Selasa, 14 Desember 2021

Hidayah Milik Allah

Hidayah Milik Allah

Thaif adalah wilayah pegunungan batu berbaris-baris. Dataran tinggi yang menghijau jika masuk musim dingin. Kurang dari 100 km dari Masjidil Haram.

Sejarah Thaif identik dengan kabilah Tsaqif yang mendiami di sana sejak lampau. Mereka dikenal sebagai petarung dan pemberani, dengan benteng-benteng alam yang kuat selain perkampungan yang berada di ketinggian dengan pasokan bahan makanan yang cukup.

Setelah 22 tahun sejak Islam dikumandangkan, barulah kabilah Tsaqif masuk Islam.

Tsaqif termasuk kabilah penentang Islam di baris terdepan. Sejarah mereka gelap dan kelam.

Nabi Muhammad ﷺ pernah mereka usir dan lempari batu. Nabi Muhammad ﷺ bersabar dan mendoakan hidayah untuk mereka.

Tsaqif pernah dikepung pasukan Islam, namun selalu gagal.

Tahun 8 H, Urwah bin Mas'ud, kepala kabilah Tsaqif masuk Islam dan mengajak kabilahnya untuk masuk Islam. Urwah justru dibunuh masyarakatnya sendiri.

Tahun ke-9, perwakilan Tsaqif menemui Nabi Muhammad  ﷺ di kota Madinah.

Beliau menyambut rombongan dengan hangat. Didirikan tenda-tenda penghormatan di sekitar Masjid Nabi agar mereka bisa langsung mendengarkan Al Quran dan menyaksikan ibadah salat.

15 hari di sana, Tsaqif tertarik masuk Islam. Berbagai syarat mereka ajukan, termasuk beberapa kebiasaan haram untuk tetap diijinkan. Namun, Nabi Muhammad ﷺ menolak.

Sempat mereka keberatan untuk zakat dan jihad. Dengan hikmah, keberatan mereka saat itu diterima. Karena Nabi Muhammad ﷺ benar-benar berharap mereka masuk Islam.

Ketika hal itu ditanyakan, Nabi Muhammad ﷺ optimis menerangkan ;

سيتَصدَّقونَ ويُجاهِدونَ إذا أسلَموا

" Kelak mereka akan berzakat dan berjihad setelah masuk Islam " (HR Abu Dawud dari Jabir)

Benarlah sabda Nabi Muhammad ﷺ !

Sejarah Tsaqif dalam Islam sangatlah indah. Mereka menjadi salah satu tulang punggung pasukan Islam sejak memadamkan pemberontakan sampai persebaran Islam ke daratan Afrika, India, dan Eropa.

Setelah 22 tahun sejak Islam disiarkan, barulah Tsaqif masuk Islam.

* * *

Alhamdulillah. Semata-mata karunia Allah sajalah. Hanya hidayah-Nya.

لا حول و لا قوة إلا بالله

Dakwah Salaf memancar ke pelosok negeri. Kepulauan Buton tak terkecuali.

Kurang lebih satu pekan, banyak daerah dikunjungi. Banyak saudara semanhaj yang ditemui.

Dari Baubau hingga ke Kapontori bahkan Ereke. Dari Pasarwajo hingga ke Lasalimu, Sampolawa, dan Batauga.

Pulau Muna dari Lakudo sampai Mawasangka bahkan perkampungan suku Bajo. Dari Buton Tengah sampai ke Muna Barat dan Raha.

Dakwah Salaf telah mengalir hingga pulau Kabaena, pulau Siompu, pulau Kadatua, pulau Talaga, dan kepulauan Wakatobi.

Alhamdulillah. Wa laa haula wa laa quwwata illa billah. Kemudian usaha Asatidzah Baubau. Jazaahumullahu khairan

Saya masih ingat sebuah kajian 14 tahun lalu di Kapontori.

Saat itu, masjid telah dikepung masyarakat yang diprovokasi. Suasana tegang. Pihak kepolisian berjaga-jaga. Desas desusnya, para pemuda telah bersiap dengan parang-parangnya.

Kajian berjalan karena masih diijinkan. Beberapa tokoh masyarakat hadir. Kabarnya, hendak bereaksi jika materi kajian menyinggung adat istiadat mereka.

Walhamdulillah. Saat itu, tentang kewajiban berbakti anak kepada orangtua yang disampaikan.

Walau di sesi tanya jawab, seorang tokoh dan pemuka masyarakat bertanya dengan nada merendahkan dan memojokkan, walhamdulillah yang dikhawatirkan tidak terjadi.

14 tahun kemudian ada kesempatan berkunjung lagi ke sana. Di masjid yang sama.Bedanya, masyarakat telah familiar.

Teman-teman menyampaikan; tokoh masyarakat yang dahulu bertanya sinis dan memojokkan telah meninggal dunia.

" Beberapa tahun sebelum meninggal, bapak itu menjadi pendukung dakwah Salaf di sini".

Ada yang berkomentar, " Seperti Abu Thalib".

Mungkin yang dimaksud pembelaannya terhadap dakwah Salaf. Sebab, bapak itu seorang muslim.

Kini, tugas berat menanti. Merawat dan menjaga dakwah ini. Dengan tetap saling menyemangati untuk thalabul ilmi, beribadah, dan berakhlak mulia. Dengan menjaga ukhuwah.

Sesungguhnya Allah maha pengasih lagi maha penyayang.

Baubau 14 Desember 2021

@anakmudadansalaf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar