Ashnaaful Quluub 12

t.me/KajianIslamTemanggung

MENJAGA LISAN & SHALAT ADALAH POKOK KEBAIKAN HAMBA

MENJAGA LISAN & SHALAT ADALAH POKOK KEBAIKAN HAMBA

🔊 Yunus bin ubaid rahimahullah mengatakan,

"خصلتان إذا صلحتا من العبد ، صلح ما سواهما : صلاته ، ولسانه ."

"Dua perangai yang apabila keduanya baik pada seorang hamba, maka akan baik pula selain keduanya.
Keduanya adalah shalatnya dan lisannya."

📚 Siyar A'lamin Nubala' 6/293.

t.me/KajianIslamTemanggung

BANYAK TANGGUNGAN RUMAH TANGGA BUKAN ALASAN

BANYAK TANGGUNGAN RUMAH TANGGA BUKAN ALASAN UNTUK MEROSOT KUALITAS THALABUL ILMI

🍒 Dikatakan bahwa seorang ahli zuhud, Bisyr bin Harits Al Haafy rahimahullah berkata :

ضَـاعَ الـعِـلْـمُ بَـيْـنَ أَفْـخَـاذِ الـنِّـسـاءِ

" Telah hilang ilmu di antara paha - paha kaum wanita "

Dalam riwayat yang lain, ucapan beliau diredaksikan dengan :

ذُبِـحَ الـعِـلْـمُ بـيـن أفـخـاذِ الـنِّـسَـاء

" Ilmu telah disembelih di sela - sela paha kaum wanita."

👆🏽 Kalam di atas, saudara - saudara kami, bukanlah bermakna diskriminasi pada kaum wanita. Namun, menurut sebagian ulama, merupakan sindiran bagi sebagian pemuda yang ketika bujangnya semangat thalabul ilmi lalu menjadi futur dari majelis taklim.

🔓 Selangkah demi selangkah meninggalkan aktivitas majelis ilmu karena asyik dengan "urusan domestik" bersama istrinya, atau terlalaikan karena sibuknya mengurus "keinginan" , alih - alih kebutuhan, dari anak istrinya.

🎁 Padahal nikah adalah keutamaan, yang bahkan para alim ulama sudah menyebutkan jika pernikahan yang baik tidak akan mengganggu thalabul ilmi. Bahkan dia adalah pengamalan ilmu dan pendukung aktivitas thalabul ilmi. Silahkan melihat fatwa - fatwa syaikh Bin Baaz, syaikh Al Utsaimin, dan selain mereka rahimahumullah maka niscaya akan anda dapati hasungan mereka untuk para pemuda menikah agar membantu aktivitas tersebut.

👆🏽 Maka, mari mengoreksi diri kita, apakah pernikahan kita sudah baik dengan ditandai tidak meredupnya aktivitas thalabul ilmi?

✍🏼 Dahulu, para salaf kita pun memiliki lebih banyak anak dan istri dibanding kita.
Tak melunturkan jua semangat thalabul ilmi dan jihadnya.
Semuanya kembali kepada benarnya niat dan tingginya cita - cita.

💡Mari terus saling menyemangati diri dan keluarga, dan terus bahu membahu berta'awun mewujudkan pernikahan dan rumah tangga yang menyokong kelangsungan thalabul ilmi.

🖋️ Dan Allah lah sebaik - baik Pemberi taufik menuju jalan yang terbaik.

بارك الله فيكم.

🖋️ Lik Jarot وفقه الله

📱 WA AN NASHOOIH AS SALAFIYYAH

Selasa, 16 Februari 2021

URUSAN DUNIA ADALAH FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERSELISIHAN

URUSAN DUNIA ADALAH FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERSELISIHAN

🔊 Abu Abdirrahman as-Sulami rahimahullah menyatakan,

أَصْلُ التَّآلُفِ هُوَ بُغْضُ الدُّنْيَا وَالْإِعْرَاضُ عَنْهَا، فَهِيَ الَّتِي تُوقِعَ الْمُخَالَفَةَ بَيْنَ الْإِخْوَانِ

"Pangkal persatuan adalah dengan kebencian terhadap dunia dan sikap berpaling darinya.
Karena urusan dunia lah yang sering kali menyebabkan perselisihan di antara saudara seiman."

📚 Adabu Ash-shuhbah 78.

t.me/KajianIslamTemanggung

Kamis, 11 Februari 2021

BUAH INDAH MENJAGA WAKTU UNTUK PERKARA YANG ALLAH TA'ALA RIDHOI

BUAH INDAH MENJAGA WAKTU UNTUK PERKARA YANG ALLAH TA'ALA RIDHOI

🎙️ Ibrahim bin Syaiban az- Zahid rahimahullah mengatakan,

"مَنْ حَفِظَ على نفسِه أوقاتَه فلا يضيِّعُها بما لا يُرضي اللهَ فيه، حَفِظَ اللهُ عليه دِينَه ودُنياه."

"Barang siapa yang menjaga waktu untuk dirinya sehingga dia tidak menyia-nyiakan waktunya untuk perkara yang tidak diridhai oleh Allah, niscaya Allah akan menjaga agama dan dunianya."

📓 Riwayat al-Baihaqi dalam az-Zuhd al-Kabiir 482

t.me/KajianIslamTemanggung

TERUS MENYUARAKAN KEBENARAN

TERUS MENYUARAKAN KEBENARAN

🔊 Syaikh Muqbil al-Wadi'i rahimahullah mengatakan,

"كلمة الحقِّ لَا تَمْنَعُ عَنْكَ رِزْقًا ، وَلَا تُقَرِّبُ لَكَ أَجَلًا."

"Ucapan yang benar tidak akan menghalangi rezekimu. Tidak juga akan mendekatkan ajalmu."

📚 Al-Basyair 38.

t.me/KajianIslamTemanggung

Rabu, 10 Februari 2021

HARI-HARI BERDARAH DI QADISIYAH

HARI-HARI BERDARAH DI QADISIYAH

Setelah gagal menangkap panglima Sa’d di markasnya, Rustum semakin marah sekaligus cemas. Bayang-bayang kekalahan semakin menghantuinya. Dengan setengah hati dia mengatur pasukannya. Semua kekuatan dikerahkan untuk menghadapi pasukan muslimin. Tiga puluh tiga ekor gajah dikerahkan bersama pawangnya. Puluhan ribu pasukan berjalan kaki diperintahkan memasang rantai di kaki-kaki mereka, agar mereka bertempur sampai mati.

Dengan ratusan ribu prajurit ditambah pasukan gajah dan pasukan berantai, Rustum bertekad menghabisi orang-orang Arab. Kesombongan jahiliah dan fanatik buta dengan keyakinan berhala api di hatinya menutup matanya dari kenyataan kebenaran yang sebagian tanda-tandanya sudah terlihat.

Mereka membuat makar, tetapi Allah subhanahu wa ta’ala membalas makar mereka, dan Dia sebaik-baik Dzat yang membalas makar musuh-Nya.

🍫Hari Pertama (Yaumu Armats)

Usai memberi pengarahan secara umum, Sa’d menugaskan orang-orang yang menjadi rujukan dan dipandang memiliki banyak keutamaan, agar memberi nasihat pula untuk setiap batalion tempat mereka bergabung.

Qais bin Hubairah berpidato, “Wahai kaum muslimin, pujilah Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberi kalian hidayah kembali kepada-Nya, melimpahkan karunia-Nya kepada kalian, dan berharaplah kepada-Nya. Sungguh, surga dan ghanimah ada di depan kalian, sedangkan di belakang kalian tiada lain kecuali semak belukar dan padang pasir….”

Begitu juga ucapan Ghalib bin Abdullah al-Laitsi dan Ibnu Hudzail al-Asadi yang membangkitkan semangat pasukannya, “Jadikan pedang-pedang kalian sebagai benteng dan seranglah mereka seperti singa dan macan yang tengah menyerang. Percayalah sepenuhnya kepada Allah subhanahu wa ta’ala….”

“Janganlah berita kalian hari ini mencemarkan pamor Arab esok hari….”

“… Bersegeralah menuju ampunan Rabbmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi….”

Setiap tokoh yang ditunjuk Sa’d itu berpidato menyemangati pasukan mereka dan mendorong kaum muslimin semakin teguh hati mereka.

Di seberang, Rustum juga melakukan hal yang sama.

Sebagian penulis sejarah mengisahkan, setelah selesai shalat zhuhur dan mendengar ayat-ayat Allah subhanahu wa ta’ala dibacakan, Sa’d bertakbir, “Allahu Akbar!”

“Allahu Akbar!” seru pasukan yang berdekatan dengan Sa’d, lalu terdengar pekik, “Allahu Akbar!” berikutnya dari pasukan sesudahnya, lalu disambut oleh pasukan yang berikutnya.

Setelah itu, Sa’d bertakbir lagi kedua kalinya, maka kaum muslimin mulai merapikan barisan.

Begitu usai takbir yang ketiga, para prajurit berkuda maju ke depan berhadapan dengan beberapa prajurit Persia.

Hurmuz maju ke depan menghadapi Ghalib bin ‘Abdillah yang telah mengeluarkan tantangan. Dengan mudah, Hurmuz dikalahkan oleh Ghalib dan ditawan, lalu dibawa ke hadapan Sa’d.

‘Amr bin Ma’dikarib berkeliling di antara dua pasukan membangkitkan semangat kaum muslimin, “Sungguh, satu orang dari orang-orang yang ajam ini, kalau dilemparkan dari kudanya, dia jadi seperti kambing.”

Ketika dia sedang memberi dorongan seperti itu, tiba-tiba keluar salah seorang ajam dan berdiri di antara kedua pasukan lalu memanahnya. Panah itu menancap di pundaknya. ‘Amr menoleh lalu mengejar orang itu dan menangkapnya. Kemudian, orang itu diseret ‘Amr mendekati pasukan muslimin.

Setelah tiba di hadapan kaum muslimin, ‘Amr mematahkan leher prajurit itu dan menyembelihnya, sambil berkata, “Seperti inilah yang harus kalian lakukan terhadap mereka.”

“Siapa yang mampu berbuat seperti engkau, wahai Abu Tsaur?”

Setelah beberapa prajurit mereka berjatuhan, orang-orang ajam itu mulai mengarahkan gajah-gajah mereka ke arah kaum muslimin.

Tiga belas ekor gajah serentak menuju Bujailah. Melihat gajah-gajah itu, pasukan berkuda Bujailah terkejut, bahkan kuda-kuda mereka ketakutan dan melarikan diri. Bujailah sendiri hampir dibunuh gajah-gajah tersebut.

Sa’d yang berada di atas istana melihat keadaan Bujailah segera memerintahkan Bani Asad membantu Bujailah.

Thulaihah al-Asadi, Ghalib bin ‘Abdillah, ar-Rufail bin ‘Amr, dan Hamal bin Malik bersama pasukan mereka menyerbu gajah-gajah itu.

Sebagaimana diceritakan, setiap gajah itu membawa dua puluh orang prajurit. Tidak lama, pasukan bergajah itu berhasil dilumpuhkan.

Melihat gajah-gajah itu berhasil dilumpuhkan, orang-orang Persia mulai ‘menembaki’ kaum muslimin.

Pasukan muslimin mulai membalas serangan itu sambil menunggu takbir Sa’d yang keempat.

“Allahu Akbar!” terdengar takbir Sa’d yang keempat.

Begitu mendengar takbir yang keempat ini, seluruh prajurit muslimin segera menyerbu ke tengah-tengah pasukan Persia yang dipimpin Zul Hajib dan Galenus dengan gajah-gajah mereka.

Gajah-gajah itu berlari ke depan menyerang pasukan Bani Asad.

Melihat gajah-gajah itu, kuda-kuda kaum muslimin berlari menyingkir ketakutan. Sebagian prajurit Bani Asad itu bertekad, “Demi Allah, biarlah aku mati atau menikam mata gajah-gajah itu.”

Dia mendekati gajah paling besar dan bertempur dengan sengit, membabat ke kiri dan ke kanan hingga tiba di depan gajah itu.

Prajurit itu menikam mata gajah itu, tetapi pawang gajah itu memukulnya dengan sebilah tongkat hingga melukai mukanya. Gajah itu berbalik dan menyeruduk orang-orang yang di sekelilingnya.

Hubaisy al-Asadi mengajak Bisyr bin Abil ‘Auja menyerang pawang-pawang gajah itu untuk melumpuhkan gajah tersebut.

Hubaisy berhasil memukul ujung belalai gajah tersebut bersamaan dengan Bisyr yang berhasil menebas kakinya hingga gajah itu terduduk.

Orang-orang Persia itu serentak menyerbu Bani Asad dan membunuh Hubaisy.

Melihat kejadian itu, Sa’d memanggil Bani Asad, “Bukankah kalian ahli berkuda dan unta? Apakah kamu tidak punya taktik untuk melumpuhkan gajah-gajah itu?”

“Ada, demi Allah,” jawab mereka.

Kemudian ‘Ashim bin ‘Amr memanggil para pemanah dan ahli pedang, “Mari kita lumpuhkan pawang-pawang gajah itu, kita singkirkan gajah-gajah tersebut.”

Teman-teman ‘Ashim menangkap ekor gajah-gajah itu dan memotong belalainya, hingga gajah-gajah itu berlari kesakitan sambil mengeluarkan jeritan. Akhirnya pasukan Persia itu kembali ke barisan mereka.

Pertempuran masih berlangsung sampai matahari terbenam dan suasana mulai diliputi kegelapan. Pertempuran tidak mungkin lagi dilanjutkan, maka kedua pasukan yang bertempur itu kembali ke markas masing-masing.

Hari pertama itu, lima ratus prajurit dari Bani Asad gugur, semoga Allah subhanahu wa ta’ala merahmati mereka.

Malam itu adalah malam yang tenang, tidak ada lagi pertempuran.

🍫Hari Kedua (Yaumu Aghwats)

Pagi harinya, Sa’d menugaskan beberapa prajurit membawa korban yang luka untuk dirawat di Uzaib dan menguburkan para syuhada di Musyarriq, antara Uzaib dan ‘Ain Syams.

Ketika mereka sedang membawa korban yang luka dan gugur itu, dari kejauhan terlihat kepala-kepala kuda bergerak-gerak mendekat dari arah Syam.

Ternyata rombongan itu adalah enam ribu personil yang dikirim dari Syam atas perintah Amirul Mukminin Umar bin al-Khaththab radhiallahu ‘anhu kepada Abu Ubaidah Ibnul Jarrah radhiallahu ‘anhu.

Mereka berangkat sebulan yang lalu setelah mengalahkan Romawi di Yarmuk. Pasukan itu dipimpin oleh Hasyim bin Utbah bin Abi Waqqash, sementara di bagian depan ada Qa’qa’ bin Amr at-Tamimi.

Qa’qa’ sengaja mempercepat perjalanan pasukan itu, hingga tiba pagi hari sebelum pecah pertempuran hari kedua di Qadisiyah.

Qa’qa’ memerintahkan pasukannya yang berjumlah seribu orang dipecah masing-masing sepuluh orang. Jika sepuluh pertama telah berada di jarak batas pandangan, sepuluh kedua berjalan menyusul pasukan pertama, begitu seterusnya.

Akhirnya, mereka tiba dan memberi salam kepada kaum muslimin sambil menyampaikan berita gembira akan datangnya pasukan tambahan.

Kemudian, Qa’qa’ maju menantang perwira Persia untuk bertanding dengannya. Tantangannya disambut oleh Zul Hajib.

Ternyata Qa’qa’ mengenalnya dan berkata, “Hari ini kubalaskan dendam Abu Ubaid dan pasukannya yang tewas di Jembatan.”

Segera saja keduanya bertarung sengit, namun tidak berapa lama, Qa’qa’ berhasil membunuh Zul Hajib.

Semangat kaum muslimin bangkit melihat Qa’qa’ berhasil membunuh Zul Hajib, sedangkan tentara Persia mulai dibayang-bayangi kecemasan.

Sekali lagi Qa’qa’ menantang orang-orang Persia, maka majulah Fairuzan dan Banzuwan.

Melihat Qa’qa’ akan dikeroyok dua orang perwira itu, Harits bin Zhubyan maju membantu. Pertarungan satu lawan satu terjadi, Qa’qa serang-menyerang dengan Fairuzan, sementara di bagian lain Harits bertarung dengan Banzuwan.

Tidak terlalu lama, Qa’qa’ dan Harits berhasil membunuh lawan mereka masing-masing.

Pertempuran mulai pecah setelah Qa’qa’ memberi komando agar kaum muslimin langsung menyerbu tentara Persia dengan pedang-pedang mereka.

Hari itu, pasukan Persia tidak sempat memperbaiki keadaan gajah-gajah mereka sehingga tidak bisa menggunakannya, sampai esok harinya.

Setiap muncul satu rombongan pasukannya, Qa’qa’ bertakbir diikuti oleh kaum muslimin.

Qa’qa’ memerintahkan agar unta-unta pasukan muslimin diberi tutup muka dan diselimuti kain. Kemudian Qa’qa’ memerintahkan agar unta-unta yang sudah didandani itu dikerahkan menyerang pasukan berkuda Persia.

Hari pertama Persia mengacaukan barisan muslimin dengan gajah-gajah mereka. Hari kedua ini, kaum muslimin membalas dengan apa yang mereka miliki, yaitu unta-unta yang didandani untuk menyerang kuda-kuda Persia.

Hasilnya sangat mengagumkan, kuda-kuda tentara Persia kalang-kabut, lari kocar-kacir dari gelanggang pertempuran. Keadaan pasukan berkuda Persia hari kedua ini jauh lebih parah dibandingkan dengan keadaan kaum muslimin ketika menghadapi gajah-gajah mereka, di hari kemarin.

Pertempuran terus berkecamuk sampai hari gelap. Seorang muslim berkata kepada salah seorang Anshar, “Pinjami aku perisaimu,” tetapi si Anshari berkata, “Aku masih memerlukannya, tapi perisai orang ajam mana saja yang kamu mau nanti aku bawakan untukmu, insya Allah.”

Si muslim itu menunjuk kepada perisai emas di tangan seorang tentara Persia.

Si Anshar itu segera maju menyerang musuhnya, membabatkan pedangnya ke kiri dan kanan sampai dia mendekati pemilik perisai emas itu lalu membunuhnya dan mengambil perisai tersebut. Kemudian dia menemui si muslim yang menginginkan perisai emas itu, “Ambillah buatmu.”

Semangat kaum muslimin hari ini lebih hebat dari hari kemarin, seolah-olah belum pernah mengalami musibah kalah sama sekali.

Pada saat itu, seorang prajurit muslim, kuniahnya Abu Ka’b, berhasil membunuh seorang tentara Persia lalu mengambil kopiahnya dan mengenakannya. Ternyata, seorang prajurit muslim bernama Midhras dari Bujailah melihatnya. Midhras mengira dia adalah prajurit Persia karena mengenakan kopiah itu, lalu menikam Abu Ka’b.

“Bismillah, engkau membunuhku?” kata Abu Ka’b.

“Inna lillahi!” seru Midhras sambil memeluk Abu Ka’b.

“Semoga Allah subhanahu wa ta’ala mengampunimu, saudaraku,” kata Abu Ka’b kepada Midhras yang saat itu menangis.

Abu Ka’b berusaha menahan sakitnya, dia tidak marah apalagi mendendam kepada Midhras.

“Syahid. Tidak ada diyat,” kata Sa’d ketika mengetahui kejadian itu.

Midhras tidak henti-hentinya menangis. Dia selalu menjenguk Abu Ka’b, tetapi Abu Ka’b hanya mengatakan, “Semoga Allah subhanahu wa ta’ala mengampunimu, saudaraku.”

Beberapa hari kemudian, Abu Ka’b meninggal dunia, sementara ahli warisnya membebaskan Midhras dari diyat.

Allahu Akbar.

Seorang prajurit Persia menantang bertarung dan disambut oleh seorang muslim, yaitu ‘Alba’ bin Jahsy al-‘Ijli. Keduanya saling serang dengan sengit, sampai ‘Alba’ berhasil membunuh Persia itu, tetapi Persia itu sempat merobek perut ‘Alba’.

Usus ‘Alba’ terburai. Dia berusaha memasukkan ususnya namun tidak mampu. Kebetulan seorang prajurit muslim lain melihatnya, kata ‘Alba’, “Hai, bantu aku memasukkan ususku ke perutku.” Orang itu membantu ‘Alba’, kemudian membelit perutnya dengan kainnya.

Tanpa menoleh kepada kaum muslimin yang lainnya, mereka beranjak menuju barisan Persia, tetapi baru tiga puluh hasta, ‘Alba’ jatuh dan tidak mampu meneruskan langkahnya, Malakul Maut sudah menjemputnya.

Kaum muslimin melihat kemenangan demi kemenangan mereka raih karena pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala sampai malam menurunkan gelapnya. Malam hari kedua itu dinamakan oleh para ulama malam yang hitam (lailah sawad).

Malam itu mereka berhenti dan kembali ke markas masing-masing.

Ditulis oleh Al-Ustadz Abu Muhammad Harits

🌏https://asysyariah.com/amirul-mukminin-umar-bin-al-khaththab-15-hari-hari-berdarah-di-qadisiyah/

MENOLAK ORANG YANG MAU LEWAT DI DEPAN ORANG YANG SEDANG SHALAT

بسم الله الرحمن الرحيم

MENOLAK ORANG YANG MAU LEWAT DI DEPAN ORANG YANG SEDANG SHALAT

🕌 Dari Abu Sa'id Al Khudri radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda;

إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ يُصَلِّي فَلَا يَدَعْ أَحَدًا يَمُرُّ بَيْنَ يَدَيْهِ، وَلْيَدْرَأْهُ مَا اسْتَطَاعَ، فَإِنْ أَبَى  فَلْيُقَاتِلْهُ،  فَإِنَّمَا هُوَ شَيْطَانٌ ".

Apabila salah seorang dari kalian sedang shalat, maka jangan biarkan seorang pun lewat di depannya. Hendaknya ia tolak sebisa mungkin. Jika ia membangkang, hendaknya ia memeranginya. Sesungguhnya itu syaithan".

📚 HR lmam Bukhari (509) dan lmam Muslim (505).

👍🏽 lmam Nawawi rahimahullah mengatakan di dalam Syarah Shahih Muslim;

Perintah untuk menolak (orang yang mau lewat di depan orang yang sedang shalat) ini perintah anjuran (sunnah), dan itu sunnah mu'akkad (ditekankan). Tidak aku ketahui seorang pun di antara ulama yang mewajibkannya. Bahkan ulama madzhab kami (Syafi'iyah) maupun yang lain menegaskan bahwa itu sunnah, tidak wajib.

Al Qadhi lyyadh mengatakan, "Ulama sepakat bahwa tidak diharuskan untuk memeranginya dengan senjata, tidak pula dengan sesuatu yang bisa mengantarkan kepada kematian. .....
Demikian pula mereka sepakat bahwasanya tidak boleh baginya berjalan dari tempat shalatnya untuk menolak orang itu (yang mau lewat jauh di depannya). Hanyalah ia menolaknya dan memundurkannya dari tempat ia berdiri. Karena mafsadah (kerusakan) berjalan di dalam shalatnya itu lebih besar dari pada lewatnya orang itu dari jarak yang jauh di depannya. Hanyalah dibolehkan baginya sebatas menolak yang terjangkau oleh tangannya dari tempat berdirinya. Karenanya ia (yang shalat) diperintah untuk dekat kepada sutrahnya (pembatas). Jika jaraknya jauh darinya, ia hanya menolaknya dengan isyarat dan tasbih.
Demikian pula ulama sepakat bahwa jika orang itu sudah terlanjur lewat, maka ia tidak usah mengembalikannya, agar tidak terjadi lewat 2 kali". Sekian dari Al Qadhi lyyadh.

Kata Nabi, "Sesungguhnya itu syaithan".

Kata Al Qadhi;
- Ada yang mengatakan, maknanya bahwa lewatnya orang itu dan membangkangnya ia untuk kembali itu dari syaithan.

-  Ada pula yang mengatakan, maknanya bahwa ia melakukan perbuatan syaithan. Karena syaithan itu jauh dari kebaikan dan dari menerima Sunnah.

-  Ada pula yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan syaithan di sini adalah syaithan qarin (yang selalu mengiringi manusia) sebagaimana disebutkan di dalam hadits yang lain;
فإن معه القرين

"Sesungguhnya bersamanya ada syaithan qarin".
Allahu a'lam.

📚 Syarh Shahih Muslim karya lmam Nawawi.

والله تعالى أعلم بالصواب
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه وسلم

✍🏾 FIK  الفقير إلى عفو ربه أبو يحيى

t.me/forumIlmiahkaranganyar

Selasa, 09 Februari 2021

JANGAN LEWAT DI DEPAN ORANG YANG SHALAT

بسم الله الرحمن الرحيم

JANGAN LEWAT DI DEPAN ORANG YANG SHALAT

🕌 Dari Abu Juhaim radhiyallahu 'anhu mengatakan, "Rasulullah ﷺ bersabda:

لَوْ يَعْلَمُ الْمَارُّ بَيْنَ يَدَيِ الْمُصَلِّي مَاذَا عَلَيْهِ لَكَانَ أَنْ يَقِفَ أَرْبَعِينَ خَيْرًا لَهُ مِنْ أَنْ يَمُرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ ".

"Kalau saja orang yang lewat di depan orang yang shalat itu mengetahui (dosa) apa yang dipikulnya, niscaya ia berhenti selama 40 itu lebih baik baginya daripada ia lewat di depannya".

Abu Nadhar mengatakan,

لَا أَدْرِي أَقَالَ أَرْبَعِينَ يَوْمًا أَوْ شَهْرًا أَوْ سَنَةً.

"Aku tidak tahu apakah Nabi mengatakan 40 hari atau bulan atau tahun".

📚 HR lmam Bukhari (510) dan lmam Muslim (507).

👍🏽 lmam Nawawi rahimahullah menjelaskan;

معناه: لو يعلم ما عليه من الإثم لاختار الوقوف أربعين على ارتكاب ذلك الإثم ، ومعنى الحديث النهي الأكيد والوعيد الشديد في ذلك.

Maknanya; kalau ia mengetahui dosa apa yang dipikulnya (dengan sebab lewat di depan orang yang sedang shalat), pasti ia memilih berhenti selama 40 daripada melakukan dosa tersebut. Jadi, makna hadits ini adalah larangan keras dan ancaman berat dari perbuatan tersebut.

📚 Syarah Shahih Muslim.

👍🏽 lmam Al Hafidh lbnu Hajar Asqalani rahimahullah menjelaskan;

واختلف في تحديد ذلك فقيل: إذا مر بينه وبين مقدار سجوده، وقيل : بينه وبين قدر ثلاثة أذرع، وقيل: بينه وبين قدر رمية بحجر

Para fuqaha beda pendapat dalam masalah batasan hal ini (area yang tidak boleh dilewati).
- Ada yang berpendapat,
"Jika ia lewat antara orang yang shalat itu dengan sejarak tempat sujudnya".
- Ada yang berpendapat, "Antara dia dengan sejarak 3 hasta (dari tempat berdirinya)".
- Ada yang berpendapat, "Antara dia dengan sejarak lemparan batu".
📚 Fathul Baari Bi Syarhi Shahiihil Bukhari.

👍🏽 Syaikh Syamsul Haq rahimahullah mengatakan;

والحديث يدل على أن المرور بين يدي المصلي من الكبائر الموجبة للنار، وظاهره عدم الفرق بين صلاة الفريضة والنافلة

Hadits ini menunjukkan bahwa lewat di depan orang yang sedang shalat termasuk dari dosa-dosa besar yang mengharuskan neraka. Dan secara lahir (yang nampak) tidak dibedakan dalam hal ini antara shalat fardhu dan shalat nafilah (sunnah).

📚 'Aunul Ma'bud Bisyarhi Sunani Abi Dawud

والله تعالى أعلم بالصواب
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه وسلم

✍🏾 FIK  الفقير إلى عفو ربه أبو يحيى

t.me/forumIlmiahkaranganyar

SEBAB TERBESAR MERAIH KECINTAAN ALLAH TA'ALA

SEBAB TERBESAR MERAIH KECINTAAN ALLAH TA'ALA

💬 Syaikh Abdurrahman as-Sa'diy rahimahullah berkata,

"وأعظمُ سَببٍ يُكتسب بهِ العبدُ مَحبة الله التي هِي أعظمُ المَطالب: الإكثَـار مِن ذِكره، وكَثــرة الإنابَة إليه، وكَثرة التَّقرب إليه بِالفرائِض والنَّوافل، وتَحقيق مُتابعة الرَّسول ﷺ ظاهرًا وباطنًا."

"Sebab terbesar bagi seseorang untuk mendapatkan kecintaan ALLAH sebagai keinginan paling agung adalah memperbanyak dzikir, memperbanyak taubat kepada-Nya dan banyak mendekatkan diri kepada ALLAH dengan amalan-amalan yang wajib dan sunnah serta merealisasikan upaya peneladanan terhadap Rasul shallallahu alaihi wa sallam secara zahir maupun batin."

✍️ At-Taudhihul Mubiin 109

t.me/KajianIslamTemanggung

Senin, 08 Februari 2021

ISBAL, ANTARA SOMBONG DAN TIDAK SOMBONG

بسم الله الرحمن الرحيم 🌳🕌

ISBAL, ANTARA SOMBONG DAN TIDAK SOMBONG

👍🏽 Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin rahimahullah mengatakan;

Pakaian yang dijulurkan sampai di bawah mata kaki itu ada 2 kemungkinan;

1️⃣ Dalam keadaan sombong.
Maka yang ini hukumannya Allah tidak akan melihatnya. Disebutkan di dalam hadits Abu Dzar radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda;

ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ، وَلَا يُزَكِّيهِمْ، وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ". قَالَ : فَقَرَأَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَ مِرَارًا. قَالَ أَبُو ذَرٍّ : خَابُوا، وَخَسِرُوا، مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ : " الْمُسْبِلُ ، وَالْمَنَّانُ، وَالْمُنَفِّقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْكَاذِبِ ".

"Ada 3 golongan yang Allah tidak mau berbicara dengan mereka pada hari kiamat, tidak mau melihat mereka, tidak pula mensucikan mereka, dan bagi mereka adzab yang keras".
Rasulullah mengulangi perkataannya ini 3 kali.

Kata Abu Dzar, "Benar-benar gagal dan rugi. Siapa mereka ya Rasulullah?"

Beliau bersabda, "Orang yang musbil (nenjulurkan pakaiannya sampai bawah mata kaki dalam keadaan sombong), mannaan (yang mengungkit pemberian dan menyakiti orang yang diberi), munaffiq (yang mempromosikan) dagangannya dengan sumpah dusta".
📚HR lmam Muslim (106) dan lmam Abu Dawud (4087).

Didalam hadits ini ada tambahan hukuman, yaitu; Allah tidak mau bicara kepadaNya dan tidak mensucikannya.

2️⃣ Bisa jadi isbalnya tanpa kesombongan. Maka dalam hal ini ada hadits ;

مَا كَانَ أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ فَهُوَ فِي النَّارِ

"Kain yang menjulur sampai bawah mata kaki, maka di neraka".
📚 HR lmam Abu Dawud (4093).

☝🏽 Jika ada yang bertanya, "Apakah yang diadzab itu hanya anggota badan yang untuk bermaksiat saja, ataukah yang diadzab itu sekujur badan❓
👍🏽 Jawabnya bahwa yang diadzab hanya anggota badan yang menyelisihi syariat saja.

☝🏽Jika ada yang bertanya, "Mangapa demikian❓
👍🏽 Jawabnya; kami katakan, "Demikian itu sabda Nabi ﷺ. Contohnya; manakala sebagian sahabat berwudu ketika mereka sedang safar, (di antara mereka) ada yang kurang dalam mencuci kaki, maka Nabi ﷺ mengatakan;

وَيْلٌ لِلْأَعْقَابِ مِنَ النَّارِ

"Wail dari neraka bagi tumit-tumit (yang tidak terkena air wudu)".
HR lmam Bukhari (60) dan lmam Muslim (241).
Di dalam hadits ini disebutkan bahwa adzab hanya dikenakan pada tumit-tumit saja.
Dan tidak ada penghalang (untuk hal ini), karena memang balasan itu sesuai dengan jenis amalannya.

👉🏾 Di sini ada pertanyaan, "Apakah isbal itu hanya berlaku pada pakaian bawah saja?

👍🏽 Jawabnya; As Sunnah datang dengan keterangan itu saja. Akan tetapi Syaikhul lslam rahimahullah menyebutkan bahwa isbal berlaku pada semua pakaian, termasuk melebarkan lengan atau memanjangkannya dan membesarkan lingkaran serban. Maka semua yang lebih dari kebiasaan merupakan kesombongan dan kecongkakan, jadi masuk dalam ancaman hadits ini.
Akan tetapi seseorang tidak boleh memastikan kecuali dengan apa yang didatangkan oleh As Sunnah. Adapun yang selain itu, padanya ada kemungkinan.

📚 At Ta'liq 'Alaa Shahiihi Muslim jilid 10 hal 346-347.

💎 Dari قناة الدر الثمين لابن عثيمين

والله تعالى أعلم بالصواب
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه وسلم

✍🏾 FIK  الفقير إلى عفو ربه أبو يحيى

t.me/forumIlmiahkaranganyar

KEMATIAN HATI ORANG YANG BERILMU

KEMATIAN HATI ORANG YANG BERILMU

🎙️ Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah menyatakan,

"عقوبة العالم موت قلبه. قيل له: وما موت القلب؟ قال: طلب الدنيا بعمل الآخرة"

”Hukuman atas orang yang berilmu adalah dengan kematian hatinya. Seseorang bertanya kepada beliau bagaimana kematian hatinya? Beliau menjawab,
'Mencari keuntungan duniawi dengan amalan akhirat'.”

📓 Jami' Bayanil Ilmi wa Fadhlih 1/568

t.me/KajianIslamTemanggung

Minggu, 07 Februari 2021

WASIAT NABI BAGI ORANG YANG TAK MAU BEKERJA

WASIAT NABI BAGI ORANG YANG TAK MAU BEKERJA

✍🏻 Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, beliau berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

والذي نَفْسِي بيدهِ لأنْ يأْخُذَ أحدُكم حَبْلَهُ، فَيَحْتَطِبَ علَى ظَهْرِهِ، خيرٌ له مِن أنْ يأْتِيَ رجُلًا فيسألهُ، أعْطاهُ أو مَنَعَهُ

Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, kalau salah seorang dari kalian mengambil talinya, lalu ia memikul seikat kayu bakar di atas punggungnya (untuk dijual), itu lebih baik daripada mendatangi seseorang, lalu ia meminta-minta kepadanya. Bisa jadi, ia diberi atau ditolak."

📚 HR. Bukhari no. 1470)

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ t.me/forumsalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎

ADA YANG DIJAUHKAN DARI TELAGA NABI ﷺ

بسم الله الرحمن الرحيم

ADA YANG DIJAUHKAN DARI TELAGA NABI ﷺ 👉🏾

🕌 Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda, :

تَرِدُ عَلَيَّ أُمَّتِي الْحَوْضَ، وَأَنَا أَذُودُ النَّاسَ عَنْهُ كَمَا يَذُودُ الرَّجُلُ إِبِلَ الرَّجُلِ عَنْ إِبِلِهِ ". قَالُوا : يَا نَبِيَّ اللَّهِ، أَتَعْرِفُنَا ؟ قَالَ : " نَعَمْ، لَكُمْ سِيمَا لَيْسَتْ لِأَحَدٍ غَيْرِكُمْ تَرِدُونَ عَلَيَّ غُرًّا مُحَجَّلِينَ، مِنْ آثَارِ الْوُضُوءِ، وَلَيُصَدَّنَّ عَنِّي طَائِفَةٌ مِنْكُمْ فَلَا يَصِلُونَ، فَأَقُولُ : يَا رَبِّ، هَؤُلَاءِ مِنْ أَصْحَابِي، فَيُجِيبُنِي مَلَكٌ، فَيَقُولُ : وَهَلْ تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ ؟ "

"Umatku akan mendatangiku (untuk minum) di telaga. Dan aku menjauhkan orang-orang (selain muslimin Yaman) dari telaga itu seperti seseorang yang menjauhkan unta orang lain dari untanya".

Para sahabat bertanya, "Ya Nabiyullah, apakah anda nanti mengenali kami?"

Beliau menjawab, "Ya. Kalian memiliki tanda yang tidak dimiliki seorang pun selain kalian. Yaitu kalian mendatangi aku dalam keadaan bercahaya wajah, tangan dan kaki kalian karena bekas (pengaruh) wudu.
Dan sungguh ada segolongan orang dari kalian yang dihalangi dariku, sehingga ia tidak sampai mendekat kepadaku. Maka kukatakan, "Ya Rabbi, mereka itu dari sahabat-sahabatku".
Lalu ada malaikat yang menjawabku, "Engkau tidak tahu apa yang mereka ada-adakan sepeninggalmu".

📚 HR lmam Bukhari (136) dan lmam Muslim (246) dan lafadl ini ada pada lmam Muslim.

☝🏽 Siapa saja yang dihalangi dari telaga Nabi ﷺ itu❓

👍🏽 lmam Nawawi rahimahullah mengatakan;
Ini termasuk perkara yang diperselisihkan oleh para ulama siapa yang dimaksud dengan golongan (yang dijauhkan dari telaga Nabi) ini, menjadi beberapa pendapat;

1️⃣ Yang dimaksud adalah orang-orang munafik dan orang-orang murtad. Maka bisa saja mereka dikumpulkan dalam keadaan bercahaya wajah dan tangannya sehingga Nabi ﷺ memanggil-manggil mereka karena adanya tanda ini pada mereka.
Maka dikatakan kepada beliau, "Mereka tidak termasuk dari orang-orang yang engkau janjikan bahwa mereka (akan minum dari telagamu). Karena mereka telah berganti (agama) sepeninggalmu. Yakni mereka tidak mati di atas apa yang nampak dari keislamannya.

2️⃣ Bahwa yang dimaksud adalah orang yang (beriman) di masa Nabi ﷺ masih hidup, kemudian ia murtad sepeninggal beliau. Maka Nabi ﷺ memanggil-manggil mereka meskipun tidak ada pada mereka bekas (pengaruh) wudu karena Nabi ﷺ pernah mengenalnya semasa hidup beliau yang berupa keislaman mereka. Maka dikatakan kepada beliau, "Mereka telah murtad sepeninggalmu".

3️⃣ Bahwa yang dimaksud adalah pelaku-pelaku maksiat dan dosa-dosa besar yang mereka mati di atas tauhid, maupun ahli bid'ah yang dengan bid'ahnya mereka belum sampai keluar dari lslam.

📚 Syarh Shahih Muslim

🤲 Semoga Allah karuniakan kepada kita istiqamah di atas iman, islam dan sunnah Nabi ﷺ sampai kita berpisah dengan dunia, dan Dia karuniakan kepada kita karamah-karamahNya di akhirat kelak.

والله تعالى أعلم بالصواب
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه وسلم

✍🏾 FIK  الفقير إلى عفو ربه أبو يحيى

t.me/forumIlmiahkaranganyar

Sabtu, 06 Februari 2021

TAUHID PENGHILANG KEMISKINAN DAN KEGUNDAHAN

TAUHID PENGHILANG KEMISKINAN DAN KEGUNDAHAN

🎙️ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah  menuturkan,

"لا يزول فقر العبد وفاقته إلَّا بالتَّوحيد، وإذا حصل مع التَّوحيدِ الاستغفارُ؛ حصل للعبدِ غِناهُ،وسعادتهُ، وزال عنه ما يُعذِّبهُ."

"Tidak akan hilang kemiskinan dan kemelaratan hamba kecuali dengan tauhid. Apabila tauhid terwujud bersama istighfar, maka hamba akan mendapatkan kecukupan dan kebahagian serta akan hilang darinya sesuatu yang menyiksanya."

📓 Majmu Fatawa 1/56

t.me/KajianIslamTemanggung

Jumat, 05 Februari 2021

KEUTAMAAN ILMU AGAMA DIBANDINGKAN HARTA

KEUTAMAAN ILMU AGAMA DIBANDINGKAN HARTA

🔊 Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,

أن العِلم ميراث الأنبياء والمال ميراث الملوك والأغنياء
أن العِلم يَحرُس صاحبه وصاحب المال يَحرُس ماله.

"Sesungguhnya ilmu agama adalah warisan para nabi sedangkan harta adalah warisan para raja dan orang-orang kaya.

Ilmu akan menjaga pemiliknya sementara pemilik harta, dialah yang harus menjaga hartanya."

📚 Miftah Daaris Sa'adah Libnil Qayyim 1/129

t.me/KajianIslamTemanggung

KELEZATAN TERBESAR DI DUNIA

KELEZATAN TERBESAR DI DUNIA

💬 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

‏ليس في الدنيا من اللذات أعظم من لذة العلم بالله وذكـره وعبادته.

"Tidak ada kenikmatan yang paling besar di dunia ini daripada kenikmatan berilmu tentang ALLAH ta'ala, mengingat-Nya dan beribadah kepada-Nya."

✍️ As-Shafadiyah 523

t.me/KajianIslamTemanggung

TIDAK SHAHIHNYA DALIL SUJUD TILAWAH SHALAT SHUBUH HARI JUMAT PADA SURAT AS-SAJDAH

‌‌TIDAK SHAHIHNYA DALIL SUJUD TILAWAH SHALAT SHUBUH HARI JUMAT PADA SURAT AS-SAJDAH

Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i rahimahullah

Pertanyaan :

Di sana ada sebagian manusia yang membaca surat As-Sajdah misalnya, lalu mereka sujud di shalat shubuh hari Jumat. Apa hukum hal ini? berikan kami faedah jazakumullah Khair.

Jawaban :

Tidak tetap kalau Nabi ﷺ melakukan sujud di dalam surat As-Sajdah, Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari berkata :

Beberapa peringatan : Kami akan menyebutkan sebuah peringatan, salah satunya yang kami maksudkan. Beliau berkata : Tidak tsabit kalau Nabi ﷺ melakukan sujud di tempat ini (pada surat As-Sajdah-pen) kecuali apa yang diriwayatkan oleh Imam Tabrani dari hadits Ali, dalam sanadnya ada kelemahan. Yakni melalui jalan Laits bin Abi sulaim dari Al-Haris Al-A’war dan Laits Ini lemah.
Demikian juga Al Haris adalah seorang kadzdzab (pendusta) dan apa yang diriwayatkan Ibnu Abu Daud dari hadits Ibnu Mas’ud dalam sanadnya ada seorang yang dikritisi keadaannya.

Maka apabila ia tidak sujud maka itu lebih utama, kalau dia sujud maka shalatnya tetap sah.

Dan dalil-dalil yang shahih di dalam sujud tilawah adalah sebagai berikut :

• Surat Shaad ayat 24 dari Hadits Ibnu Abbas
• Surat An-Najm ayat 62 dari Hadits Ibnu Mas’ud.
• Surat Al-Insyiqaq ayat 21 dari hadits Abu Hurairah
• Demikian juga surat Al-Alaq ayat 19 dari hadits Abu Hurairah juga.

Inilah empat surat yang apabila engkau shalat bersama manusia membaca ayat ini, engkau diperbolehkan sujud tilawah dan engkau juga diperbolehkan tidak sujud sujud, di sini tidak wajib hukumnya.

📑 Qom’ul Mu’aanid 2/406-487

Sumber : t.me/ahlussunnahposo

Rabu, 03 Februari 2021

KEBOSANAN ADALAH AKHLAK YANG TERCELA

KEBOSANAN ADALAH AKHLAK YANG TERCELA

🎙️ Amr bin al-Ash radhiyallahu'anhu mengatakan,

"لا أَمَلُّ ثوبي مَا وسعني، ولا أملُّ زَوجتي ما أحسنت عِشرتِي، ولا أملُّ دابتِي ما حمَلتنِي، إنّ المَلال مِن سيء الأخلاقِ."

"Aku tidak akan merasa bosan dengan bajuku, selama masih cukup untukku. Aku tidak akan merasa bosan dengan istriku, selama dia masih baik pergaulannya bersamaku dan aku tidak akan merasa bosan dengan kendaraanku, selama dia masih mampu membawaku. Karena sesungguhnya kebosanan termasuk akhlak yang jelek."

📚 Tarikh Dimasyq (46/183)

t.me/KajianIslamTemanggung

DOA BERLINDUNG DARI TEMAN & TETANGGA YANG JAHAT

DOA BERLINDUNG DARI TEMAN & TETANGGA YANG JAHAT

📜 Dari 'Uqbah bin Amir radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah berdoa,

اللَّهُمَّ إنّي أعُوذُ بِكَ مِنْ يَوْمِ السُّوءِ، وَمِنْ لَيْلَةِ السُّوءِ، وَمِنْ سَاعَةِ السُّوءِ، وَمِنْ صَاحِبِ السُّوءِ، وَمِنْ جَارِ السُّوءِ في دَارِ الْمُقامَةِ

Allaahumma innii a'uudzubika min yaumis suu', wa min lailatis suu', wa min sa'atis suu', wa min shaahibis suu', wa min jaaris suu' fi daaril muqoomah.

"Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hari yang buruk, dari malam yang buruk, dari waktu yang buruk, dari teman yang jahat dan tetangga yang jahat di tempat menetapku."

📚 HR. ath-Thobarani dengan sanad yang dishahihkan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam ash-Shahihah nomor 1443

t.me/KajianIslamTemanggung

PANJANGNYA WAKTU DALAM DOA ADALAH BUKTI CINTA

PANJANGNYA WAKTU DALAM DOA ADALAH BUKTI CINTA

🎙️ Al-'Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan,

"إنّ إطالة الدعاء تدل على محبة الداعي ؛ لأن الإِنسان إذا أحب شيئاً أحب طول مناجاته ، فأنت متصل بالله في الدعاء ،فتطويلك الدعاء وبسطك له دليل على محبتك لمناجاة الله عز وجل."

"Memperpanjang durasi dalam doa merupakan tanda cinta dari orang yang memanjatkannya. Karena jika seseorang mencintai sesuatu, dia akan senang untuk berlama-lama dalam berkomunikasi dengan orang yang dia cintai. Pada saat berdoa, sejatinya engkau sedang bermunajat kepada Allah ta'ala dengan doamu. Maka panjangnya durasi dan kelapanganmu dalam berdoa, ini menjadi bukti kecintaanmu dalam bermunajat kepada Allah."

📓 Asy-Syarhu al-Mumti' 5/320

t.me/KajianIslamTemanggung

Selasa, 02 Februari 2021

PENJAGAAN ALLAH TA'ALA TERHADAP HAMBA YANG BERTAKWA

PENJAGAAN ALLAH TA'ALA TERHADAP HAMBA YANG BERTAKWA

💬 Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah ta'ala menjelaskan,

"الإنسان كلما حفظ دين اللَّه حفظه اللّٰه تعالى في بدنه ، وحفظه في ماله وأهله ، وفي دينه ، وهذه أهم الأشياء ،
أن يحفظك اللّٰه في دينك" .

“Setiap kali seorang hamba menjaga agama¹ ALLAH subhanahu wa ta'ala, ALLAH akan menjaga fisik, harta, keluarga dan agamanya.

Dan ini adalah perkara yang terpenting, yaitu ALLAH menjaga agamamu.”

✍️ Syarh Riyadhis Shalihin 488

¹Menjaga agama Allah adalah dengan bertakwa kepada-Nya, yaitu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya

t.me/KajianIslamTemanggung

Senin, 01 Februari 2021

ORANG JUJUR TIADA AKAN PERNAH MENYESAL

ORANG JUJUR TIADA AKAN PERNAH MENYESAL

🎙️ Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menyatakan,

" الصدق طمأنينة لا يندم صاحبه أبدا ولا يقول: ليتني وليتني؛ لأن الصدق منجاة والصادقون ينجيهم الله بصدقهم."

"Kejujuran adalah ketenangan yang pelakunya tidak akan pernah menyesal untuk selamanya. Dia pun tidak akan berkata, 'Duhai kiranya, duhai kiranya...'',
Karena kejujuran adalah penyelamat dan orang-orang yang jujur akan diselamatkan Allah ta'ala dengan kejujuran mereka."

📓 Syarah Riyadhish Shalihin 1/300

t.me/KajianIslamTemanggung