Mengenai Saya

Foto saya
Sragen, Jawa Tengah, Indonesia
Kami adalah produsen gamis akhwat dan jilbab cadar safar. 0857-2544-5132

Berkhidmat Pada Suami

๐Ÿ“ขBerkhidmat Pada Suami

Pulang dari bekerja, semestinya adalah waktu untuk beristrirahat bagi suami selaku kepala rumah tangga. Namun banyak kita jumpai fenomena di mana mereka justru masih disibukkan dengan segala macam pekerjaan rumah tangga sementara sang istri malah ngerumpi di rumah tetangga. Bagaimana istri shalihah menyikapi hal ini?

Salah satu sifat istri shalihah yang menandakan bagusnya interaksi kepada suaminya adalah berkhidmat kepada sang suami dan membantu pekerjaannya sebatas yang ia mampu. Ia tidak akan membiarkan sang suami melayani dirinya sendiri sementara ia duduk berpangku tangan menyaksikan apa yang dilakukan suaminya. Ia merasa enggan bila suaminya sampai tersibukkan dengan pekerjaan-pekerjaan rumah, memasak, mencuci, merapikan tempat tidur, dan semisalnya, sementara ia masih mampu untuk menanganinya. Sehingga tidak mengherankan bila kita mendapati seorang istri shalihah menyibukkan harinya dengan memberikan pelayanan kepada suaminya, mulai dari menyiapkan tempat tidurnya, makan dan minumnya, pakaiannya, dan kebutuhan suami lainnya. Semua dilakukan dengan penuh kerelaan dan kelapangan hati disertai niat ibadah kepada Allah Subhanahu wa Taโ€™ala. Dan sungguh ini merupakan bentuk perbuatan ihsannya kepada suami, yang diharapkan darinya ia akan beroleh kebaikan.

Berkhidmat kepada suami ini telah dilakukan oleh wanita-wanita utama lagi mulia dari kalangan shahabiyyah, seperti yang dilakukan Asmaโ€™ bintu Abi Bakar Ash-Shiddiq radhiallahu โ€˜anhuma yang berkhidmat kepada Az-Zubair ibnul Awwam radhiallahu โ€˜anhu, suaminya. Ia mengurusi hewan tunggangan suaminya, memberi makan dan minum kudanya, menjahit dan menambal embernya, serta mengadon tepung untuk membuat kue. Ia yang memikul biji-bijian dari tanah milik suaminya sementara jarak tempat tinggalnya dengan tanah tersebut sekitar 2/3 farsakh1.โ€ (HR. Bukhari no. 5224 dan Muslim no. 2182)

Demikian pula khidmatnya Fathimah bintu Rasulillah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam di rumah suaminya, Ali bin Abi Thalib radhiallahu โ€˜anhu, sampai-sampai kedua tangannya lecet karena menggiling gandum. Ketika Fathimah datang ke tempat ayahnya untuk meminta seorang pembantu, sang ayah yang mulia memberikan bimbingan kepada yang lebih baik:

ุฃูŽู„ุงูŽ ุฃูŽุฏูู„ู‘ููƒูู…ุงูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ุงูŽ ู‡ููˆูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ู„ูŽูƒูู…ุงูŽ ู…ูู†ู’ ุฎุงูŽุฏูู…ูุŸ ุฅูุฐูŽุง ุฃูŽูˆูŽูŠู’ุชูู…ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ููุฑูŽุงุดููƒูู…ุงูŽ ุฃูŽูˆู’ ุฃูŽุฎูŽุฐู’ุชูู…ุงูŽ ู…ูŽุถุงูŽุฌูุนูŽูƒูู…ุงูŽ ููŽูƒูŽุจู‘ูŽุฑูŽุง ุฃูŽู‹ุฑู’ุจูŽุนุงู‹ ูˆูŽุซูŽู„ุงูŽุซููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุณูŽุจู‘ูŽุญุงูŽ ุซูŽู„ุงูŽุซุงู‹ ูˆูŽุซูŽู„ุงูŽุซููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุญูŽู…ู‘ูุฏูŽุง ุซูŽู„ุงูŽุซุงู‹ ูˆูŽุซูŽู„ุงุซููŠู’ู†ูŽุŒ ููŽู‡ูŽุฐูŽุง ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ู„ูŽูƒูู…ุงูŽ ู…ูู†ู’ ุฎุงูŽุฏูู…ู

โ€œMaukah aku tunjukkan kepada kalian berdua apa yang lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu? Apabila kalian mendatangi tempat tidur kalian atau ingin berbaring, bacalah Allahu Akbar 34 kali, Subhanallah 33 kali, dan Alhamdulillah 33 kali. Ini lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu.โ€ (HR. Al-Bukhari no. 6318 dan Muslim no. 2727)

Shahabat Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, Jabir bin Abdillah radhiallahu โ€˜anhu, menikahi seorang janda untuk berkhidmat padanya dengan mengurusi saudara-saudara perempuannya yang masih kecil. Jabir berkisah: โ€œAyahku meninggal dan ia meninggalkan 7 atau 9 anak perempuan. Maka aku pun menikahi seorang janda. Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bertanya padaku:

ุชูŽุฒูŽูˆู‘ูŽุฌู’ุชูŽ ูŠุงูŽ ุฌุงูŽุจูุฑุŸ ููŽู‚ูู„ู’ุชู: ู†ูŽุนูŽู…ู’. ููŽู‚ุงูŽู„ูŽ: ุจููƒู’ุฑู‹ุง ุฃูŽู…ู’ ุซูŽูŠู‘ูุจุงู‹ุŸ ู‚ูู„ู’ุชู: ุจูŽู„ู’ ุซูŽูŠู‘ูุจุงู‹. ู‚ุงูŽู„ูŽ: ููŽู‡ูŽู„ุงู‘ูŽ ุฌุงูŽุฑููŠูŽุฉู‹ ุชูู„ุงูŽุนูุจูู‡ุงูŽ ูˆูŽุชูู„ุงูŽุนูุจููƒูŽุŒ ูˆูŽุชูุถุงูŽุญููƒูู‡ุงูŽ ูˆูŽุชูุถุงูŽุญููƒููƒูŽุŸ ู‚ุงูŽู„ูŽ ููŽู‚ูู„ู’ุชู ู„ูŽู‡ู: ุฅูู†ู‘ูŽ ุนูŽุจู’ุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู‡ูŽู„ูŽูƒูŽ ูˆูŽ ุชูŽุฑูŽูƒูŽ ุจูŽู†ุงูŽุชูุŒ ูˆูŽุฅูู†ู‘ููŠ ูƒูŽุฑูู‡ู’ุชู ุฃูŽู†ู’ ุฃูŽุฌููŠู’ุฆูŽู‡ูู†ู‘ูŽ ุจูู…ูุซู’ู„ูู‡ูู†ู‘ูŽุŒ ููŽุชูŽุฒูŽูˆู‘ูŽุฌู’ุชู ุงู…ู’ุฑูŽุฃูŽุฉู‹ ุชูŽู‚ููˆู’ู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู†ู‘ูŽ ูˆูŽุชูุตู’ู„ูุญูู‡ูู†ู‘ูŽ. ููŽู‚ุงูŽู„ูŽ: ุจุงูŽุฑูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ูŽูƒูŽุŒ ุฃูŽูˆู’ ู‚ุงูŽู„ูŽ: ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง

โ€œApakah engkau sudah menikah, wahai Jabir?โ€

โ€œSudah,โ€ jawabku.

โ€œDengan gadis atau janda?โ€ tanya beliau.

โ€œDengan janda,โ€ jawabku.

โ€œMengapa engkau tidak menikah dengan gadis, sehingga engkau bisa bermain-main dengannya dan ia bermain-main denganmu. Dan engkau bisa tertawa bersamanya dan ia bisa tertawa bersamamu?โ€ tanya beliau.

โ€œAyahku, Abdullah, meninggal dan ia meninggalkan anak-anak perempuan dan aku tidak suka mendatangkan di tengah-tengah mereka wanita yang sama dengan mereka. Maka aku pun menikahi seorang wanita yang bisa mengurusi dan merawat mereka,โ€ jawabku.

Beliau berkata: โ€œSemoga Allah memberkahimuโ€, atau beliau berkata: โ€œSemoga kebaikan bagimu.โ€ (HR. Al-Bukhari no. 5367 dan Muslim no. 1466)

Hushain bin Mihshan berkata: โ€œBibiku berkisah padaku, ia berkata: โ€œAku pernah mendatangi Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam karena suatu kebutuhan, beliaupun bertanya:

ุฃูŽูŠู’ ู‡ุฐูู‡ู! ุฃูŽุฐูŽุงุชู ุจูŽุนู’ู„ูุŸ ู‚ูู„ู’ุชู: ู†ูŽุนูŽู…. ู‚ุงูŽู„ูŽ: ูƒูŽูŠู’ููŽ ุฃูŽู†ู’ุชู ู„ูŽู‡ูุŸ ู‚ูู„ู’ุชู: ู…ุงูŽ ุขู„ููˆู’ู‡ู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ู…ุงูŽ ุนูŽุฌูŽุฒู’ุชู ุนูŽู†ู’ู‡ู. ู‚ุงูŽู„ูŽ: ููŽุงู†ู’ุธูุฑููŠู’ ุฃูŽูŠู’ู†ูŽ ุฃูŽู†ู’ุชู ู…ูู†ู’ู‡ูุŒ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู…ุงูŽ ู‡ููˆูŽ ุฌูŽู†ู‘ูŽุชููƒูŽ ูˆูŽู†ุงูŽุฑููƒูŽ

โ€œWahai wanita, apakah engkau telah bersuami?โ€

โ€œIya,โ€ jawabku.

โ€œBagaimana engkau terhadap suamimu?โ€ tanya beliau.

โ€œAku tidak mengurang-ngurangi dalam mentaatinya dan berkhidmat padanya, kecuali apa yang aku tidak mampu menunaikannya,โ€ jawabku.

โ€œLihatlah di mana keberadaanmu terhadap suamimu, karena dia adalah surga dan nerakamu,โ€ sabda beliau. (HR. Ibnu Abi Syaibah dan selainnya, dishahihkan sanadnya oleh Asy-Syaikh Al- Albani rahimahullah dalam Adabuz Zifaf, hal. 179)

Namun di sisi lain, suami yang baik tentunya tidak membebani istrinya dengan pekerjaan yang tidak mampu dipikulnya. Bahkan ia melihat dan memperhatikan keberadaan istrinya kapan sekiranya ia butuh bantuan.

Adalah Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam gambaran suami yang terbaik. Di tengah kesibukan mengurusi umat dan dakwah di jalan Allah Subhanahu wa Taโ€™ala, beliau menyempatkan membantu keluarganya dan mengerjakan apa yang bisa beliau kerjakan untuk dirinya sendiri tanpa membebankan kepada istrinya, sebagaimana diberitakan istri beliau, Aisyah radhiallahu โ€˜anha ketika Al-Aswad bin Yazid bertanya kepadanya:

ู…ุงูŽ ูƒุงูŽู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽุตู’ู†ูŽุนู ูููŠ ุงู„ู’ุจูŽูŠู’ุชูุŸ ู‚ุงูŽู„ูŽุชู’: ูƒุงูŽู†ูŽ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ู ูููŠู’ ู…ูู‡ู’ู†ูŽุฉู ุฃูŽู‡ู’ู„ูู‡ู โ€“ุชูŽุนู’ู†ููŠ ุฎูุฏู’ู…ูŽุฉูŽ ุฃูŽู‡ู’ู„ูู‡ู- ููŽุฅูุฐูŽุง ุญูŽุถูŽุฑูŽุชู ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ุฎูŽุฑูŽุฌูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู

โ€œApa yang biasa dilakukan Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam di dalam rumah?โ€

Aisyah radhiallahu โ€˜anha menjawab: โ€œBeliau biasa membantu pekerjaan istrinya. Bila tiba waktu shalat, beliau pun keluar untuk mengerjakan shalat.โ€ (HR. Al-Bukhari no. 676, 5363)

Dalam riwayat lain, Aisyah radhiallahu โ€˜anha menyebutkan pekerjaan yang Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam lakukan di rumahnya:

ู…ุงูŽ ูŠูŽุตู’ู†ูŽุนู ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ูููŠู’ ุจูŽูŠู’ุชูู‡ูุŒ ูŠูŽุฎู’ุตููู ุงู„ู†ู‘ูŽุนู’ู„ูŽ ูˆูŽูŠูŽุฑู’ู‚ูŽุนู ุงู„ุซู‘ูŽูˆู’ุจูŽ ูˆูŽูŠูุฎููŠู’ุทู

โ€œBeliau mengerjakan apa yang biasa dikerjakan salah seorang kalian di rumahnya. Beliau menambal sandalnya, menambal bajunya, dan menjahitnya.โ€ (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 540, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Shahih Al-Adabil Mufrad no. 419 dan Al-Misykat no. 5822)

ูƒุงูŽู†ูŽ ุจูŽุดูŽุฑู‹ุง ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุจูŽุดูŽุฑูุŒ ูŠูŽูู’ู„ููŠ ุซูŽูˆู’ุจูŽู‡ู ูˆูŽูŠูŽุญู’ู„ูุจู ุดุงูŽุชูŽู‡ู

โ€œBeliau manusia biasa. Beliau menambal pakaiannya dan memeras susu kambingnyaโ€. (HR. Al- Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 541, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Shahih Al-Adabil Mufrad no. 420 dan Ash-Shahihah 671)

Wallahu taโ€™ala aโ€™lam bish-shawab.

Sumber majalah asy syariah edisi 14

๐Ÿ“š WhatsApp ุทุฑูŠู‚ ุงู„ุณู„ู ๐Ÿ“š
๐Ÿ”น๐Ÿ”ธ๐Ÿ”น๐Ÿ”ธ๐Ÿ”น๐Ÿ”ธ๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”ธ๐Ÿ”น๐Ÿ”ธ๐Ÿ”น๐Ÿ”ธ๐Ÿ”น
        ๐Ÿ’ซ๐Ÿ“š Ahlussunnah Ngawi ๐Ÿ“

0 Response to "Berkhidmat Pada Suami"

Posting Komentar

Tokopeci Salimah Gallery

Salimah Gallery Distributor Busana Muslim, Madu Herbal di kota Solo