PENJELASAN DAN BIMBINGAN SEPUTAR KEKELIRUAN DAN PENYIMPANGAN YANG MUNCUL DARI ‘ABDUL HADI AL-‘UMAIRI bagian 6
Abdul Hamid al Hadhabi
✊ Dia ('Abdul Hadi al-'Umairi) hadahullah mengatakan:
🔥 "Asy-Syaikh 'Ubaid al-Jabiri berbicara tentang Muhammad al-Imam dan mensifatinya sebagai seorang mubtadi' sesat adalah ucapan yang sangat keras, maka apa yang terjadi? Ucapan ini tersebar. Dia telah mentahdzir dari asy-Syaikh al-Imam. Mereka tidak memperhatikan rekomendasi para 'ulama terhadap asy-Syaikh, tidak memperhatikan kesungguhan ilmi'ah beliau, dan tidak memperhatikan ucapan asy-Syaikh 'Ubaid apakah dibangun di atas sebab-sebab ataukah tidak. Hanyalah ucapan asy-Syaikh Muhammad al-Imam semata, kemudian mereka menjajakannya dan menyebarkannya diantara mereka. Sampai-sampai sebagian mereka mengatakan, "Sungguh saya bertaubat kepada Allah dari membaca kitab-kitab asy-Syaikh Muhammad al-Imam...."
👎 Mengapa mereka tidak memperhatikan rekomendasi 'ulama kepadanya."
📢 Saya (Abdul Hamid) katakan: Ucapanmu, "Mereka tidak memperhatikan rekomendasi 'ulama kepada asy-Syaikh."
Diantara perkara yang telah ditetapkan secara syar'i bahwa para 'ulama apabila berselisih tentang jarh (celaan) dan ta'dil (pujian) terhadap seseorang yang dia itu masyhur dengan sunnah, maka diperhatikan jarh orang yang menjarh tersebut. Apabila jarhnya mufassar (terperinci), mubayyan (dijelaskan), dan diperhitungkan -seperti jarh terhadap keadaan Muhammad al-Imam ini- maka tidak boleh berpaling dari jarh tersebut dan tidak ada 'ibrah (faedah) pada ucapan orang-orang yang menta'dil (memuji/merekomendasi) nya meskipun mereka adalah para imam dalam agama.
☝ Dan ini diketahui, bahkan oleh anak-anak ahli hadits. Apalagi oleh para penuntut ilmu, dan terlebih lagi oleh para 'ulama terkemuka. Sehingga yang mengetahui adalah hujjah atas mereka yang tidak mengetahui. Dan saya telah mengumpulkan sejumlah ucapan para 'ulama baik generasi awal maupun yang datang belakangan tentang wajibnya mendahulukan al-jarh al-mufassar al-mubayyan di atas at-ta'dil, dalam sebuah artikel yang berjudul "asy-Syahabus Salafiyah fi Naqdhisy Syubuhaatil Halabiyyah -bagian ke 8 -."
📚 http://www.sahab.net/forums/index.php?s=cec431c54a413a51b0801b264b10412c&showtopic=149898
📝 Alih bahasa : Syabab Forum Salafy
---------------
قال هداه الله :الشيخ عبيد الجابري تكلّم على محمد الإمام ووصفه بأنه مبتدع ضال كلام شديد، فماذا كان؟ انتشر هذا الكلام، حذّر من الشيخ الإمام لم يراعوا تزكية العلماء في الشيخ، ولم يراعوا جهود الشيخ العلمية ، ولم يراعوا كلام الشيخ عبيد هل هو مبني على أسباب أو لا ، إنما مجرد كلام الشيخ محمد الإمام أذاعوه وانتشر بينهم،حتى بعضهم كان يقول إني تبت إلى الله من قراءة كتب الشيخ محمد الإمام ...لماذا لم ينظروا إلى تزكية العلماء له".
أقول : قولك: " لم يراعوا تزكية العلماء في الشيخ".
فمن المقرر شرعا أن أهل العلم إذا اختلفوا في الرجل جرحا وتعديلا وكان مشهورا بالسنة، فينظر إلى جرح الجارح فإذا كان مفسرا مبينا معتبرا -كحال محمد الإمام-فلا يجوز العدول عنه ولا عبرة بقول المعدلين ولو كانوا أئمة في الدين، وهذا يعرفه حتى أطفال أهل الحديث فضلا عن طلبة علم فضلا عن علماء أجلاء، فالذي علم حجة على من لا يعلم،وقد جمعت جملة من أقوال أهل العلم السابقين واللاحقين في وجوب تقديم الجرح المفسر المبين على التعديل في مقال عنونته بــــ"الشهب السلفية في نقض الشبهات الحلبية -الحلقة الثامنة-".
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
0 Response to "PENJELASAN DAN BIMBINGAN SEPUTAR KEKELIRUAN DAN PENYIMPANGAN YANG MUNCUL DARI ABDUL HADI AL UMAIRI 6"
Posting Komentar