CARA MENASEHATI ORANG AWAM DARI TV RODJA
Tanya:
Ada orang awam mengenal dakwah salaf lewat TV rodja, dan menanyakan tentang dakwah yang ada di TV rodja tersebut. Bagaimana cara menasehati orang awam ini dari penyimpangan TV rodja?
⭕Jawab:
💺Oleh Al Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullah
📺TV rodja termasuk lain dunia, ya kita jelaskan diantara beberapa dampak buruk misalnya. Mulai para ummahat yang memberikan komentar tentang ustadz-ustadznya yang tampil di TV rodja. Dari mulai pakaiannya:
"Rapi sekali pakaian yang dipakai ustadz fulan".
Sampai kemudian komentarnya:
"Oh, ustadz fulan masih muda sekali"
📵Ini yang mengatakan ummahat, sampai Arifin Badri mengatakan:
"Kalau begitu, TV-nya dicadari saja"
➡Kemudian mulai bergeser, diundang Metro TV, kan begitu? Terus... akhirnya ummat dibawa sedikit demi sedikit pintu-pintu kerusakan itu dibuka. Yang awalnya mereka meniatkan ini untuk dakwah. Sekarang sudah mulai ada acara, lain dunia. Besok mungkin akan nambah ada acara-acara berikutnya, terus. Maka itu syaithon, makar-makar syaithon untuk menjerumuskan bani adam, bisa jadi tidak langsung sekaligus dia terjatuh kepada kehinaan. Tapi bertahap, satu pintu dibuka, berikutnya lagi satu pintu lagi dibuka, berikutnya lagi satu pintu dibuka, dan seterusnya. Sampai akhirnya dia seperti orang awam lagi.
📺Sekarang nambah satu acara, yang tadinya katanya TV dakwah.
"Walaupun acara, ini kan cuma kemasan saja, intinya tetap dakwah."
👎Ini sudah mulai bermudah-mudahan. Dan kalau tidak segera rujuk, maka kita akan lihat nanti perkembangan-perkembangan yang demikian ini. Allahul musta'an, jadi kita lihat. Sampai sekarang, ustadz-ustadznya pun pandai main sinetron, tamsilia, drama walaupun dalam durasi yang pendek. Iya?
✋Doktor lulusan jami'ah islamiyah Madinah, bersandiwara, melakukan dialog, drama kan ini? Tamsilia, drama, sinetron, cuma dalam durasi beberapa menit saja. Dialog tentang masalah pemilu, kelihatannya sudah menyebarkan sesuatu yang 🚫tidak diajarkan oleh Allah dan RasulNya. Menyebarkan tentang demokrasi, dulu waktu pilpres. Ini bentuk-bentuk penyimpangan. Dialog tukang ojeg berdua, datang doktornya:
"Oh kita jangan golput, begini, begini, begini..."
"Oh ya sudah"
"Sudah ikhwan, ya saya pergi dulu, mau belanja ini"
⛔Drama ini, sepertinya di jami'ah islamiyah tidak diajarkan 🎯seni drama. La haula wala quwwata illa billah, sedikit-demi sedikit pintu-pintu kejelekan ini dibuka.
Wallahu a'lam bishawab
📥🔊Download Audio disini
🌎 http://www.thalabilmusyari.web.id/2015/01/cara-menasehati-orang-awam-dari-tv-rodja.html
0 Response to "Fitnah itu Menyeret Sedikit demi Sedikit"
Posting Komentar