Sibuk Bekerja Bukanlah Alasan Untuk Meninggalkan Belajar Agama
💎Assyaikh Abdullah al-Bukhari Hafidzahullah.
Pertanyaan:
Bagaimana penuntut ilmu menggabungkan antara menuntut ilmu (agama) dan mencari rezeki?
Jawaban:
→Siapa yang mengatakan bahwasanya ada kontradiksi (pertentangan) diantara keduanya.
◎Tidak ada kontradiksi antara menuntut ilmu dan mencari rezeki,
»Bukankah Nabi Shallallahu alaihi wasallam sungguh beliau dahulu pengembala kambing, Para sahabatpun bekerja dan belajar -Radhiyallahu ‘anhum- demikian pula orang yang setelah mereka, para imam mereka semua bekerja dan belajar.
→Kenapa sekarang ini ada penghalang, kita menjadikan yang seperti ini sebagai penghalang untuk merealisasikan belajar (agama).
◎Seakan -akan mencari rezeki sekarang ini perkara baru, dahulu mereka (para salaf) tidak mencari rezeki ya’ni: menuntut ilmu, kemudian harta mendatanginya,
●Tidak sama sekali,
○Mereka tidak pernah memanjangkan tangannya, karena mereka mengetahui (sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam):
الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى
“Tangan yang di atas (pemberi) lebih baik daripada tangan yang di bawah (penerima pemberian).”
(HR. al-Bukhari dan Muslim).
»Mereka bekerja, mencari rezeki, akan tetapi mereka jadikan hal itu ditangan mereka, bukan dihati.
»»Baca selengkapnya di:
https://www.fawaidsolo.com/sibuk-bekerja-bukanlah-alasan-untuk-meninggalkan-belajar-agama/
●●●●●●●●●
0 Response to "Para Salaf Juga Mencari Rezeki, Tidak Mengemis"
Posting Komentar