Sabtu, 31 Oktober 2015

Bagaimana Bermuamalah dan Bergaul Dengan Baik 5

Bagaimana Bermuamalah dan Bergaul Dengan Baik 5

Beberapa Hal yang Penting Diperhatikan dalam Pergaulan

✏Banyak masalah yang timbul dikarenakan seseorang tidak atau kurang perduli bagaimana seseorang bermuamalah atau bergaul dengan baik.
Baik masalah itu kembalinya kepada diri orang tersebut atau kembalinya kepada komunitas atau dakwah salafiyah disebuah tempat. Oleh karena itu sudah seyogya seorang salafy memperhatikan masalah ini. Bagaimana dia berakhlak, bergaul dan bermuamalah yang baik kepada sesama atau masyarakat sekitar.

✏Saudaraku yang semoga dirahmati Allah, berikut ini hal-hal yang penting untuk diperhatikan dalam bermuamalah.

📝Pertama: Menghormati Orang Lain.

✏Menghormati orang dan menempatkan seseorang sesuai dengan kedudukannya di antara hal yang penting untuk diperhatikan dalam pergaulan.  Karena dengan hal ini orang akan merasa terhargai sehingga terjalin hubungan baik antara kita dengannya. Lebih dari itu karena agama islam mengajarkan kita untuk berbuat yang demikian.

▫Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Apabila datang kepada kalian seorang pembesar kaum muliakanlah dia. (HR. Ibnu Majah dan dihasan oleh Syaikh al-Albani di Shahih Ibnu Majah no. 2991)

▫Dalam hadits yang lain Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَجِلَّ كَبِيرَنَا، وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا

“Bukanlah termasuk petunjuk kami  (adab kami) orang yang tidak menghormati orang tua dan menyayangi anak kecil.” (HR. Ahmad, al-Hakim dan dihasankan oleh syaikh al-Albani di Shahih al-Jami’ no. 5443).

✏Kita hormati orang yang memang berhak untuk dihormati. Sehingga akan terjalin hubungan yang baik antara komunitas salafiyyin atau antara pondok disuatu tempat dengan masyarakat sekitar. (Abdullah al Jakarty)

🔳Insya Allah bersambung

📚 F A W A I D  I L M I Y Y A H

▪▪▪▪▪▪5⃣▪
=====*****=====
📶 Publikasi:
📖 WA Salafy Solo
www.salafymedia.com
19 al Muharram 1437 H | 1 Nopember 2015

Bagaimana Bermuamalah dan Bergaul Dengan Baik 4

Bagaimana Bermuamalah dan Bergaul Dengan Baik 4

Sebab-Sebab Mendapatkan Akhlak yang Baik.

✏Saudaraku yang semoga dirahmati Allah, berikut ini diantara hal yang menjadi sebab agar kita mendapatkan akhlak yang baik.

1⃣Ikhlas
Keikhlasan seseorang dalam beramal memberikan dampak yang besar terhadap baiknya akhlak. Karena tidaklah dia berbuat kecuali hanya mencari dan mengharap ridha Allah semata sehingga memunculkan akhlak yang baik.

2⃣Ilmu
Ilmu syari menjadi sebab seseorang berakhlak yang baik. Karena dengan ilmu dia mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, mana kebaikkan dan mana kejelekkan, mana akhlak yang baik dan mana akhlak yang jelek.

3⃣Meneladani Nabi shallallahu alaihi wasallam
Tentang hal ini Allah Subhaanahu wataaala berfirman:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. (al-Ahdzab:21)

4⃣Bergaul dengan orang shalih
Diantara sebab seseorang bisa berakhlak yang baik adalah bergaul dengan orang-orang shalih yang mereka mempunyai akhlak yang baik.

5⃣Berdoa
Allah yang memberikan akhlak yang baik kepada siapa yang Allah khendaki oleh karena itu marilah kita berdoa kepada Allah meminta akhlak yang baik.

▫Allah Subhaanahu wataaala berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

“Dan Rabbmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (Ghaafir :60).

✏Diantara doa yang di ajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

اللَّهُمَّ اهْدِنِى لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِى لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّى سَيِّئَهَا لاَ يَصْرِفُ عَنِّى سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ

”Ya Allah tunjukilah aku kepada akhlak yang paling baik karena sesungguhnya tidak ada yang dapat menunjukkanku padanya kecuali Engkau, dan palingkanlah aku dari kejelekkan akhlak karena tidak ada yang memalingkannya kecuali Engkau. (HR. Muslim) (abdullah aljakarty)

🔳Insya Allah bersambung

📚 F A W A I D  I L M I Y Y A H

▪▪▪▪▪▪4⃣▪
=====*****=====
📶 Publikasi:
📖 WA Salafy Solo
www.salafymedia.com
19 al Muharram 1437 H | 1 Nopember 2015

KISAH TERBUNUHNYA AL HASAN DAN AL HUSEIN RADHIYALLAHU 'ANHUMA 4

KISAH TERBUNUHNYA AL-HASAN DAN AL-HUSEIN RADHIYALLAHU 'ANHUMA 4

📝 CATATAN :

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah melanjutkan setelah itu dengan ucapannya:
“Kadang-kadang sering tertukar antara Yazid bin Mu'awiyah dengan pamannya Yazid bin Abu Sufyan. Padahal sesungguhnya Yazid bin Abu Sufyan adalah dari kalangan Shahabat, bahkan orang-orang pilihan di antara mereka dan dialah keluarga Harb (ayah Abu Sufyan bin Harb -pent) yang terbaik. Dan beliau adalah salah seorang pemimpin Syam yang diutus oleh Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu ketika pembebasan negeri Syam. Abu Bakar ash-Shiddiq pernah berjalan bersamanya ketika mengantarkannya, sedangkan dia berada di atas kendaraan. Maka berkatalah Yazid bin Abu Sufyan:
“Wahai khalifah Rasulullah, naiklah! (ke atas kendaraan) atau aku yang akan turun.”
Maka berkatalah Abu Bakar:
“Aku tidak akan naik dan engkau jangan turun, sesungguhnya aku mengharapkan hisab dengan langkah-langkahku ini di jalan Allah. Ketika beliau wafat setelah pembukaan negeri Syam di zaman pemerintahan Umar radhiyallahu ‘anhu, beliau mengangkat saudaranya yaitu Mu’awiyah untuk menggantikan kedudukannya. Kemudian Mu’awiyah mempunyai anak yang bernama Yazid di zaman pemerintahan ‘Utsman ibnu ‘Affan dan dia tetap di Syam sampai terjadi peristiwa yang terjadi.

Yang wajib adalah untuk meringkas yang demikian dan berpaling dari membicarakan Yazid bin Mu’awiyah serta bencana yang menimpa kaum muslimin karenanya dan sesungguhnya yang demikian merupakan bid’ah yang menyelisihi ahlus sunnah wal jama’ah. Karena dengan sebab itu sebagian orang bodoh meyakini bahwa Yazid bin Mu`awiyah termasuk kalangan shahabat dan bahwasanya dia termasuk kalangan tokoh-tokoh orang shalih yang besar atau imam-imam yang adil. Hal ini adalah kesalahan yang nyata.”
(Diambil dari Majmu’
Fatawa, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, jilid 3, hal. 409-414)

⚪ Bersambung, in syaa Allah

🔬 Sumber :
http://tukpencarialhaq.com/2015/10/29/kisah-terbunuhnya-al-hasan-dan-al-husein-radhiyallahu-anhuma/#more-10313

▫19 Muharram 1437H || 01 November 2015M

🔰🌠 Al-Manshurah Singaraja
=====*****=====
📶 Publikasi:
📖 WA Salafy Solo
www.salafymedia.com
19 al Muharram 1437 H | 1 Nopember 2015

KISAH TERBUNUHNYA AL HASAN DAN AL HUSEIN RADHIYALLAHU 'ANHUMA 3

KISAH TERBUNUHNYA AL-HASAN DAN AL-HUSEIN RADHIYALLAHU 'ANHUMA
{ Bagian Ke-3 }

▶ Sikap Ahlus Sunnah Terhadap Yazid bin Mu’awiyyah

🔅 Untuk membahas masalah ini, kita nukilkan saja di sini ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah secara lengkap dari Fatawa-nya sebagai berikut:

Belum terjadi sebelumnya manusia membicarakan masalah Yazid bin Mu'awiyyah dan tidak pula membicarakannya termasuk masalah Dien. Hingga terjadilah setelah itu beberapa perkara, sehingga manusia melaknat terhadap Yazid bin Muawiyyah,
bahkan bisa jadi mereka menginginkan dengan itu laknat kepada yang lainnya. Sedangkan kebanyakan
Ahlus Sunnah tidak suka melaknat orang tertentu.

Kemudian suatu kaum dari golongan yang ikut mendengar yang demikian meyakini bahwa Yazid
termasuk orang-orang shalih yang besar dan Imam-Imam yang mendapat petunjuk.

Maka golongan yang melampaui batas terhadap Yazid menjadi dua sisi yang berlawanan:

⚠Sisi pertama,
Mereka yang mengucapkan bahwa dia kafir zindiq dan bahwasanya dia telah membunuh salah seorang anak perempuan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, membunuh shahabat-shahabat Anshar, dan anak-anak mereka pada kejadian Al-Hurrah (pembebasan Madinah) untuk menebus dendam keluarganya yang dibunuh dalam keadaan kafir seperti kakek ibunya ‘Utbah bin Rab’iah, pamannya Al-Walid dan selain keduanya. Dan mereka menyebutkan pula bahwa dia terkenal dengan peminum khamr dan menampakkan maksiat-maksiatnya.

⚠Pada sisi lain,
Ada yang meyakini bahwa dia (Yazid) adalah imam yang adil, mendapatkan petunjuk dan memberi petunjuk. Dan dia dari kalangan shahabat atau pembesar shahabat serta salah seorang dari wali-wali
Allah. Bahkan sebagian dari mereka meyakini bahwa dia
dari kalangan para nabi. Mereka mengucapkan bahwa barangsiapa tidak berpendapat terhadap Yazid maka Allah akan menghentikan dia dalam neraka Jahannam. Mereka meriwayatkan dari Syaikh Hasan bin ‘Adi bahwa dia adalah wali yang seperti ini dan seperti itu. Barangsiapa yang berhenti (tidak mau mengatakan demikian), maka dia berhenti dalam neraka, karena ucapan mereka yang demikian terhadap Yazid.
Setelah zaman Syaikh Hasan bertambahlah perkara-perkara
batil dalam bentuk syair atau prosa. Mereka ghuluw kepada Syaikh Hasan dan Yazid dengan perkara-perkara yang menyelisihi apa yang ada di atasnya Syaikh ‘Adi yang agung -semoga Allah mensucikan ruhnya-. Karena jalan beliau sebelumnya adalah baik, belum terdapat bid’ah-bid’ah yang seperti itu, kemudian mereka mendapatkan bencana dari pihak Rafidhah yang memusuhi mereka dan kemudian membunuh Syaikh Hasan bin ‘Adi sehingga terjadilah fitnah yang tidak disukai Allah dan Rasul-Nya.

💥 Dua sisi ekstrim terhadap Yazid tersebut menyelishi apa yang disepakati oleh para 'Ulama dan Ahlul Iman. Karena sesungguhnya Yazid bin Mu'awiyyah dilahirkan pada masa khalifah Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu dan tidak pernah bertemu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta tidak pula termasuk shahabat dengan kesepakatan para ulama. Dia tidak pula terkenal dalam masalah Dien dan keshalihan. Dia termasuk kalangan pemuda-pemuda muslim, bukan kafir dan bukan pula zindiq.
Dia memegang kekuasaan setelah ayahnya dengan tidak disukai oleh sebagian kaum muslimin dan diridhai oleh sebagian yang lain.

Dia memiliki keberanian dan kedermawanan dan tidak pernah menampakkan kemaksiatan-kemaksiatan sebagaimana dikisahkan oleh musuh-musuhnya.

📝 Namun pada masa pemerintahannya telah terjadi perkara-perkara besar yaitu:
1⃣. Terbunuhnya Al-Husein radhiyallahu ‘anhu sedangkan Yazid tidak memerintahkan untuk membunuhnya dan tidak pula menampakkan kegembiraan dengan pembunuhan Husein serta tidak memukul gigi taringnya dengan besi. Dia juga tidak membawa kepala Husein ke Syam. Dia memerintahkan untuk melarang Husein dengan melepaskannya dari urusan walaupun dengan memeranginya.
💥Tetapi para utusannya melebihi dari apa yang diperintahkannya tatkala Samardi Al-Jausyan mendorong ‘Ubaidillah bin Ziyad untuk membunuhnya. Ibnu Ziyad pun menyakitinya dan ketika Al-Husein radhiyallahu ‘anhu meminta agar dia dibawa menghadap Yazid, atau diajak ke front untuk berjihad (memerangi orang-orang kafir bersama tentara Yazid -pent), atau kembali ke Mekkah, mereka menolaknya dan tetap menawannya. Atas perintah Umar bin Sa’d, maka mereka membunuh beliau dan sekelompok Ahlul Bait radhiyallahu ‘anhum dengan zhalim.
Terbunuhnya beliau radhiyallahu ‘anhu termasuk musibah besar, karena sesungguhnya terbunuhnya Al-Husein -dan ‘Utsman bin ‘Affan sebelumnya- adalah penyebab fitnah terbesar pada ummat ini. Demikian juga pembunuh keduanya adalah MAKHLUK PALING JELEK DI SISI ALLAH.

Ketika keluarga beliau radhiyallahu ‘anhu mendatangi Yazid bin Mua’wiyah, Yazid memuliakan mereka dan mengantarkan mereka ke Madinah.
Diriwayatkan bahwa Yazid melaknat Ibnu Ziyad atas pembunuhan Husein dan berkata:
“Aku sebenarnya meridhai ketaatan penduduk Irak tanpa pembunuhan Husein.” Tetapi dia tidak menampakkan pengingkaran terhadap pembunuhnya, tidak membela serta tidak pula membalasnya, padahal itu adalah wajib bagi dia. Maka akhirnya Ahlul Haq mencelanya karena meninggalkan kewajibannya, ditambah lagi dengan perkara-perkara yang lain. Sedangkan musuh-musuh mereka MENAMBAHKAN kedustaan-kedustaan atasnya.

2⃣. Ahlil Madinah membatalkan bai’atnya kepada Yazid dan mereka mengeluarkan utusan-utusan dan penduduknya. Yazid pun mengirimkan tentara kepada mereka, memerintahkan mereka untuk taat dan jika mereka tidak mentaatinya setelah tiga hari mereka akan memasuki Madinah dengan pedang dan menghalalkan darah mereka. Setelah tiga hari, tentara Yazid memasuki Madinah an-Nabawiyah, membunuh mereka, merampas harta mereka, bahkan menodai kehormatan-kehormatan wanita yang suci, kemudian mengirimkan tentaranya ke Mekkah yang mulia dan mengepungnya.

Yazid meninggal dunia pada saat pasukannya dalam keadaan mengepung Mekkah dan hal ini merupakan permusuhan dan kezhaliman yang dikerjakan atas perintahnya.

📈 Oleh karena itu, keyakinan Ahlus Sunnah dan para imam-imam umat ini adalah mereka tidak melaknat dan tidak mencintainya. Shalih bin Ahmad bin Hanbal berkata:
"Aku katakan kepada ayahku: “Sesungguhnya suatu kaum mengatakan bahwa mereka cinta kepada Yazid.”
Maka beliau rahimahullah menjawab:
“Wahai anakku, apakah akan mencintai Yazid seorang yang beriman kepada Allah dan hari akhir?”
Aku bertanya:
“Wahai ayahku, mengapa engkau tidak melaknatnya?”
Beliau menjawab:
“Wahai anakku, kapan engkau melihat ayahmu melaknat seseorang?”

Diriwayatkan pula bahwa ditanyakan kepadanya:
“Apakah engkau menulis hadits dari Yazid bin Mu’awiyyah?”
Dia berkata:
“Tidak, dan tidak ada kemulyaan, bukankah dia yang telah melakukan terhadap ahlul Madinah apa yang dia lakukan?”

Yazid menurut ulama dan Imam-imam kaum muslimin adalah raja dari raja-raja (Islam -pent).
Mereka tidak mencintainya seperti mencintai orang-orang shalih dan wali-wali Allah dan tidak pula melaknatnya. Karena sesungguhnya mereka tidak suka melaknat seorang muslim secara khusus (ta yin), berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahih-nya dari Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu:
"Bahwa seseorang yang dipanggil dengan Hammar sering minum khamr. Acap kali dia didatangkan kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam dan dicambuknya. Maka berkatalah seseorang:
“Semoga Allah melaknatnya. Betapa sering dia didatangkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jangan engkau melaknatnya, sesungguhnya dia mencintai Allah dan Rasul-Nya.”
(HR. Bukhari)

Walaupun demikian di kalangan Ahlus Sunnah juga ada yang membolehkan laknat terhadapnya, karena mereka meyakini bahwa Yazid telah melakukan kezhaliman yang menyebabkan laknat bagi pelakunya.

Kelompok yang lain berpendapat untuk mencintainya, karena dia seorang muslim yang memegang pemerintahan di zaman para shahabat dan dibai’at oleh mereka. Serta mereka berkata:
“Tidak benar apa yang dinukil tentangnya padahal dia memiliki kebaikan-kebaikan, atau dia melakukannya dengan ijtihad.”

Pendapat yang benar adalah apa yang dikatakan oleh para Imam (Ahlus Sunnah), bahwa mereka tidak mengkhususkan kecintaan kepadanya dan tidak pula melaknatnya. Di samping itu kalaupun dia sebagai orang yang fasiq atau zhalim, Allah masih mungkin meng­ampuni orang fasiq dan dhalim. Lebih-lebih lagi kalau dia memiliki kebaikan-kebaikan yang besar.

Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahihnya dari Ummu Harran binti Malhan radhiyallahu ‘anha bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

… ﻭَﺃَﻭَّﻝُ ﺟَﻴْﺶٍ ﻣِﻦْ ﺃُﻣَّﺘِﻰ ﻳَﻐْﺰُﻭْﻥَ ﻣَﺪِﻳْﻨَﺔَ ﻗَﻴْﺼَﺮَ ﻣَﻐْﻔُﻮْﺭٌ .ْﻢُﻬَﻟ ‏( ﺭﻭﺍﻩ
)ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻯ

"Tentara pertama yang memerangi Konstantiniyyah akan diampuni."
(HR. Bukhari)
Padahal tentara pertama yang memeranginya adalah di bawah pimpinan Yazid bin Mu’awiyyah dan pada waktu itu Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu ‘anhu bersamanya.

⚪ Bersambung, in syaa Allah

📡 http://tukpencarialhaq.com/2015/10/29/kisah-terbunuhnya-al-hasan-dan-al-husein-radhiyallahu-anhuma/#more-10313

🔰🌠 Al-Manshurah Singaraja
=====*****=====
📶 Publikasi:
📖 WA Salafy Solo
www.salafymedia.com
19 al Muharram 1437 H | 1 Nopember 2015

INFORMASI TA'AWUN Tholhah Sumberlawang Sragen

بـــــسم اللّــــە الرّحمن الرّحيــــم

🔊 INFORMASI TA'AWUN

Ikhwaty - Hafidzakumulläh jami'an - , bersama ini kami sampaikan bahwa ananda Tholhah, putra dari ikhwah kita, pak Bani dari Pendem, Sumberlawang, Sragen, berdasarkan hasil diagnosa dokter Spesialis syaraf,

💧 Qadaralläh wa maa syaa-a fa'ala, ananda Tholhah memiliki kelainan lemah syaraf.

Kondisi ananda saat ini amat lemah.

Dan sehubungan dengan sakitnya ini, ananda membutuhkan biaya ± 10-15 juta untuk biaya operasi (menurunkan testis ke tempatnya).

Oleh karena hal ini, kami mengajak antum semua untuk mendo'akan ananda Tholhah agar diberi kesembuhan serta berta'awun dalam meringankan beban saudara kita.

Ta'awun bisa di transfer ke rekening berikut :
      
BNI 0167209605 a.n. Muh Isdhiyanto P
Mandiri 1380007056083 a.n. Muh Isdhiyanto P

📝 Konfirmasi transfer :
📱 +6285747574918 (Ust Abu Muhammad Bekonang).

Untuk wilayah Sumberlawang dan sekitarnya, bagi yang ingin memberikan bantuan tunai, bisa menghubungi:

📱081380942732 (Abu Muhammad Fathoni)

Atas do'a dan ta'awun antum, kami ucapkan Jazakumullähu khairan. Semoga Alläh Ta'ala membalas kebaikan antum dengan sebaik-baik balasan.

بارك اللـــــه فيكم أجمعين

Mengetahui,
Al-Ustadz Fauzan bin Abdil Karim   حفظه الله
=====*****=====
📶 Publikasi:
📖 WA Salafy Solo
www.salafymedia.com
19 al Muharram 1437 H | 1 Nopember 2015

Bagaimana Bermuamalah dan Bergaul Dengan Baik 3

Bagaimana Bermuamalah dan Bergaul Dengan Baik 3

Bentuk-bentuk akhlak yang baik.

✏Setelah kita mengetahui sebagian keutamaan berakhlak yang baik, maka kita perlu mengetahui macam-macam akhlak yang baik. Akhlak yang baik macamnya sangatlah banyak, diantaranya apa yang disebutkan oleh Syaikh Ibnu Baaz rahimahullah. Dimana beliau asy-Syaikh Al-Allamah Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah berkata: akhlak yang seorang muslim harus berhias dengannya

1⃣Jujur 
2⃣Amanah
3⃣Menjaga Kehormatan 
4⃣Malu
5⃣Berani 
6⃣Dermawan
7⃣Menepati Janji
8⃣Menjauhkan diri dari setiap yang diharamkan Allah
9⃣Berbuat baik kepada tetangga 
🔟Membantu orang yang membutuhkan bantuan sesuai kemampuan.

Dan yang lainnya dari akhlak yang tunjukkan didalam al-Quran dan as-Sunnah. (Durusul Muhimmah asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baaz hlm. 18) (abdullah al Jakarty)

🔳Insya Allah bersambung.

📚 F A W A I D  I L M I Y Y A H

▪▪▪▪▪▪3⃣▪
=====*****=====
📶 Publikasi:
📖 WA Salafy Solo
www.salafymedia.com
19 al Muharram 1437 H | 1 Nopember 2015

Bagaimana Bermuamalah dan Bergaul Dengan Baik 2

Bagaimana Bermuamalah dan Bergaul Dengan Baik 2

Lalu apa itu akhlak?

✏Akhlak adalah gambaran bathin seseorang, yaitu jiwa dan sifatnya. Dan akhlak pada diri seseorang terkadang merupakan tabiatnya, yaitu Allah menciptakan dengan tabiat seperti itu, pemberani misalnya. Dan terkadang hasil dari kesungguhan dan latihan. Yaitu seseorang senantiasa berusaha untuk bersikap lemah lembut misalnya akhirnya itu menjadi sikap dan akhlaknya.

🔵Keutamaan Akhlak:

✏Akhlak yang baik mempunyai keutamaan yang sangat banyak, diantaranya akan disebutkan dibawah ini:

1⃣Bentuk dari mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya
Seseorang yang senantiasa berusaha berakhlak yang baik maka dia sedang mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya. adakah kebahagian yang lebih besar daripada seorang hamba yang diberikan taufiq untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

▫Allah Subhaanahu wataaala berfirman:

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

“Jadilah Engkau Pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.” (al-A’raaf:199)

▫Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

“Berakhlaklah kepada manusia dengan akhlak yang baik.” (HR.Ahmad, at-Tirmidzi dan dishahihkan oleh syaikh al-Albani)

2⃣Akhlak yang baik adalah amalan yang berat timbangannya
Tentang hal ini ada sebuah hadits dimana

▫Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَا مِنْ شَىْءٍ أَثْقَلُ فِى الْمِيزَانِ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ

“Tidak ada amalan seorang hamba yang beriman yang lebih berat timbangannya di hari kiamat dari akhlak yang baik.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi dan dishahihkan oleh syaikh al-Albani)

3⃣Berakhlak baik diantara sebab yang terbesar Allah memasukkan seorang hamba kedalam surga.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah di tanya tentang apa yang menjadi sebab kebanyakan orang masuk surga?

▫Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjawab:

تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُق
ِ
“Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan dihasankan oleh syaikh al-Albani) (abdullah al Jakarty)

🔳Insya Allah bersambung

▪▪▪▪▪▪2⃣▪
=====*****=====
📶 Publikasi:
📖 WA Salafy Solo
www.salafymedia.com
19 al Muharram 1437 H | 1 Nopember 2015

Istri Bekerja dan Suami Ngaji Taklim

✏🏡 Pertanyaan ke 05

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
Istri masih bekerja di perusahaan, sementara suami tidak bekerja,  hanya taklim dan dauroh saja

💽💽 Silsilah audio tanya jawab dari kajian yang di laksanakan pada:

📁✏ Sabtu , 04 Muharam 1436 H / 17 Oktober 2015 M || Al-Ustadz Muslim Abu Ishaq Al-Atsari || kiat kiat untuk menjaga keharmonisan rumah tangga || Masjid Al Muhajirin (Jl. Ciremai Raya Perumnas 2, Belakang RS Mitra Keluarga, Bekasi Barat)

❓ Pertanyaan ke 5 unduh di https://archive.org/download/db5tanja/tanja%205.mp3

💿 591kb 📼 Durasi 03.21

Dipublikasikan Pada :
Ahad19 Muharram1437H/01 November 2015M Jam 05:02wib

📚 Tholibul Ilmi Cikarang

___________________________
salafymedia.com/blog/tag/silsilah-audio-pada-dauroh-bekasi-ke-5
=====*****=====
📶 Publikasi:
📖 WA Salafy Solo
www.salafymedia.com
19 al Muharram 1437 H | 1 Nopember 2015

SIKAP TERHADAP SESAMA MUSLIM

SIKAP TERHADAP SESAMA MUSLIM

Seseorang berkata kepada Umar bin Abdul Aziz رحمه اللّه,

اجْعَلْ كَبِيرَ الْمُسْلِمِيْنَ عِنْدَكَ أَبًا، وَصَغِيرَ هُمُ ابْنًا، وَأَوْسَطَهَمْ أَخًا، فَأَيُّ أُولَئِكَ تُحِبُّ أَنْ تُسِيءَإِلَيْهِ؟

"Anggaplah orang tua dari kalangan muslimin di sisi Anda sebagai bapak; jadikanlah yang masih muda diantara mereka sebagai anak; dan yang pertengahan umurnya sebagai saudara; maka siapakah diantara mereka yang Anda ingin berbuat buruk kepadanya?"

💦💧Diantara ucapan Yahya bin Mu'adz ar-Razi رحمه اللّه,

لِيَكُنْ حَظَّ الْمُؤْمِنِ مِنْكَ ثَلَاثَةً: إِنْ لَمْ تَنْفَعْهُ فَلَا تَضُرَّهُ، وَإِنْ لَمْ تُفَرِّحْهُ فَلَاتُغَمِّهِ، وَإِنْ لَمْ تَمْدَحْهُ فَلَاتَذُمَّهُ

"Hendaknya seorang mukmin mendapati tiga hal ini dari Anda. 1⃣ Jika Anda tidak bisa memberi manfaat kepadanya, janganlah memberinya mudarat; 2⃣ Jika Anda tidak mampu membuatnya gembira, janganlah membuatnya sedih; dan 3⃣ jika Anda tidak memberi pujian kepadanya, janganlah mencelanya."

📔 [Jami'ul 'Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab al-Hanbali, hlm. 456]

📚 Sumber:
Majalah Asy Syariah Edisi No. 87/VIII/1433 H/2012

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📝Forum Salafy Aceh & SUMUT
🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰
=====*****=====
📶 Publikasi:
📖 WA Salafy Solo
www.salafymedia.com
19 al Muharram 1437 H | 1 Nopember 2015

istri meminta untuk berpisah karena suami menyimpang

✏🏡 Pertanyaan ke 04

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
Diawal perjalanan suami lurus manhajnya,  kemudian dia menyimpang,  bolehkah istri meminta untuk berpisah?

💽💽 Silsilah audio tanya jawab dari kajian yang di laksanakan pada:

📁✏ Sabtu , 04 Muharam 1436 H / 17 Oktober 2015 M || Al-Ustadz Muslim Abu Ishaq Al-Atsari || kiat kiat untuk menjaga keharmonisan rumah tangga || Masjid Al Muhajirin (Jl. Ciremai Raya Perumnas 2, Belakang RS Mitra Keluarga, Bekasi Barat)

❓ Pertanyaan ke 4 unduh di https://archive.org/download/db5tanja/tanja%204.mp3

💿 445 kb 📼 Durasi 02.31

Dipublikasikan Pada :
Sabtu18 Muharram1437H/31 Oktober 2015M Jam 21:55wib

📚 Tholibul Ilmi Cikarang
📖 WA Salafy Solo

___________________________
salafymedia.com/blog/tag/silsilah-audio-pada-dauroh-bekasi-ke-5

HUKUM ROKOK dalam Syariat Islam

HUKUM ROKOK

Asy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz رحمه الله

📬 Pertanyaan: Saya mohon jawaban atas pertanyaanku –semoga Allah menjaga anda – Bagaimana hukum rokok? Apa nasehat anda kepada orang-orang yang mencemari udara masyarakat Islam dengan berbagai jenis rokok dan syisyah (tembakau yang biasa dihisap dengan pipa panjang)? Semoga Allah menjaga dan memelihara anda

🔓 Jawaban: Rokok itu diharamkan, karena mengandung berbagai kerusakan yang banyak di dalamnya. Dan setiap jenisnya adalah haram. Yang wajib bagi setiap muslim adalah meninggalkannya, berhati-hati darinya, dan tidak duduk bersama para perokok. Allah jualah yang memberi taufik.

📚 Sumber: http://tiny.cc/binbaz

📝 Alih bahasa : Syabab Forum Salafy

💻🌐 | forumsalafy.net - http://forumsalafy.net/hukum-rokok/

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

INFORMASI TA'AWWUN Abdallah Karawang

بـــــسم اللّــــە الرّحمن الرّحيــــم

🔊 INFORMASI TA'AWWUN

Ikhwaty - Hafidzakumulläh jami'an - , bersama ini kami sampaikan bahwa ikhwah kita, Al-Akh Abdallah dari Karawang... Berdasar hasil diagnosa Rumah Sakit PREMIER, JatiBening - Bekasi, pada tanggal 17 Muharräm 1437H (30 Oktober 2015);

💧 Qoddarullähi wa maa syaa-a fa'ala, telah di-vonis mengidap penyakit Kanker, STADIUM-4.

Kondisi fisik beliau saat ini, hanya bisa terbaring di tempat tidur.

Dan sehubungan dengan sakitnya ini, beliau membutuhkan biaya ±300jt untuk biaya operasi.

Oleh karena hal ini, kami mengajak antum semua untuk mendo'akan beliau agar diberi kesabaran dan kekuatan serta ber-ta'awwun dalam meringankan beban beliau.

Ta'awwun bisa di-transfer ke rekening berikut :
       No. 24015512
🏦 BNI, an. Saefulloh

📝 Konfirmasi transfer :
📱 +6285717764544, AbuFaris Saefulloh.

Atas do'a dan ta'awwun antum, kami ucapkan Jazzakumullähu khoiron. Semoga Alläh Ta'ala membalas kebaikan antum dengan sebaik-baik balasan.

بارك اللـــــه فيكم أجمعين

Mengetahui,
Al-Ustadz Abu'Abduh Sholehuddin حفظه اللــــــــه
____________________________

WA Ahlus Sunnah Karawang

TAUHID INTI DAKWAH PARA NABI

TAUHID INTI DAKWAH PARA NABI

(ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal Al-Bugisi)

وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلاَّ نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنَا فَاعْبُدُونِ

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada Ilah (yang haq) melainkan Aku, maka sembahlah Aku olehmu sekalian.” (Al-Anbiya: 25)

Penjelasan Mufradat Ayat

رَسُولٍ

“Seorang rasul.” Yang dimaksud rasul di dalam ayat ini bersifat umum, meliputi setiap yang diutus Allah subhanahu wata’ala, baik dari kalangan para nabi maupun rasul. Sedangkan secara istilah, terdapat perbedaan antara makna nabi dan rasul. Sebab rasul memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari nabi, atau dengan ungkapan lain bahwa setiap rasul pasti seorang nabi namun tidak setiap nabi memiliki gelar sebagai rasul.

Para ulama berbeda pendapat dalam mendefinisikan keduanya. Sebagian ada yang mengatakan perbedaan di antara keduanya adalah bahwa nabi adalah seseorang yang diberi wahyu oleh Allah subhanahu wata’ala,namun tidak diperintahkan untuk menyampaikan kepada umatnya. Sedangkan rasul adalah seorang yang diberi wahyu oleh Allah subhanahu wata’ala, dan diperintahkan untuk menyampaikan kepada umatnya. Pendapat ini dijadikan sandaran oleh Al-Baihaqi dan yang lainnya.

Ada pula yang mengatakan bahwa nabi adalah seorang yang diutus dengan membawa syariat dan diperintahkan untuk disampaikan kepada kaum yang telah siap menerimanya, atau tidak diperintahkan untuk menyampaikannya. Sedangkan rasul adalah seseorang yang diutus dengan membawa syariat dan diperintahkan untuk menyampaikan kepada kaum yang menyelisihinya.

Pendapat ini yang dipilih oleh Asy-Syaikh Shalih Alusy Syaikh. Namun yang nampak bahwa kedua pendapat ini saling berkaitan. Ada lagi yang membedakan dengan cara yang lain, wallahu a’lam. (Syu’abul Iman, Al-Baihaqi, 1/150, Majmu’ Fatawa Ibnu ‘Utsaimin, 1/124, Syarah Al-Ushul Ats-Tsalatsah Shalih Alusy Syaikh dari kaset yang ditranskrip, Kitab At-Ta’rifat, Al-Jurjani, hal. 307)
نُوْحِي

“Kami wahyukan”, dengan huruf nun di depan. Ini berdasarkan qira`ah Hamzah, Hafsh, dan Al-Kasa`i. Adapun yang lainnya membaca dengan lafadz (يُوحَى) (diwahyukan kepadanya) dengan bentuk majhul yang didahului dengan huruf ya. (lihat Tafsir Al-Qurthubi dan Al-Baghawi)

Wahyu yang dimaksud di dalam ayat ini adalah kabar dari Allah subhanahu wata’ala, kepada hamba-hamba yang memang dikehendaki-Nya berupa hidayah dengan cara cepat dan tersembunyi. Definisi ini dibawa kepada setiap wahyu yang ditujukan kepada para nabi dan rasul-Nya. Wahyu memiliki makna selain yang tersebut di atas, di antaranya:

– Wahyu yang bermakna ilham dari Allah subhanahu wata’ala, kepada fitrah manusia, seperti wahyu yang ditujukan kepada Ibu Nabi Musa alaihissalam.

وَأَوْحَيْنَا إِلَى أُمِّ مُوسَى أَنْ أَرْضِعِيهِ

“Dan Kami wahyukan (ilhamkan) kepada ibu Musa: ‘Susuilah dia’.” (Al-Qashash: 7)

–    Wahyu yang bermakna ilham yang diperuntukkan bagi watak dan tabiat hewan tertentu, seperti wahyu yang diberikan kepada lebah dalam firman-Nya:

وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ

“Dan Rabbmu mewahyukan kepada lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia’.” (An-Nahl: 68) [Lihat kitab Mabahits fi ‘Ulumil Qur`an karangan Manna’ Al-Qaththan hal. 26-27, Maktabah Wahbah, cet. ke-12]

فَاعْبُدُونِ

“Sembahlah Aku.” Maknanya adalah “tauhidkanlah Aku.” Setiap lafadz di dalam Al-Qur`an yang menyebutkan ibadah kepada Allah subhanahu wata’ala,maka maknanya adalah mentauhidkan Allah subhanahu wata’ala, dalam peribadahan kepada-Nya. (Tafsir Ibnu Katsir, 1/58)

Adapun makna ibadah secara istilah adalah nama yang mencakup setiap apa yang dicintai AllahJ subhanahu wata’ala, dan diridhai-Nya, baik berupa ucapan maupun perbuatan, yang lahir dan yang batin. (Majmu’ Al-Fatawa, Ibnu Taimiyyah, 10/149)

Penjelasan Ayat.....

Lengkapnya disini :
👇🏼
http://salafybpp.com/index.php/aqidah-islam/304-tauhid-inti-dakwah-para-nabi

~ طلب العلم الشر عي ~

📚 TIS

MEMBENTENGI ANAK-ANAK KITA DARI PEMIKIRAN YANG MERUSAK

MEMBENTENGI ANAK-ANAK KITA DARI PEMIKIRAN YANG MERUSAK

Asy Saikh Shalih Al Fauzan حفظه الله
📞 Pertanyaan : Seiring dengan menyebarnya kelompok-kelompok (sesat) yang mereka mengatakan halalnya darah-darah kaum muslimin dan membunuh mereka dan selain dari itu,

📥 Apakah solusi untuk menjaga anak-anak kami dan para pemuda kami dari perkara ini,
Semoga Allah memberkahi anda.

💺Jawab : Solusinya sudah jelas,

☝🏼Didik mereka diatas kebaikan, didik mereka untuk berpegang teguh dengan As sunnah, dan agar taat kepada pemerintah, didik mereka diatas yang demikian itu, dan jaga mereka agar tetap diatas ini, jaga mereka dari pergaulan teman yang buruk, dan dari masuknya pemikiran-pemikiran (buruk), dari sisi hubungan perkumpulan mereka, dan yang semisal dengan itu, jaga mereka, mereka adalah tanggung jawab kalian,

☝🏼Jangan masuk kepada mereka sedikit pun sesuatu yg bisa merusakkan agama mereka dan yang merusakkan kemuliaan mereka,

📢 Kalian akan di tanya tentang penjagaan kalian atas mereka, Demikian.

✒ [ Abu Sai'dah Ayyub ]

================🇸🇦

المحافظة على أبنائنا من الافكار الهدامة

السؤال:
مع انتشار هذهِ الفِرق التي تقول يعني باستحلال دماء المُسلمين وبالقتل وما إلى ذلك، يقول ما السبيل إلى حفظ أبناءنا وناشئتنا من هذا الأمر، بارك الله فيكم.

الجواب:ـ السبيل واضح، ربوهم على الخير، وربوهم على لزوم السُنة، وعلى طاعة ولي الأمر، ربوهم على ذلك وحافظوا عليهم، وأحفظوهم من جُلساءِ السوء، ومن دخول الأفكار عليهم، من نواحي التواصل الاجتماعي، وما أشبه ذلك، حافظوا عليهم، هم بذِمتكم، لا يدخل عليهم شيء يخل بدينهم، ويخل بِشَرفِهم، أنتم مسؤولون عنهم بالمحافظة عليهم، نعم .

🌐💻http://www.alfawzan.af.org.sa/node/15842

📇📠Arsip WALIS || MEMBENTENGI ANAK-ANAK KITA DARI PEMIKIRAN YANG MERUSAK || http://walis-net.blogspot.com/2015/10/membentengi-anak-anak-kita-dari.html
*******
📝📚Faedah lain:
➩http://walis-net.blogspot.com atau
➩http://salafymedia.com/blog/category/al-istifadah/

✆ WA Al Istifadah ※ WALIS ✆
✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧
الموقع الرسمي لمجموعة الاستفادة
🛅➠http://walis-net.blogspot.com/p/depan.html
__________
📆🌕Sabtu, 18 Muharram 1437H || 31 Oktober 2015M

Gadai Motor Boleh Nggak Dipakai Motornya

🇮🇩🍃USTADZ MENJAWAB🍃🇮🇩

❓ Soal no.15 :
Bismillah, mohon penjelasan ustadz. Semoga Allah menjaga anda. Misal ada seseorang menggadaikan motor ke ana. setelah akad dan seluruh proses gadai selesai, bolehkah ana mengambil manfaat dr benda gadai (motor) tsb? Jazaakalloohu khoyron

💺 Di Jawab Oleh Al Ustad Abu Yahya alMaedany (Muqim di Solo,Redaktur Ahli Majalah Naufal) :

بسم الله و الحمد لله و الصلاة و السلام على رسول الله، أما بعد:

Gadai atau (الرهن) ar-rahn adalah :

🔸suatu harta yang dijadikan agunan (jaminan) oleh ar-raahin (yang berhutang) kepada al-murtahin( pemberi hutang).

🔸al-marhun(barang yang digadai) adalah sesuatu yang bisa dijadikan pembayar hutang apabila raahin tidak mampu membayar hutangnya sesuai waktu yang disepakati.

Al-marhun ditangan al-murtahin (pemberi hutang) hanya berfungsi jaminan hutang kepada
ar-rahin (orang yang berhutang). Barang jaminan itu baru boleh dijual apabila yang berhutang tidak mampu membayar dalam waktu yang disetujui kedua belah pihak.

Gadai atau ar-rahn adalah syariat mulia yang terkandung di dalamnya upaya tolong-menolong antar kaum muslimin.
Yang berhutang mendapat manfaat dari hutangnya. Pemberi hutang merasa nyaman karena ada jaminan untuk uang yang ia berikan.

Dan terkait dengan pemanfaatan motor yang digadaikan maka tidak boleh. Sebab gadai termasuk qaradh(pinjaman) yang tidak boleh mengambil manfaat darinya. Segala manfaat (nilai tambah) yang diambil dari pinjaman maka itu adalah RIBA.

Contoh: A meminjamkan motor kepada si B dan berkata "B, kamu boleh pinjam motor saya tapi isi penuh bensinnya ya?!" Padahal bensinnya tinggal 1/2. Ini adalah RIBA.

Demikian pula pada gadai yang seseorang MEMINJAM uang (berhutang) dengan menyerahkan jaminan kepada pemberi hutang.  Jika dimanfaatkan maka RIBA walaupun diizinkan oleh pemiliknya.

Adapun terkait hadits bolehnya memanfaatkan gadai berupa "hewan tunggangan"(misal: kuda) atau "hewan yang diperas susunya" (contoh: sapi) maka itu dikarenakan keduanya butuh perawatan (diberi makan, minum, dll). Jika tidak akan binasa(mati). Dan manfaat yang diambil pun senilai jumlah pengeluaran untuk perawatannya saja.

Adapun sepeda motor dan mobil tidak akan rusak atau binasa jika dibiarkan. KECUALI dikhawatirkan akinya tekor maka ia menghidupkan sesaat untuk memanasi dan tidak perlu setiap hari. Dan jika itu menghabiskan bahan bakar maka ia mengambil manfaatnya sesuai jumlah bahan bakar yang habis untuk memanaskan mesin saja.

Sedangkan apa yang dilakukan banyak orang dengan memanfaatkannya dengan sesuka hati bahkan tidak dirawat(servis) maka ini adalah riba dan kezaliman.

Dan apabila dia (pemberi hutang) memanfaatkannya tanpa sepengetahuan yang berhutang maka masuk ke dosa yang lain yaitu ghoshob(mengambil mengunakan hak atau harta orang lain dengan tanpa izin).

Dan perlu diperhatikan:  jika motor itu hilang atau rusak akibat kelalaian pemberi hutang, misal dipanasi di depan rumah lalu ditinggal kemudian dicuri maka menjadi tanggungan pemberi hutang untuk mengganti senilai dengan barang gadai yang  hilang tersebut. Sehingga barang gadai adalah jaminan yang pemberi hutang harus amanah dalam menjaganya.
والله تعالى أعلم بالصواب.

🔰 Di Publikasikan oleh :

🇮🇩🍃USTADZ MENJAWAB🍃🇮🇩


Sisipan :

http://asysyariah.com/beberapa-persoalan-seputar-gadai/

BAHAYA MEMBENCI ILMU JARH WA TA'DIL

BAHAYA BENCI AKAN ILMU JARH WA TA'DIL

Berkata Asy-Syaikh Abdussalàm bin Barjas - رحمه الله - :

"Barangsiapa yang ingin memadamkan cahaya ilmu ini - yakni Al Jarh wat Ta'dil - karena akan membahayakan kelompoknya atau mengkhawatirkan akan orang-orang yang mereka cintai yang telah di Jarh (dicela oleh para ulama) maka sungguh dia telah sesat dan menyesatkan serta celaka dan mencelakakan.

📚 Tashnif An-Naas 42

قال الشيخ عبدالسلام بن برجس :

"من رام أن يطفئ نور هذا الفن - الجرح والتعديل- لخاطر حزبه أو خوفا على محبوبيه المجروحين فقد ضل وأضل وشقي وأشقى"

‫📚 ‏تصنيف الناس‬ ٤٢

➖➖➖➖➖➖
🔵 جزى الله خيرا من  قرأها وساعدنا على نشرها 🔵

📮 WA SaLaM
=====*****=====
📶 Publikasi:
📖 WA Salafy Solo
www.salafymedia.com
18 al Muharram 1437 H | 31 Oktober 2015

Jumat, 30 Oktober 2015

MENGENAL LEBIH DEKAT AL IMAM ABUL HASAN AL ASY'ARI DAN KELOMPOK ASY'ARIYAH 5

MENGENAL LEBIH DEKAT AL-IMAM ABUL HASAN AL-ASY'ARI DAN KELOMPOK ASY'ARIYAH (Bagian 5)

✒📂 Ditulis oleh : Al Ustadz Ruwaifi bin Sulaimi Lc

🔥 Bisa jadi, di antara pembaca ada yang bertanya, bisakah disebutkan contoh pernyataan al-Imam Abul Hasan al-Asy’ari rahimahullah yang ditorehkan dalam kitab al-Ibanah itu? Jika demikian, perhatikanlah dengan saksama pernyataan beliau berikut ini, “Prinsip yang kami nyatakan dan agama yang kami yakini adalah berpegang teguh dengan Kitab Suci (al-Qur’an) yang datang dari Rabb kami Subhanahu wa ta’ala dan Sunnah Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wa salam, serta apa yang diriwayatkan dari para sahabat, tabi’in, dan para imam Ahlul Hadits. Kami berprinsip dengannya dan menyatakan seperti apa yang dinyatakan oleh Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal—semoga Allah Subhanahu wa ta’ala menyinari wajahnya, mengangkat derajatnya, dan membesarkan pahalanya. Kami menyelisihi siapa saja yang berseberangan dengan beliau karena beliau adalah seorang imam yang mulia dan pemimpin yang utama.

☑ Allah Subhanahu wa ta’ala menampakkan kebenaran dengan beliau di kala muncul kesesatan. Dengan sebab beliau pula, Allah Subhanahu wa ta’ala memperjelas jalan yang lurus, menghancurkan bid’ah yang diciptakan oleh ahli bid’ah, penyimpangan orang-orang yang menyimpang, dan keraguan orang-orang yang bimbang. Semoga rahmat Allah Subhanahuwata’ala selalu tercurahkan kepada beliau, imam yang terkemuka, mulia lagi agung, dan besar lagi terhormat.” (al-Ibanah hlm. 20—21)

✋🏻 Bisa jadi pula, ada yang bertanya, semisal apakah prinsip keyakinan al-Imam Abul Hasan al-Asy’ari rahimahullah yang sejalan dengan prinsip salaf, Ahlus Sunnah wal Jamaah, dan bertentangan dengan prinsip Mu’tazilah (fase pertama beliau) dan prinsip Kullabiyah/Asy’ariyah/ASWAJA (fase kedua beliau)?

💡 Tentang hal ini, al-Imam Abul Hasan al-Asy’ari rahimahullah menyebutkannya secara terperinci dalam kitab al-Ibanah. Di antaranya adalah keyakinan beliau bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala dapat dilihat di akhirat kelak dengan mata kepala, keyakinan bahwa al-Qur’an adalah kalamullah (firman Allah Subhanahu wa ta’ala) bukan makhluk, keyakinan bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala berada di atas Arsy bukan di mana-mana, dan sebagainya.

👋🏻 Semua itu bertentangan dengan prinsip Mu’tazilah (fase pertama beliau) dan juga prinsip Kullabiyah/Asy’ariyah/ASWAJA (fase kedua beliau). Untuk lebih rincinya, silakan Anda membaca kitab al-Ibanah. Oleh karena itu, tidaklah adil manakala menyandarkan suatu keyakinan/prinsip/mazhab kepada al-Imam Abul Hasan al-Asy’ari rahimahullah selain apa yang beliau torehkan dalam kitab al-Ibanah yang mulia, mengingat bahwa itulah potret akhir dari kehidupan beragama yang beliau yakini. Beliau pun berharap bertemu dengan Allah Subhanahuwata’ala di atasnya.

🔊 Para pembaca yang mulia. Demikianlah tiga fase keyakinan yang dilalui oleh al-Imam Abul Hasan al-Asy’ari rahimahullah dalam kehidupan beragama yang penuh kesan. Perjalanan hidup yang sarat akan pengajaran berharga (ibrah) dan renungan. Dari satu keyakinan menuju keyakinan berikutnya, demi mencari kebenaran. Semuanya beliau lalui dengan penuh kesungguhan dan kesabaran. Manakala tampak bagi beliau sebuah kebatilan, tiada enggan beliau tinggalkan. Manakala tampak sebuah kebenaran, tiada enggan pula beliau berpegang teguh dengannya selama hayat masih dikandung badan. Begitulah seharusnya yang terpatri dalam sanubari setiap insan dalam menyikapi kebatilan dan kebenaran di tengah kehidupan dunia yang penuh cobaan.

☝🏻 Akhir kata, sungguh rajutan kata-kata seputar al-Imam Abul Hasan al-Asy’ari rahimahullah di atas belum cukup menggambarkan sosok seorang imam terkemuka yang diliputi oleh keutamaan dan kemuliaan. Namun, semoga yang sedikit ini dapat bermanfaat dan berkesan bagi setiap insan yang haus akan kebenaran. Wallahul musta’an.

📚 Sumber : Majalah AsySyariah 07

⏩ Bersambung In Sya Allah....

💻🌐 WhatsApp Salafy Indonesia http://forumsalafy.net

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

PENJELASAN ASY SYAIKH RABI' tentang NASEHAT BULAN SYAWWAL 1436H yang lalu

PENJELASAN ASY-SYAIKH RABI' tentang NASEHAT BULAN SYAWWAL 1436 H  yang lalu

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه وسلم، أما بعد :

Aku telah bertanya kepada Syaikhuna al-'Allamah Rabi' al-Madkhali hafizhahullah, tentang ucapan beliau,  "Janganlah kalian takut dari siapapun. Tidak ada takut dari siapapun insya Allah...  dst" dalam nasehat beliau kepada Brithaniyyin tertanggal 7 Syawwal 1436 H.
👉🏻💨 Bahwa sebagian pihak memanfaatkannya untuk dibenturkan dengan asy-Syaikh Ubaid!

🌅 Maka asy-Syaikh Rabi' menjawab dengan mengatakan,  "Bahwa yang aku maksudkan adalah Jum'iyyat dan para hizbiyyin yang selama ini memerangi mereka di negeri mereka,  janganlah takut dari mereka."
⛵ Beliau menafikan dengan tegas kalau yang beliau maksud adalah Al-'Allamah 'Ubaid al-Jabiri hafizhahullah atau seorang dari kalangan Salafiyyin.
📁 Beliau juga menyebut saudara-saudara kita di "Maktabah Salafiyyah" dengan kebaikan.

🔎 Perhatian : asy-Syaikh Rabi' telah mengizinkan untuk disebarkan. Turut hadir di majelis, al-Akh al-Fadhil 'Abdul Ilah ar-Rifa'i

Waffaqallahu al-Jami' lima Yuhibbu wa Yardha

✏__ ditulis oleh : Abu Saif Mahnad al-Battar
📅 16 Muharram 1437 H/29 Oktober 2015 M

🔑🚪 Sumber https://goo.gl/EoESjz

--------------------------

🔐 Asy-Syaikh 'Abdul Wahid al-Madkhali hafizhahullah berkata,

📎 "Asy-Syaikh Rabi' beliaulah yang telah memerintahkan untuk MENGHAPUS Nasehat beliau pada bulan Syawwal dari situs Sahab (sahab.net) dan Akun beliau di Twitter,  supaya tidak dimanfaat untuk dibenturkan dengan asy-Syaikh 'Ubaid!

💨 Bersamaan dengan itu,  masih saja ada pihak-pihak yang menyalahgunakan nasehat tersebut,  dan asy-Syaikh menegaskan hal itu.

Sumber
📟 @AAlmdkhly: https://twitter.com/AAlmdkhly/status/660058379168165888?s=09

📇 Catatan :
Berdasarkan keterangan di atas,  terjemahan Nasehat Syawwal tersebut kami HAPUS dari situs manhajul-anbiya.net
Barakallahu fikum

•••••••••••••••••
🌠📝 Majmu'ah Manhajul Anbiya

~~~~~~~~~~~~~~~

Keterangan :

Berdasarkan keterangan di atas,  forward terjemahan Nasehat Syawwal tersebut kami HAPUS dari Blog Pribadi Abu Fathimah
abahfathimah.blogspot.com

Barakallahu fikum

MENGENALI KESESATAN DAN CIRI KHAS JARINGAN ISLAM LIBERAL DAN ISLAM NUSANTARA JIL dan JIN

*********
1⃣1⃣💽 Audio Silsilah
🌏 "Waspada Islam Nusantara"

⚫💨 MENGENALI KESESATAN DAN CIRI KHAS JARINGAN ISLAM LIBERAL DAN ISLAM NUSANTARA (JIL & JIN)

👉🏽⚠ MEREKA MENG"AKAL"I AYAT AL-QUR'AN DAN HADITS AGAR SESUAI DENGAN KEINGINAN HAWA NAFSU MEREKA

💺 Disampaikan oleh:
Al-Ustadz Abu Ibrahim Muhammad bin 'Umar as-Sewed hafizhahullahu

📅 Kajian Islam Ilmiah ll Ada ISLAM DI Nusantara ll Fenomena JIN, JIL dan Syi'ah di Indonesia ll Masjid Agung ll Cimahi ll 21 Dzulqo'dah 1436 H ll 5 September 2015 M

🅾 Silahkan unduh di link:
https://goo.gl/7tkk3q
(1,14 MB) - Durasi [10:00]

******
🌠📝 Majmu'ah Manhajul Anbiya

Cinta Karena Allah

Berkata Abdullah Bin Mas'ud Radhiallahu Anhu:

"Sesungguhnya diantara bentuk keimanan adalah mencintai seseorang yang tidak ada hubungan nasab diantara keduanya dan tidak pula kekerabatan, dan tidak pula hubungan harta yg ia berikan, dan tiada rasa cinta melainkan karena Allah Azza Wajalla" (Hayatus salaf:1150)

🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃

dikutip dari:
Ust. Askary حفظه الله
TIS-1

~طلب العلم الشر عي~

SETIAP KEMAKSIATAN ADALAH JENIS KESYIRIKAN

SETIAP KEMAKSIATAN ADALAH JENIS KESYIRIKAN

🎁Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah:

"Setiap kemaksiatan adalah jenis kesyirikan"

Sabda Nabi shallallahu 'alahi wa sallam: "Jangan engkau beri kabar gembira mereka " yakni jangan engkau beri kabar mereka dan لا adalah larangan.

Maksud hadits tersebut adalah Allah tidak menyiksa orang yang tidak menyekutukan Dia dengan sesuatupun dan kemaksiatan itu terampuni dengan merealisasikan tauhid, namun Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam melarang untuk mengabarkan kepada mereka; agar tidak bersandar kepada kabar gembira ini tanpa merealisasikan konsekuensinya; karena merealisasikan tauhid mengharuskan untuk menjauhi maksiat; karena maksiat itu bersumber dari hawa nafsu dan ini merupakan jenis kesyirikan, Allah ta'ala berfirman: "Maka apakah engkau pernah melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya." (Al-Jatsiyyah:23)
Kesesuaian hadits tersebut dengan judul adalah: keutamaan tauhid dan bahwasannya tauhid penghalang siksa Allah ta'ala.
📂Halaman 21
Maka maksiat itu dari sisi arti yang umum atau jenis yang umum kita bisa menganggapnya termasuk kesyirikan. Adapun dengan arti yang khusus, terbagi menjadi beberapa macam:
1. Syirik besar
2. Syirik kecil
3. Maksiat besar
4. Maksiat kecil

Maksiat-maksiat ini diantaranya ada yang berkaitan dengan hak Allah, hak seseorang dengan dirinya dan dengan hak manusia.
Merealisasikan kalimat Laa ilaaha illallah adalah perkara yang sangat sulit, sehingga sebagian salaf berkata: "Setiap maksiat adalah jenis kesyirikan."

🔊 Dan berkata sebagian salaf yang lainnya: " Tidaklah sesuatu yang aku berusaha dengan sungguh-sungguh  terhadap diriku memeranginya diatas keikhlasan."
Tidaklah mengetahui hal ini melainkan seorang mukmin, adapun selain mukmin; tidaklah memerangi dirinya untuk ikhlas,
➡pernah dikatakan kepada Ibu Abbas radhiyallahu 'anhuma: Sesungguhnya orang-orang Yahudi berkata: Kami tidak merasa waswas dalam shalat
.Beliaupun berkata: Apa yang akan setan perbuat dengan hati yang runtuh?!; Setan tidaklah datang untuk meruntuhkan sesuatu yang roboh, namun dia datang untuk meruntuhkan sesuatu yang makmur

➡dan pernah dikeluhkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwasannya seseorang mendapati dalam dirinya sesuatu yang dia pandang penting untuk membicarakannya; Beliaupun bersabda: Kalian mendapati hal itu? mereka menjawab: Ya. Beliau bersabda: Itulah keimanan yang jelas yakni itulah tanda yang jelas atas jelasnya keimananmu karena telah datang atasnya, dan tidaklah datang melainkan atas hati yang sehat lagi ikhlas.

📚Kitab al-Qaulul Mufid

💻🔍
http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=135939

🇸🇦

يقول الشيخ العثيمين رحمه الله في كتاب القول المفيد لشرح كتاب التوحيد

"كل معصية، فهي نوع من الشرك"

قوله: "لا تبشرهم"، أي: لا تخبرهم، ولا ناهية.

ومعنى الحديث أن الله لا يعذب من لا يشرك به شيئاً، وأن المعاصي تكون مغفورة بتحقيق التوحيد، ونهى صلى الله عليه و سلم عن إخبارهم؛ لئلا يعتمدوا على هذه البشرى دون تحقيق مقتضاها؛ لأن تحقيق التوحيد يستلزم اجتناب المعاصي؛ لأن المعاصي صادرة عن الهوى، وهذا نوع من الشرك، قال تعالى: )أفرأيت من اتخذ إلهه هواه( [الجاثية: 23].

ومناسبة الحديث للترجمة: فضيلة التوحيد، وأنه مانع من عذاب الله.

الصفحة 21

وقال الله - عز وجل ـ: )أفرأيت من اتخذ إلهه هواه( [الجاثية: 23].

فالمعاصي من حيث المعنى العام أو الجنس العام يمكن أن نعتبرها من الشرك. وأما بالمعنى الأخص؛ فتنقسم إلى أنواع:

1- شرك أكبر.

2- شرك أصغر.

3- معصية كبيرة.

4- معصية صغيرة.

وهذه المعاصي منها ما يتعلق بحق الله، ومنها ما يتعلق بحق الإنسان نفسه، ومنها ما يتعلق بحق الخلق.

وتحقيق لا إله إلا الله أمر في غاية الصعوبة، ولهذا قال بعض السلف: "كل معصية، فهي نوع من الشرك".

وقال بعض السلف: "ما جاهدت نفسي على شيء مجاهدتها على الإخلاص"، ولا يعرف هذا إلا المؤمن، أما غير المؤمن؛ فلا يجاهد نفسه على الإخلاص، ولهذا قيل لابن عباس: "إنّ اليهود يقولون: نحن لا نوسوس في الصلاة. قال: فما يصنع الشيطان بقلبٍ خرب؟!"؛ فالشيطان لا يأتي ليخرّب المهدوم، ولكن يأتي ليخرّب المعمور، ولهذا لما شُكي إلى النبي r أن الرجل يجد في نفسه ما يستعظم أن يتكلم به؛ قال: "وجدتم ذلك؟". قالوا: نعم.

قال: "ذاك صريح الإيمان"(1)؛ أي: أن ذاك هو العلامة البينة على أنّ إيمانكم صريح لأنّه ورد عليه، ولا يرد إلا على قلب صحيح خالص.

قوله: "من شهد أن لا إله إلا الله"، من: شرطية، وجواب الشرط: "أدخله الله الجنة على ما كان من العمل".

(1) مسلم: كتاب الإيمان/ باب الوسوسة في الإيمان.

الصفحة 31 من كتاب القول المفيد لشرح كتاب التوحيد للشيخ العثيمين رحمه الله

〰〰〰〰〰〰〰
🔰 Ust Anas Abu Zulfa hafidzahullah
⏩ dipublikasi oleh FSS

LATIHAN MENGI’RAB menguraikan kalimat

📚 BELAJAR ILMU NAHWU
DARI KITAB AL AJURUMIYAH 📖

🔖Pelajaran Keempat Puluh Satu🔖

📏LATIHAN MENGI’RAB📐
(menguraikan kalimat)

🌹Pada pertemuan kali ini kita akan belajar mengi’rab atau menguraikan Fi’il-fi’il Mudhari’ yang terdapat pada setiap Jumlah berikut ini.

1. مُحَمَّدٌ يَذْهَبُ إِلَى الْمَسْجِدِ.

“Muhamad sedang pergi ke masjid.”

⚠ URAIAN:
Lihatlah Fi’il Mudhari’ (يَذْهَبُ)!
Dia di Rafa’, karena tidak ada Amil Nashab yang masuk padanya. Alamat Rafa’nya adalah Dhammah, karena dia adalah Fi’il Mudhari’ yang tidak bersambung huruf akhirnya dengan sesuatu apapun.

2. خَالِدٌ لَنْ يَذْهَبَ إِلَى أَمْرِيْكَا.

“Khalid tidak akan pergi ke Amerika.”

⚠ URAIAN:
Lihatlah Fi’il Mudhari’ (يَذْهَبَ)!
Dia di Nashab, karena telah masuk padanya Amil Nashab, yaitu Huruf (لَنْ). Alamat Nashabnya adalah Fathah, karena dia adalah Fi’il Mudhari’ yang tidak bersambung huruf akhirnya dengan sesuatu apapun.

3. الطُّلَّابُ لَنْ يَذْهَبُوا إِلَى الْمَدْرَسَةِ الْيَوْمَ.

“Para siswa tidak akan pergi ke sekolah pada hari ini.”

⚠ URAIAN:
Lihatlah Fi’il Mudhari’ (يَذْهَبُوا)!
Dia di Nashab, karena telah masuk padanya Amil Nashab, yaitu Huruf (لَنْ). Alamat Nashabnya adalah Hadzfun Nun (membuang Huruf Nun), karena dia adalah jenis Af’alul Khamsah.

4. فَاطِمَةُ تُرِيْدُ أَنْ تَجْلِسَ عَلَى الْكُرْسِيِّ.

“Fathimah ingin duduk diatas kursi.”

⚠ URAIAN:
Lihatlah Fi’il Mudhari’ (تُرِيْدُ)!
Dia di Rafa’, karena tidak ada Amil Nashab yang masuk padanya. Alamat Rafa’nya adalah Dhammah, karena dia adalah Fi’il Mudhari’ yang tidak bersambung huruf akhirnya dengan sesuatu apapun.

Lihatlah Fi’il Mudhari’ (تَجْلِسَ)!
Dia di Nashab, karena telah masuk padanya Amil Nashab, yaitu Huruf (أَنْ). Alamat Nashabnya adalah Fathah, karena dia adalah Fi’il Mudhari’ yang tidak bersambung huruf akhirnya dengan sesuatu apapun.

5. ذَهَبَ زَيْدٌ إِلَى الْمَكْتَبَةِ لِيَقْرَأَ الْكِتَابَ.

“Zaid telah pergi ke perpustakaan untuk membaca buku.”

⚠ URAIAN:
Lihatlah Fi’il Mudhari’ (يَقْرَأَ)!
Dia di Nashab, karena telah masuk padanya Amil Nashab, yaitu Huruf LAMUL KAY (لِ). Alamat Nashabnya adalah Fathah, karena dia adalah Fi’il Mudhari’ yang tidak bersambung huruf akhirnya dengan sesuatu apapun.

6. الْحُجَّاجُ يَرْجِعُوْنَ مِنْ مَكَّةَ غَدًا.

“Para Jamaah haji akan kembali dari Mekkah besok.”

⚠ URAIAN:
Lihatlah Fi’il Mudhari’ (يَرْجِعُوْنَ)!
Dia di Rafa’, karena tidak ada Amil Nashab yang masuk padanya. Alamat Rafa’nya adalah Huruf Nun (ن), karena dia adalah jenis Af’alul Khamsah.

🚪 Demikian contoh Pengi’raban Fi’il-fi’il Mudhari’ yang terdapat pada setiap Jumlah diatas. Adapun Pengi’raban Kalimat-kalimat (kata-kata) yang lainnya akan dibahas ketika telah tiba pada babnya. Yang menjadi target kita adalah kalian dapat memahami keadaan I’rab Fi’il Mudhari’ dan dapat menyebutkan alamat-alamat I’rabnya(*).

(*) Bab mengenal alamat-alamat Irab telah lewat pembahasannya pada pelajaran ke 8 dan setelahnya.

📎LATIHAN:
Sekarang cobalah uraikan Fi’il-Fi’il Mudhari’ pada setiap jumlah berikut ini sesuai dengan apa yang telah kami contohkan diatas!

1. يَاسِرٌ يَغْسِلُ الْمَلَابِسَ.

“Yasir sedang mencuci pakaian-pakaian”.

2. الْمُهَنْدِسُوْنَ يَخْرُجُوْنَ مِنْ مَكْتَبِ الْبَرِيْدِ.

“Para insinyur itu sedang keluar dari kantor pos”.

3. حَامِدٌ يُرِيْدُ أَنْ يَضْرِبَ الْكَلْبَ.

“Hamid ingin memukul anjing itu”.

4. ذَهَبَ التُّجَّارُ لِيَبْنُوْا الْمَسْجِدَ فِي قَرْيَتِي.

“Para pedagang itu pergi untuk membangun masjid di desaku”.

5. عَائِشَةُ لَنْ تَشْرَبَ الْلَبَنَ.

“Aisyah tidak akan minum susu”.

-----------------------------
✒ Disusun oleh Abu 'Ubaidah bin Damiri al-Jawy, 14 Muharam 1437/ 27 Oktober 2015_di kota Ambon Manise.

📥 Silahkan kunjungi blog kami untuk mendapatkan artikel kami yang lainnya dan mengunduh PDF-nya serta aplikasi android Forum KIS di:
www.pelajaranforumkis.com atau www.pelajarankis.blogspot.com
---------------------------

📚 WA. FORUM KIS 📚

Ketaatan dan Kemaksiatanmu Kembali Kepada Kamu Sendiri

Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullah berkata, "... Allah tidaklah terkena mudharat oleh kemaksiatan orang yang berbuat maksiat.

Allah juga tidak mendapatkan manfaat dari ketaatan orang yang melaksanakan ketaatan.

Amal ketaatan hanya bermanfaat bagi pelakunya saja.

Dan kemaksiatan akan mudharatkan kepada pelakunya saja..."

(Lihat Ianatul Mustafid-Syaikh Shalih Fauzan, hal. 27, cet. Muassasah ar Risalah Nasyirun 2013).
➖➖➖
💐 Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➖➖➖
💾 Arsip lama Wa SFS, INdiC dan INONG terkumpul di catatankajianku.blogspot.com

NASIHAT asy Syaikh Robi' al Madkhali hafizhahullahu terkait PERSELISIHAN dan KESALAHPAHAMAN yang terjadi di antara SALAFIYYIN

NASIHAT asy-Syaikh Robi' al-Madkhali -hafizhahullahu- terkait PERSELISIHAN dan KESALAHPAHAMAN yang terjadi di antara SALAFIYYIN

Penanya:

Hafizhakumullahu (semoga Allah menjaga Anda), terkadang banyak terjadi perselisihan dan kesalahpahaman di antara salafiyyin sendiri.

Apa arahan dan nasihat Anda agar para ikhwah salafiyyin bisa menjadi satu hati (rukun dan bersatu, pen) dan menghindari berbagai fitnah dan perpecahan?

Beliau -hafizhahullahu- menjawab:

Hal ini muncul karena:
- LEMAHNYA taqwa kepada Allah
- LEMAHNYA ats-tsabat (kekokohan di atas al-haq)
- dan LEMAHNYA al-istiqomah (konsisten di atas al-haq)

Jika di sana ada sikap ats-tsabat dan al-istiqomah di atas perintah Allah yang haq, niscaya tidak akan engkau dapati permasalahan-permasalahan semisal ini.

Namun memang di sana ada AMRODH NAFSIYYAH (penyakit-penyakit hati semisal hasad, 'ujub, kibr, riya', sum'ah, hubbu at-tashaddur, dll -pen),

Maka hendaknya kalian membersihkan diri-diri kalian dari PENYAKIT-PENYAKIT HATI ini, dan hendaknya kalian kokoh dan istiqomah di atas al-haq, maka kalian akan menjadi seperti JASAD YANG SATU.

Sebagaimana sabda Nabi -'alaihi ash-sholatu wa as-salaamu-:

"Permisalan kaum mu'minin di dalam kecintaan, sikap saling merahmati, dan kasih sayang di antara sesama mereka seperti JASAD YANG SATU, jika ada salah satu anggota tubuh yang sakit/terluka, maka anggota tubuh yang lain akan terjaga dan merasakan demam (ikut merasakan sakit tsb, pen)."

Maka Saya wasiatkan kepada mereka (para salafiyyin) untuk bertaqwa kepada Allah, kokoh, dan istiqomah, dan Saya juga wasiatkan hal itu kepada diri saya pribadi sebelum mereka, baarakallahu fiykum.

Dan Saya wasiatkan untuk bersemangat di dalam menjalin:
- ukhuwwah/persaudaraan/solidaritas,
- sikap saling mencintai,
- saling menyayangi,
- dan berziaroh/berkunjung fiLLAH Tabaraka wa Ta'ala (karena mengharap ridho Allah Ta'ala, pen)

Sikap saling bermusuhan, saling tidak suka, dan saling benci,

KITA GANTI dengan sikap
saling mencintai, saling merahmati, dan saling menyayangi.

Kemudian, di antara yang bisa menjauhkan kita dari berbagai bentuk perselisihan adalah dengan KITA JAUHI segala sebab yang bisa mengantarkan kepada perpecahan.

Yang ini berjalan bersama sururiyyin dan berkata, "Saya tidak akan meninggalkannya!"
Sikap yang seperti ini menimbulkan perpecahan dan fitnah

Yang satu lagi bergabung dengan ikhwanul muslimin, yang lain lagi dengan kelompok yang lain, semua ini menyebabkan perpecahan, menyebabkan tercerai berainya salafiyyin dan perselisihan di antara mereka.

Sebab-sebab perselisihan yang lain sangat banyak, tidak ada yang bisa menghitungnya kecuali Allah 'Azza wa Jalla.

JAUHILAH SEGALA SEBAB YANG BISA MENIMBULKAN PERSELISIHAN!

BERSEMANGATLAH UNTUK BERPEGANG TEGUH DENGAN AL-KITAB DAN AS-SUNNAH!

Hendaklah kalian TAFAHUM (saling memahami) di antara kalian dengan bimbingan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya -'alaihi ash-sholatu wa as-salaamu-.

Maka HATI-HATI KALIAN AKAN BERSATU dan -baarakallahu fiykum- HATI-HATI SERTA JASAD-JASAD KALIAN AKAN BERSATU DI ATAS AL-HAQ DAN AL-KHOIR (kebaikan).

-selesai-

🌷🌷🌷🌷🏡🌷🌷🌷🌷
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

 نصيحة الشيخ ربيع - حفظه الله - [ في الخلافات وسوء التفاهم بين السلفيين ]

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله رب العالمين ، والصلاة والسلام على نبينا محمد ، وعلى آله وصحبه أجمـعـيـن

أمـا بـعـــــــــــــدُ :

فقد سئل العلامة ربيع بن هادي المدخلي - حفظه الله - هذا السؤال
يقول السائل حفظكم الله تكثر أحيانًا الخلافات وسوء التفاهم بين السلفيين أنفسهم
فما توجيهكم ونصائحكم كي يكونوا الأخوة السلفيين على قلب رجل واحد ويتفادوا الفتن والنزاعات ؟

فأجــاب - حفظه الله :

هذا ناشئ عن الضعف في تقوى الله والثبات والاستقامة ؛ لو كان هناك ثبات واستقامة على أمر الله الحق ماتجد مثل هذه الأشياء ،

ولكن في هناك أمراض نفسية فليتخلصوا من هذه الأمراض النفسية ، وليثبتوا وليستقيموا على الحق فسيكونون مثل الجسد الواحد ،

كما قال عليه الصلاة والسلام : (( مَثَلُ المؤمنين في تَوَادِّهم وتراحُمهم وتعاطُفهم مثلُ الجسد ، إِذا اشتكى منه عضو تَدَاعَى له سائر الجسد بالسَّهَرِ والحُمِّى )) ،

فأنا أوصيهم بتقوى الله والثبات والاستقامة وأوصي نفسي بذلك قبلهم بارك الله فيكم

والحرص على التآخي والتحاب والتواد والتزاور في الله -تبارك وتعالى-، بدل من أن نتبادل البغضاء والشنآن والكراهية نتبادل الحب والتراحم والتعاطف،

ثم مما يبعدنا عن الخِلافات أن نتجنب كل الأسباب التي تؤدي إلى الفرقة، هذا يروح مع السرورين يقول ما أريد أن اتركه ! تسببت في الفرقة والفتن ،

هذا يذهب مع الإخوان هذا يذهب مع الحزب الفلاني يذهب مع الطائفة الفلانية تسببت في الفرقة وتسببت في تفريق السلفيين، والخلافات بينهم والأسباب كثيرة مايحصيها إلا الله -عز وجل-

فتجنبوا أسباب الخلافات تمامًا واحرصوا على التمسك بالكتاب والسنة، والتفاهم فيما بينكم بكتاب الله وسنة رسوله -عليه الصلاة والسلام-

تأتلف قلوبكم وتجتمع بارك الله فيكم قلوبكم وأجسادكم على الحق والخير .

- قام بتفريغ الكلمة أخ من الكويت -

للاستماع للمادة الصوتية قم بالضغط على الرابط التالي :

http://albaidha.net/....1&d=1408908849

البيضاء العلمية

http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=146633

🏡🏫🏡🏫🏡🏫🏡🏫🏡
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°