❓BOLEHKAH MENGGUNAKAN CELAK ?
🌾🌾🌾🌾🌾
Pertanyaan dari al akh Abu Faruq Santo Manado
Bismillah. 'Afwan Ustadz ada ikhwah yg bertanya.
"Kebiasaanya pada waktu sholat sunnah 'Iedul fitri dia selalu memakai celak & surban, nah apakah boleh menggunakn celak bagi laki-laki ?
Baarokallahu fiikum
💫➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖🌱
📝 Dijawab oleh Al Ustadz Syafi'i Al Idrus Ngawi Hafidhohulloh
Na'am, boleh, bahkan itu sunnah jika tujuannya adalah untuk menajamkan pandangan mata dan menumbuhkan rambut.
Rasulullah Shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda:
" عليكم بالإثمد, فإنه يجلو البصر, وينبت الشعر"
"(Pakailah) oleh kalian itsmid, karena sesungguhnya dia itu menajamkan pandangan dan menumbuhkan rambut".
Dikeluarkan oleh Ibnu Majah dari sahabat Ibnu Umar radhiyallahu 'anhumaa dan dishahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani rahimahullah.
👉 Adapun jika tujuannya utk tajmiil (memperbagus penampilan) maka diperselisihkan oleh para ulama.
⚠ Madzhab Hanafiyyah memakruhkannya, sedangkan madzhab Malikiyyah mengharamkannya.
📈 Adapun madzhab Syafi'iyyah dan Hanabilah menyatakan mustahab secara mutlak.
✅ Dan yg dhahir dari fatwa asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah dan asy-Syaikh Fauzan rahimahulloh adalah boleh secara mutlak.
📌 Adapun asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah beliau tawaqquf dalam menghukumi celak yg digunakan dalam rangka ziinah (berhias).
Berikut ana nukilkan fatwa beliau rahimahullah :
الاكتحال نوعان : أحدهما : اكتحال لتقوية البصر وجلاء الغشاوة من العين وتنظيفها وتطهيرها بدون أن يكون له جمال ، فهذا لا بأس به ، بل إنه مما ينبغي فعله ، لأن النبي صلى الله عليه وسلم كان يكتحل في عينيه ، ولاسيما إذا كان بالإثمد . النوع الثاني : ما يقصد به الجمال والزينة ، فهذا للنساء مطلوب ، لأن المرأة مطلوب منها أن تتجمل لزوجها .وأما الرجال فمحل نظر ، وأنا أتوقف فيه ، وقد يفرق فيه بين الشاب الذي يخشى من اكتحاله فتنه فيمنع ، وبين الكبير الذي لا يخشى ذلك من اكتحاله فلا يمنع ).
"Bercelak itu ada dua keadaan (ditinjau dari tujuannya):
1⃣ Bercelak dengan tujuan menguatkan pandangan dan menghilangkan kerabunan pada mata, membersihkan serta menjernihkan mata dengan ranpa ada (keinginan) utk berhias. Maka ini tidak mengapa. Bahkan ini sepantasnya dilakukan, karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dahulu bercelak pada kedua mata beliau. Terlebih lagi jika menggunakan itsmid.
2⃣ Untuk tujuan berpenampilan dan berhias. Maka hal ini dihasung bagi kaum wanita, karena kaum wanita tertuntut berhias untuk suaminya. Adapun untuk kaum pria maka perlu diteliti, sedangkan aku secara pribadi tawaqquf dalam masalah ini. Dan dibedakan antara seorang pemuda yg dikhawatirkan dengan bercelaknya dia akan mendatangkan fitnah, maka dicegah, dengan seorang yang sudah lanjut usia yg tdk lagi dikhawatirkan fitnah maka tidak mengapa"
📚 Mashdar: "Majmu' Fatawa wa Rasail al-Utsaimin", 11/116
Wallahu a'lam.
🌾🌾🌾🌾🌾🌾
📝 Forum Ahlussunnah Ngawi 📚
Tidak ada komentar:
Posting Komentar