🌺 Sejatinya, Yang Butuh Ilmu itu Mendatangi Pemiliknya.
يقول مُصْعَبٍ الزُّهْرِيَّ:
" قَالَ هَارُونُ لِمَالِكٍ : يَا أَبَا عَبْدِ اللَّهِ ، أُرِيدُ أَنْ أَسْمَعَ مِنْكَ الْمُوَطَّأَ ، قَالَ : فَقَالَمَالِكٌ : نَعَمْ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ ، قَالَ : فَقَالَ لِمَالِكٍ: مَتَى ؟ قَالَ مَالِكٌ : غَدًا ، قَالَ : فَجَلَسَ هَارُونُ يَنْتَظِرُهُ ، وَجَلَسَ مَالِكٌ فِي بَيْتِهِ يَنْتَظِرُهُ ، قَالَ : فَلَمَّا أَبْطَأَ عَلَيْهِ أَرْسَلَ إِلَيْهِ هَارُونُ فَدَعَاهُ ، قَالَ : فَقَالَ لَهُ : يَا أَبَا عَبْدِ اللَّهِ ، مَا زِلْتُ أَنْتَظِرُكَ مُنْذُ الْيَوْمَ ، فَقَالَ مَالِكٌ : وَأَنَا أَيْضًا يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ لَمْ أَزَلْ أَنْتَظِرُكَ مُنْذُ الْيَوْمَ ، إِنَّ الْعِلْمَ يُؤْتَى وَلَا يَأْتِي ، وَإِنَّ ابْنَ عَمِّكَ هُوَ الَّذِي جَاءَ بِالْعِلْمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنْ رَفَعْتُمُوهُ ارْتَفَعَ ، وَإِنْ وَضَعْتُمُوهُ اتَّضَعْ "
✅ Mush'ab Az Zuhry berkata :
✅ Khalifah Harun ar-Rasyid berkata kepada al-Imam Malik:
“Wahai Abu Abdillah, aku ingin mendengar al-Muwaththa’ darimu.”
👍Maka al-Imam Malik menjawab,“Baik wahai amirul mukminin.”
⏳Khalifah bertanya,“Kapan waktunya?”
🍁al-Imam menjawab :“Besok.”
Keesokan harinya sang khalifah menunggunya, sedangkan al-Imam Malik juga menunggu di rumahnya. Karena ditunggu sekian lama tidak datang-datang juga, maka khalifah pun mengirim utusan untuk menjemput al-Imam Malik lalu Khalifah menegur,
“Wahai Abu Abdillah, aku sudah menunggumu seharian.”
Maka al-Imam Malik berkata:
“Aku juga sudah menunggumu seharian wahai amirul mukminin. Sesungguhnya ilmu itu didatangi, bukan mendatangi.Sesungguhya anak pamanmu-yakni Rasul- sholallahu alaihi wasallam,dulu dialah yang datang membawa ilmu.
Jika engkau meninggikan ilmu maka ia akan tinggi. Tapi jika engkau merendahkannya, ia akan rendah.”
📚 diriwayatkan oleh al-Imam al-Baihaqi dalam al-Madkhal ilas Sunan al-Kubra 1/390-391 no. 686
🌿 FSS 🌿
0 Response to "Sejatinya, Yang Butuh Ilmu itu Mendatangi Pemiliknya"
Posting Komentar