Kamis, 30 Juni 2022

KEUTAMAAN SEPULUH HARI PERTAMA BULAN ZULHIJAH

KEUTAMAAN SEPULUH HARI PERTAMA BULAN ZULHIJAH

✍🏻 Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ

"Tidak ada satu hari pun yang amal saleh padanya lebih Allah cintai melebihi (amal saleh yang dilakukan pada) sepuluh hari pertama (bulan Zulhijjah) ini."

¶ Para sahabat radhiallahu anhum bertanya,

يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ؟

"Wahai Rasulullah, apakah (amalan) jihad fii sabilillah juga tidak bisa menandinginya? (menandingi amal saleh yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijah)."

وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ، وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

"Tidak pula (amalan) jihad fii sabilillah, kecuali seorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak ada yang kembali darinya sedikitpun (yaitu ia mati syahid di medan jihad, -pent.)."

📚 HR. At-Tirmidzi no. 757 dari sahabat Abdullah bin Abbas radhiallahu anhumaa. Hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 756

@ForumSalafy

Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah yang Lebih Utama

KEUTAMAAN SEPULUH HARI PERTAMA DI AWAL BULAN DZULHIJJAH YANG TIDAK DIKETAHUI OLEH BANYAK ORANG

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

Saudara-saudaraku, orang yang mengerjakan shalat dua raka'at di sepuluh (malam) di (akhir) bulan Ramadhan, sedangkan yang lain mengerjakan shalat dua raka'at di sepuluh (hari) di (awal) bulan Dzulhijjah.

Manakah dari keduanya yang lebih afdhal?
Yang kedua atau yang pertama?

Yang kedua.

Ini aneh atau asing menurut orang-orang awam, tetapi ini tidak aneh bagi para ulama.

Oleh karena inilah saya katakan: Wajib atas para ulama untuk menjelaskan kepada orang-orang awam bahwa amal shalih di sepuluh (hari) di (awal) bulan Dzulhijjah lebih dicintai oleh Allah dibandingkan amal di waktu manapun.

Hal ini tidak diketahui oleh orang-orang awam karena mereka tidak diingatkan tentang hal ini kecuali sedikit.

@fawaidsolo

Senin, 27 Juni 2022

TERNYATA OH TERNYATA

TULISAN AMBURADUL ITU....

Dahulu ada seorang ulama Syafi'iyyah bernama Shofiyuddin Al Hindy rahimahullah. Beliau terkenal memiliki tulisan tangan yang jelek, sampai - sampai yang mengenalnya mengatakan tulisan tangannya adalah yang terburuk.

Suatu hari, beliau menceritakan kisah pribadinya.
Beliau berkata:

"Suatu waktu saat di pasar kitab, aku menemukan sebuah kitab dengan tulisan tangan yang menurutku lebih buruk dari tulisanku. Maka aku membelinya dengan harga yang mahal, melebihi harga yang seharusnya. Kubeli lalu akan kutunjukkan pada orang yang nyinyir pada tulisan tanganku. Ini lho, ada yang lebih amburadul.

Setelah kubeli maka kitab itu kubawa pulang ke rumah. Sampai rumah, setelah kuperhatikan lagi ternyata kitab yang lebih amburadul tulisannya dari tulisanku itu rupanya adalah kitab yang pernah kutulis di masa lalu. Itu karyaku tempo dulu. "

( diterjemahkan bebas dari Thabaqat Syafi'iyyah 9/162)

Sumber : LJ

Jumat, 24 Juni 2022

DIANTARA SEBAB HATI TIDAK MERASAKAN KETENANGAN

DIANTARA SEBAB HATI TIDAK MERASAKAN KETENANGAN

✍🏻 Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

وإنما تحصل الهموم والغموم والأحزان من جهتين :

-إحداهما : الرغبة في الدنيا والحرص عليها..
-والثاني : التقصير في أعمال البر والطاعة..

Kegelisahan, keresahan, dan kesedihan datang dari dua hal:

Pertama, menginginkan dan berambisi terhadap dunia.

Kedua, kurangnya melakukan amal kebaikan dan ketaatan.

📚 'Uddatus Shabirin, hlm. 258

@ForumSalafy

Minggu, 19 Juni 2022

PERHATIAN ISLAM TERHADAP KERAPIAN DAN KEBERSIHAN

PERHATIAN RASUL TERHADAP KERAPIAN DAN KEBERSIHAN

💬 Jabir bin Abdillah radhiyallahu'anhu menuturkan,

"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkunjung ke rumah kami. Lantas beliau melihat seorang lelaki rambutnya acak-acakan, beliau pun bersabda
' أما كان يَجِدُ هذا ما يُسَكِّنُ به شعرَه?'
'Tidakkah orang ini mendapatkan sesuatu yang dapat merapikan rambutnya?.'

Kemudian beliau melihat laki-laki lain dengan pakaian yang kotor, beliau pun berkata
'أما كان هذا يجدُ ماءً يغسلُ به ثوبَه?.'
'Apakah orang ini tidak mendapatkan air yang bisa dipakai untuk mencuci pakaiannya'."

📜 HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahih Abu Dawud 4062.

@KajianIslamTemanggung

Sabtu, 18 Juni 2022

ketentuan Bolehnya Tidak Sholat Berjamaah di Masjid

Apa saja udzur syar’i yang membolehkan seseorang laki-laki meninggalkan sholat Jama'ah 5 waktu dan sholat Jum'at?

Jawab:

Para Ulama menjelaskan udzur-udzur syar’i yang membolehkan seseorang laki-laki meninggalkan sholat Jumat dan sholat berjamaah 5 waktu di masjid. Udzur-udzur tersebut di antaranya:

1. Sakit.

Sebagaimana Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam ketika sakit, beliau tidak sholat di masjid padahal rumah beliau berdampingan dengan masjid. Justru beliau memerintahkan agar Abu Bakar yang menjadi Imam sholat menggantikan beliau (sebagaimana riwayat alBukhari dan Muslim dari ‘Aisyah). Namun, sangat perlu ditekankan di sini bahwa kadar sakitnya adalah sakit yang benar-benar menyusahkan seseorang untuk bisa mendatangi sholat berjamaah di masjid.Dalam menentukan takaran apakah seseorang sakitnya sudah masuk kategori udzur atau belum, diperlukan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah dari orang yang bersangkutan agar ia tidak bermudah-mudahan. Demikianlah diterapkan pada poin-poin udzur yang lain, hendaknya kadarnya ditentukan secara adil (tidak terlalu ringan dan meremehkan, tidak pula sangat ketat dan berlebih-lebihan).

2. Menahan keluarnya sesuatu dari 2 jalan (qubul dan dubur)

Seperti seseorang yang menahan kencing, buang air besar, atau buang angin. Jika waktu sholat Jumat tiba dan dia sedang sangat berkebutuhan untuk keperluan tersebut sehingga harus antri di toilet atau semisalnya, jika terluput dari sholat Jumat, maka yang demikian termasuk udzur baginya. Karena Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَا صَلَاةَ بِحَضْرَةِ الطَّعَامِ وَلَا هُوَ يُدَافِعُهُ الْأَخْبَثَانِ

“Tidak ada sholat pada saat makanan dihidangkan dan ketika menahan keluarnya (sesuatu) dari 2 jalan (qubul dan dubur)” (H.R Muslim)

3. Sudah terhidang makanan di hadapannya dan ia sangat lapar.

Dalilnya adalah hadits riwayat muslim yang disebutkan pada poin 2. Jika memungkinkan baginya untuk mendahulukan makan kemudian mendatangi masjid, itulah yang diharapkan, namun jika tidak memungkinkan karena sempitnya waktu, maka hal itu termasuk udzur.

Misal: Seseorang yang baru pulang dari safar dalam kondisi sangat lapar dan terasa pada dirinya tanda-tanda lapar yang sangat seperti keringat dingin, dada berdegub kencang, dan semisalnya. Sedangkan waktu pelaksanaan sholat Jumat sudah hampir berakhir. Maka, ia hendaknya mendahulukan makan. Jika memang ia terlewatkan dari sholat Jumat karena sebab itu, maka hal itu termasuk udzur. Dalam hadits juga dinyatakan:

إِذَا قُدِّمَ الْعَشَاءُ فَابْدَءُوا بِهِ قَبْلَ أَنْ تُصَلُّوا صَلَاةَ الْمَغْرِبِ وَلَا تَعْجَلُوا عَنْ عَشَائِكُمْ

“Jika telah dihidangkan hidangan makan malam, mulailah dengan makan hidangan tersebut sebelum sholat maghrib dan janganlah tergesa-gesa dari makan malam kalian” (H.R alBukhari)

4. Hujan lebat

Sebagian Ulama’ menyatakan bahwa hujan rintik-rintik sudah merupakan udzur (keringanan) untuk tidak mendatangi sholat berjamaah, sebagaimana hadits:

عَنْ أَبِي الْمَلِيحِ قَالَ خَرَجْتُ فِي لَيْلَةٍ مَطِيرَةٍ فَلَمَّا رَجَعْتُ اسْتَفْتَحْتُ فَقَالَ أَبِي مَنْ هَذَا قَالَ أَبُو الْمَلِيحِ قَالَ لَقَدْ رَأَيْتُنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْحُدَيْبِيَةِ وَأَصَابَتْنَا سَمَاءٌ لَمْ تَبُلَّ أَسَافِلَ نِعَالِنَا فَنَادَى مُنَادِي رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلُّوا فِي رِحَالِكُمْ

Dari Abul Malih beliau berkata: Aku pernah keluar (menuju masjid) pada malam yang hujan. Ketika aku kembali ke rumah, aku meminta dibukakan pintu. Kemudian ayahku bertanya (dari balik pintu): Siapa? Aku menjawab: ‘Abul Malih’. Kemudian ayahku berkata: Sungguh aku pernah bersama Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam pada hari Hudaibiyah kemudian kami ditimpa hujan yang tidak sampai membasahi bagian bawah sandal-sandal kami, kemudian berserulah muadzin Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam: ‘Sholatlah di tempat tinggal kalian’ (H.R Ibnu Majah, Ahmad)

Namun, jika seseorang tetap berusaha mendatangi masjid untuk mendapatkan keutamaan sholat Jumat, maka yang demikian lebih utama.

5. Angin kencang dan dingin sehingga menghalangi dari keluar rumah.

6. Mengkhawatirkan keselamatan dirinya (ketakutan yang mencekam) Misal: berlindung dari kejaran penguasa yang dholim yang akan membunuhnya bukan secara haq, atau panik menyelamatkan diri karena adanya bencana alam.

وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ

Dan janganlah kalian menjatuhkan diri kalian sendiri pada kebinasaan(Q.S alBaqoroh:195).

7. Mengkhawatirkan hartanya yang berharga hilang atau rusak jika ditinggal pergi mendatangi sholat berjamaah.

8. Sedang dalam proses pencarian suatu kendaraan/ barang berharga (bernilai tinggi) yang sebelumnya hilang, dan teridentifikasi barang tersebut sedang berada di suatu tempat.

Hal itu membutuhkan tindakan cepat untuk segera mendatangi tempat tersebut agar barangnya bisa ditemukan. Jika ia harus mendatangi masjid untuk sholat terlebih dahulu, maka peluang barang berharganya ditemukan sangat kecil.

9. Ia ditugasi bekerja untuk menjaga pengoperasian alat-alat berharga milik perusahaan yang jika ditinggal untuk mendatangi masjid pada saat itu bisa menyebabkan hilang atau rusaknya barang yang diamanahkan padanya. Termasuk kategori ini adalah seseorang yang jam kerjanya bertepatan dengan sholat Jumat, sedangkan pekerjaan tersebut adalah pekerjaan penting yang memberikan maslahat bagi kaum muslimin, atau suatu pekerjaan tak tergantikan yang jika ditinggal saat itu bisa menimbulkan kerugian besar hilang/rusaknya barang berharga milik perusahaan yang mempekerjakannya. Namun, semestinya hal tersebut tidak berlangsung terus menerus sehingga menyebabkan ia selalu meninggalkan sholat Jumat. Jika pekerjaan tersebut sebenarnya bisa ditinggal tanpa dikhawatirkan ada mudharat, maka hak Allah adalah yang harus didahulukan, tetap wajib mendatangi sholat Jumat.

10. Menjaga dan merawat seorang yang sakit parah dan dikhawatirkan bisa meninggal atau semakin parah sakitnya jika ditinggal.

11. Kecapekan dan mengantuk yang amat sangat, jika ia sudah tidak bisa lagi mengerti bacaan apa yang sedang dibaca dalam sholat.

عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا نَعَسَ أَحَدُكُمْ فِي الصَّلَاةِ فَلْيَنَمْ حَتَّى يَعْلَمَ مَا يَقْرَأُ

Dari Anas dari Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: Jika salah seorang dari kalian ngantuk dalam sholat, hendaknya ia tidur (terlebih dahulu) sampai ia bisa mengerti apa yang dibacanya”(H.R alBukhari)

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا نَعَسَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ يُصَلِّي فَلْيَرْقُدْ حَتَّى يَذْهَبَ عَنْهُ النَّوْمُ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا صَلَّى وَهُوَ نَاعِسٌ لَا يَدْرِي لَعَلَّهُ يَسْتَغْفِرُ فَيَسُبُّ نَفْسَهُ

Dari Aisyah bahwasanya Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: Jika salah seorang dari kalian mengantuk dalam keadaan ia sholat, hendaknya tidur sampai hilang perasaan kantuknya. Karena seorang jika sholat dalam keadaan mengantuk ia tidak mengetahui, pada saat bermaksud mohon ampun namun justru mencela dirinya sendiri “ (muttafaqun ‘alaih).

Syaikh Muhammad bin Sholih alUtsaimin menjelaskan bahwa seseorang yang sangat mengantuk dalam sholat bisa jadi ia berdoa meminta surga namun keliru berucap meminta neraka, bermaksud meminta hidayah, justru keliru berucap meminta kesesatan, dan semisalnya (Syarh Riyadis Sholihin juz 1 halaman 166).

12. Bersembunyi karena ditagih hutang pada saat ia benar-benar tidak memiliki sesuatu untuk dibayarkan, sedangkan penagihnya adalah orang yang akan menganiaya ataupun mencaci maki dan umpatan berlebihan yang menyebabkan ia tidak sanggup menahannya.

13. Imam membaca bacaan dalam sholat yang sangat panjang, sedangkan tidak ditemukan pengganti atau masjid lain untuk berpindah melakukan sholat. Sebagaimana Nabi memberikan udzur kepada seorang Arab Badui yang bermakmum di belakang Muadz bin Jabal yang membaca surat al Baqoroh, kemudian orang tersebut memisahkan diri dari jamaah dan sholat sendirian (riwayat alBukhari dan Muslim).

14. Imam cepat sekali dalam sholatnya (tidak thuma’ninah), dan tidak ditemukan pengganti lain ataupun masjid yang lainnya. Kadar minimum thuma’ninah adalah bisa membaca bacaan wajib dalam setiap gerakan minimal 1 kali. Seperti bacaan subhaana robbiyal adzhim 1 kali pada saat ruku’ dengan catatan, bacaan 1 kali tersebut dibaca pada saat posisi benar-benar sempurna telah ruku’, bukan pada saat gerakan perpindahan.

Poin-poin tentang udzur tersebut kami sarikan dari penjelasan Ibnu Muflih dalam al-Furu’ dan Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin dalam asy-Syarhul Mumti’. Udzur yang disebutkan tersebut ada yang memiliki dalil yang shohih dan shorih, ada pula yang merupakan istinbath (penggalian hukum) dari keumuman dalil yang ada serta kaidah bahwa syariat-syariat yang ada adalah penjagaan terhadap 5 hal utama (ad-Dharuriyaatul Khoms) dalam diri manusia yaitu: Dien, akal, jiwa, harta, dan kehormatan. Semua aturan-aturan syar’i yang ada adalah untuk menjaga lima hal utama tersebut. Demikian juga dalil-dalil umum tentang kemudahan yang diberikan Allah dan bahwa agama ini adalah mudah, serta perintah untuk bertaqwa kepada Allah semaksimal mungkin sesuai kemampuan.

فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ

“Maka bertakwalah kalian kepada Allah semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan kalian” (Q.S atTaghobun:16).

يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ

“Allah menghendaki kemudahan bagi kalian dan tidak menghendaki kesulitan bagi kalian” (Q.S alBaqoroh:185).

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلَّا غَلَبَهُ

Dari Abu Hurairah dari Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: Sesungguhnya agama ini mudah, dan tidaklah seseorang memberat-beratkan dalam beragama kecuali akan terkalahkan” (H.R alBukhari).

فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ

“Sesungguhnya darah, harta, dan kehormatan kalian adalah haram atas kalian seperti keharaman hari ini di negeri ini pada bulan ini (H.R alBukhari dan Muslim).

https://salafy.or.id/blog/2012/01/25/kajian-fiqh-pembahasan-sholat-jumat-bag-i-a/

Tertawa, Tersenyum, Cemberut dan Bermuka Masam

PERTENGAHAN

💎Imam adz-Dzahabi rahimahullah berkata:

ينبغي لمن كان ضحوكاً بسّاماً أن يُقصر من ذلك، ويلومَ نفسه حتى لا تَمجُّه الأنفسُ. وينبغي لمن كان عبوساً منقبضاً أن يتبسّم، ويُحسنَ خُلقه ويمقُت نفسه على رداءة خلقه، وكلّ انحرافٍ عن الاعتدال فمذمومٌ، ولا بُدّ للنّفس من مجاهدةٍ وتأديب.

"Barangsiapa yang terlalu banyak tertawa dan tersenyum hendaknya dia menguranginya dan mencela dirinya agar manusia tidak muak kepadanya. Sedangkan bagi yang suka cemberut dan bermuka masam hendaknya dia tersenyum, memperbaiki akhlaknya, serta mencela dirinya atas keburukan akhlaknya. Segala sesuatu yang menyimpang dari sikap pertengahan maka hal itu tercela. Dan jiwa membutuhkan perjuangan dan latihan."

📚 Siyar A’lamin Nubala', jilid 10 hlm. 141

Faedah dari Syaikh Abdullah al-Bukhari hafizhahullah

@fawaidsolo

Jumat, 17 Juni 2022

Sunnah Yang Telah Ditinggalkan - Berdoa Menghadap Ke Langit

🌴Sunnah Yang Telah Ditinggalkan - Berdoa Menghadap Ke Langit🌴

👈🏽           سنة مهجورة :

(( غفل عنها كثير من المسلمين ))

سُنة رفع البصر إلى السماء مع الدعاء
عند الخروج من البيت .

▪️عن أُم المؤمنين  أُم سلمة رضي الله
عنهاقالت : ما خرج النبيُّ ﷺ من بيتي
قَطُّ إلارفع طَرْفَه إلى السماءِ ، فقال :
(( اللهم أعوذُبك أن أَضِلَّ أو أُضَلَّ أو أَزِلَّ
أو أُزَلَّ أوأَظْلِمَ أوأُظْلَمَ أو أَجْهَلَ أو يُجْهَلَ عَلَيَّ ))

صححه الألباني في
صحيح أبي داود - رقم:(5094)

▪️قال العلاّمة /
         عبدالمحسن العباد حفظه الله:

في أول الحديث :  إلا رفع طرفه إلى
السماءالمقصود به الإشارة إلى علو
الله عز وجل فهو يخاطب الله ويدعوه.

▪️فهذا من أدعية الرسول الكريم عليه
أفضل الصلاة والتسليم عندما يخرج
من منزله ،
▪️ كان يدعو بهذا الدعاء العظيم الذي
     هو السلامة من ،
▪️ الضلال ،
▪️ والزلل ،
▪️ والظلم ،
▪️ والجهل .

▪️ويُشرع رفع الطرف إلى السماء عند
   قول هذا الدعاء كما فعل الرسول ﷺ .

📚 من كتاب شرح سنن أبي داود
       للعلامه عبد المحسن العباد
      حفظه الله . (ج٥٧٨ ص ٨)
-----------------------------

👉🏼 sunah yang ditinggalkan

(( dilalaikan oleh banyak muslimin(bahkan oleh para tolibul 'ilm.pen) ))

☝🏼Iaitu sunnah menengadahkan pandangan ke langit sambil berdoa ketika keluar rumah.

▪Dari Umul Mukminin Aisyah berkata, "Tidak pernah Rasulullah keluar dari rumahku kecuali beliau selalu menengadahkan pandangannya ke langit lalu berdoa

  اللهم أعوذُبك أن أَضِلَّ أو أُضَلَّ أو أَزِلَّ
أو أُزَلَّ أوأَظْلِمَ أوأُظْلَمَ أو أَجْهَلَ أو يُجْهَلَ عَلَيَّ 

Ya Allah aku berlindung padamu dari kesesatan atau aku disesatkan, dari ketergelinciran (kesalahan) atau aku digelincirkan, dari kezaliman atau aku dizalimi dan dari kejahilan atau aku dijahili." (Disahihkan al-Albani dalam Sahih Abu Dawud 5094)

▪Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad berkata, "Diawal hadits disebutkan beliau memandang ke langit ertinya isyarat kepada tingginya Allah (diatas) maka beliau berbicara pada Allah dan berdoa padaNya.

☝🏼Demikian sunnah Rasulullah ketika keluar rumah berdoa dengan doa mulia ini iaitu memohon keselamatan dari:

1⃣ Kesesatan
2⃣ Ketergelinciran (kesalahan)
3⃣ Kezaliman
4⃣ Kejahilan

☝🏼Sambil memandang ke arah langit sebagaimana Rasulullah lakukan.

📁 (Syarah Sunan Abu Dawud karya al-'Allamah Abdul Muhsin al-Abbad 8/578)

📂 (Faedah ilmiah dari al-Ustadz Usamah Mahri di WhatsApp طريق السلف)

📚 WhatsApp طريق السلف 📚
🌐 www.thoriqussalaf.com
🌐 telegram: http://bit.ly/thoriqussalaf

Sabtu, 04 Juni 2022

Berkata Tidak Beramal Akibatnya Mengerikan

AKIBAT MELANGGAR UCAPAN SENDIRI

💬 Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkisah,

مررْتُ ليلةَ أُسرِيَ بي بأقوامٍ تُقرضُ شِفَاهُهُمْ بِمَقَارِيضَ من نارٍ ، قُلْتُ : من هؤلاءِ يا جبريلُ ؟ قال : خُطَباءُ أمتِكَ الذينَ يقولونَ ما لا يفعلونَ ويقرؤونَ كتابَ اللهِ ولا يعملونَ بِه

"Pada peristiwa malam Isra' aku melewati sebuah kaum yang bibir-bibir mereka dirobek dengan alat pemotong dari neraka. Aku pun bertanya, 'Siapakah mereka wahai Jibril?' Maka Jibril menjawab, 'Mereka adalah para khatib (penasehat) umatmu yang mengatakan apa yang tidak mereka lakukan dan membaca Kitab Allah namun tidak mengamalkannya."

✍️ HR. Ahmad dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu dan Syaikh al-Albani rahimahullah menshahihkan hadits ini dalam Shahih at-Targhib nomor 125

@KajianIslamTemanggung

Jumat, 03 Juni 2022

JANGAN MEMVONIS MASUK SURGA!

✋🏼📝✅ JANGAN MEMVONIS FULAN* MASUK SURGA!

🎙️ Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin ra1himahullah berkata,

"فكل مؤمن متق يعمل الصالحات فإننا نشهد أنه من أهل الجنة. ولكن لا نقول هو فلان وفلان لأننا لا ندرى ما يختم له ولا ندري هل باطنه كظاهره فلذلك لا نشهد له بعينه."

"Setiap orang yang beriman, bertakwa dan beramal dengan kebaikan, maka kita mempersaksikan bahwa dia termasuk penghuni surga.

Akan tetapi kita tidak mengatakan bahwa "fulan" dan "fulan" (individu tertentu) karena kita tidak mengetahui bagaimana akhir kehidupannya dan kita tidak mengetahui apakah kondisi batinnya seperti lahiriyahnya. Oleh karena itulah kita tidak memberikan persaksian tersebut kepada person tertentu."

📓 Syarah Riyadhis Shalihin 1/92

@KajianIslamTemanggung

*