Sabtu, 01 Agustus 2015

PEMBAWA ILMU YANG MENYENTUH DAN BERPENGARUH DALAM QOLBU

FAEDAH ULAMA .

DUA TIPE PEMBAWA ILMU YANG MENYENTUH DAN BERPENGARUH DALAM QOLBU

Berkata Ibnul Jauzi Rohimahulloh :

" Telah ku jumpai sekian banyak para masyaaikh , dimana keadaan mereka satu dengan yang lainnya saling berbeda , bertingkat-tingkat kadar mareka dalam ilmu .

👉. Dan yang paling bisa bermanfaat untukku dari mereka , saat menyertainya adalah yang mengamalkan ilmunya walaupun yang lain lebih berilmu darinya .
👉. Aku menjumpai sekumpulan dari ahlul hadits , memiliki hafalan dan mengetahui derajat hadits , akan tetapi mereka saling bermudah-mudah dalam masalah ghibah , mereka menganggapnya sebagai jarh wa ta'dil , mengambil upah dalam penyampaian hadits , mereka bersegera menjawab pertanyaan supaya tidak rusak kedudukan mereka , walaupun terjatuh pada kesalahan .
👉. Aku juga bertemu dengan Abdul Wahhab Al An'Anmathi dia berada pada batasan para salaf , tidak terdengar dalam majlisnya ghibah , tidak pula mengambil upah dalam penyampaian haditsnya ...

Jika aku bacakan padanya hadits-hadits pelembut hati diapun menangis , dan tangisannya berlanjut ... yang mana saat itu aku masih kecil dan tangisan yang aku dengar darinya tertanam dalam hati dan terpatri .

Beliau memiliki sifat para ulama , yang telah aku dengar nukilan tentang bagaimana sifat-sifat mereka ( sebagai seorang pembawa ilmu  ) .

👉. Aku juga bertemu Abu Mansyur Al Jawaliqy , beliau kalem , berhati-hati dalam ucapan , mutqin dan waspada terkadang ditanya sebuah masalah yang mudah , yang mana murid-muridnya bersegera menjawab karena dianggap masalah yang mudah , namun beliau tetap menahan sampai yakin jawabannya , beliau orang yang banyak puasa dan banyak diam .

📝 . DUA ORANG ITULAH YANG AKU BANYAK MENGAMBIL MANFAAT DARI KEDUANYA  LABIH DARI YANG LAINNYA .

☝. Maka Aku dapat memahami dari keadaan mereka ini bahwa : " SEBUAH PETUNJUK DENGAN CONTOH LANGSUNG ( secara praktek / realita ) LEBIH MEMBIMBING DARI SEKEDAR PETUNJUK DENGAN UCAPAN SEMATA " .

✏ . Sungguh demi alloh merealisasikan sebuah ilmu adalah sebuah pokok yang besar .

✏ . DAN YANG TERAMAT DIKASIHANI ADALAH SEORANG YANG MENGHABISKAN UMURNYA UNTUK MENUNTUT ILMU YANG TIDAK DIA PRAKTEKKAN , HILANG KENIKMATAN DUNIANYA DAN KEBAIKAN AKHIRATNYA , DATANG DENGAN KEBANGKRUTAN DALAM KEADAAN AMAT KUAT  HUJJAH YANG MENIMPANYA .

📚. Sumber : صيد الخاطر ص /138

📝. Alih Bahasa : Abul Hasan Al Wonogiry .

===============
📚. WA TIC
Tholibul Ilmi Cikarang .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar