Kamis, 05 Maret 2015

ORANG YANG MENGETAHUI ADANYA NAJIS PADA PAKAIANYA SETELAH SALAM DARI SHOLATNYA, APAKAH IA WAJIB MENGULANGI SHALATNYA ?

ORANG YANG MENGETAHUI ADANYA NAJIS PADA PAKAIANYA SETELAH SALAM DARI SHOLATNYA; APAKAH IA WAJIB MENGULANGI SHALATNYA?

💺 asy-Syaikh 'Abdul 'Aziz bin Baaz rahimahullaah.

Pertanyaan:

👖 Orang yang mendapati adanya najis pada pakaianya setelah salam dari sholatnya,apakah dia harus mengulangi sholatnya?

✅ Jawaban:

☑ Orang yang sholat dalam keadaan tidak tahu adanya najis pada badan atau pakaianya kecuali setelah selesai sholatnya, maka sholatnya sah menurut pendapat yang paling shohih dari kalangan para ulama.

 Begitu juga (sah sholatnya) apabila sebelum sholat dia telah mengetahui najis tersebut. Tetapi ketika sholat dia lupa, dan dia tidak ingat kecuali setelah selesai dari sholatnya, maka sholatnya sah.

 Hal ini berdasarkan firman Alloh:

*ﺭﺑﻨﺎ ﻻﺗﺆﺍﺧﺬﻧﺂ ﺇﻥ ﻧﺴﻴﻨﺂ ﺃﻭ ﺃﺧﻄﺄﻧﺎ...
"Ya Rabb kami, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau kami tersalah." (al-Baqarah: 286 ).

 Maka Allah mengabulkan permohonan itu dengan berfirman.

ﻗﺪ ﻓﻌﻠﺖ
🔗 "Telah Aku lakukan."

 Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang shohih dari Nabi. Juga dikarenakan beliau pada suatu hari pernah melaksanakan sholat dengan mengenakan sandal yang terdapat kotoran, kemudian Jibril memberitahu kepada beliau , sehingga beliau melepas sandalnya dan meneruskan sholatnya dan tidak mengulanginya. Ini termasuk kemudahan dan kasih sayang Alloh terhadap para hamba-hamba-Nya.

 Adapun orang yang sholat dalam keadaan berhadats (tidak suci), sedangkan dia dalam keadaan lupa, maka dia harus mengulangi lagi sholatnya, berdasarkan kesepakatan para ulama.

Hal ini berdasarkan sabda Nabi :

*ﻻ ﺗﻘﺒﻞ ﺻﻼﺓ ﺑﻐﻴﺮ ﻃﻬﻮﺭ ﻭﻻ ﺻﺪﻗﺔ ﻣﻦ ﻏﻠﻮﻝ.
🚫 "Alloh tidak menerima sholat tanpa bersuci dan tidak diterima pula sedekah dari harta Ghulul." (Sodaqoh dari hasil khianat) (HR. Muslim dalam Shahih-nya).

🌿 Juga beliau bersabda:

*ﻻ ﺗﻘﺒﻞ ﺻﻼﺓ ﺃﺣﺪﻛﻢ ﺇﺫﺍ ﺃﺣﺪﺙ ﺣﺘﻰ ﻳﺘﻮﺿﺄ.
⛔ "Tidak diterima sholat salah seorang dari kalian apabila berhadats (tidak suci)  sampai dia berwudhu" (Mutafaqun 'alaihi).

Wallaahu a'lamu bish Shawab.

📚 Sumber: Fatawa Muhimmah Tata'allaqu bish-Shalah; soal ke-14 pada hlm. 14.

Alih Bahasa: Abu Utbah Miqdad hafizhahullah.

🌍 WhatsApp Riyadhul Jannah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar