Teladan Ulama
Menjawab Pertanyaan Aku Tidak Tahu Bukanlah Suatu Kerendahan
👣🌤 Seseorang menempuh perjalanan selama enam bulan (Untuk berjumpa Imam Malik _rahimahullah_), hingga dia bertanya kepada Imam Malik.
Imam Malik menjawab: "Aku tidak tahu".
☄ Maka laki laki tersebut berkata: "Lantas apa yang akan aku katakan kepada orang-orang di negeriku?"
✍🏼 Imam Malik menjawab : "Katakan pada mereka bahwa Malik berkata dia tidak tahu". ¹
📚 *Muqaddimah al-Jarh: 1/81*
-----
قطع رجل
*مسيرة ستة أشهر*
حتى
*يسأل الإمام مالكا*ً ,
فقال مالك *👊لا أعلم‼*
فقال الرجل
*وما أقول لأهل بلدي⁉*
قال قل لهم
*👊🏿مالك يقول لا يعلم💪*.
📌[مقدمة الجرح(١٨/١)]📚
•┈┈┈••✵☁✵••┈┈┈•
✍🏼💎 Faedah dari Al Ustadz Syafi'i Alaydrus _hafizhahullah_ tentang kisah tersebut :
¹. Inilah adab yang sangat agung dalam menjawab pertanyaan yang tidak diketahui.
Sesungguhnya adab ini telah dicontohkan dan dipraktekkan oleh makhluk-makhluk Allah _ta'ala_ yang paling mulia, dari kalangan Malaikat, para Nabi, para Sahabat dan para pengikut mereka.
Allah _ta'ala_ beritakan di dalam kitab-Nya ucapan para Malaikat ;
سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا . إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
“Mahasuci Engkau, *tidak ada yang kami ketahui* selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Mahamengetahui lagi Mahabijaksana”.
*al-Baqarah 2 : 32*
Demikian pula disaat Rasulullah _shallallahu 'alaihi wa sallam_ ditanya tentang tempat yang paling buruk sebagaimana dalam hadits hasan dari Ibnu Umar _radhiyallahu 'anhu_ yang dikeluarkan oleh Ibnu Hibban :
عن ابن عمر أن رجلا سأل النبي صلى الله عليه و سلم: أي البقاع شر ؟ قال: لا أدري حتى أسأل جبريل فسأل جبريل فقال: لا أدري حتى أسأل ميكائيل فجاء فقال: خير البقاع المساجد وشرها الأسواق
Dari Ibnu Umar bahwasanya seseorang bertanya kepada Nabi _shallallahu ‘alaihi wa sallam_ :
“Tempat apakah yang paling buruk ?”.
Beliau menjawab :
“Aku tidak tahu. Akan kutanyakan dulu kepada Jibril”.
Beliau pun bertanya kepada Jibril, Jibril mengatakan :
“Aku juga tidak tahu. Akan kutanyakan dulu kepada Mikail”.
Jibril kemudian datang dan mengatakan :
“Tempat yang paling baik adalah masjid. Sedangkan tempat yang paling buruk adalah pasar”.
Demikian pula para Sahabat _radhiyallahu 'anhum_, kalimat "Laa adri" begitu sangat akrab di lisan mereka.
Sekedar contoh, suatu ketika Ibnu Umar _radhiyallahu ‘anhuma_ pernah ditanya tentang sesuatu, lalu dia menjawab, “Laa adri (saya tidak tahu)".
Kemudian dia berkata: “Apakah kalian hendak menjadikan punggung kami sebagai jembatan bagi kalian di neraka Jahannam? Kalian mengatakan : ”Ibnu Umar telah berfatwa demikian!“.
📚 *Lihat al-Faqih wal Mutafaqqih*
Dan disini kita dibuat takjub dengan jawaban Imam Malik saat ada seorang yang telah menempuh perjalanan setengah tahun dari negerinya dengan membawa titipan pertanyaan dari orang-orang dibelakangnya, dan hanya dijawab dengan kalimat "Laa adri".
Dan ini bukan kasus pertama atau satu-satunya pada Imam Malik. Simak penuturan 2 murid Imam Malik berikut ini :
Ibnu Wahb _rahimahullah_ berkata: “Aku mendengar Imam Malik sering mengucapkan "Laa adri". Seandainya kami tulis ucapannya itu niscaya akan memenuhi banyak lembaran.”
☄ al-Haitsam bin Jamil berkata :
“Aku menyaksikan Malik bin Anas ditanya 48 masalah, maka beliau menjawab 32 pertanyaan di antaranya dengan kalimat ”Laa adri".
📚 *Lihat Adabul Mufti wal Mustafti*
☝🏼⚠ Bandingkan dengan keadaan kebanyakan manusia dimasa ini. Fallahul musta'an..
•┈┈┈••✵☁✵••┈┈┈•
✏ Alih Bahasa : Abu Umar Manshur _hafizhahullah_
✅ Tambahan faedah & Muroja'ah : Al Ustadz Syafi'i Alaydrus _hafizhahullah_
📝 *Forum Ahlussunnah Ngawi* 📚
0 Response to "Menjawab Pertanyaan Aku Tidak Tahu Bukanlah Suatu Kerendahan"
Posting Komentar