Kamis, 30 Juni 2016

Tulisan yang Positif in sya Allah

Renungan Untuk Pembaca

RENUNGAN UNTUK IKHWAN LENDAH
(Edisi 35)

Jika ada yang bertanya : "Kenapa dalam setiap catatan Ustadz mengenai ikhwan-ikhwan di Lendah, seakan selalu menggambarkan hal-hal yang positif?"
"Apakah hal itu tidak terlalu berlebihan?" Memang benar! Kadang-kadang saya sendiri juga merasa takut jika berlebihan di dalam bercerita. Seolah-olah kondisi ikhwan-ikhwan di Lendah dan sekitarnya sudah cukup ideal, tidak ada cacat dan cela.

Tulisan tetaplah tulisan. Itu semua hanya berstatus sebagai catatan. Kata-kata yang dirangkai tidak mungkin pernah bisa menggambarkan keadaan yang sesungguhnya disini. Bayangan-bayangan indah tentang Lendah belum tentu seindah yang tertuang dalam tulisan.

Seandainya ada yang mengikuti setiap edisi dari serial Renungan Untuk Ikhwan Lendah, kemudian datang langsung untuk melihat realita yang ada disini, bisa jadi orang itu akan kecewa dan segera menyimpulkan : "Ternyata ..... Lendah, tidaklah seperti yang dicatatkan oleh Ustadz Mukhtar".

Saya tidak pernah dan belum pernah berharap, kondisi Lendah dan ikhwan-ikhwan-nya diperbandingkan dengan daerah lain. Saya tidak ridha dengan hal itu! Saya juga tidak pernah mengajarkan kepada ikhwan-ikhwan untuk membanding-bandingkan dengan kondisi daerah lain. Saya sering mengingatkan untuk banyak-banyak melakukan koreksi diri, mengevaluasi tentang kita sendiri dan selalu instropeksi.

Kenapa saya selalu menulis hal-hal yang positif? Sementara, manusia itu pasti punya kekurangan dan kesalahan?

Pertama, apa manfaatnya menulis tentang hal-hal yang negatif tentang ikhwan-ikhwan Salafy? Bukankah menulis tentang hal yang negatif justru memadharatkan dan merugikan? Saya justru takut jika membicarakan tentang kekurangan ikhwan-ikhwan Salafy malah akan berdampak buruk. Baik secara duniawi, apalagi ukhrawi.

Kedua, saya sudah memposisikan ikhwan-ikhwan Lendah seperti satu keluarga, bahkan sebagai satu tubuh. Jika saya membicarakan tentang kekurangan yang ada pada mereka, bukankah sama saja dengan membicarakan kekurangan yang ada pada saya sendiri? Sebab, kita adalah cermin untuk saudara kita. Dan saudara-saudara kita juga adalah cermin diri kita sendiri.

Ketiga, seandainya mau, bisa saja saya menulis tentang berbagai kekurangan yang ada pada ikhwan-ikhwan Lendah satu per satu. Tetapi bukankah hal itu bertentangan dengan tuntunan Rasulullah yang menghimbau kita semua untuk menutupi aib saudaranya? Sebab, pada hari kiamat kelak, Allah pun akan menutupi aib kita selama kita berusaha menutupi aib saudaranya.

Keempat, saya sangat yakin jika saya menemukan kekurangan pada ikhwan-ikhwan Lendah, mereka pun pasti telah menemukan dan menyaksikan kekurangan yang ada pada saya. Jika kita sudah sama-sama tahu bahwa masing-masing mempunyai kekurangan, bukankah tidak bijak jika kita akhirnya membicarakan kekurangan orang lain? Sementara orang lain juga telah mengetahui kekurangan kita.

Kelima, saya yakin bahwa selama ini ikhwan-ikhwan Lendah berusaha untuk bersabar dan terus bersabar setelah menemukan banyak kekurangan yang ada pada saya. Tentu saya harus membalas kebaikan mereka dengan kebaikan yang sama. Bukankah demikian semestinya?

Keenam, tujuan saya adalah hendak memotivasi dan meningkatkan psikis ikhwan. Kebetulan, cara yang bisa saya lakukan adalah dengan menulis catatan-catatan ringan. Barangkali selama ini kita sering mendengar budaya saling menjatuhkan, saling menjelek-jelekkan atau saling tidak percaya. Mudah-mudahan apa yang saya lakukan melalui serial Renungan Untuk Ikhwan Lendah bisa menjadi sebutir debu pemacu untuk hal-hal yang positif.

Ketujuh, melalui catatan-catatan ringan, saya ingin menghidupkan nuansa warna dan nuansa makna dari husnu-dzan, yakni selalu melihat dan memandang segala sesuatu dari sisi-sisi positifnya. Artinya, selama masih mungkin kita memandang secara positif, kenapa tidak kita lakukan saja?

Nah, melalui dan berdasarkan alasan-alasan diatas, saya selalu memohon petunjuk dari Allah supaya Dia yang maha kuasa berkenan mencurahkan taufik-Nya sehingga tulisan-tulisan pada serial Renungan Untuk Ikhwan Lendah bisa bermanfaat.

Seorang sahabat mengirim pesan: "Senang membaca catatan-catatan Ustadz yang sering memotivasi Ana dan keluarga untuk istiqomah di jalan Allah. Baarakallahu fiik". Seorang sahabat lain menulis: ”Kulo malah merasa iri kaliyan ikhwan-ikhwan mriku. Perjuangan lan dakwahipun". Juga ada pesan singkat berisi: "Bismillah. Afwan Ustadz, Ana seorang ibu, berusia hampir 60 tahun. Sangat senang membaca kegiatan di Lendah”.

Kepada beliau-beliau dan juga kepada siapa saja, saya hanya bisa menyampaikan: ”Alhamdulillah, saudaraku. Taufik dari Allah semata. Semoga bermanfaat. Afwan juga ya, ilmu Ana hanya sebatas bercerita dan berkisah. Sederhana. Sebab, ikhwan-ikhwan Lendah masih pemula dan kemampuan saya baru sebatas menjadi teman bagi para pemula. Baarakallahu fiikum".

Saudaramu di jalan Allah

Abu Nasim Mukhtar “iben” Rifai La Firlaz

Malam 25 Ramadhan 1437 H
Lendah Kulonprogo

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
http://tlgrm.me/kajianislamlendah
Channel khusus renungan :
@renunganikhwan
Versi blog :
http://bit.ly/28Xsxk5
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

NASEHAT BAGI ADMIN WEB DAN GRUP MAJMUAH MEDIA SOSIAL AHLUS SUNNAH

NASEHAT BAGI ADMIN WEB DAN GRUP-GRUP MEDIA SOSIAL AHLUS SUNNAH

📑 Asy-Syaikh Abu Sulaiman Fuad az-Zintany al-Libby hafizhahullah

📫 Pertanyaan: Semoga Allah senantiasa mencurahkan kebaikan kepada Anda wahai syaikh kami, apa nasehat Anda bagi para pemuda yang hanya karena semata-mata berhubungan dengan Masyayikh dan Asatidzah Salafiyun melalui website atau menjadi admin pada sebagian grup WA, mereka terkadang berani menulis dan berbicara tentang sebagian perkara yang seringnya mereka tidak bisa berbicara dengan baik padanya, dan seringnya dikhawatirkan mereka akan ditimpa penyakit sok merasa berilmu tanpa mereka sadari.

🔓 Jawaban: Bagus sekali peringatan yang engkau sampaikan ini, baarakallah fiik. Memang demikian, hubungan yang engkau jalin dengan Masyayikh Salafiyun dan para penuntut ilmu Salafiyun, membuat grup-grup semacam ini dan menjadi adminnya, itu tidak menjadikan dirimu tiba-tiba langsung menjadi seorang penuntut ilmu yang baik dan menonjol sehingga engkau merasa boleh berbicara sesuai dengan yang engkau inginkan dan engkau maukan, tidak demikian.

💡 Ingat baik-baik, ilmu adalah sesuatu dan grup-grup ini adalah sesuatu yang lain, membekali diri dengan ilmu adalah sebuah perkara dan grup-grup ini adalah perkara yang lain. Itu sifatnya hanya menolong dan membantu serta sebagai sarana untuk berhubungan dengan saudara-saudaramu sesama Salafiyun dan Masyayikh. Namun itu bukan merupakan cara yang benar dalam menuntut ilmu dan membangun pondasi ilmu.

✅📂 Menuntut ilmu adalah dengan melakukan rihlah (safar) dan bertemu dengan Masyayikh, duduk di hadapan mereka, mengambil ilmu dari mereka, bersabar, bersungguh-sungguh, dan seterusnya.

👎🏻✊🏻 Dengan membuat sebuah grup tidak kemudian menjadikan dirimu bisa berfatwa, tampil sebelum waktunya, berbicara, dan mentahdzir. Tidak demikian, hati-hatilah.

☝🏻💡 Merujuklah dalam semua perkara-perkara ini kepada para ulama dan Masyayikh yang ditazkiyah oleh para ulama. Baarakallahu fiikum.

📚 Sumber || Majmu'ah WA "Marhaban Ya Thalibal 'Ilmi"

🌺 Tazkiyah untuk beliau diantaranya di:
http://www.mnhj.net/vb/threads/9885

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎

Download Audio Kajian Menjaga Wibawa dan Kecintaan

💿 💽   Audio Kajian Ramadhan

ADAB - ADAB PERGAULAN

Bersama

Ustadz Abu Zakariya Khodir Al Malanji Hafizahullah

" Menjaga Wibawa dan Kecintaan "

Kamis 25 Ramadhan 1437 H / 30 Juni 2016 M

Di Masjid Salafy

Mahad Al Ghuroba Aek songsongan, Asahan, Sumatera Utara

Download  audio 128 Kbps di :

https://goo.gl/bTzZ4K

Selengkapnya di :
http://www.alghurobaasahan.net/audio-kajian-ramadhan-adab-adab-pergaulan/

Download Versi Irit 16 Kbps disini :⬇

Rabu, 29 Juni 2016

ISTRI yang SHOLEHAH

ISTRI SHOLIHAH IDAMAN SUAMI

Al Imam Adz Dzahabi rohimahullah mengatakan:

Dan juga sebagai kewajiban seorang wanita :

🌴 Senantiasa punya rasa MALU terhadap suaminya.

🌴 Menundukkan pandangan (sebagai penghormatan) terhadapnya.

🌴 Tunduk dan patuh terhadapnya.

🌴 Diam ketika suaminya berbicara.

🌴 Menyambut kedatangannya.

🌴 Menjauhkan diri dari segala sesuatu yang membuat suaminya marah.

🌴 Mengantarkannya ketika dia hendak keluar.

🌴 Menawarkan dirinya disaat hendak tidur.

🌴Tidak berlaku khianat ketika tidak ada suaminya, pada urusan ranjangnya, hartanya, dan rumahnya.

🌴 Wangi bau badannya.

🌴 Menggunakan siwak pada mulutnya.

🌴 Memakai wewangian dan misik.

🌴 Senantiasa berhias dihadapan suami.

🌴 Meninggalkan berhias disaat suaminya tidak ada.

🌴 Memuliakan keluarga suaminya dan kerabatnya.

🌴 Menganggap yang sedikit itu banyak.

••••••••••••••••••••••••••

🔑 Sumber: Al Kabair 1/66.

💾 Telegram: https://bit.ly/Berbagiilmuagama

📑 Alih bahasa: Abu Arifah Muhammad Bin Yahya Bahraisy

💻PUBLIKASI

📝 FIK

📲http://bit.ly/Forum_ilmiyahKarangAnyar
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

HIDUP INI SEBENTAR JANGAN BUANG WAKTU DENGAN BANYAK GALAU

HIDUP INI SEBENTAR JANGAN BUANG WAKTU DENGAN BANYAK GALAU

🌱 Al Allamah As Sa'dy rohimahullah:

👓 Seorang yang berakal itu dia tau kehidupannya yang benar adalah kehidupan yang BAHAGIA dan tenang.

✊🏻 Dan hidup ini sebentar saja.

🚫 Maka tidak selayaknya bagi seseorang untuk menyia nyiakan hidupnya dengan kegelisahan dan larut dengan kesedihan, karena ini bukanlah kehidupannya yang sebenarnya.

••••••••••••••••••••••••••

📥 Sumber: Al Wasail Al Mufidah Lil hayatis Sa'idah 30
💾 Telegram: https://bit.ly/Berbagiilmuagama
📑 Alih bahasa: Abu Arifah Muhammad Bin Yahya Bahraisy

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~.

Jalan Hidup Seseorang Siapa yang Tahu

Jalan Hidup Seseorang Siapa yang Tahu

📝Berkata Imam Asy Syafi'i Rohimahullah Ta'ala :

تموت الأسد في الغابات جوعا ... ولحم الضأن تأكله الكــلاب

وعبد قد ينام على حريـــر ... وذو نسب مفارشه التــراب

♨️Singa-singa mati kelaparan ditengah hutan

🍖Dalam keadaan daging kambing disantap oleh anjing -anjing

👣Seorang hamba sahaya tidur diatas hamparan sutra

👑Sedangkan bangsawan mulia tidur diatas debu

📚 Diiwaan Al Imam Asy Syafi'i hal 31

🌍Inilah dunia...❗️

🌓Perjalanan hidup seorang siapa yang tahu...❓

👎Dahulu dipandang rendah dan diremehkan sekarang menjadi orang terhormat dan dimuliakan...❗️

🎩Ada juga orang yang dahulunya mulia dan diagungkan sekarang terhina dan ditinggalkan...❗️

🌀Sungguh luar biasa kuasa Ilahi

(قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ)

Katakanlah: "Ya Allah Dzat yang memiliki kekuasaan , Engkau berikan kekuasaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mu lah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
[Ali Imron 26]

✒️Sehingga disini terdapat pelajaran berharga bagi dua jenis manusia:

💰Bagi mereka yang sedang merasakan era kejayaan dan kesuksesan jangan lupa diri, jangan sombong dan meremehkan orang lain .

🕰Ingatlah sewaktu-waktu bisa saja Allah akan mencabut kejayaan dan kesuksesan tersebut dalam sekejap mata
kalau anda tidak pandai dalam mensyukurinya.

🌊Bagi mereka yang sedang berada di masa-masa kesulitan dan kemiskinan jangan berputus asa teruslah berusaha dan bermunajat pada Yang Kuasa ❗️

🌤Karena bersama kesulitan pasti ada kemudahan❗️

(فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا * إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا)

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
[Asy Syarh 5-6]

✒️Abu Sufyan Al Musy Ghofarohullah
--------------------------------------------
          25 Ramadhan 1437
🌀Daarul Hadits Al Bayyinah🌀
               Sidayu Gresik
              Harrosahallah
🔊🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔊

   🔵Channel Telegram UI🔵
         http://bit.ly/uimusy

Kunjungi Website Kami MUSY
            [Muslim Salafy]
www.musy.salafymedia.com
🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺

MARAH YANG TERPUJI

MARAH YANG TERPUJI

🌠 Berkata al 'Allamah Ibnu 'Utsaimin -rahimahullah- :

☝🏽💢 "Marah karena Allah dan karena syariat-syariat Allah adalah hal yang terpuji, hal tersebut adalah petunjuk Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan sebagai bukti akan kecemburuan seorang manusia dan kecintaannya untuk menegakkan syariat Allah."

📚 [Syarh Riyadhush Shalihin (3/622)]
🖲 Sumber : Channel ad Durar as Sanniyyah as Salafiyyah
 
💢 💢 💢 💢

الغضب المحمود .

▪️‏قال العلامة ابن عثيمين :

الغضب لله ولشرائع الله محمود ، وهو من هدي الرسول الله صلى الله عليه وسلم ، ودليل على غيرة الإنسان وعلى محبته لإقامة شريعة الله.

‏‎[شرح رياض الصالحين : (3 / 622)]

قناة الدرر السنية السلفية

🔻🔻🔻🔻🔻🔻
🎯 Majmu'ah Ashhaabus Sunnah
🚀 ©hannel telegram : http://bit.ly/ashhabussunnah
➖➖➖➖➖➖

Belajar Memahami Arti Hidup

RENUNGAN UNTUK IKHWAN LENDAH
(Edisi 34)

Masih ingat pak Marhaban yang saya ceritakan pada Renungan Untuk Ikhwan Lendah edisi ke-22 ?
Pak Marhaban yang sosoknya menggambarkan kesungguhan di dalam mendidik anak?
Iya, pak Marhaban yang bertahun-tahun berjuang menyekolahkan putrinya di Ma'had Ar Ridha Sewon Bantul. Padahal jarak rumah beliau sampai ketempat belajar lebih dari 40 km. Setiap hari pak Marhaban pulang pergi sejauh itu demi pendidikan putrinya.

Alhamdulillah, janji saya kepada pak Marhaban telah tertunaikan. Beberapa hari yang lalu, saya sekeluarga dengan menggunakan mobil Ceria datang berkunjung ke rumahnya di Samigaluh, salah satu puncak ketinggian di Kulon Progo. Sengaja saya sekeluarga berkunjung di sore hari, sekaligus berbuka puasa di rumahnya. Supaya lebih berkesan, kira-kira begitulah maksud saya.

Paling tidak ada satu jam perjalanan untuk sampai ke rumah pak Marhaban dari Lendah. Setelah mulai memasuki kecamatan Samigaluh, kami disuguhi pemandangan alam pegunungan yang elok luar biasa. Subhaanallah! Secara reflek, saya menyatakan : ”Sudah ini yang disebut dengan Kulonprogo The Jewel of Java!”

Jalanan aspal meliuk-liuk berdampingan dengan aliran sungai yang jernih airnya. Bebatuan hitam yang banyak menumpuk dan tersebar di sepanjang sungai telah menciptakan arus dan gelombang yang mengesankan. Jalanan naik turun, terkadang tikungan tajam berada di depan. Semakin kami jauh masuk ke ketinggian, jalanan mulai mengecil. Namun, view map-nya semakin bertambah indah.

Kami menyusuri jalan aspal kecil di punggung dan bahu perbukitan. Di seberang sana, perbukitan yang lain seakan menjadi penyeimbang. Di antara dua perbukitan yang saling berhadapan, aliran sungai berada di tengah dan dalamnya jurang. Hijau dan menyegarkan! Menurut keterangan penduduk setempat, beberapa waktu ke depan, lokasi itu akan dijadikan bendungan setinggi 150 m. Program nasional, katanya.

Akhirnya tiba juga kami di rumah pak Marhaban. Sejuk dan menentramkan. Rumahnya yang dulu hanya gedhek, telah direhab melalui program Bedah Rumah dari Kabupaten Kulonprogo. Air kebutuhan rumah tangga dialirkan secara bergiliran dua hari sekali. Di sebelah rumah, kandang kambing dan sapi hampir berjejeran. Ternak adalah tabungan untuk orang desa seperti pak Marhaban.

Sederhana dan apa adanya. Kesimpulan itu saya ambil dari kehidupan pak Marhaban. Sederhana dan apa adanya adalah gambaran kehidupan dari ikhwan-ikhwan yang saya kenal di Kulonprogo. Desa dan perkampungan sebagai lokasi menetap sangat berpengaruh pada gaya hidup dan pola berpikir mereka. Meskipun demikian, mereka masih bisa bercanda dan tertawa bahagia. Dunia ini tidak dianggap susah!

Sebelum sampai di rumah pak Marhaban, saya sempatkan untuk singgah di rumah pak Dul Cukur. Ikhwan yang satu ini profesinya memang sebagai tukang cukur. Oleh sebab itu saya singgah untuk mendapatkan servis cukur dari beliau. Orangnya enerjik dan selalu optimis. Tersenyum dan mudah bergaul adalah salah satu cirinya. Maka wajar jika langganan cukurnya dalam satu bulan mencapai rata-rata 1.500 orang. Setiap hari 50-an pelanggan (tidak perlu menghitung hasilnya...he...he).

Saya akhirnya merasakan servisnya. Dibuat sehigenis mungkin, diajak bercanda dan penuh komentar-komentar cerdas. Sambil memegang leher dan ditekan, misalnya. Pak Dul mengatakan : "Wah, ini sehat dan kuat”. Sambil memeriksa kulit kepala, pak Dul mengatakan : ”Kalau ini, shamponya pasti cocok!”. Spesialnya, setelah selesai proses cukur, saya menikmati servis pijat kepala dan bahu secara gratis dari pak Dul.

Islam sangat menganjurkan umatnya untuk bekerja dengan etos tinggi. Kita dituntun untuk menjaga kehormatan diri dengan bekerja, walau dipandang orang hina. Sampai-sampai Rasulullah menjelaskan bahwa lebih baik mengumpulkan kayu dan ranting lalu diikat untuk dijual sebagai bahan bakar daripada hidup dengan meminta-minta atau mengharapkan pemberian dari orang lain. Jangan bergantung kepada orang lain!

Renungan Ikhwan:
Dalam kajian Riyadhus Shalihin pagi tadi, kita telah membaca keterangan dari Imam An Nawawi tentang Bab : Anjuran untuk makan dari hasil kerja sendiri. Lihatlah Rasulullah bekerja sebagai seorang penggembala kambing sebelum diangkat menjadi Rasul.  Beliau pandai berdagang dan berniaga. Sahabat-sahabat beliau pun demikian. Mereka adalah orang-orang yang menjaga kehormatan diri dengan bekerja mandiri.

Para ulama kita seperti itu pula. Sampai-sampai ada dari mereka yang mempunyai gelar atau julukan sesuai dengan latar belakang profesinya. Ada Az Zayyat (penjual minyak), Ad Dustuwa'i (pengimpor kain Dustuwa), Al Khayyat (si tukang jahit), Al Bazzaz (si penjual kain) dan masih banyak lagi. Artinya, tidak perlu malu dengan status pekerjaan Anda! Asalkan halal, kenapa takut?

Lagipula, Anda harus tegas hati untuk memilih-milih jenis pekerjaan! Pilihlah yang bisa menentramkan hati, yang bisa membantu Anda untuk thalabul ilmi, yang mendukung Anda dalam beribadah dan pekerjaan yang jauh dari kecurangan atau unsur kedustaan.

Seperti mas Marhaban (bukan pak Marhaban yang ikhwan Samigaluh, kalau mas Marhaban yang ini ikhwan Lendah).  Mas Marhaban yang pernah membuat heboh dikampungnya karena putus kuliah ini tetap saja dipercaya oleh pak Dukuh untuk membina anak-anak TPA. Orangnya masih muda dan belum menikah, mas Marhaban akhirnya kita pilih untuk menjadi bagian Logistik di Perpustakaan Islam Lendah.

“Kemarin saya menjual beberapa ekor menthok. Dapat 700.000. Cukup untuk hidup lima bulan, Ustadz”. Ujar mas Marhaban kalem. Saya komentari : "Lha, Antum masih bujang”. Pernah mas Marhaban menjual seekor kambing dengan harga yang bisa digunakan untuk memperpanjang pajak kendaraan. Bahkan, untuk membeli sebuah handphone android, mas Marhaban cukup menjual beberapa ekor ayam.

Sederhana dan apa adanya!

Kurang lebih sama dengan Mas Tris. Bakul Mie Ayam dari Grogol, Bantul. Semangat ngajinya luar biasa! Minimal jarak rumah sampai ke Lendah adalah 13 km. Beliaupun pun seringnya juga mengikuti kajian malam, selain pagi setelah Shubuh. Jarak tempuh 13 km dikali 4 kali jalan. Jauh bukan?

“Ramadhan seperti ini libur total, Mas Tris ?”,saya bertanya. Mas Tris mengiyakan. Kemudian saya lanjut bertanya : "Lah, untuk kehidupan selama bulan Ramadhan, pripun?”. Rupanya Mas Tris menabung botol-botol saus. Hitungannya? Botol-botol saus dikumpulkan selama satu tahun. Rata-rata per tahun terkumpul 80 krat. Setiap krat ada 24 botol. Jika setiap botol diharga minimal Rp 900, sudah hampir dua juta digenggaman tangan.

Nah, uang sebanyak itu diambil mas Tris pada akhir bulan Sya'ban sebagai modal hidup selama Ramadhan.

Masya Allah! Saya banyak belajar tentang arti kehidupan dari ikhwan-ikhwan di sekeliling saya. Mereka mengajarkan kepada saya bahwa hidup tenang di dunia tidak harus diraih dengan uang atau harta materi. Bertani dan beternak atau berdagang kecil-kecilan pun bisa membuat tenang hidup di dunia. Sisa waktu yang ada lalu digunakan untuk kumpul keluarga, ibadah, ngaji dan kerja bakti.

Pantas saja kalau Panjenengan diajak kerja bakti terlihat semangat, sebab Panjenengan tidak terikat dengan pekerjaan tertentu. Mandiri dan berdikari. Semoga tetap istiqomah di jalan Allah!

Saudaramu di jalan Allah

Abu Nasim Mukhtar “iben” Rifai La Firlaz

Lendah, Kulonprogo
malam ke-24 Ramadhan

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
http://tlgrm.me/kajianislamlendah
Channel khusus renungan :
@renunganikhwan
Versi blog :
http://bit.ly/28Xsxk5
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Jagalah Ikhlas dan Tetaplah Istiqomah

RENUNGAN UNTUK IKHWAN LENDAH
(Edisi 33)

Salut dan bangga. Akan tetapi tetap tidak boleh lupa untuk senantiasa memuji dan berucap tahmid kepada Allah. Sebab segala puji hanyalah milik Allah semata. Dia-lah yang telah memberikan petunjuk untuk kita semua. Kalau bukan karena petunjuk yang Allah berikan, tidak akan mungkin kita mampu melangkah sampai di batas yang sekarang ini. Mohonlah petunjuk selalu kepada Allah! Bukankah kita masih ingin terus melangkah?

Semalam -di malam ganjil-, Panjenengan berbincang ramah di Baitul 'Azmi (Rumah Tekad), kompleks calon Perpustakaan. Panjenengan saling berbagi cerita, termasuk diantaranya tentang program Tebar Majalah Asy-Syari'ah edisi khusus anti-komunisme.

Saya sempat berpesan :  Sing diceritakan ingkang criyos sae kemawon. Maksudnya?  Dalam berdakwah, ada pro dan kontra adalah hal yang lumrah. Ada yang menolak tapi tidak sedikit yang menerima. Barangkali sebagian pihak menyatakan simpati, tetapi kita tidak bisa menutup mata bahwa ada juga pihak yang membenci. Namun, agar kita tetap semangat, ingat-ingatlah mereka yang tertarik. Bagaimana yang membenci? Ah, masak kita lupa memang sejak dahulu selalu saja ada yang begitu.

Pak Udin akhirnya didaulat untuk bercerita tentang sambutan dari Danramil kecamatan Lendah. Senang, mendukung dan merasa terbantu. Barangkali itulah kesimpulan paling ringkas yang bisa dipahami. Kedua ikhwan Lendah yang ditugaskan menyampaikan malah diajak berbincang cukup lama. Danramil banyak memberikan informasi tentang PKI dan komunisme di Indonesia. Danramil meminta kita untuk pro aktif dalam aksi menangkal paham komunisme dan TNI AD siap memback-up. Walhamdulillah.

Berawal dari program Tebar Majalah ini, akhirnya terbesit inisiatif untuk mendata dan memetakan tokoh-tokoh masyarakat se-kecamatan Lendah. Maka mulailah kita saling bekerjasama, saling bersinergi, saling melengkapi untuk menghitung unsur Muspika, jumlah desa dan pedukuhan, Rumah sakit,jumlah masjid berikut takmirnya serta tokoh-tokoh lain yang mempunyai kompetensi untuk dijadikan sebagai obyek penyebaran dakwah. Bahkan terpikir untuk sekaligus mengklasifikasikan siapa yang senang, simpati, menerima dan yang membenci.

Sungguh, saudaraku. Masyarakat kita, yakni umat Islam, hari ini sedang dalam kondisi kejahilan yang cukup menyedihkan. Mereka membutuhkan pencerahan dan wawasan keislaman yang benar. Mereka yang kita anggap benci, sinis atau menolak, barangkali karena belum tahu saja bagaimana hakikat dakwah salaf yang sebenarnya. Bukan karena benar-benar membenci kebenaran. Di situ kita dituntut harus mampu bersikap cermat dan bijak!

Buktinya? Bukankah tidak sedikit dari Panjenengan yang memperoleh tugas sebagai imam dan khatib di kampungnya. Bahkan mayoritas Panjenengan -kalau tidak semua- mendapat jadwal di bulan Ramadhan sebagai penceramah kultum. Syukurilah kemudahan ini dengan semangat tampil untuk menyampaikan ilmu yang telah dipelajari. Apakah kita akan berpangku tangan lalu membiarkan oknum-oknum tersebut berbicara tentang Islam tanpa dasar dalil di atas mimbar?

Lakukanlah pendekatan semaksimal mungkin kepada masyarakat. Sudah banyak contoh betapa masyarakat kita bisa menerima dengan baik. Atau minimalnya mereka tidak menolak, saat kita menyampaikan sepatah dua patah kata dari ilmu yang sudah kita pelajari.

Ingatlah juga bahwa sikap dan penilaian masyarakat itu tergantung bagaimana kita bersikap dan menilai mereka! Jika kita bersikap baik, berinteraksi dengan bagus dan tidak bersikap menggurui, saya yakin mereka pun akan bersikap baik. Kita memang tidak mengharap ridha manusia, namun ingat-ingatlah bahwa Rasulullah-lah yang berpesan seperti itu. Beliau bersabda : "Wa khaa-liqin naasa bi khulu-qin hasanin . Artinya, lakukanlah pergaulan kepada orang lain dengan akhlak yang baik!

Jagalah ikhlas! Dan tetaplah istiqomah!

Alhamdulillah, Panjenengan setiap bulan telah terbiasa secara rutin mengumpulkan iuran untuk kemudian diberikan kepada orang-orang tua jompo di sekitar lokasi Perpustakaan. Ada hampir empat puluh orang jompo yang telah terdata untuk diperhatikan. Tiap-tiap mereka diberi dalam bentuk bingkisan senilai sekitar Rp 50.000. Ada gula, teh, biskuit dan lain-lain serta uang pecahan dua puluh ribu. Sudah enam bulan program ini berjalan.

Coba dengar doa-doa dan ucapan terima kasih mereka! Saat Panjenengan datang menyampaikan bingkisan ke tiap rumah, bukan hanya orang jompo itu yang menerima. Anak, cucu atau anggota keluarga yang lain ikut menyaksikan dan mengucapkan terima kasih. Dan hasilnya luar biasa! Kesan dan tanggapan masyarakat pun positif. Mereka merasa diperhatikan.

Sehari sebelum bulan Ramadhan kemarin, -Alhamdulillah- Panjenengan membagi-bagikan lebih dari 80 bingkisan untuk orang-orang jompo, tokoh masyarakat, jamaah dan takmir masjid juga tetangga-tetangga dekat. Walhamdulillah, ada seorang sahabat dekat yang menyumbang puluhan sarung dan puluhan kain jarik kemudian Panjenengan yang membagi-bagikan sebab Panjenengan adalah ujung tombak dakwah. Sarung untuk bapak-bapak, sementara kain jarik untuk simbah-simbah putri.

Lihat apa hasilnya? Banyak dari mereka yang langsung menggunakan sarung tersebut untuk shalat tarawih. Seorang ketua takmir dari sebuah masjid mengatakan kepada saya : Matur nuwun njih, pak Ustadz. Sarung yang njenengan berikan pas dan warnanya cocok. Ini langsung saya pakai. Dalam hati, keliru kalau berucap terima kasih kepada saya. Itu yang memberi dan yang membagi-bagikan adalah teman-teman saya. Bukan saya!

Alhamdulillah, panjenengan juga bersemangat untuk membersihkan masjid kampung, mengecat ulang dan memperbaiki kamar mandi serta tempat wudhu, bahkan Panjenengan iuran untuk membelikan kipas angin masjid. Panjenengan semangat dalam kegiatan gotong royong dalam pembangunan akses jalan kampung sampai meminjamkan molen (alat pembuat adonan semen dan pasir).Panjenengan ikut menyumbang untuk program pemasangan lampu jalan dalam kampung. Itu semua niatkanlah demi dakwah dijalan Allah!

Jagalah ikhlas! Dan tetaplah istiqomah!

Sejak mulai masuk batas kampung, panjenengan sudah terbiasa mengurangi kecepatan kendaraan. Penutup wajah dilepas, kaca helm dinaikkan, kaca jendela mobil dibuka, lalu Panjenengan aktif menyapa dan mengucapkan salam kepada setiap warga yang dijumpai. Bayangkanlah bahwa hanya sekedar sapaan Pakdhe, Mbah, Mas, Bu atau Pak, Panjenengan telah mengesankan bahwa Salafiyyin adalah orang-orang yang ramah dan sopan. Tidak tertutup dan tidak eksklusif!

Sudah dua kali Idul Adha saya di Lendah dan Panjenengan selalu aktif dalam pendekatan kepada masyarakat. Hewan kurban titipan dari beberapa sahabat, kambing atau sapi, kita serahkan kepada warga untuk diurus dan dibagi-bagikan. Indah rasanya jika kita bisa berbaur bersama masyarakat!

Beberapa waktu lalu, seorang sahabat datang ke rumah saya untuk menitipkan uang zakat. Pesannya adalah untuk dibagi-bagikan ke masyarakat. Subhaanallah! Ini pun langkah yang sangat jitu untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat. Memang pembinaan teritorial mutlak harus dikerjakan! Kita berharap bahwa masyarakat sebagai tetangga-tetangga Perpustakaan yang paling dekat harus menjadi pihak pertama yang memperoleh manfaat keagamaan.

Prinsip menebarkan Salam, Senyum dan Sapa adalah ajaran Islam. Saya memohon dengan sangat agar ajaran ini kita hidupkan bersama di tengah-tengah kita, terutama kepada masyarakat. Untuk Panjenengan yang aktif mengikuti kegiatan taklim atau kajian di Lendah, saya kembali lagi memohon dengan sangat agar Panjenengan menjaga kebiasaan menebar salam, membagi senyum dan tidak kikir untuk menyapa kepada warga masyarakat yang dijumpai.

Semoga nama baik dakwah Salafiyyah bisa kita jaga melalui sikap-sikap kita yang mulia. Jangan sampai tercoreng dan ternoda oleh sikap kita yang kurang bijak, kasar dan kaku. Sudah terlalu banyak contoh kasus tercorengnya nama baik dakwah Salafiyyah karena ulah oknum-oknum yang kurang hikmah. Saya yakin Panjenengan tentunya tidak ingin menambah daftar oknum-oknum tersebut dengan nama Panjenengan!

Saudaramu di jalan Allah

Abu Nasim Mukhtar iben Rifai La Firlaz

Lendah, Kulonprogo
23 Ramadhan 1437 H

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
http://tlgrm.me/kajianislamlendah
Channel khusus renungan :
@renunganikhwan
Versi blog :
http://bit.ly/28Xsxk5
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Selasa, 28 Juni 2016

Apa Sah Zakat yang Salah Alamat

Yakin Telah Menyalurkan Zakat kepada yang Berhak, Ternyata yang Diberi Zakat Bukan Orang yang Berhak..?!

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu berkata, "... Jika ada seorang yang memberikan zakatnya secara khusus kepada orang tertentu, dalam keadaan orang yang memberi zakat ini mengira bahwa orang yang diberi adalah orang yang berhak menerima zakat, tapi kemudian dia mendapat kejelasan bahwa orang yang telah diberi zakatnya ini ternyata bukan orang yang berhak menerimanya, maka jika zakat yang dia salurkan diterima (sah) dan dia telah terbebas dari tanggungannya.

Karena dia telah berniat menyalurkannya kepada orang yang dia pandang berhak untuk menerimanya, dan apa yang telah diniatkan sesuai dengan niatnya."

(Terjemah bebas dari Syarah Riyadhish Shalihin-Syaikh Ibnu Utsaimin, jil. 1, hal. 27, cet. Dar Ibnil Jauzi 2009).
➖➖➖
💐 Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➖➖➖
💾 Arsip lama terkumpul di catatankajianku.blogspot.com dan di link telegram http://bit.ly/1OMF2xr

#niat

Apa Itu Flu Singapura

Info Kesehatan

FLU SINGAPURA

🔹🔷 Apa Itu Flu Singapura ?

〽 Disebut *"Flu Singapura"* karena tahun 2000  penyakit pernah merebak di Singapura. Sebenarnya didunia kedokteran dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit Kaki, Tangan dan Mulut ( KTM )  yang disebabkan oleh virus  Coxsackie A16, selain itu Enterovirus 71

♻ *GEJALA :*

👉🏽 Mula-mula demam tidak tinggi 2-3 hari, diikuti sakit menelan tidak ada nafsu makan, pilek, gejala seperti flu, timbul banyak sariawan.

👉🏽 Beberapa hari kemudian, di kedua telapak kaki dan tangannya muncul bintil-bintil berisi air. Bisul itu semula kecil tetapi lama kelamaan bertambah besar. Bentuknya mirip seperti cacar air, kemudian pecah. Kadang-kadang  ada dibokong _(ed-jawa)_.

✅ Penyakit ini umumnya tidak mematikan, _insya Allah_.
Penyakit ini membaik _(bi idznillah)_ dalam 7-10 hari.

✅ Bila ada muntah, diare atau dehidrasi dan lemah atau komplikasi lain maka penderita tersebut harus dirawat.

🔹🔷 *CARA PENULARAN :*

💉🚽 *Kontak langsung :*

Dari orang ke orang yaitu melalui droplet, pilek, air liur, tinja, cairan dari luka yang pecah.

👕 *Kontak Tidak Langsung :*

Melalui barang, handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh sekresi itu, *tidak lewat nyamuk atau lalat.*

✅ *PENANGANAN :*

🔹Istirahat karena daya tahan tubuh turun.
🔹Tidak perlu pemberian antibiotika.
🔹Antiseptik didaerah mulut (misal : Bethadine obat kumur).
🔹Pemberian obat demam atau penghilang rasa sakit, misal paracetamol.
🔹Cairan cukup untuk dehidrasi yang disebabkan sulit minum dan karena demam.
🔹Penyakit ini adalah dapat sembuh sendiri. _bi idznillah_
🔹Biasanya akan membaik dalam 7-10 hari.
🔹Pasien yang dirawat adalah yang dengan gejala berat dan komplikasi yaitu pada penderita dengan kekebalan tubuh yang rendah atau neonatus dapat diberikan : Immunoglobulin IV (IGIV).

*PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT :*

✅ Sanitasi yang  baik.
✅ Cuci tangan dengan sabun dibiasakan.
✅ Desinfeksi peralatan makanan, mainan, handuk yang memungkinkan terkontaminasi.
✅ Bila perlu anak tidak bersekolah selama satu minggu setelah timbul rasa sampai panas hilang.
✅ Pasien sebenarnya tak perlu diasingkan, yang penting menjaga kebersihan perorangan.

---------
Oleh : dr. Pujiono
Sumber ada pada kami

🌙___________🌖
23 Ramadhan 1437 / 28 Juni 2016

Forum Ahlussunnah Ngawi

Senin, 27 Juni 2016

Berangkat ke Masjid Sebelum Adzan Berkumandang

Datangilah Masjid Sebelum Adzan Berkumandang

🔻Dahulu kala sebagian salaf menganggap pergi ke masjid setelah adzan merupakan suatu kekurangan.

👍Dan yang paling utama adalah datang ke masjid sebelum adzan.

💎Berkata Sufyan bin Uyainah :

✒️Kedatanganmu untuk shalat sebelum iqomah adalah bentuk pengagunganmu terhadap shalat.

📚Fathul Bari karya Ibnu Rojab 3/533

💎Berkata Ibrahim At Taimi Rohimahullah Ta'ala:

💦Bila engkau melihat seseorang yang meremehkan takbir pertama maka cucilah tanganmu darinya.

📚Siyar A'lam An Nubala' 5/84

💎Berkata Wakii' bin Al Jarraah Rohimahullah Ta'ala:

💧Barang siapa yang tidak mendapati takbir pertama maka jangan engkau harapkan kebaikannya

📚Syu'abul Iman 3/74 karya Imam Al Baihaqi

Astaghfirullah...
Ampunilah kami yaa Al Ghofuur  Ar Rohiim ❗️

Abu Sufyan Al Musy Ghofarohullah
---------------------------------------------
           23 Ramadhan 1437
🌀Daarul Hadits Al Bayyinah🌀
               Sidayu Gresik
              Harrosahallah
🔊🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔊

   🔵Channel Telegram UI🔵
         http://bit.ly/uimusy

Kunjungi Website Kami MUSY
            [Muslim Salafy]
www.musy.salafymedia.com
🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺

Jangan Pedulikan Waswas Setan

Jangan Pedulikan Waswas Setan

Pernahkah kita mengalami kejadian ketika ingin beramal, tiba-tiba ada betikan di hati "Jangan lakukan, nanti riya lho.."

Awalnya semangat, karena ada betikan tersebut akhirnya kita jadi setengah hati mau beramal. Takut riya, katanya.

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu berkata, "Ketahuilah bahwa setan akan mendatangimu ketika engkau ingin beramal kebaikan dengan mengatakan: Sesungguhnya engkau mengamalkan ini hanya karena (tujuan) riya!!

Maka setan pun memupus dan menakut-nakuti semangatmu.

Akan tetapi janganlah engkau gubris hal itu dan jangan engkau turuti apa kata setan. Hendaknya tetap amalkan!

Karena jika engkau ditanya, "Apakah engkau sekarang mengamalkan ini karena riya dan sum'ah?"

(Kalau) Engkau berkata, "Tidak." Maka ini adalah waswas setan yang dimasukan ke dalam hatimu, maka jangan digubris waswas setan tersebut.

(Syarah Riyadhish Shalihin-Syaikh Ibnu Utsaimin, jil. 1, hal. 15, cet. Dar Ibnil Jauzi 2009).
➖➖➖
💐 Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➖➖➖
💾 Arsip lama terkumpul di catatankajianku.blogspot.com dan di link telegram http://bit.ly/1OMF2xr

#niat

Dai Bunglon

WASPADAI ORANG YANG SEPERTI BUNGLON

Asy-Syaikh Dr. Muhammad Ghalib hafizhahullah berkata:

‏ليس العجب أن يهلك في الانحراف من اتخذ الضلال طريقا والغلو مسلكا، إنما العجب في الحربائي، يرعى مع الراعي ويأكل مع الذئب.

"Tidak aneh orang yang menjadikan kesesatan sebagai jalan dan menjadikan sikap melampaui batas sebagai perilaku akan binasa dalam penyimpangan, tetapi yang aneh adalah pada orang yang seperti bunglon, dia ikut menggembala bersama penggembala dan ikut makan bersama serigala."

🌍 Sumber || https://twitter.com/m___alomari/status/746090231624044544

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
*******************************
⭕ Turut berbagi:
📖 WA Salafy Solo
📮Channel Salafy Solo
Https://tlgrm.me/salafysolo
Ramadhan 1437 H
*******************************

Puasa Ramadhan yang Tertolak

BERBAHAYA!!!

Ka'ab bin Malik berkata :

Barangsiapa yang berpuasa (di bulan) Ramadhan kemudian terbetik dalam jiwanya,

_"Jika telah selesai (bulan) Ramadhan, akan (kembali) bermaksiat kepada Rabbnya"_

Maka puasanya tertolak"

📚 Sumber : "Lathaif al-Ma'arif" karya Imam Ibnu Rajab (1/215).

------------------------

[[ الأمــر خــطير ]]

🌹قال كعب بن مالك :
من صام رمضان وهو يحدث نفسه أنه إذا خرج رمضان عصى ربه ..
فصيامه عليه مردود ..

📚 [[ ابن رجب / لطائف المعارف ١ /٢١٥ ]].

•••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟▶ Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net

~~~~~~~~~~~~~~~~~

ENGKAU MASUK BULAN RAMADHAN DALAM KEADAAN HATIMU LALAI

Ramadhan Mubarak

::: إِيَّـاكَ أَنْ يَدْخُلَ رَمَـضَان وَقَلْبُكَ غَافـِلٌ :::

✍ قَـالَ الحَـافِظُ ابْـنُ رَجَـبْ -رَحِـمَهُ الله-:

❍ يا من طالتْ غيبتُه عنَّا، قد قرُبت أيَّامُ المُصالَحة! يا من دامت خسَارَتَهُ قد أقبلَتْ أيَّامُ التجارةِ الرابحة!

❒ من لم يربح في هذا الشَّهرِ ففي أيِّ وقتٍ يربَح؟! من لم يَقْرُبْ فيهِ من مولاهُ فهو على بُعدِه لا يبرَح.

❍ كم يُنادَى: حيَّ على الفلاحِ وأنت خاسر؟! كم تُدْعَى إلى الصَّلاح وأنت على الفسادِ مُثابِر؟! كم ممَّن أمَّلَ أن يصومَ هذا الشهرَ فخانَهُ أَمَلُه، فصارَ قبلَهُ إلى ظُلْمَةِ القَبْرِ.

❒ كم من مُستقبِلٍ يوماً لا يستكمِلُه، ومؤمِّلٍ غداً لا يدرِكُه! إنَّكم لو أبصَرتُم الأجلَ ومسيرَهُ، لأبغضتم الأمل وغروره.

📘 [ "لطائف المعارف" صـ (٢٨١ ) ].

📮قنـاة [الدّينُ النَّصيحَة].

HATI-HATILAH! ENGKAU MASUK BULAN RAMADHAN DALAM KEADAAN HATIMU LALAI

🌅 Al Hafizh Ibnu Rojab rahimahullaahu berkata,

☝🏼 "Wahai orang yang telah lama menghilang dari kami! Sungguh telah dekat datangnya hari-hari untuk perbaikan.

🔹 Wahai orang yang terus menerus dalam kerugian! Sungguh sebentar lagi akan datang hari-hari jual beli yang penuh dengan keuntungan.

🔹 Barang siapa yang tidak mendapatkan keuntungan pada bulan ini -bulan Ramadhan-, maka pada waktu kapan lagi dia akan mendapatkan keuntungan?

🔹 Barang siapa yang tidak mendekatkan diri kepada Allah azza wajalla -sebagai Pelindungnya- pada bulan tersebut, maka dia senantiasa dalam keadaan dijauhkan.

🔹 Berapa kali dikumandangkan kepadamu حي على الفلاح (marilah kita menuju kemenangan/keberhasilan), namun engkau menjadi seorang yang merugi.

🔹 Berapa kali engkau diajak kepada kebaikan namun engkau terus menerus berada di dalam lembah kerusakan.

🔹 Betapa banyak orang yang berangan-angan untuk berpuasa di bulan Ramadhan, namun dia tertipu oleh angan-angannya -dengan dia menunda-nunda puasa tersebut- hingga dia masuk ke dalam kegelapan alam kubur sebelum dia sempat berpuasa di bulan tersebut.

🔹 Betapa banyak orang yang menghirup udara segar di pagi hari, namun dia tidak bisa menyempurnakan harinya. Dan orang yang berharap bertemu dengan esok hari, namun dia tidak bisa mendapatkannya.

🔹 Sungguh apabila kalian mengetahui ajal (waktu usiamu di dunia) dan jaraknya -yang sangat pendek- dengan yakin, niscaya engkau akan marah dan benci kepada angan-angan dan berbagai macam tipu dayanya.

📚 _(Latoiful Ma'arif, hal. 281)._
🌍 _Diterjemahkan dari channel telegram Ad Dinu An Nasihah._

📝 Tim WSC

========================

💽 WhatsApp Salafy Cirebon

🖥http://bit.ly/salafycirebon
*******************************
⭕ Turut berbagi:
📖 WA Salafy Solo
📮Channel Salafy Solo
Https://tlgrm.me/salafysolo
Ramadhan 1437 H
*******************************

MEMINIMALISIR URUSAN DUNIA DI BULAN ROMADHON

MEMINIMALISIR URUSAN DUNIA DI BULAN ROMADHON

Asy Syeikh Sholih Al Fauzan hafidzohullah:

✊ Hendaknya kita bertakwa kepada Allah, hendaknya kita waspada dari kesibukan kesibukan duniawi, walaupun dalam hal mencari rezeki dari sesuatu yang bukan pokok dan primer seperti dalam urusan perdagangan.

🌺 Hendaknya seorang muslim untuk mengurangi aktifitas keduniaan di bulan ini dan hendaknya mereka lebih banyak meluangkan waktunya untuk taat kepada Allah.

💰 Mencari dunia punya waktu yang lain karena waktu ini akan berlalu, adapun mencari harta ini bisa kapan saja, maka hendaknya seorang muslim memperhatikan akan hal ini.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

📥 Sumber: http://www.alfawzan.af.org.sa/node/1298
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📑 Alih bahasa: Abu Arifah Muhammad Bin Yahya Bahraisy

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Minggu, 26 Juni 2016

Untaian Hikmah Penggugah Jiwa

️Untaian Hikmah Penggugah Jiwa

Berkata Asy Syaikh Fawwaz Al Madkholy Hafidzohullah Ta'ala wa Ro'aahu:

▫️Terkadang sebagian orang memandangmu sebagai orang yang bertakwa...

▪️Terkadang orang yang lain memandangmu sebagai pendosa

🔸Dan terkadang yang lain memandangmu....

🔹Akan tetapi engkau lah yang lebih tahu akan keadaan dirimu...

🔺Satu-satunya rahasia yang tidak diketahui oleh orang lain selain dirimu adalah "Rahasia hubunganmu dengan Robbmu"

💭Maka janganlah engkau tertipu dengan pujian orang-orang

♨️Jangan pula menyakitkanmu orang-orang yang mencela...

🔵Karena Allah Ta'ala mengatakan
{بل الإنسان على نفسه بصيرة}
(Akan tetapi seorang insan lebih tahu akan dirinya)

💢Diantara bahayanya hidup diantara ketaatan dan kemaksiatan adalah:
Engkau tak tahu dalam masa apa akhir dari hidupmu❓

🗯Kerjakanlah ketaatan dengan ketulusan bukan untuk menghindar❗️

🕯Jagalah amalan sunnah untuk dekat dengan Allah bukan agar engkau dianggap mulia

⏳Demi Allah engkau lebih butuh akan ketaatan sedangkan Robbmu Subhaanahu tidak butuh padanya

🍎Jangan jadikan ambisimu agar manusia mencintaimu karena hati-hati mereka berubah-ubah.
Bisa jadi hari ini ia mencintaimu  namun keesokan harinya ia membencimu

🍏Hendaknya ambisimu adalah bagaimana caranya agar Robb manusia mencintaimu

🍋Karena bila Ia mencintaimu maka Dia akan membuat hati-hati manusia pun mencintaimu.

📛Perkara haram tetaplah haram walaupun semua orang mengerjakannya...

⛔️Janganlah engkau berbasa-basi dengan mereka karena engkau akan dihisab(interogasi) seorang diri

📌Oleh karena itu Istiqomahlah sebagaimana yang diperintahkan padamu bukan berdasarkan seleramu.

🗝Jadikanlah rahasia pribadimu tiada yang mengetahuinya kecuali Allah...

☂Sebagaimana dosa yang tersembunyi akan membawa kebinasaan maka demikian pula kebajikan yang tersembunyi akan membawa keselamatan.

📚 Muntada Asy Syaikh Fawwaz Al Madkholy Hafidzohullah Ta'ala wa Ro'aahu

كلام يكتب بماء الذهب
🔺قال الشيخ فواز المدخلي
قد يراك البعض تقياً،
وقد يراك آخرون مجرماً،
وقد يراك آخرون......
لكن..
🔸 أنت أدرى بنفسك
السر الوحيد الذي لايعلمه غيرك هو:
👈 [ سر علاقتك بربك ]
فلا يغرك المادحون..
ولا يضرك القادحون.. قال تعالى:
{ بَل الإنسَان على نَفسِهِ بَصيرَة }
🔸 - من خطورة العيش بين الطاعة والمعصية أنك لا تدري في أي فترة منهم ستكون الخاتمة ..
🔸 - افعل الطاعة إخلاصاً لا تخلصا

🔸 وحافظ على النفل تقرباً لا تكرماً ..
فأنت والله أحوج للطاعة وربُك سُبحانه غنيٌ عنها .
🔸لا تجعل همُّك هو حب الناس لك فالناس قلوبهم متقلبة ، قد تحبك اليوم وتكرهك غداً

🔸 وليكن همُّك كيف يُحبك رب الناس فإنه إن أحبك جعل أفئدة الناس تحبك
والحرام يبقى حراماً حتى لو كان الجميع يفعله
لا تتنازل عن مبادئك ودعك منهم
فسوف تحاسب وحدك !
لذا استقم كما أُمرت ، لا كما رغبت ..
اجعل لنفسك خبيئة وسريرة لا يعلمها إلا الله ...
☑ فكما أن ذنوب الخلوات مهلكات ..
☑ فكذلك حسنات الخلوات منجيات)..
📌المصدر:منتدى الشيخ فواز المدخلي
منقول
-----------------------------------------------
          21 Ramadhan 1437
🌀Daarul Hadits Al Bayyinah🌀
               Sidayu Gresik
              Harrosahallah
🔊🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔊

   🔵Channel Telegram UI🔵
         http://bit.ly/uimusy

Kunjungi Website Kami MUSY
            [Muslim Salafy]
www.musy.salafymedia.com
🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺

Jangan Niat Sampai Terlewat

Jangan Niat Sampai Terlewat

Kadang ketika kita melakukan ibadah seakan 'tanpa sadar' melewati perkara yang seharusnya kita tidak boleh lalai, berniat.

Benar, mungkin karena sudah menjadi rutinitas maka menghadirkan niat terancam terlewat.

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu berkata, "Sudah seyogyanya seorang untuk menghadirkan niat di setiap ibadah-ibadahnya.
   Sebagai contoh ketika berwudhu, maka niatkan berwudhu karena Allah dan dalam rangka menunaikan perintah Allah.
   Ini ada tiga perkara:
1. Berniat untuk ibadah
2. Berniat ibadahnya untuk Allah
3. Berniat bahwasanya dia mengerjakannya karena dalam rangka menunaikan perintah Allah.
   Ini adalah perkara yang paling sempurna di dalam berniat.
   Demikian pula dalam masalah shalat dan dalam perkara ibadah-ibadah lainnya.

(Syarah Riyadhish Shalihin-Syaikh Ibnu Utsaimin, jil. 1, hal. 14, cet. Dar Ibnil Jauzi 2009).
➖➖➖
💐 Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➖➖➖
💾 Arsip lama terkumpul di catatankajianku.blogspot.com dan di link telegram http://bit.ly/1OMF2xr

#niat

HUKUM BERI'TIKAF BAGI ORANG YANG MEMILIKI TUNTUTAN MENGURUSI KELUARGANYA

Ramadhan Mubarak

HUKUM BERI'TIKAF BAGI ORANG YANG MEMILIKI TUNTUTAN MENGURUSI KELUARGANYA

Asy Syaikh Al 'Allamah Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin rahimahullah

🏈 *P E R T A N Y A A N*
❓ "Seseorang yang memiliki tuntutan mengurusi keluarganya, apakah lebih utama baginya untuk beritikaf ?"

🏉 *J A W A B A N*
⛺ "I'tikaf adalah sunnah dan bukanlah wajib. Karena itu, apabila seseorang memiliki tuntutan mengurusi keluarganya, jika tuntutan itu bersifat wajib maka wajib untuk menunaikannya,
👉 💥 dia berdosa jika tetap beri'tikaf yang mana kedudukannya di bawah kewajiban tersebut.

🎗 Dan jika tuntutan itu bersifat tidak wajib maka terkadang menunaikan tuntutan tersebut lebih utama ketimbang ber'itikaf.

🏙 Inilah sahabat 'Abdullah bin 'Amr bin Al 'Ash radhiyallahu anhu, beliau mengatakan : "Demi Allah, saya akan berpuasa di siang hari dan bangun (shalat malam) di malam hari selama hidupku".
⁉ Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memanggilnya dan bertanya kepadanya : _"Apakah engkau mengatakan hal itu ?"_, beliau menjawab "Iya".
🔊 Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : _"Berpuasalah dan berbukalah, tidurlah dan tegakkanlah shalat malam, sesungguhnya dirimu memiliki hak atasmu, Rabbmu memiliki hak atasmu, dan keluargamu memiliki hak atasmu"_ [HR. Al Bukhari dan Muslim]

🌑 Maka seseorang yang meninggalkan tuntutan kewajibannya demi beri'tikaf menunjukkan kekurangan ilmunya dan kurang kebijakannya juga.
🏚 Karena seseorang yang menunaikan kebutuhan keluarganya lebih utama daripada dia ber'itikaf.

🕋 Adapun seseorang yang tidak memiliki tuntutan kewajiban maka ber'itikaf disyariatkan baginya, jika dia punya tuntutan kewajiban di awal sepuluh hari terakhir dan terselesaikan di pertengahannya lalu hendak beri'tikaf di hari-hari yang tersisa maka tidak mengapa, sebab ia masuk dalam firman Allah Ta'ala :

📖 فَاتَّقُوا  اللّٰهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا وَاَنْفِقُوْا خَيْرًا لِّاَنْفُسِكُمْ  ؕ   وَمَنْ يُّوْقَ شُحَّ نَفْسِهٖ فَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
📜 _"Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan infakkanlah harta yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yang beruntung"_[QS. At-Tagabun: Ayat 16]

________________
📚 Majmu' Fatawa Ibni 'Utsaimin (20/178)

*****
:: http://bit.ly/alistifadah ::
🗃 Arsip WALIS » http://walis-net.blogspot.com/2016/06/hukum-beri-bagi-orang-yang-memiliki.html
🗳 Kritik dan saran » http://goo.gl/d0M01P
🕰 Faedah Lain » http://walis.salafymedia.com/

-------------------------
(حكم الاعتكاف مع وجود التزامات للأهل)
====================
📮 من فتاوى سماحة الشيخ العلامة محمد بن صالح العثيمين رحمه الله
📌 السؤال : شخص عليه التزامات لأهله، فهل الأفضل له أن يعتكف؟
☑️ الجواب: الاعتكاف سنة وليس بواجب، ومع ذلك إذا كان على الإنسان التزامات لأهله، فإن كانت الالتزامات واجبة عليه وجب عليه القيام بها، وكان آثماً بالاعتكاف الذي يحول دونها،
وإن كانت غير واجبة، فإن قيامه بتلك الالتزامات قد يكون أفضل من الاعتكاف، فهذا عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنه قال: والله لأصومن النهار ولأقومن الليل ما عشت،
فدعاه النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وقال: أنت قلت ذلك؟ قال: نعم، فقال النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ( صم وأفطر، ونم وقم، فإن لنفسك عليك حقًّا، ولربك عليك حقًّا، ولأهلك عليك حقًّا ) [ البخاري ومسلم ]
فكون الإنسان يدع التزاماته ليعتكف قصور منه في العلم، وقصور في الحكمة أيضاً، لأن قيام الإنسان بحاجة أهله أفضل من كونه يعتكف،
أما الإنسان المتفرغ فالاعتكاف في حقه مشروع، فإذا كان عليه التزامات في أول العشر ولكنه يفرغ منها في أثنائها، وأراد أن يعتكف البقية فلا بأس،
لأنه يدخل في قوله: ﴿ فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنْفِقُوا خَيْرًا لِأَنْفُسِكُمْ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ﴾ [ سورة آل عمران الآية 102].
📚 المصدر : مجموع فتاوى ابن عثيمين(20/178)
══════ ❁✿❁ ══════
📱قناة فتاوى وفوائد الشيخ ابن عثيمين رحمه الله📲
tlgrm.me/ben_othaimin
==========
       🌷ساهــمُوا بنشْر هَذهِ الرِسَالة فِي
وسائل التواصل فنشَرُ العِلمِ من أَعْظَمِ القُرُبَات

•••••••
🖲 Majmu'ah AL ISTIFADAH
*******************************
⭕ Turut berbagi:
📖 WA Salafy Solo
📮Channel Salafy Solo
Https://tlgrm.me/salafysolo
Ramadhan 1437 H
*******************************

Harta Yayasan Yayasan Hizbiyyah Dan Bahayanya Terhadap Pengampu Dakwah Salafiyyah

Harta Yayasan-Yayasan Hizbiyyah Dan Bahayanya Terhadap Pengampu Da'wah Salafiyyah

📌Al-'Allamah Muhammad bin Hadiy al-Madkhaliy hafizhahullahu ta'ala berkata :

💢⚠ "Yayasan-yayasan ini termasuk kendala terbesar yang menghalangi da'wah salafiyyah sekarang. Dan penuntut ilmu, banyak diantara mereka yang tertipu olehnya dan terjerumus dalam keikut-sertaanya, terkhusus orang yang keadaan (hidupnya) sempit.

✅🌿 Ikhwah sekalian, aku nasehatkan kepada saudara-saudaraku dan anak-anakku agar bersabar terhadap kesempitan (hidup). Karena makan roti dengan garam dan minyak bersama selamatnya agama adalah lebih baik baginya, daripada dia makan Faludzaj (makanan mewah sejenis puding) bersama mereka (hizbiyyun) dan menjual agamanya.

💥 Karena apabila seseorang telah mencicipi harta bersama mereka (hizbiyyun), mereka akan menyeretnya sedikit demi sedikit hingga binasa dengan sebab hal tersebut.

❗☑ Maka berhati-hatilah wahai saudara-saudara dan anak-anak sekalian, hal ini banyak (terjadi). Banyak diantara anak-anak kita dan saudara-saudara kita yang kita kenal, mereka telah pergi (bergabung dengan hizbiyyin) dengan sebab hal tersebut, ولا حول ولا قوة إلا بالله .

❗👉🏽 Sehingga wajib bagi seorang muslim untuk rakus (bersemangat) terhadap agamanya, bersikap meng-eman (menjaga & tidak mudah menyerahkan) agamanya, berpegang teguh dengan sunnah dan menjadi orang yang eman terhadapnya (sunnah), bakhil/pelit tentangnya (enggan menyerahkan/melepaskan sunnah), tidak meninggalkannya.

〰➖〰➖〰➖〰

أموال الجمعيات الحزبية وخطرها على أهل الدعوة السلفية

قال العلامة محمد بن هادي المدخلي حفظه اللّٰه تعالى :

هذه الجمعيات من أعظم العوائق التي تعوق الدعوة السّلفية الآن وطلبة العلم كثير منهم ينخدع بها ويقع في شراكها وخصوصا من ضاقت عليه الحال معشر الإخوان ، فأنا أنصح إخوتي وأبنائي بالصّبر على الضيق ولأن يأكل الملح والزيت على الخبز مع سلامة دينه خير له من أن يأكل الفالوذج مع هؤلاء ويبيع دينه، فإذا ذاق الإنسان معهم المال جرّوه قليلا قليلا حتّى يَهلك بسَببِهم.

فالحذر الحذر معشر الإخوة والأبناء وهذا كثير، كثيرٌ ذهب بسببه من أبنائنا وإخواننا ممن عرفناهم ولا حول ولا قوة إلاّ بالله فالواجب على المسلم أن يكون حرصه على دينه وأن يشُحّ بدينه وأن يتمسك بالسنّة وأن يكون شحيحًا عليها بخِيلًا بها لا يترُكها.

💻 http://miraath.net/articles.php?cat=8&id=118

🔻🔻🔻🔻🔻🔻
🎯 Majmu'ah Ashhaabus Sunnah
🚀 ©hannel telegram : http://bit.ly/ashhabussunnah
➖➖➖➖➖➖
*******************************
⭕ Turut berbagi:
📖 WA Salafy Solo
📮Channel Salafy Solo
Https://tlgrm.me/salafysolo
Ramadhan 1437 H
*******************************

Sudahkah Anda Termasuk Orang yang Bersyukur

Sudahkah Anda Termasuk Orang yang Bersyukur ?

Syaikh Ubaid al Jabiri hafizhahullahu berkata, "Rasa syukur bisa teranggap pada seorang hamba dengan tiga perkara:

1. Menetapkan kenikmatan (yang didapat) pada hatinya. Yaitu dengan meyakini bahwa nikmat ini berasal dari Allah maka akan kembali lagi kepada Allah. Jika Allah berkehendak (langgeng) maka akan metetap (kenikmatan tersebut), kalau Allah berkehendak (hilang) maka akan hilang (kenikmatan yang telah ada).

2. Menceritakan kenikmatan (yang didapat) dengan nyata ketika ada keperluannya atau ketika ada hasil kebaikannya, contohnya: Aku diberikan rezeki (anugerah) -walhamdulillah- dengan sepuluh anak yang semuanya menghafal kitabullah (Al Qur'an).

3. Mempergunakan kenikmatan ini di dalam keridhaan yang memberi dan yang menganugerahkan nikmat tersebut, yaitu Allah. Di dalam hadits yang shahih "Merupakan suatu kenikmatan adalah ketika harta yang baik dimiliki oleh orang yang shalih." (HR. Ahmad, Bukhari dalam Al Adabul Mufrad. Dinilai shahih sanadnya berdasar syarat Imam Muslim oleh Syaikh al Albani).

(Terjemah bebas dari Al Bayanul Murashshi'-Syaikh Ubaid al Jabiri, hal. 8, cet. Darul Miratsin Nabawi 2015).
➖➖➖
💐 Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➖➖➖
💾 Arsip lama terkumpul di catatankajianku.blogspot.com dan di link telegram http://bit.ly/1OMF2xr

Sabtu, 25 Juni 2016

KABAR GEMBIRA BAGI PARA TENTARA MUSLIM YANG BERJAGA DI PERBATASAN

KABAR GEMBIRA BAGI PARA TENTARA MUSLIM YANG BERJAGA DI PERBATASAN

📑 Rasulullah shallallahu alaihi was sallam bersabda:

ﺃَﻟَﺎ ﺃُﻧَﺒِّﺌُﻜُﻢْ ﺑِﻠَﻴْﻠَﺔٍ ﻫِﻲَ ﺃَﻓْﻀَﻞُ ﻣِﻦْ ﻟَﻴْﻠَﺔِ ﺍﻟْﻘَﺪْﺭِ؟ ﺣَﺎﺭِﺱٌ ﺣَﺮَﺱَ ﻓِﻲ ﺃَﺭْﺽِ ﺧَﻮْﻑٍ ﻟَﻌَﻠَّﻪُ ﺃَﻟَّﺎ ﻳَﺆُﺏَ ﺇﻟَﻰ ﺃَﻫْﻠِﻪِ.

“Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang suatu malam yang lebih baik dibandingkan dengan Lailatul Qadar? Yaitu seseorang yang berjaga di daerah yang ditakuti (akan diserang oleh musuh), yang bisa saja dia tak akan kembali lagi kepada keluarganya."

📚 Silsilah Ash-Shahihah, no. 2811

📑 Beliau juga bersabda:

ﻣَﻮْﻗِﻒُ ﺳَﺎﻋَﺔٍ ﻓِﻲ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﻗِﻴَﺎﻡِ ﻟَﻴْﻠَﺔِ ﺍﻟْﻘَﺪْﺭِ ﻋِﻨْﺪَ ﺍْﻟﺤَﺠَﺮِ ﺍْﻷَﺳْﻮَﺩِ.

"Berdiri sesaat di jalan Allah (jihad) adalah lebih baik dari melakukan shalat pada malam Lailatul Qadar di sisi Hajar Aswad."

📚 Silsilah Ash-Shahihah, no. 1068

🌍 Sumber || https://twitter.com/MiraathNet/status/746872332539531265

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
*******************************
⭕ Turut berbagi:
📖 WA Salafy Solo
📮Channel Salafy Solo
Https://tlgrm.me/salafysolo
Ramadhan 1437 H
*******************************

Antara Ilmu dan Amal Kita

RENUNGAN UNTUK IKHWAN LENDAH
(Edisi 32)

Ada dua pelajaran hidup yang bisa saya catat pada Jum'at pagi lusa kemarin. Dari aktivitas keseharian, kita selalu dituntut untuk mau dan mampu mengambil pelajaran-pelajaran hidup. Belajar dari pengalaman masa lalu akan memaksimalkan hasil dalam mereka-reka rencana masa depan. Teori atau konsep beragama yang telah dipelajari bertahun-tahun di berbagai majlis ilmu, pastilah bermanfaat jika dapat diaplikasikan dalam hidup nyata.

Ceritanya, ada dua sahabat yang hendak menitipkan “sesuatu” untuk Perpustakaan Islam Lendah. Sahabat pertama menyerahkan etalase kaca ukuran 2,5 m x 1,6 m x 60 cm. Sementara sahabat saya yang kedua menginginkan ayunan besi untuk mainan anak miliknya bisa dimaksimalkan. Tanpa direncanakan atau direkayasa, kedua sahabat saya tersebut sama-sama berasal dari Kebumen lalu bedomisili di Yogyakarta.

Etalase milik sahabat saya yang pertama, sebenarnya ia gunakan untuk menyimpan dan menata alat-alat juga sparepart untuk servis dan reparasi laptop. Sahabat saya itu memang seorang servisor laptop. Mendengar bahwa Perpustakaan memerlukan rak untuk meletakkan kitab-kitab, sahabat saya tergerak hatinya untuk menyumbangkan etalase tersebut. Semoga Allah membalasnya dengan kebaikan sebanyak-banyaknya.

Tentang ayunan, sahabat saya yang kedua mempunyai kisah tersendiri. Rupanya, ayunan tersebut sudah berumur lebih dari dua puluh tahun. Ayunan itu telah menjadi bagian dari sejarah kehidupan keluarganya. Oleh sebab itu, ketika pindahan dari Kebumen ke Yogyakarta, ayunan besi itupun diboyong serta. Mengetahui bahwa Perpustakaan sedang mengupayakan fasilitas untuk permainan anak-anak, sahabat saya akhirnya terketuk hatinya untuk menyumbangkan ayunan besi tersebut. Semoga Allah meridhainya.

Bagaimana cara menjemput dua barang berharga itu? Saya meminta bantuan dari sahabat saya yang lain. Mas Anto Palihan,  namanya. Sebuah mobil colt terbuka miliknya saya mohonkan untuk digunakan sebagai alat angkut. Anggota tim pengangkut berangkat menyertai saya. Mereka adalah mas Bayu, mas Heru dan mas Dadang.

Masya Allah! Setelah menyaksikan etalase secara langsung, kami menyimpulkan bahwa ayunan besi tidak dapat diangkut dengan sekali jalan. Harus dua kali angkut! Membayangkan bentuk ayunan besi pada umumnya, juga ukuran lazimnya, sangat tidak memungkinkan untuk membawa keduanya sekaligus. Bak mobil colt milik mas Anto tidak akan cukup!  Etalase saja sudah hampir separuhnya.

Itu pikiran sempit kami. Pikiran yang hampir selalu menemani kita dalam menghadapi berbagai persoalan. Sudah menganggap tidak mungkin, padahal belum dicoba. Sudah mengira tidak bakal mampu, padahal masih sebatas kira-kira. Kita mundur sebelum bertempur dan kita menyatakan menyerah padahal maju selangkah saja belum. Tergesa-gesa mengambil kesimpulan sebelum mempelajari masalah dengan detail. Itulah penyakit parah kita!!!

“Pokoknya, kita tetap ke rumahnya! Lha wong saya sudah telpon dan janjian untuk mengambil ayunan besi itu je! Perkara nanti nggak kebawa, urusan keri, belakangan. Kita bisa minta maaf karena hari ini, ayunan miliknya tidak jadi kebawa”. Keputusan itu saya ambil. Padahal saya juga sependapat dengan tim bahwa mengangkut etalase dan ayunan besi sekaligus adalah tidak mungkin.

Masya Allah! Setibanya di rumah sahabat saya yang kedua dan setelah rembug sana rembug sini, atur kesana dan kemari, diukur-ukur, akhirnya kedua barang “berharga” itu bisa diangkut sekaligus. Rupanya tidak sesulit yang dibayangkan dan tidak serumit yang dianggap. Mudah. Ternyata ada solusi dan mempunyai jalan keluar. Akhirnya etalase dan ayunan besi bisa nangkring di atas bak mobil colt. Bahkan ada bonusnya, yaitu kurungan burung dan closed duduk.

Dalam konteks dakwah, kita barangkali sering seperti itu. Menganggap si A akan menolak dan mengira si B akan membantah. Menyangka si C tidak suka kepada kita atau si D akan sulit didakwahi. Padahal? Kita bertemu dan berbicara saja belum pernah dilakukan. Nyatanya, sudah banyak orang yang dianggap akan menolak dakwah malah langsung menerima.

Disitulah penyakit kita! Pesimis terlebih dahhulu sebelum berdakwah atau ketika akan menyampaikan al haq, kita sudah berkecil hati. Merasa malu, sungkan atau takut mungkin saja sudah melekat pada watak kita saat hendak berdakwah. Padahal Panjenengan akan merasa bahwa dakwah itu mudah dan tidak serumit yang dibayangkan, ketika sudah benar-benar menjalaninya. Asalkan Panjenengan ikhlas, jangan mundur sebelum melangkah maju!

00000_____00000

Dalam perjalanan pulang ke Lendah dari Jogja, kami berlima singgah ke rumah Mbah Ijan. Orangnya masih muda sebenarnya, namun sudah sejak lama teman-temannya memanggil beliau dengan sebutan Mbah. Dulunya Mbah Ijan tergabung dan aktif dalam kegiatan organisasi kepemudaan yang berafiliasi pada sebuah partai. Garang, bengis, keji dan tega-an adalah karakternya saat masih aktif. Bahkan ciri khas yang melekat padanya adalah sebuah celurit berukuran raksasa sebagai pegangannya. Saya tidak menyangka ketika melihat penampilannya yang sekarang, setelah mengenal dakwah Salaf, Mbah Ijan terlihat kalem, lembut dan halus.

Kenapa saya meminta rombongan untuk singgah walau sebentar di rumahnya? Menurut informasi, sudah lebih dari satu tahun Mbah Ijan tidak lagi aktif dalam taklim dan kegiatan Salafiyyin. Saya hanya ingin menengok serta “ngaruhke”. Sebagai seorang saudara, sudah seyogyanya kita saling mencari dan merasa kehilangan. Bukankah demikian?

Subhaanallah! Saya tidak mungkin akan bisa seperti Mbah Ijan! Ternyata sekian lama tidak aktif taklim atau kegiatan Salafiyyin disebabkan Mbah Ijan merawat ibunya yang telah berusia 90 tahun. Ibunya buta karena katarak. Lemah, kurus. Saya mohon ijin untuk menjenguk ibu beliau secara langsung dan sayapun tertegun.

“Ustadz, yang membuat saya semangat untuk merawat adalah ibu saya sampai detik ini masih shalat. Walaupun dengan duduk”, kata Mbah Ijan.
Iya, Mbah Ijan adalah anak bungsu dari enam bersaudara. Selain Mbah Ijan, tidak ada satu pun kakaknya yang mempunyai perhatian kepada sang ibu. Sampai ke kamar mandi dan -mohon maaf- buang hajat, Mbah Ijan yang merawatnya secara langsung. Seakan ibu itu hanya mempunyai satu orang anak saja.

Demi merawat sang ibu, Mbah Ijan rela kerja serabutan. Lokasi kerjanya pun hanya di sekitaran rumah, di lingkungan tetangga-tetangga. Sebab, Mbah Ijan tidak dapat jauh dan lama meninggalkan ibunya. Setiap satu jam sekali atau dua jam, Mbah Ijan pulang ke rumah untuk melayani ibunya. Oleh sebab itu, pekerjaan apapun akan dilakoni Mbah Ijan asalkan hanya di sekitar rumahnya.

Demi merawat sang ibu, Mbah Ijan belum berpikir untuk berumah tangga padahal janggut dan rambutnya telah terlihat memutih sebagiannya. Siang dan malam hampir tidak ada bedanya sebab Mbah Ijan harus selalu siap bangun di malam hari. Rumah sederhana di pinggir jalan aspal itu hanya ditempati oleh Mbah Ijan dan ibunya.

Mbah Ijan terlihat kikuk ketika saya datang. Katanya, "Ustadz, kulo memang keset. Pemalas dan tidak pernah taklim. Saestu, Ustadz”. Mbah Ijan nampak merasa bersalah karena sudah cukup lama tidak thalabul ilmu dan cukup lama tidak hadir di majlis taklim.

“Mbah, kalau saya pada posisi Panjenengan, saya pun akan melakukan hal yang sama. Panjenengan sudah benar. Masih banyak orang-orang rajin ngaji namun tidak bisa berbakti kepada orang tua seperti yang Panjenengan lakukan ini. Tidak semua orang bisa bersabar seperti Panjenengan”, hibur saya.

Kemudian -walaupun tidak seberapa-, saya menitipkan sesuatu untuk membelikan gula teh ibunya. Matanya berkaca-kaca. Genggaman tangannya erat kuat terasa saat saya menjabatnya untuk berpamitan.

Astaghfirullah! Ya Allah, ampunilah hamba yang sudah banyak kali berprasangka buruk kepada saudara-saudara saya. Berprasangka mereka telah futur, telah menjauh dari majlis ilmu, telah berpaling dari manhaj salaf, telah meninggalkan thalabul ilmi, padahal ternyata mereka sedang berjihad dalam ibadah yang agung.

Saudaramu di jalan Allah
Abu Nasim Mukhtar “iben” Rifai La Firlaz

Lendah, Kulonprogo

Malam 21 Ramadhan 1437 H

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
http://tlgrm.me/kajianislamlendah
Channel khusus renungan :
@renunganikhwan
Versi blog :
http://bit.ly/28Xsxk5
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

HUKUM MENGAMBIL MUSHAF DENGAN TANGAN KIRI

HUKUM MENGAMBIL MUSHAF DENGAN TANGAN KIRI

📑 Asy Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullah

📫 Pertanyaan:  Syaikh yang mulia, kebanyakan orang yang shalat di masjid-masjid jika hendak membaca Al-Quran ia mengambil Mushaf dengan tangan kirinya. Dan saya pernah melihat salah seorang masyayikh melakukan hal itu berkali-kali. Apakah hal itu berdosa atau tidak?

🔓 Jawaban:  Yang saya lihat, sesungguhnya diantara bentuk pengagungan terhadap Mushaf adalah hendaknya engkau mengambilnya dengan tangan kananmu, dan meletakkannya di tempatnya dengan tangan kananmu juga. Karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam itu membiasakan dengan tangan kanan dalam segala urusan beliau. Dan karena beliau memerintahkan kita mengambil dengan tangan kanan kita dan memberi dengan tangan kanan kita.

💡 Dan para ulama -rahimahumullah- berkata: Tangan kiri itu dipersiapkan untuk kotoran dan tangan kanan itu untuk selain itu. Maka yang ingin mengambil sesuatu yang kotor atau najis maka gunakanlah tangan kiri.

✊🏻 Adapun mushaf, maka tidak ragu lagi kalau termasuk pengagungan terhadapnya adalah engkau mengambilnya dengan tangan kanan, mengambil, mengembalikan dan memberikan.

✋🏻 Seandainya engkau melihat ada seseorang melakukan hal itu, engkau katakan kepadanya:  Wahai akhi! seandainya engkau ingin memberi seseorang keperluannya, atau engkau hendak mengambil sesuatu keperluan darinya, maka tangan mana yang akan engkau pakai? Ia akan mengatakan kepadamu: "Saya pakai tangan kanan." Kalau demikian Kalamullah (Al-Quran) itu lebih berhak untuk diagungkan.

📂 Silsilah Liqa'aat al-Baab Al-Maftuh Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah

📚 Sumber || http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=103950 || @IbnAlarbi || http://cut.us/WRGFgl

🌎 Kunjungi || http://forumsalafy.net/hukum-mengambil-mushaf-dengan-tangan-kiri/

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎