WARNA-WARNI DI BALIK POLIGAMI
Bagian 8 ~ Selesai
✅ Cemburu Tidak Membuat Ibunda Kita Buta
📝 Al-Ustadz Muslim Abu Ishaq hafizhahullah
´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´
📍📍📍📍
📒🌺 Kisah-kisah cemburu di atas kita bawakan bukan untuk mencela istri-istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka adalah perempuan perempuan yang paling mulia. Cukuplah bagi mereka kemuliaan dengan Allah Subhanahu wata’ala memilih mereka menjadi pendamping hidup Rasul-Nya yang mulia.
Jangan pula kisah mereka dijadikan dalil oleh para perempuan sekarang untuk membenarkan tindakan salah mereka dengan dalih cemburu, atau untuk menolak ucapan baik dari suami mereka yang menasihati mereka dalam masalah cemburu dengan mengatakan, “Istri-istri Rasulullah juga cemburu dan berbuat ini dan itu karena dorongan cemburunya.” Memang benar mereka (istri-istri Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam) cemburu dan engkau pun cemburu, namun kebaikan yang ada pada diri mereka tidak didapatkan pada dirimu….
Ketahuilah, bagaimanapun cemburu yang ada di tengah mereka, tidaklah membuat mereka menutup mata dari kebaikan yang ada pada madu mereka dan tidak mengantarkan mereka untuk membuat kedustaan guna menjatuhkan madu mereka.
Satu contoh, ketika peristiwa Ifk, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam meminta pendapat Zainab bintu Jahsy radhiyallahu ‘anha salah seorang istri beliau, tentang diri ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Zainab radhiyallahu ‘anha, “Apa yang engkau ketahui tentang Aisyah dan apa pendapatmu?” Zainab radhiyallahu ‘anha menjawab, “Wahai Rasulullah,aku menjaga pendengaranku dan penglihatanku. Demi Allah, aku tidak mengetahui darinya selain kebaikan.” (HR. al-Bukhari no. 4141)
Lihatlah kejujuran Zainab! Cemburunya kepada ‘Aisyah tidak membuatnya lupa akan kebaikan dan keutamaan ‘Aisyah. Demikian pula sebaliknya pada diri ‘Aisyah, ia pernah memuji Zainab, “Aku belum pernah melihat seorang perempuan pun yang paling baik agamanya daripada Zainab. Dia seorang yang bertakwa kepada Allah Subhanahu wata’ala, paling jujur dalam ucapan, paling menyambung hubungan silaturahmi, paling banyak bersedekah, paling banyak mencurahkan kemampuannya untuk bekerja lalu hasilnya ia sedekahkan dan digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala.”
Padahal, Zainab inilah yang menyamai kedudukannya di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Dengarkan pula pujian ‘Aisyah terhadap Juwairiyah, salah seorang ummahatul mukminin, “Kami tidak pernah mengetahui ada seorang perempuan yang lebih besar berkahnya terhadap kaumnya daripada Juwairiyah.” (al-Isti’ab, 4/1805)
Pujian ini dilontarkan oleh ‘Aisyah ketika bani Mushthaliq, kaum Juwairiyah, dibebaskan oleh kaum muslimin dari penawanan karena pernikahan Rasulullah dengan Juwairiyah. Pujian ini dengan jujur diucapkan ‘Aisyah. Padahal sebelumnya, ‘Aisyah cemburu pada Juwairiyah. ‘Aisyah mengatakan, “Juwairiyah adalah perempuan yang berparas elok dan manis. Setiap orang yang memandangnya pasti akan terpikat. Aku melihatnya dari balik pintu saat menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam untuk meminta tolong dalam hal pembebasan dirinya dari status tawanan perang. Ketika itu aku tidak menyukainya, karena aku tahu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam akan melihat keelokannya sebagaimana yang aku lihat.” (al-Isti’ab, 4/1804)
Demikian sedikit contoh dari kehidupan rumah tangga para istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang menunjukkan bahwa kecemburuan tidaklah membutakan mereka dari kebenaran dan melihat kenyataan. Semoga shalawat, salam, dan berkah Allah Subhanahu wata’ala tercurahkan selalu bagi panutan umat dan kekasih-Nya, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, dan semoga Allah Subhanahu wata’ala meridhai istri-istri beliau yang mulia yang menjadi teladan terbaik bagi para wanita umat ini.
Sekarang, coba kita lihat apa yang ada pada diri para perempuan yang cemburu pada hari ini—selain yang dirahmati dan diselamatkan oleh Allah Subhanahu wata’ala! Sungguh, cemburu telah membuat mereka buta. Mereka menjatuhkan kehormatan perempuan yang mereka cemburui di hadapan suami mereka dan orang lain. Bahkan, mereka menempuh cara-cara yang dilarang oleh agama guna “menyingkirkan” perempuan yang membuat panas hatinya karena cemburu. Wallahul musta’an.
================================
💻📃Majalah Asy Syariah Online
🌏 www.ittibaus-sunnah.net
◉ ◈ ◉ ◈ ◉ ◈ ◉ ◈ ◉ ◈ ◉
📌 أصحاب السنة
⭐ASHHABUS SUNNAH✪
Tidak ada komentar:
Posting Komentar