October 13, 2021
Kudengar sorak sorai ceria beberapa anak kecil yang sedang bermain di jalanan depan rumah..Oh ternyata mereka sedang bermain kejar-kejaran..
Masa kanak-kanak.. Sebuah fase untuk membentuk karakter mereka menjadi dewasa nanti.. Usia mereka yang cenderung meniru apa yang orang dewasa lakukan di sekitar mereka, peran orang tua sangat besar dalam fase fase mereka jadi.. Bagaimana kita bisa membentuk mereka menjadi pribadi yang kuat dan tangguh, generasi penerus dakwah..
Untuk sesaat, saya memutar roda waktu kembali, sekitar tiga tahun yang lalu..
Di pagi yang cerah..
"bismillahirrahmaanirrahiim..."
Suara para siswa cilik saling berlomba, penuh semangat membaca ayat demi ayat Al-Qur'an..
Di antara kerumunan anak anak yang masih diatas fitrah ini, duduk di salah satu pojok ruangan kelas 1, seorang gadis kecil bernama Kholifah.. kurang lebih 6-7 tahun usianya saat itu.. ohh, rupanya ia sedang khusyuk membaca deretan ayat ayat suci, bibir kecil nya sibuk menghafalkan surah yang akan ia setorkan pada ustadzah nya..kurang lebih sama seperti yang sedang dilakukan oleh kawan kawan sekelas nya yang lain..Lalu, Apa maksud ku mengarah ke gadis kecil itu?
Rupa rupanya santriwati belia ini punya kisah istimewa...yang akan menjadi cerita yang senantiasa diingat oleh orang orang tercinta nya.. Kawan kawan nya, dan mungkin juga kaum muslimin yang mengenal nya, atau minimal yang pernah mendengar kisah nya.. Menyadarkan kita bahwa betapa dunia ini tak lebih tak kurang, hanyalah sebuah persinggahan..
Beberapa waktu yang lalu..
Ia baru saja takziah dari rumah kawan akrab nya, tetangga dekat rumahnya sekaligus teman sekelas nya.. Ya.. Qodarullah,kawan nya baru saja meninggal dunia.. Di usianya yang masih muda.. Usia 10 tahun. Ia berujar "Enaknya ya mi Fathimah,belum berdosa memang kah itu kak meninggal masih kecil? Masuk surga pasti kah? " tanya nya antusias dengan bahasa anak anak . " In syaa Allah lah, jaminan syurga, Belum baligh, belum dihisab.. jawab sang kakak sekedarnya. "Enaknya ya, aku juga mau meninggal begitu, jaminan surga, ndak berdosa..".
Obrolan hari itu lewat begitu saja, terlebih hanya terucap dari lisan seorang gadis kecil. Aihh.. Rupanya itu harapan besar nya sejak ia mengucapkannya di detik itu.. Dan kejadian 9 oktober 2021 itu kan menjadi saksi atas cita cita mulianya..
Sejak ada rencana perjalanan keluarga menuju Kabupaten sebrang, ia merengek, ngotot minta ikut pergi berkunjung ke tempat kerabat abinya... Ia sempat menangis dan bilang tak ridho dan tak ikhlas jika tidak diajak pergi.. Apalagi mereka akan berlibur ke pantai..tak tega, ia pun akhirnya diizinkan sang ummi untuk ikut pergi..
Sebelum berangkat, ia sempat kan pergi ke warung tetangga. Oh, rupanya ia hendak meminta kardus. "minta yang ukuran besar ya mama fadhil" ujarnya pada pemilik warug.
Dengan semangat ia tenteng kardus besar itu ke rumah. Umi dan kakak kakak nya heran untuk 'untuk apa pulak kardus ini' ... Ternyata semua pakaian yang ada dilemari nya ia pindah kan ke kardus besar itu.. "mau dibawa semua ifah pakaiannya ?". "Enggak, cuma mau disimpan saja, biar rapi"jawab nya santai.
Sore hari sebelum ia pergi, sempat ia bicara pada umminya "Iffah mau selesaikan hafalan dulu mi sebelum pergi, biar selesai surat al munafiqun ku". Yaa, suroh al Munafiqun adalah hafalan terakhirnya.
Gadis kecil itu pun bergegas ke loteng atas rumah nya,tak lama kemudian, ia sudah hanyut dalam lantunan ayat ayat Al Qur'an sambil menghafalnya. Kemudian menyetorkannya pada sang kakak.
Dan sore itu pula, sebelum malamnya berangkat ke tempat abinya, ia bertanya pada ummi "ummi, walaupun orang tidak hafal al Qur'an, bisa masuk syurga juga kah mi?" tanya nya polos." Ya, bisa nak In syaa Allah, masuk syurga dengan amalan sholih yang lain. Puasa, rajin sholat.. "kata ummi menjelaskan.
Ahh, sesungging senyum terukir dibibir kecilnya. Rupanya ia khawatir tak sempat menggapai cita-cita nya menjadi seorang penghafal Al-Qur'an.. Namun, syurga sudah menjadi dambaan hidupnya..
Hari itu ia membawa sangu (bekal) buku saku dzikir pagi petang dan kotak pensil dengan motif pantai, ban dan pohon kelapa pemberian kakak pertama nya.. Gambar yang sama persis dengan kejadiannya nanti disana, menaiki ban dipantai menerjang ombak yang begitu deras..
Jum'at, 8 oktober 2021
Pagi itu cerah.. Secerah hati gadis kecil penghafal Al Qur'an itu.. Bagaimana tidak, hari ini ia akan melakukan perjalanan panjangnya. Perjalanan yang akan mengantarkan nya pulang..
Ia sempat mengutarakan harapnya pada sang Tante "Tante aji, aku pengennya kalau mati, mati syahid"
Selama perjalanan, ifah kecil dengan telaten menjaga dan mengurus sang adik yang menemaninya.Waktu makan pun, di saat keluarga nya yang lain asyik menikmati santapan hidangan, ia dengan penuh kasih sayang mengalah tuk menyuapi adiknya dulu hingga selesai, baru kemudian ia yang giliran makan..Subhanallah...
Siang nya saat tidur, ia bermimpi umminya terjatuh hingga membuat nya menangis.
Saat tidur malam, rupanya ia bermimpi ganjil lagi.. Ia bermimpi sambil membuka tangan 10 jari dan mengucap angka 10 tiga kali.. Oh, ternyata di bulan itu usianya genap 10 tahun.. Usia yang Allah tutup kehidupannya diangka tersebut..
Sabtu, 9 oktober 2021
Keluarga itu menuju pantai yang dituju. Disaat kakak dan keluarga nya yg lain turun, ifah kecil justru ikut abi dan paman nya yang hendak membeli ikan untuk dibakar.. Qodarullah wa maa syaa'a fa'ala.. Disaat itulah Allah dengan kuasaNya yang telah merancang dengan baik takdir hamba Nya.. Tak melesat satu jengkal pun..
Sang abi menurunkan kembali Ifah kecil dari mobil karena suatu alasan. Ia pun segera menyusul kakak laki-laki nya yg nampak hendak berenang dengan ban.
Rekaman pemandangan indah pantai dihari itu, terdengar suaranya riang gembira berujar "iii cantiknya kak" .. Benar dik, cantik dan indah.. Secantik wajah dan senyummu diakhir hidupmu, seindah cara Allah menjemput nyawamu dengan salah satu tanda syahid..
Iffah kecil merengek minta ikut dinaikkan di ban,mau ikut kakak berenang sanggahnya. Awalnya ditolak oleh sang kakak karena melihat besarnya ombak saat itu. Namun rupanya gadis kecil itu ngotot meminta untuk ikut dan merengek manja sambil merangkul sang kakak dan memeluknya.. Mengalah lah sang kakak.. Dengan dipangku oleh si kakak yang duduk di ban, mereka pun mulai beranjak menjauh dari bibir pantai..
Kepastian itu pun akhirnya datang..
Kakak beradik itu terseret ombak besar .. Gulungannya melemparkan dua tubuh itu menjauh dari tepi pantai, sang kakak berusaha memegang tangan adik kecil nya,namun qodarullah, tekanan ombak besar itu mengalahkan nya untuk tetap memegang tangan ifah kecil.. Sang kakak pun pingsan... Sedangkan gadis kecil itu? yaa...ia telah menuju apa yang selama ini ia dambakan.. Mati syahid..
Beberapa saat kemudian kakak iffah berhasil diselamatkan dengan kondisi kritis, perut kembung yang penuh oleh air laut. Sementara pencarian untuk gadis kecil ini terus dilakukan..
Hampir sejam pencarian itu dilakukan, sang Abi yang saat itu sangat resah dan khawatir,segera sholat dua rakaat... Dengan penuh pengharapan,ia berdoa agar ananda tercinta segera ditemukan.. Doa nya diijabahi oleh Allah..betapa doa ibu bapak itu mustajab kawan ..tak lama setelah itu terdengar teriakan "Jenazah ditemukan.."
Degh.. Tubuh mungil itu sudah tidak bernyawa.. Darah segar mengalir dari hidung nya. Pembuluh darah nya pecah..nadi nya telah berhenti, Namun tubuhnya masih hangat...oh.. Indah nian proses menuju pulang mu dik..tenggelam, salah satu tanda mati syahid yang kau dambakan..
Kau tau kawan.. Saat sang ummi dikabarkan berita duka ini, beliau tidak langsung menangis, "aku ikhlas, In syaa Allah" .. Ucap nya lirih tanpa sedikitpun air matanya mengalir.. Subhanallah...
Allah mudahkan urusan mu dik.. Seiiring dengan dirimu yang selalu membantu orang lain semasa hidup mu.
Kau, ifah kecil yang dikenal ramah, ringan tangan,dengan cadar yang kau tutup rapat menutupi wajah fitrah mu yang belum baligh..
Gadis kecil yang rajin berpuasa Sunnah Senin & Kamis.. Tidak pernah tertinggal berjama'ah bersama sang ummi walau disholat subuh sekalipun.. Juga sering nampak menjaga adik adik dan ponakan nya sambil memuroja'ah al Qur'an..
Oh, Masih ku ingat suara merdu mu saat menyetorkan hafalan.. Yaa.. Aku yg sempat menjadi guru tasmi'mu saat kau masih kelas satu dulu..Rupanya kau lebih dulu mendahului kami..
Suatu waktu ifah kecil, seraya memegang mushaf yang biasa ia pinjam dari kakaknya itu, ia berujar "gimana sih kak biar bisa hafal al Qur'an, aku mau juga, ajarin caranya...eh tapi kayaknya aku nggak bisa deh, tebal betul ini al Qur'an.." Oh dik, ternyata bukan soal mushaf nya yg tebal, tapi soal usia mu yang singkat ini yang membuatmu tak mampu menghafalkan nya hingga selesai...
Kakak mu bercerita padaku, beberapa hari sebelum kepergian mu, kau membaca surat al fajr beserta terjemahnya. Lalu terpukau pada ayat :
يا أيتها النفس المطمئنة}
"Wahai jiwa yang tenang "
ارجعي إلى ربك راضية مرضية}
" Kembalilah kepada Tuhan mu dengan hati yang ridho dan diridhoi Nya "
فادخلي في عبادي}
" Maka masuklah ke dalam golongan hamba hamba ku"
وادخلي جنتي}
"Dan masuklah ke dalam syurga Ku"
Kau begitu kagum dengan kalimat penyambutan di ayat itu.. Kau bertanya pada ummimu "Siapa yang omongin begini mi? Terus.. Kapan diomongin begini?" "Malaikat yang sambut begitu kalau orang mu'mim dicabut nyawa nya.. "kata ummi. Kau kagum bahagia" maa syaa Allah ya orang mu'mim, enak betul disambut malaikat begitu.. ".Subhanallah..
Kini.. Gadis kecil penghafal Al Qur'an itu telah pergi...pergi bersamanya hafalan al Qur'an dan suara syahdunya saat melantunkan ayat ayat suci..
Suara Ifah bersama 2 orang sepupunya tilawah suroh arrohman.. Suaranya diawal dan akhir bacaan
Atas hidayah Nya...kau dan kawan kawan sekelas mu lah yang menjadi pelecut bagi ku untuk belajar kembali.. Memberanikan diri menyebrangi lautan, menuju tanah sebrang, bersimpuh kembali di majelis ilmu, agar ku bisa belajar bagaimana seharusnya aku menjadi guru yang baik yang bisa memberikan manfaat untuk anak-anak kaum Muslimin..
Terima kasih..
Jazaakillahu ahsanal jaza'.. Telah memberi kami pelajaran berharga bagaimana seharusnya kami menyikapi hidup ini.. Teringat sederet nasihat berharga dari kakak tercinta mu yang sangat kau banggakan..
"Saudariku..
Jadilah engkau seorang tholibah 'ilm yang memiliki himmah (cita cita /tekad) yang sangat tinggi..setinggi bintang Tsuroyya yang berada di langit nan jauh disana.. Benar.. Kakimu berpijak di dunia.. Tapi kau harus memiliki himmah yang kuat dalam perjalanan hidup mu..."
Yaa..memiliki himmah yang tinggi adalah sebuah keharusan.. Seperti cita cita mu.. Masuk syurga tanpa hisab, dalam keadaan masih kecil, belum baligh, dan berpulang dengan salah satu tanda syahid..
In syaa Allah dik.. In syaa Allah.. Kau telah mendapatkan nya..
Sedangkan kita? Hanya soal waktu, kepastian itu cepat atau lambat akan datang mengambil kita.. Bersiap siaga lah..
Nas'alullahas salaamah wal afiyah..
Wallahu a'lam bis showwab
Pagi ini
13 oktober 2021
Dibawah langit Samarinda
-Hamba yang lemah dan faqir ilmu yang berharap ampunan Nya-
https://telegra.ph/Gadis-Kecil-Penghafal-Al-Quran-Itu-Telah-Pergi-10-13
Dpt info, putrinya ikhwah Samarinda
Laporan Korban Tenggelam RT. 05 Kelurahan Tanjung Tengah Kecamatan Penajam Kab. Penajam Paser Utara*
*Waktu Kejadian :*
Hari/Tanggal :
Sabtu, 09 Oktober 2021
Pukul : 07.30 Wita
*Waktu Laporan Masuk :*
Hari/Tanggal :
Sabtu, 09 Oktober 2021 Pukul : 07.36 Wita
*Alamat Kejadian :*
RT = 05
Kelurahan/Desa = Tanjung Tengah
Kecamatan = Penajam
Kabupaten/Kota = Penajam Paser Utara
Provinsi = Kalimantan Timur
Titik Koordinat = -1°39'63,1956"S 116°67'02,24204"E
*Pelapor :*
Bapak Sabir Ibrahim, SH. M. H. (Paman dari Korban)
*Korban Terdampak 2 Orang*
*1.* M. Farhan Hamzah (19 th) beralamat di Jalan Gotong Royong RT. 13 Kelurahan Handil Bakti Kecamatan Palaran, Samarinda (Sudah ditemukan dalam keadaan Selamat) ;
*2.* Kholifah (10 th) adik dari Sdr. Farhan Hamzah (19 th) beralamat di Jalan Gotong Royong RT. 13 Kelurahan Handil Bakti Kecamatan Palaran, Samarinda (Sudah ditemukan dalam keadaan Meninggal Dunia) ;
*Kronologis Kejadian :*
*1.* Sesuai informasi dari paman korban bahwa mereka sebanyak 4 mobil berangkat dari Samarinda untuk menghadiri acara keluarga di Desa Labangka , kemudian setelah acara di Desa Labangka mereka bermalam di di tempat keluarganya di lokasi Tanjung Jumlai ;
*2.* Pagi ini Sabtu 09 Oktober 2021 mereka pergi ke pantai Tanjung Jumlai untuk berenang , kemudian tiba tiba 2 orang dari mereka terseret arus air yaitu atas nama M. Farhan Hamsah (19th) dan Kholifah (10th) ;
*3.* Kemudian atas nama M. Farhan (19th) dapat diselamatkan dan langsung di bawa ke Puskesmas Petung namun atas nama Kholifah (10th) masih dalam pencarian;
*4.* Kemudian pada pukul 08.32 Wita korban Kholifah (10th) sudah diketemukan dalam keadaan MD saat ini dibawa ke rumah keluarga korban di sekitar lokasi Tanjung Jumlai.
Sumber : BPBD PPU
#infopenajam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar