Romantisme Sang Ulama...
كانت لابن الجوزي زوجة يقال لها نسيم الصبا، وكان يحبّها لتقواها وجمالها، فحصل بينه وبينها خصام، فغضبت على أثره وغادرت إلى بيت أهلها ..
ولكنها ظلّت تتردد على حلقة درسه في المسجد لأنّ الخلافات الخاصّة في نظرها لادخل لها في تعلّم العلم، وكان هو يُسرُّ من حضورها، ويرجو لو تجلس قريباً من منصّته بحيث يراها وهي تستمع إليه.
وحضرت الدّرس يوماً وجلست قريباً من منصّته لكن امرأتين سمينتين جلستا أمامها فسدّتا مابينه وبينها من فضاء ولم يستطع من شدّة سمنهما أن يراها؛ فتمثّل حينها ببيت شعر لمجنون بني عامر قيس قائلا :
أيا جبلين من بشر. * أزاح النور من بصري
سألتكما بربكما. * قليلا كي أرى قمري
Disebutkan dalam salah satu kitab sepenggal keributan yang terjadi dalam rumah tangga Imam Ibnul Jauzi rahimahullahu Ta'ala :
"Tersebutlah bahwa Imam Ibnul Jauzi memiliki istri bernama Nasim Ash-Shoba. Beliau sangat mencintainya karena kecantikan dan ketaqwaannya.
Namun satu ketika terjadi keributan antara beliau dengan sang istri hingga membuat istri murka kepada beliau dan pergi meninggalkan rumah menuju rumah ayahya.
Akan tetapi ia senantiasa menghadiri pengajian yang disampaikan oleh Imam Ibnul Jauzi di masjid. Beliau sangat bahagia saat melihat dari kejauhan kehadiran istrinya dan berharap dalam hati agar sang istri duduk dekat dengan lokasi beliau agar memudahkan beliau melihat istrinya.
Pada satu ketika sang istri duduk dan di depannya ada dua orang wanita gendut yang duduk sehingga menghalangi pandangan imam terhadap istrinya. Seketika sang imam bersyair dengan syair gubahan sang majnun Amir Qois ::
أيا جبلين من بشر. * أزاح النور من بصري
سألتكما بربكما. * قليلا كي أرى قمري
# Wahai dua gunung manusia * Yang telah menghalangi mataku dari cahayaku.
# Demi Allah aku bermohon kepada kalian berdua. * bergeserlah sedikit agar aku bisa menyaksikan rembulanku.
Kedua wanita gendut itu mengerti apa yang dikehendaki oleh Imam, keduanya bergeser dari tempatnya sehingga imam bisa melihat istrinya. Nasim Ash-Shoba pun tersipu bahagia. Setelah itu ia mau kembali ke rumah dalam keadaan ridha."
📖📚 Fuqoha'ul 'Isyqi Wad Din : 166 oleh Hisyam Al-Afandi.
Dari Abul Faroj Al Jawi
0 Response to "Romantisme Sang Ulama"
Posting Komentar