Mengenai Saya

Foto saya
Sragen, Jawa Tengah, Indonesia
Kami adalah produsen gamis akhwat dan jilbab cadar safar. 0857-2544-5132

Definisi jual beli dan hukumnya

Silsilah Fiqih Mu'amalah 1

📚 Bab Pertama: Tentang Jual-beli, dan padanya ada beberapa permasalahan:

1⃣ Masalah Pertama: Definisi jual-beli dan hukumnya:

A. Definisinya:

Jual-beli secara bahasa: mengambil sesuatu, dan memberi sesuatu.

Secara istilah: tukar menukar harta dengan harta sekalipun dalam bentuk jaminan atau manfaat yang mubah untuk selamanya, tanpa ada unsur riba maupun pinjaman.

B. Hukumnya:

Jual-beli adalah boleh. Berdasarkan firman Alloh Ta'ala:

( وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ ) [سورة البقرة 275]

"Dan Allah menghalalkan jual-beli" [Qs. Al-Baqoroh: 275]

Dan berdasarkan apa yang diriwayatkan Ibnu Umar rodhiallohu 'anhuma, bahwa rasulullah -shollallohu 'alaihi wa sallam- bersabda:

(إذا تبايع الرجلان فكل واحد منهما بالخيار ما لم يتفرقا وكانا جميعا)

"Jika dua orang melakukan jual beli maka masing-masingnya punya hak khiyar (pilihan) atas jual belinya selama keduanya belum berpisah dan keduanya sepakat". (1)

Dan kaum muslimin sepakat atas bolehnya jual-beli secara garis besarnya.

Dan hajat manusia mendorong kepada adanya jual-beli; karena setiap insan membutuhkan kepada apa yang ada di tangan orang lain, dan berkaitan dengannya kemaslahatannya, dan tidak ada media baginya untuk sampai kepada hal itu dan untuk mendapatkannya dengan jalan yang shahih, kecuali dengan jual-beli, maka hikmah itulah yang mengharuskan bolehnya jual-beli, dan disyariatkannya jual-beli; untuk dapat mencapai kepada tujuan yang diinginkan.

--------------------
(1) Muttafaq 'alaihi: diriwayatkan oleh Bukhari pada nomer (2112), dan Muslim pada nomer (1531).

📚 Al-Fiqh Al-Muyassar Fi Dhow Al-Kitab wa As-Sunnah [juz 1/ hlm. 211]

📝 Alih Bahasa:
Al-Ustadz Muhammad Sholehuddin Abu 'Abduh حفظه الله

〰 Teks Arabic 〰

الباب الأول: في البيوع، وفيه مسائل:

المسألة الأولى: تعريف البيع وحكمه:

أ- تعريفه:

البيع في اللغة: أخذ شيء، وإعطاء شيء.

وفي الشرع: مبادلة مال بمال ولو في الذمة، أو منفعة مباحة على التأبيد، غير ربا وقرض.

ب- حكمه:

البيع جائز. لقوله تعالى (وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ) [البقرة: 275].

ولما روى ابن عمر رضي الله عنهما، أن رسول الله - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قال: (إذا تبايع الرجلان فكل واحدٍ منهما بالخيار ما لم يتفرقا وكانا جميعاً) (1).

وأجمع المسلمون على جواز البيع في الجملة.

وحاجة الناس داعية إلى وجوده؛ لأن الإنسان يحتاج إلى ما في يد غيره، وتتعلق به مصلحته، ولا وسيلة له إلى الوصول إليه وتحصيله بطريق صحيح، إلا بالبيع، فاقتضت الحكمة جوازه، ومشروعيته؛ للوصول إلى الغرض المطلوب.

----------------
(1) متفق عليه: رواه البخاري برقم (2112)، ومسلم برقم (1531).

📚 الفقه الميسر في ضوء الكتاب والسنة [جزء 1 / صفحة 211]

🌎 http://shamela.ws/browse.php/book-22726/page-230

〰〰〰〰〰〰〰
📚 WA Salafy Kendari 📡

📱📡 Turut Mempublikasikan :

📚 Tholibul Ilmi Cikarang
___________________________

0 Response to "Definisi jual beli dan hukumnya"

Posting Komentar

Tokopeci Salimah Gallery

Salimah Gallery Distributor Busana Muslim, Madu Herbal di kota Solo