Tanya Jawab
Kiat berpoligami yang baik dan benar
🌎http://www.thalabilmusyari.web.id/2016/08/kiat-berpoligami-yang-baik-dan-benar.html
❓Tanya:
Afwan ustadz, bagaimana kiat-kiat berpoligami atau ta'addud yang benar dan baik, adab-adab berpoligami, jazakallahu khoiron.
⭕Jawab:
💺Oleh Al Ustadz Abu Muawiyah Askary hafizhahullah
✔Wa anta jazakallahu khoiron. Yang pertama, barakallahufiikum, niatkan ketika hendak berpoligami, lillah karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena itu bagian dari sunnah rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka tujuannya adalah menghidupkan sunnah dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
✔Yang kedua, untuk menjaga diri dari fitnah. Fitnah as syahwat, fitnah wanita, seseorang yang memiliki lebih dari satu, biasanya lebih aman untuk tidak terjatuh kedalam perkara kemaksiatan yang kaitannya dengan fitnatun nisa'. Yang merupakan fitnah yang dapat membinasakan sebagaimana binasanya bani Israil. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan:
فَاتَّقُوا الدنيا وَاتَّقوا النِّساءَ, فَإنَّ أَوَّلَ فِتْنَة بَنِي إِسْرَائِيْلَ كَانَتْ فِي النِّساء
ِ"Takutlah kalian terhadap dunia, dan takutlah kalian kepada fitnah wanita. Karena sesungguhnya fitnah yang pertama kali menimpa bani Israil adalah fitnah an nisa'"
📎Maka, niatkan seseorang berpoligami adalah untuk menjaga diri dari fitnah tersebut. Jauhkan niat-niat yang buruk! Niat berkeinginan untuk menelantarkan istrinya yang pertama, niat untuk tidak berbuat adil dalam hal nafkah, dalam hal pembagian, niat untuk mendzalimi keluarganya. Dijauhkan dari niat-niat yang buruk. Tujuannya karena dia hendak melakukan ibadah dan hendak menjaga dirinya dari fitnah.
Mungkin ada seorang wanita mengatakan:
"Apakah saya tidak cukup? Bukankah semua wanita itu sama? Mengapa tidak mencukupkan dengan saya saja?"
💡Ma'asyaral ikhwah rahimakumullah, Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan rasulNya, apabila menetapkan suatu syariat, suatu hukum, didalamnya pasti mendatangkan kemaslahatan. Maslahatnya lebih besar daripada kemudharatan. Atau maslahat yang murni merupakan kemaslahatan. Sehingga wajib bagi kita menyadari dan memahami bahwa apa yang disyariatkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan rasulNya shallallahu 'alaihi wasallam pasti ada kemaslahatan. Diantaranya adalah maslahat memelihara dari kemaksiatan, menjaga diri dari fitnah.
☝Terkadang seorang tidak merasa cukup dengan satu. Ketika dia menikah kembali, maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan kepadanya penjagaan yang mampu membentengi dirinya dari kemaksiatan. Bukan karena dia tidak sayang dan tidak cinta kepada yang pertama, namun seperti itulah Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjadikan fitrah sebagai kaum lelaki, yang terkadang membutuhkan sampai dua, hingga tiga, atau empat.
💡Dan dibalik itu semua, ada maslahat yang besar, ada yang kita ketahui, ada pula yang tidak kita ketahui. Namun seorang yang hendak mengamalkan sunnah ini, juga tentu harus penuh pertimbangan, harus penuh pertimbangan! Sebagaimana halnya seorang mengerjakan shalat, ada syarat, ada tuntunan, ada aturannya, puasa pun demikian. Maka demikian pula poligami, hendaknya seorang mempertimbangkan sebelum dia melangkah. Apakah dengan konsultasi kepada orang yang dipercaya, kepada ustadz setempat, atau yang semisalnya sebelum dia melangkah.
🔗Sebab tidak jarang, ada kejadian seseorang setelah berpoligami, maka bukan bertambah keimanannya, bukan semakin mendekatkan dirinya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka semakin susah dia. Semakin susah, sebelum dia berpoligami, masya Allah rajinnya dia ikut ta'lim, ikut daurah, rutin belajar, ibadah masya Allah teratur.
✂Setelah dia berpoligami, koq sudah tidak pernah kelihatan ta'lim kecuali sekali sepekan misalnya, itupun seringnya masbuk, terlambat. Atau terjadi perubahan, tiba-tiba jadi sering di masjid, sering nongkrong di masjid tapi murung wajahnya. Jangan dianggap bahwa ini orang sedang i'tikaf, yang sedang senang tinggal di masjid, hatinya bergantung kepada masjid. Setelah ditanya:
"Kamu kenapa?"
"Aduh, mending tinggal disini ustadz. Daripada pulang ke rumah, sama-sama susahnya. Pulang kepada yang pertama susah, yang kedua lebih susah lagi."
📌Akhirnya ini disebabkan karena tidak mempertimbangkan segala sesuatu. Poligami bagian dari sunnah, orang yang mengamalkan sunnah, juga pasti ada ujiannya, pasti ada ujiannya. Jadi jangan yang diingat enak-enaknya saja. Banyak kesulitannya dan banyak cobaannya, sehingga ketika seorang melangkah, mempertimbangkan sambil beristikharah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
📥🔊Download Audio disini (https://drive.google.com/file/d/0B2pKyas3e1SFOHpyZk1ZbndEY1U/view?usp=sharing)
🔁Turut Mempublikasikan Channel Telegram Rumah Belajar:
🏡 bit.ly/Rumah-Belajar
🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹
📖 WA Salafy Solo
📮Channel Salafy Solo
Https://tlgrm.me/salafysolo
🌎Web Resmi Salafy Solo
www.salafysolo.salafymedia.com
19 Dzulhijjah 1437 H
********************
Rabu, 21 September 2016
0 Response to "Kiat Berpoligami Yang Baik dan Benar"
Posting Komentar