MENDULANG MUTIARA
DARI HADITS AL-ARBA'IN AN-NAWAWIYAH
Hadits Kesebelas
TINGGALKANLAH KERAGU-RAGUAN
📘 HADITS:
🔊 عَنْ أَبْي مُحَمَّدٍ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ – سِبْطِ رَسُوْلِ اللهِ وَرَيْحَانَتِهِ – قَالَ : حَفِظْتُ مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيبُكَ، فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ، وَإِنَّ الكَذِبَ رِيبَةٌ» رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح
🔊 Dari Abu Muhammad al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah Shallallahu ’alaihi wasallam dan kesayangannya, dia berkata : “Saya menghafal dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam (sabdanya): ‘Tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu.” [HR. At-Tirmidzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shoheh]
----------------------
📬 FAEDAH-FAEDAH HADITS:
📎1. Sudah sepantasnya bagi setiap muslim untuk memiliki sifat Wara’, yakni meninggalkan perkara-perkara yang dikuatirkan akan membawa mudarat bagi Akhiratnya.
📎2. Hadits ini merupakan kaedah yang agung dalam bab Wara’.
📎3. Sifat Wara’ lebih mendatangkan keyakinan dan ketenangan, oleh karena itu jika keraguan bertentangan dengan keyakinan, maka keyakinan yang diambil.
Misalnya kamu yakin bahwa kamu telah berwudhu, kemudian tiba-tiba muncul keraguan, apakah kamu berhadats ataukah tidak. Dalam hal ini kamu harus mengambil yang yakin, yaitu bahwa kamu masih dalam keadaan suci, selama hadats itu muncul hanya dari sekedar keraguan saja.
Misal lainnya, kamu yakin telah shalat isya 3 rakaat, terus kamu ragu apakah telah genap menunaikan 4 rakaat ataukah baru 3 rakaat?! Dalam hal ini kamu harus ambil yang yakin, yaitu kamu kamu menunaikan 3 rakaat, karena rakaat yang keempat muncul dari keraguan. Hal ini sebagaimana yang disabdakan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam:
«إِذَا شَكَّ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاتِهِ، فَلَمْ يَدْرِ كَمْ صَلَّى ثَلَاثًا أَمْ أَرْبَعًا، فَلْيَطْرَحِ الشَّكَّ وَلْيَبْنِ عَلَى مَا اسْتَيْقَنَ، ثُمَّ يَسْجُدُ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ، فَإِنْ كَانَ صَلَّى خَمْسًا شَفَعْنَ لَهُ صَلَاتَهُ، وَإِنْ كَانَ صَلَّى إِتْمَامًا لِأَرْبَعٍ كَانَتَا تَرْغِيمًا لِلشَّيْطَانِ»
"Apabila salah seorang dari kalian ragu dalam shalatnya, dan tidak mengetahui berapa rakaat dia shalat, tiga ataukah empat rakaat maka buanglah keraguan, dan ambilah yang pasti (yaitu yang sedikit). Kemudian sujudlah dua kali sebelum memberi salam. Jika ternyata dia shalat lima rakaat, maka sujudnya telah menggenapkan shalatnya. Dan jika, ternyata shalatnya memang empat rakaat maka kedua sujudnya itu adalah sebagai penghinaan bagi setan." [HR. Muslim dari sahabat Abu Sa’id al-Khudri]
📎4. Wajib bagi setiap muslim untuk selalu membangun segala urusan agamanya diatas keyakinan, sehingga dia dapat beramal diatas ilmu, bukan diatas keraguan. Barangsiapa yang membiasakan diri dengan perkara-perkara syubhat (meragukan), maka dia akan berani melakukan perbutan yang haram.
🔊 Berkata al-Hasan rahimahullah: “Ketaqwaan akan senantiasa bersama orang-orang yang bertaqwa selama dia meninggalkan banyak perkara yang halal karena takut jatuh kepada keharaman.”
📎5. Keutamaan meninggalkan segala bentuk syubhat (kerancuan).
📎6. Keutamaan bersikap jujur, yang mana kejujuran itu membuahkan akan ketenangan. Sebaliknya dengan kedustaan, dia akan membuahkan kegundahan dan kegelisahan.
🔊 Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah: “Kejujuran adalah asas segala kebaikan dan pengumpul kebaikan. Sedangkan kedustaan adalah asas segala kejelekan dan pendorong kejelekan.
🚪 Wallahu a’lam bishs shawaab.
-----------------------
✒ Disusun oleh Abu 'Ubaidah bin Damiri al-Jawy, 20 Muharam 1437/ 2 November 2015_di kota Ambon Manise.
📥 Silahkan kunjungi blog kami untuk mendapatkan artikel kami yang lainnya dan mengunduh PDF-nya serta aplikasi android Forum KIS di:
www.pelajaranforumkis.com atau www.pelajarankis.blogspot.com
-----------------------
📚 WA. FORUM KIS 📚
Tidak ada komentar:
Posting Komentar