Kisah Keteguhan Imam an Nabulsi rahimahullah:
Kata Abul Faraj Ibnul Jauzi: Jauhar (komandan syiah fatimiyah) bangun bertemu dengan Abu Bakr al Nabulsi, lalu berkata padanya: “Aku mendengar bahwa engkau mengatakan; Jika seseorang memiliki sepuluh anak panah maka dia harus menembakkan satu anak panah kepada orang Romawi dan sembilan anak panah kepada kami!”
Imam An-Nabulsi menjawab; “Aku tidak mengatakan seperti itu!” Aku katakan, jika dia memiliki sepuluh anak panah, maka dia harus menembakkan sembilan anak panah kearah kalian, dan menembakkan yang kesepuluh juga kearah kalian!” Karena kalian telah merubah agama ummat, membunuh orang-orang soleh dan mengklaim cahaya Ilahiyah.
Maka dia memerintahkan supaya Imam An-Nabulsi dibawa di depan khalayak umum, dipukul dan disiat kulitnya oleh seorang Yahudi. Kulitnya mula disiat dari mafriqi ra'sihi ( belahan rambut atas kepala) sehingga ke wajahnya sambil beliau tetap berzikir kepada Allah. Ketika kulitnya disiat sampai ke dada, si Yahudi tadi berasa kasihan lalu menusuk pisau ke jantungnya lalu wafatlah Imam al Nabulsi.
Berkata Imam Adz-Dzahabi ketika menceritakan biografi Abu Bakr An-Nabulsi: Abu Dzar Al-Hafizh: dia dipenjara oleh Bani Ubaid (Syiah), menyalibnya karena beliau di atas sunnah, aku mendengar Ad-Daruquthni mengingatnya dan menangis, dia mengatakan bahwa imam An-Nabulsi ketika dikuliti membaca [firman Allah] : “Itu semua telah tercatat di dalam al-kitab/al-Quran”.
Dikatakan juga, ketika beliau disiat terdengar dari jasadnya bacaan Al-Qur’an.
Dan disebutkan oleh Ibnu Asy-Sya’sya’ al-Mishri bahwa dia pernah bermimpi melihatnya setelah beliau dibunuh, dalam keadaan yang sangat indah, aku bertanya kepadanya: Apa yang Allah lakukan kepadamu?”
Dia menjawab; (dengan sebuah syair):
Rabbku mendekatkanku dengan kemuliaan abadi ***
dan menjanjikanku dekatnya kemenangan.
Dia mendekatkanku kepada-Nya sedekat-dekatnya ***
dan Dia berkata; “Nikmatilah kenikmatan dengan hidup di sisi-Ku”.
Siyar a;lam al nubala 16/148
✅ WA Ukhuwah Islamiyah
Diposting Ulang :
📚 Ahlussunnah Ngawi 📝
Tidak ada komentar:
Posting Komentar