Tausiyah, Pengarahan, dan Koordinasi Dakwah Bersama Al-Ustadz Luqman Baabduh.
SEPTEMBER 5, 2016
🌐🌐Patut disyukuri bahwa kegiatan tebar media Ahlussunnah yang dilakukan oleh tim PENDERMA (Panitia Dakwah Tebar Media) Ahlussunnah wilayah Jember telah memasuki tahap kedua. Insya Allah pelaksanaannya akan dilakukan secara serentak pada hari Selasa dan Rabu, 4 dan 5 Dzulhijjah atau bertepatan dengan tanggal 6 dan 7 September 2016, dengan menyebarkan majalah Asy-Syariah edisi khusus “Awas Komunisme Bangkit Kembali” ke seluruh instansi pendidikan, mulai dari sekolah dasar (SD) hingga Sekolah Menegah Atas (SMA) di seluruh wilayah kabupaten Jember.
Terkait dengan rencana dan program di atas, pengurus PENDERMA bermaksud mengadakan tausiyah, pengarahan dan koordinasi ikhwan salafiyin Ahlussunnah Jember yang langsung dibimbing oleh Al-Ustadz Luqman Baabduh.
Alhamdulillah acara ini telah diselenggarakan pada hari Ahad malam Senin kemarin, pada malam ke-3 Dzulhijjah 1437 atau bertepatan dengan 4 September 2016 di masjid Ma’had As-Salafy, kelurahan Kranjingan, kecamatan Sumbersari Jember.
✅Dalam tausiyah yang dimulai sekitar pukul 19.50 itu, tidak lupa Al-Ustadz Luqman menyampaikan bahwa upaya tebar media yang dilakukan Ahlussunnah wilayah Jember ini merupakan bagian dari rangkaian tebar media Ahlussunnah secara nasional. Beliau juga mengingatkan, hendaknya setiap ikhwan yakin bahwa amalan seperti ini merupakan bagian dari jihad fii sabililah.
“Menegakkan kebenaran di tengah umat, meluruskan yang bengkok, dan menutup lobang yang dibuat manusia yang membahayakan umat, yang ini semua dilakukan di bawah bimbingan ilmu Al-Qur’an dan As-Sunnah.” Demikian kurang lebih yang beliau ungkapkan, seraya mengutip ayat,
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺟَﺎﻫِﺪِ ﺍﻟْﻜُﻔَّﺎﺭَ ﻭَﺍﻟْﻤُﻨَﺎﻓِﻘِﻴﻦَ ﻭَﺍﻏْﻠُﻆْ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ
“Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka.” ( At-Taubah: 73 )
Berjihad melawan orang-orang munafik adalah dengan lisan dan tulisan. Menjelaskan kepada umat, baik dengan ucapan maupun tulisan.
“Akan semakin besar amalan ini ketika dilakukan pada hari-hari ini, yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.” Tambah beliau.
Banyak nasehat berharga yang Al-Ustadz Luqman sampaikan pada majelis di malam hari tersebut. Secara ringkas, di antara yang beliau sampaikan adalah:
👉🏻1⃣Pertama, hendaknya kita tidak bosan untuk mengevaluasi niat.
👉🏻2⃣Kedua, Kita patut bersyukur bahwa secara lahiriah kita berada di barisan ahlul haq.
👉🏻3⃣Ketiga, bahwa tantangan besar berada di hadapan kita. Sunnah menjadi sesuatu yang gharib (asing) dan Ahlussunnah adalah ghuraba’ (orang-orang yang terasing). Ini sebagaimana yang diberitakan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam,
ﺑَﺪَﺃَ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡُ ﻏَﺮِﻳﺒًﺎ ﻭَﺳَﻴَﻌُﻮﺩُ ﻛَﻤَﺎ ﺑَﺪَﺃَ ﻏَﺮِﻳﺒًﺎ ﻓَﻄُﻮﺑَﻰ ﻟِﻠْﻐُﺮَﺑَﺎﺀِ
“Islam mula-mula muncul dalam keadaan asing, dan akan kembali dalam keadaan asing sebagaimana permulaan munculnya. Maka beruntunglah orang-orang yang terasing.” ( HR. Muslim )
Makna ghuraba’ telah dijelaskan oleh Nabi dalam beberapa riwayat hadits, di antaranya,
ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﺼﻠﺤﻮﻥ ﻋﻨﺪ ﻓﺴﺎﺩ ﺍﻟﻨﺎﺱ
“Ghuraba adalah orang-orang yang baik di tengah-tengah rusaknya manusia.” ( HR. Ath-Thabarani )
ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳُﺼْﻠِﺤُﻮﻥَ ﻣَﺎ ﺃَﻓْﺴَﺪَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ
“Ghuraba’ adalah orang-orang yang melakukan perbaikan sesuatu yang telah dirusak oleh manusia.” ( HR. At-Tirmidzi )
Tentu, perbaikan yang dilakukan adalah dengan dakwah dan amar makruf nahi munkar.
Perlu diketahui bahwa mayoritas manusia tidak menerima upaya perbaikan yang dilakukan oleh ghuraba’. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,
ﻧَﺎﺱٌ ﺻَﺎﻟِﺤُﻮﻥَ ﻓِﻲ ﻧَﺎﺱِ ﺳَﻮْﺀٍ ﻛَﺜِﻴﺮٍ ﻣَﻦْ ﻳَﻌْﺼِﻴﻬِﻢْ ﺃَﻛْﺜَﺮُ ﻣِﻤَّﻦْ ﻳُﻄِﻴﻌُﻬُﻢْ
“Ghuraba’ itu manusia yang shalih di tengah-tengah manusia jelek yang sangat banyak. Orang-orang yang menolak dan memusuhi mereka lebih banyak daripada orang yang menerima dan mentaati mereka.” ( HR. Ahmad dan yang lainnya)
Hadis ini mengingatkan kita agar siap-siap menjadi orang yang sabar, jangan berangan-angan pasti disambut dan diterima di setiap tempat dan lahan dakwah yang kita terjun di dalamnya.
“Siapkan diri untuk sabar dan dicibir orang lain.” Demikian beliau tegaskan.
Kalau ternyata kenyataan di lapangan tidak demikian? Ahlussunnah disambut dan diterima dengan baik, maka ini ada kemungkinan bahwasanya iman kita masih lemah, dan Allah Maha Tahu itu, kalau kita diuji sedikit saja, bisa jadi langsung mental, mundur dari dakwah. Memang seseorang diuji sesuai dengan kadar agamanya.
👉🏻4⃣Keempat, bahwa perjalanan dakwah ini panjang. Godaan setan terus menghadang.
ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ﻳَﻌِﺪُﻛُﻢُ ﺍﻟْﻔَﻘْﺮَ ﻭَﻳَﺄْﻣُﺮُﻛُﻢْ ﺑِﺎﻟْﻔَﺤْﺸَﺎﺀِ
“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kalian dengan kemiskinan dan menyuruh kalian berbuat kejahatan.” ( Al-Baqarah: 268)
Butuh sabar dalam meniti jalan dakwah ini.
ﻭَﺍﺻْﺒِﺮْ ﻧَﻔْﺴَﻚَ ﻣَﻊَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺪْﻋُﻮﻥَ ﺭَﺑَّﻬُﻢْ ﺑِﺎﻟْﻐَﺪَﺍﺓِ ﻭَﺍﻟْﻌَﺸِﻲِّ ﻳُﺮِﻳﺪُﻭﻥَ ﻭَﺟْﻬَﻪُ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻌْﺪُ ﻋَﻴْﻨَﺎﻙَ ﻋَﻨْﻬُﻢْ ﺗُﺮِﻳﺪُ ﺯِﻳﻨَﺔَ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﻟَﺎ ﺗُﻄِﻊْ ﻣَﻦْ ﺃَﻏْﻔَﻠْﻨَﺎ ﻗَﻠْﺒَﻪُ ﻋَﻦْ ﺫِﻛْﺮِﻧَﺎ ﻭَﺍﺗَّﺒَﻊَ ﻫَﻮَﺍﻩُ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺃَﻣْﺮُﻩُ ﻓُﺮُﻃًﺎ
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.“ ( Al-Kahfi: 28 )
Atas dasar itu, hendaknya senantiasa meminta pertolongan kepada Allah agar diberikan kesabaran.
ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺃَﻓْﺮِﻍْ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ﺻَﺒْﺮًﺍ ﻭَﺛَﺒِّﺖْ ﺃَﻗْﺪَﺍﻣَﻨَﺎ ﻭَﺍﻧْﺼُﺮْﻧَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻘَﻮْﻡِ ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮِﻳﻦَ
“Ya Rabb kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.“ ( Al-Baqarah: 250)
Kelima, bahwa kegiatan tebar media seperti ini tentu melibatkan banyak orang. Sehingga kondisi ini berpotensi munculnya perbedaan pendapat dan pandangan dari setiap ikhwan. Oleh karena itulah, hendaknya setiap ikhwan bisa menjaga lisannya. Hindarkan ucapan yang kurang baik, menyinggung ataupun menyebabkan pihak lain merasa sakit hati.
Namun yang perlu diperhatikan adalah, kalaupun ada yang berkata kurang baik atau menyinggung perasaan, maka hendaknya jangan direspon, tanamkan kepada diri sendiri prasangka yang baik, mungkin saudaranya sedang capek, atau berbicara dengan pembicaraan di luar kesadarannya. Bisa jadi karena masing-masing pihak bisa saling menjaga lisan dan saling memberikan toleransi, maka ini merupakan sebab datangnya barakah dan pertolongan Allah.
Di akhir tausiyahnya, Al-Ustadz Luqman memberikan motivasi kepada segenap pihak yang terlibat dalam kegiatan dakwah ini dengan menyampaikan berita bahwa kegiatan tebar media ini mampu membangkitkan semangat banyak pihak yang sebelumnya merasa takut untuk berbuat. Hampir seluruh daerah punya pengaruh positif dengan adanya kegiatan tebar media ini. Beliau menggambarkan, ada DPRD di suatu daerah yang meminta tambahan majalah untuk dibagikan ke fraksi-fraksi di DPRD tersebut. Sebuah fenomena yang patut diapresiasi.
Jika kita lakukan aktivitas ini dengan sabar, Insya Allah dakwah ini akan membuahkan hasil, namun… jangan buru-buru ingin melihat dan meraih hasil itu.
Selepas tausiyah yang disampaikan oleh Al-Ustadz Luqman, acara dilanjutkan dengan brifing dan pengarahan terkait teknis penyebaran majalah yang disampaikan oleh Al-Ustadz Arif Abdurrahman. Ustadz dari Madiun yang dikenal ramah namun tegas ini menjelaskan secara detail teknis penyebaran majalah kepada seluruh ikhwan yang hadir. Diskusi dan tanya jawab juga mewarnai acara yang berkahir sekitar pukul 23.00 tersebut.
Semoga upaya saudara-saudara kita ternilai ibadah di sisi Allah ta’ala.
🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺
📃📃🌐Sumber: situs resmi mahad assalafy jember
0 Response to "Evaluasi Niat Kita"
Posting Komentar