Jumat, 02 Desember 2022
SAPI PUN MAMPU BICARA
"بينما رجل يسوق بقرةً له، قد حمل عليها، التفتت إليه البقرة فقالت: إني لم أخلق لهذا، ولكني إنما خلقت للحرث"، قال الناس: سبحان الله! -تعجبا وفزعا- أبقرة تكلَّم؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «فإني أومن به، وأبو بكر وعمر."
“Dahulu ada seorang lelaki berjalan dengan menuntun seekor sapi miliknya dan membawa barang bawaan di atas sapi tersebut.
Maka sapi itu pun menoleh kepadanya dan berkata, ‘Aku tidaklah diciptakan untuk diperlakukan seperti ini. Akan tetapi aku diciptakan untuk bercocok tanam.’
Maka orang-orang pun berkata,
'Subhanallah karena heran dan kaget, sapi bisa berbicara?!'
Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
'Sungguh aku mengimani dan meyakini kebenaran kisah itu, demikian juga Abu Bakar dan Umar.”
📜 HR. Bukhari & Muslim
@KajianIslamTemanggung
Minggu, 16 Oktober 2022
Nikmat dan Musibah disisi Sahabat Hakim bin Hizam
Senin, 19 September 2022
Mengelola Kesendirian
Suasana kapal cepat dari Pelabuhan Tulehu menuju Amahai menjadi istimewa dengan pemandangan ikan lumba-lumba di Laut Seram.
Tujuan kami adalah Masohi. Di sana sebuah pesantren berdiri setahun yang lalu. Diberi nama Al Imam Asy Syafi'i, pesantren yang berlokasi di negeri Haruru itu berada di kabupaten Maluku Tengah.
Ada 14 santri yang berada di asrama. Ruang tidurnya di sebelah barat masjid hanya dipisahkan oleh dinding dari papan-papan kayu. Di atas perbukitan. Semua masih sederhana. Wajarlah, sedang merintis.
Dari Masohi, setelah 2 hari, 147 km ke barat, kami mengarah ke desa Waimital. Untuk sampai di Gemba, nama lain desa itu, jalur trans dibangun sepanjang garis pantai.
Pantai memanjang di sebelah kiri. Pohon-pohon kelapa menjulang tinggi. Ada 79 jembatan proyek PUPR yang kami lewati. Bersama-sama kami hitung.
Artinya, dalam perjalanan itu, ada 79 sungai yang mengalir dari pegunungan pulau Seram yang bermuara ke laut. Sebagian jembatan tepat di tepi pantai.
Di Waimital, berdirilah pesantren yang diberi nama As Salafy. Umurnya sudah lumayan lama.13 tahun lalu masih musholla papan kayu, kini masjid berukuran besar sudah menggantikan. Bahkan, sekarang sedang proses perluasan ke arah depan.
Selanjutnya, setelah menginap, rombongan menuju dusun Hanunu di desa Waesala, Huamual Belakang, Seram Bagian Barat.
Kurang lebih 70 km perjalanan, disuguhkan view yang luar biasa. Subhanallah! Laut Seram benar-benar memancarkan kebiruan. Kiri laut, kanan perbukitan hijau dan hamparan rumput.
Purnama membantu teman-teman yang memanah ikan di malam hari, di sekitar gugusan pulau-pulau kecil di Teluk Hanunu. Bukan hanya ikan karang dibawa pulang, ada juga lobster dan cumi-cumi yang didapat.
Hanunu adalah dusun Salafy. 70 KK, menurut kepala dusun, semuanya aktif mengikuti kajian Salaf. Sebuah masjid ukuran 23 x 23 , 2 lantai, telah digunakan sejak Januari tahun ini. Cikal bakal pesantren, insya Allah.
Alhamdulillah, dakwah Salaf menerangi bumi. Di Maluku, pulau-pulau yang ada, tumbuh dakwah Salaf di sana.
Pulau Ambon, pulau Haruku, pulau Saparua, pulau Seram, pulau Buru, pulau Banda, sudah akrab dengan dakwah Salaf.
Pulau Obi, pulau Geser, pulau Manipa, pulau Sanana, pulau Tual bahkan kepulauan Tanimbar di bagian selatan, Alhamdulillah dakwah Salaf menerbitkan terangnya.
Tugas ke depan sangat berat. Merawat dakwah Salaf agar terus berkembang. Mengkonsolidasi barisan supaya kuat. Dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar lahir generasi penerus dakwah Salaf nantinya.
* * *
Untukmu, Saudaraku, yang sedang merintis dakwah Salaf. Untukmu, Saudaraku, yang merambah medan dakwah di desa-desa terpencil. Untukmu, Saudaraku, yang sedang membuka juang di tempat yang jauh dari keramaian.
Janganlah merasa sendiri! Bahkan, satu orang pun bukanlah sendiri. Kalaupun sendiri, bukankah para Nabi pernah mengalami kesendirian?
Nabi Ayyub mengalami penyakit kulit di sekujur tubuh. Hingga tidak ada yang tersisa kecuali hati dan lisannya. Semua orang jijik dan mengasingkan beliau di tempat terasing. Hanya istri yang setia menemani, itupun sempat ada yang tidak menyenangkan.
Nabi Ibrahim seorang diri melawan arus kesyirikan. Beliau mencari jalan lurus tanpa orang lain. Mula-mula bintang, bulan, dan matahari yang dianggap sebagai tuhan. Namun, Allah memberikan hidayah untuk beliau. Beliau berdoa :
لَىِٕنْ لَّمْ يَهْدِنِيْ رَبِّيْ لَاَكُوْنَنَّ مِنَ الْقَوْمِ الضَّاۤلِّيْنَ
“Sungguh, jika Rabbku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat.” (QS Al An'am: 77)
Nabi Musa seorang diri menuju negeri Madyan. Meninggalkan kampung halamannya untuk mencari ketenangan. Dalam perjalanan panjang, tanpa bekal cukup, seorang diri, beliau berdoa :
عَسٰى رَبِّيْٓ اَنْ يَّهْدِيَنِيْ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
“Mudah-mudahan Tuhanku memimpin aku ke jalan yang benar.” (Al Qasas: 22)
Nabi Yunus sendirian meninggalkan kaum dan negerinya. Sendiri dalam perut ikan.
Nabi Muhammad ﷺ berkali-kali mengalami kesendirian. Di Mekkah, di Thaif, di musim-musim haji, dan di saat mendakwahi masyarakatnya.
Begitulah, Saudaraku!
Jalan dakwah yang sedang engkau tempuh, adalah jalan hidup yang harus mengelola kesendirian.
Selama dakwahmu lillahi Ta'ala. Sepanjang dakwahmu ikhlas demi meninggikan kalimat Allah di muka bumi, maka ingatlah baik-baik pesan Nabi Muhammad ﷺ :
لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
" Janganlah bersedih! Sesungguhnya, Allah selalu bersama kita "
Ingat-ingat juga pesan menyejukkan beliau ketika hanya berdua di dalam gua, saat menyembunyikan diri agar bisa selamat dari kejaran musuh :
مَا ظَنُّكَ يَا أَبَا بَكرٍ بِاثنَينِ الله ثَالِثُهُمَا
" Wahai Abu Bakar, apa yang engkau pikirkan, jika ada 2 orang, Allah lah yang ketiga!" HR Bukhari Muslim.
Jangan merasa sendiri, Saudaraku!
Menuju Pelabuhan Liang, 17 Shafar 1444 H/13 September 2022
t.me/anakmudadansalaf
SHALAT WITIRNYA SAHABAT
Al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah menyatakan,
"قد كان كثير من الصحابة يوتر من أول الليل منهم أبو بكر الصديق وعثمان بن عفان وعائذ بن عمرى وأنس ورافع بن خديج وأبو هريرة وأبو ذر وأبو درداء. وهؤلاء الثلاثة أوصاهم النبي بذلك فتمسكوا بوصيته. ومنهم من كان يفعل ذلك خشية من هجوم الموت في النوم فإنهم كانوا على نهاية من قصر الأمل."
"Cukup banyak shahabat yang melakukan shalat witir di awal malam. Di antara mereka adalah Abu Bakr Ash-Shiddiq, Utsman bin Affan, Aid bin Amr, Anas, Rafi' bin Khodij, Abu Hurairah, Abu Dzar dan Abu Darda'.
Mereka bertiga ini (tiga shahabat terakhir) komitmen terhadap wasiat Nabi shallallahu alaihi wa sallam kepada mereka untuk melakukannya.
Di antara para shahabat ada yang melakukan hal tersebut karena takut serangan kematian (mendadak) ketika tidur. Sungguh mereka berada dalam puncak angan-angan yang pendek."
📓 Fathul Baari 6/247
@KajianIslamTemanggung
Kamis, 15 September 2022
AKIBAT LALAI DARI AKHIRAT
💬 Umar bin al-Khattab radhiyallahu'anhu menuturkan,
ومن ألهته حياته وشغلته أهواءه عاد أمره إلى الندامة والحسرة
"Siapa saja yang terlalaikan oleh dunianya dan tersibukkan oleh hawa nafsunya, maka urusannya akan berujung kepada penyesalan dan kerugian."
✍️ Ighotsatul Lahfan 134
@KajianIslamTemanggung
Kamis, 08 September 2022
Jangan Mengulangi Kesalahan Yang Sama
Anak-anak kita mesti sering diberi pemahaman tentang realita kehidupan yang pasti akan dihadapi.
Dunia tidak sesempit ruang keluarga. Dunia tak sesederhana pesantren. Ibarat hutan, kehidupan dunia sangatlah liar dan buas. Sampai-sampai di beberapa tempat, hukum rimba disebut sebagai aturannya.
Contohnya, bisa kita sebutkan, ketidakjujuran. Alhamdulillah, secara hukum agama, anak-anak kita telah mengerti wajibnya bersikap jujur. Tidak boleh menipu. Jangan berbohong. Dilarang khianat.
Namun, realita kehidupan tentu berbeda. Nah, banyak prinsip kebaikan yang bisa diajarkan dan ditanamkan kepada anak-anak. Supaya mereka siap mental dan sikap jika suatu masa dihadapkan pada ketidakjujuran.
Langkah pertama : Mulai dari diri sendiri yang harus bersikap jujur. Sebab, apa yang didapat sesuai dengan yang diperbuat. Jangan berkhianat agar tidak dikhianati.
Berdoa kepada Allah Ta'ala agar diberi dan didekatkan dengan orang-orang yang jujur. Memohon kepada- Nya supaya dijauhkan dari orang-orang yang bersifat khianat. Ini langkah yang tak boleh terlewatkan.
Ketiga : pilih-pilih dan selektif ketat dalam berteman. Bukannya menutup diri atau merasa suci, akan tetapi memilih teman adalah hak setiap orang. Apalagi, Islam memerintahkan untuk selektif berteman.
Tak kalah penting adalah belajarlah dari pengalaman. Jangan melakukan kesalahan yang sama. Setiap orang bisa salah. Setiap orang mungkin gagal. Tapi, upayakan jangan terulang.
***
Tak sedikit teman yang mengeluh. Atau sebut saja bertukar pikiran. Diskusi. Bisa dikata meminta masukan dan saran.
Keluhan itu tentang orang yang ia percaya di dunia usaha. Ia sebagai pemodal. Orang tersebut yang menjalankan usaha.
Awalnya baik-baik saja. Agak jauh berjalan, ia merasa ada yang janggal. Aneh. Sesuatu tidak beres. Sebenarnya ia sudah berusaha husnuzan; berprasangka baik.
Namun semakin lama semakin terasa. Bertambah jauh melangkah bertambah parah. Akhirnya, terungkaplah jika orang yang ia percaya telah khianat. Berlaku tidak jujur.
Singkat kata, orang itu mengaku salah. Mengakui ketidakjujuran nya. Semua ia buka. Ia minta maaf. Ia berjanji tak akan mengulangi. Bahkan, semua kerugian ia ganti. Pernyataan hitam di atas putih pun ia buat.
Apa yang seharusnya ia lakukan?
Sebagai teman, saya hanya bisa sekadar memberi saran : " Sudahlah maafkan saja orang itu! Apa yang dikembalikan, diterima. Tak perlu hitung-hitungan yang njlimet. Kalaupun ada yang terlewatkan, niatkan sedekah. Setelahnya tetap ia temanmu"
" Usaha itu apakah tetap saya percayakan kepadanya? ", ia bertanya.
Saya jawab," Itu hakmu. Setiap orang punya hak untuk memilih siapa yang ia percaya untuk menjalankan usaha. Tidak wajib dengan si A atau si B "
" Misalnya, saya tidak melanjutkan dengan orang itu? ", ia mengejar.
Saya bilang, " Sah-sah saja. Boleh. Apalagi dengan track record nya. Jangan mengulangi kesalahan yang sama! "
Mengenai hal ini, Nabi Muhammad ﷺ bersabda :
لا يُلْدَغُ المؤمنُ من جُحْرٍ مرتين
" Orang beriman itu, jangan sampai disengat binatang berbisa di lubang yang sama "
HR Bukhari 6133 Muslim 2998 dari sahabat Abu Hurairah.
Dulu ada seorang penyair terkenal bernama Abu Azzah Al Jumahi. Ia sering menyerang dan menjelekkan Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabat. Kata-katanya tajam dan pedas.
Saat perang Badar, Abu Azzah tertangkap. Sebagai tawanan perang, untuk bebas ia diberi opsi membayar tebusan.
Namun, ia mengemis-ngemis kepada Nabi Muhammad ﷺ. Alasannya ia miskin. Karena iba, Nabi Muhammad ﷺ membebaskannya tanpa tebusan.
Setibanya di Mekkah, ia berulah. Abu Azzah kembali menyerang Nabi Muhammad ﷺ dengan bait-bait puisi. Syair bernadakan hinaan dan ejekan ditujukan kepada kaum muslimin.
Perang Uhud, tepatnya peristiwa Hamra'ul Asad, Abu Azzah tertangkap pasukan Islam.
Abu Azzah mengemis-ngemis lagi untuk dimaafkan. Ia berjanji tak akan mengulangi kejahatannya.
" Tidak, demi Allah! Jangan sampai engkau menghina lagi sesampainya di Mekkah. Jangan sampai engkau cerita : Aku berhasil menipu Muhammad dua kali ", jawab Nabi Muhammad ﷺ.
Abu Azzah lantas dihukum mati.
" Berarti bagaimana sikap saya? ", kembali ke teman saya yang di atas.
" Ya sudah. Tetap berhubungan dengan orang itu. Ngaji. Ngobrol. Komunikasi biasa. Tapi, tidak usah lagi bekerjasama sama dalam bidang usaha. Biarlah orang itu memperbaiki diri. Toh, kerjasama masih bisa dia lakukan dengan yang lain. Tidak harus denganmu, kan? " , saran saya.
Pokoknya, jangan ulangi kesalahan yang sama. Baarakallah fiik
Makassar 12 Shafar 1444 H/08 September 2022
t.me/anakmudadansalaf
Selasa, 30 Agustus 2022
Efek Sosial Santri Nakal
Jumat, 05 Agustus 2022
DOA MEMOHON AKHLAK YANG BAIK
Jumat, 22 Juli 2022
AKIBAT DARI PENIPUAN
Rabu, 20 Juli 2022
INGIN MENDAPATKAN KECUKUPAN SETELAH NIKAH?
WAHAI MUKMIN, UTAMAKAN AKHIRATMU!
Berbagi Pengalamanku Operasi Ambeyen di Rumah Sakit Boyolali 2022
Senin, 18 Juli 2022
Benahi Agamamu
Kemuliaan Bagi Para Penjaga Sunnah
Minggu, 17 Juli 2022
Hukum Memperdengarkan Syair Ilmu di Pesta Pernikahan
Rabu, 13 Juli 2022
NIKMATNYA JIKA ADA YANG MENGINGATKANKU...
Selasa, 12 Juli 2022
NIKMATI SATENYA JANGAN LUPA DZIKIRNYA
PANJANG ANGAN-ANGAN
Selasa, 05 Juli 2022
MENYIKAPI KEHIDUPAN DUNIA
Kamis, 30 Juni 2022
KEUTAMAAN SEPULUH HARI PERTAMA BULAN ZULHIJAH
KEUTAMAAN SEPULUH HARI PERTAMA BULAN ZULHIJAH
✍🏻 Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ
"Tidak ada satu hari pun yang amal saleh padanya lebih Allah cintai melebihi (amal saleh yang dilakukan pada) sepuluh hari pertama (bulan Zulhijjah) ini."
¶ Para sahabat radhiallahu anhum bertanya,
يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ؟
"Wahai Rasulullah, apakah (amalan) jihad fii sabilillah juga tidak bisa menandinginya? (menandingi amal saleh yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijah)."
وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ، وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
"Tidak pula (amalan) jihad fii sabilillah, kecuali seorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak ada yang kembali darinya sedikitpun (yaitu ia mati syahid di medan jihad, -pent.)."
📚 HR. At-Tirmidzi no. 757 dari sahabat Abdullah bin Abbas radhiallahu anhumaa. Hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 756
Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah yang Lebih Utama
KEUTAMAAN SEPULUH HARI PERTAMA DI AWAL BULAN DZULHIJJAH YANG TIDAK DIKETAHUI OLEH BANYAK ORANG
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah
Saudara-saudaraku, orang yang mengerjakan shalat dua raka'at di sepuluh (malam) di (akhir) bulan Ramadhan, sedangkan yang lain mengerjakan shalat dua raka'at di sepuluh (hari) di (awal) bulan Dzulhijjah.
Manakah dari keduanya yang lebih afdhal?
Yang kedua atau yang pertama?
Yang kedua.
Ini aneh atau asing menurut orang-orang awam, tetapi ini tidak aneh bagi para ulama.
Oleh karena inilah saya katakan: Wajib atas para ulama untuk menjelaskan kepada orang-orang awam bahwa amal shalih di sepuluh (hari) di (awal) bulan Dzulhijjah lebih dicintai oleh Allah dibandingkan amal di waktu manapun.
Hal ini tidak diketahui oleh orang-orang awam karena mereka tidak diingatkan tentang hal ini kecuali sedikit.
Senin, 27 Juni 2022
TERNYATA OH TERNYATA
TULISAN AMBURADUL ITU....
Dahulu ada seorang ulama Syafi'iyyah bernama Shofiyuddin Al Hindy rahimahullah. Beliau terkenal memiliki tulisan tangan yang jelek, sampai - sampai yang mengenalnya mengatakan tulisan tangannya adalah yang terburuk.
Suatu hari, beliau menceritakan kisah pribadinya.
Beliau berkata:
"Suatu waktu saat di pasar kitab, aku menemukan sebuah kitab dengan tulisan tangan yang menurutku lebih buruk dari tulisanku. Maka aku membelinya dengan harga yang mahal, melebihi harga yang seharusnya. Kubeli lalu akan kutunjukkan pada orang yang nyinyir pada tulisan tanganku. Ini lho, ada yang lebih amburadul.
Setelah kubeli maka kitab itu kubawa pulang ke rumah. Sampai rumah, setelah kuperhatikan lagi ternyata kitab yang lebih amburadul tulisannya dari tulisanku itu rupanya adalah kitab yang pernah kutulis di masa lalu. Itu karyaku tempo dulu. "
( diterjemahkan bebas dari Thabaqat Syafi'iyyah 9/162)
Sumber : LJ
Jumat, 24 Juni 2022
DIANTARA SEBAB HATI TIDAK MERASAKAN KETENANGAN
DIANTARA SEBAB HATI TIDAK MERASAKAN KETENANGAN
✍🏻 Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
وإنما تحصل الهموم والغموم والأحزان من جهتين :
-إحداهما : الرغبة في الدنيا والحرص عليها..
-والثاني : التقصير في أعمال البر والطاعة..
Kegelisahan, keresahan, dan kesedihan datang dari dua hal:
Pertama, menginginkan dan berambisi terhadap dunia.
Kedua, kurangnya melakukan amal kebaikan dan ketaatan.
📚 'Uddatus Shabirin, hlm. 258
Minggu, 19 Juni 2022
PERHATIAN ISLAM TERHADAP KERAPIAN DAN KEBERSIHAN
PERHATIAN RASUL TERHADAP KERAPIAN DAN KEBERSIHAN
💬 Jabir bin Abdillah radhiyallahu'anhu menuturkan,
"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkunjung ke rumah kami. Lantas beliau melihat seorang lelaki rambutnya acak-acakan, beliau pun bersabda
' أما كان يَجِدُ هذا ما يُسَكِّنُ به شعرَه?'
'Tidakkah orang ini mendapatkan sesuatu yang dapat merapikan rambutnya?.'
Kemudian beliau melihat laki-laki lain dengan pakaian yang kotor, beliau pun berkata
'أما كان هذا يجدُ ماءً يغسلُ به ثوبَه?.'
'Apakah orang ini tidak mendapatkan air yang bisa dipakai untuk mencuci pakaiannya'."
📜 HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahih Abu Dawud 4062.
@KajianIslamTemanggung
Sabtu, 18 Juni 2022
ketentuan Bolehnya Tidak Sholat Berjamaah di Masjid
Apa saja udzur syar’i yang membolehkan seseorang laki-laki meninggalkan sholat Jama'ah 5 waktu dan sholat Jum'at?
Jawab:
Para Ulama menjelaskan udzur-udzur syar’i yang membolehkan seseorang laki-laki meninggalkan sholat Jumat dan sholat berjamaah 5 waktu di masjid. Udzur-udzur tersebut di antaranya:
1. Sakit.
Sebagaimana Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam ketika sakit, beliau tidak sholat di masjid padahal rumah beliau berdampingan dengan masjid. Justru beliau memerintahkan agar Abu Bakar yang menjadi Imam sholat menggantikan beliau (sebagaimana riwayat alBukhari dan Muslim dari ‘Aisyah). Namun, sangat perlu ditekankan di sini bahwa kadar sakitnya adalah sakit yang benar-benar menyusahkan seseorang untuk bisa mendatangi sholat berjamaah di masjid.Dalam menentukan takaran apakah seseorang sakitnya sudah masuk kategori udzur atau belum, diperlukan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah dari orang yang bersangkutan agar ia tidak bermudah-mudahan. Demikianlah diterapkan pada poin-poin udzur yang lain, hendaknya kadarnya ditentukan secara adil (tidak terlalu ringan dan meremehkan, tidak pula sangat ketat dan berlebih-lebihan).
2. Menahan keluarnya sesuatu dari 2 jalan (qubul dan dubur)
Seperti seseorang yang menahan kencing, buang air besar, atau buang angin. Jika waktu sholat Jumat tiba dan dia sedang sangat berkebutuhan untuk keperluan tersebut sehingga harus antri di toilet atau semisalnya, jika terluput dari sholat Jumat, maka yang demikian termasuk udzur baginya. Karena Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَا صَلَاةَ بِحَضْرَةِ الطَّعَامِ وَلَا هُوَ يُدَافِعُهُ الْأَخْبَثَانِ
“Tidak ada sholat pada saat makanan dihidangkan dan ketika menahan keluarnya (sesuatu) dari 2 jalan (qubul dan dubur)” (H.R Muslim)
3. Sudah terhidang makanan di hadapannya dan ia sangat lapar.
Dalilnya adalah hadits riwayat muslim yang disebutkan pada poin 2. Jika memungkinkan baginya untuk mendahulukan makan kemudian mendatangi masjid, itulah yang diharapkan, namun jika tidak memungkinkan karena sempitnya waktu, maka hal itu termasuk udzur.
Misal: Seseorang yang baru pulang dari safar dalam kondisi sangat lapar dan terasa pada dirinya tanda-tanda lapar yang sangat seperti keringat dingin, dada berdegub kencang, dan semisalnya. Sedangkan waktu pelaksanaan sholat Jumat sudah hampir berakhir. Maka, ia hendaknya mendahulukan makan. Jika memang ia terlewatkan dari sholat Jumat karena sebab itu, maka hal itu termasuk udzur. Dalam hadits juga dinyatakan:
إِذَا قُدِّمَ الْعَشَاءُ فَابْدَءُوا بِهِ قَبْلَ أَنْ تُصَلُّوا صَلَاةَ الْمَغْرِبِ وَلَا تَعْجَلُوا عَنْ عَشَائِكُمْ
“Jika telah dihidangkan hidangan makan malam, mulailah dengan makan hidangan tersebut sebelum sholat maghrib dan janganlah tergesa-gesa dari makan malam kalian” (H.R alBukhari)
4. Hujan lebat
Sebagian Ulama’ menyatakan bahwa hujan rintik-rintik sudah merupakan udzur (keringanan) untuk tidak mendatangi sholat berjamaah, sebagaimana hadits:
عَنْ أَبِي الْمَلِيحِ قَالَ خَرَجْتُ فِي لَيْلَةٍ مَطِيرَةٍ فَلَمَّا رَجَعْتُ اسْتَفْتَحْتُ فَقَالَ أَبِي مَنْ هَذَا قَالَ أَبُو الْمَلِيحِ قَالَ لَقَدْ رَأَيْتُنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْحُدَيْبِيَةِ وَأَصَابَتْنَا سَمَاءٌ لَمْ تَبُلَّ أَسَافِلَ نِعَالِنَا فَنَادَى مُنَادِي رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلُّوا فِي رِحَالِكُمْ
Dari Abul Malih beliau berkata: Aku pernah keluar (menuju masjid) pada malam yang hujan. Ketika aku kembali ke rumah, aku meminta dibukakan pintu. Kemudian ayahku bertanya (dari balik pintu): Siapa? Aku menjawab: ‘Abul Malih’. Kemudian ayahku berkata: Sungguh aku pernah bersama Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam pada hari Hudaibiyah kemudian kami ditimpa hujan yang tidak sampai membasahi bagian bawah sandal-sandal kami, kemudian berserulah muadzin Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam: ‘Sholatlah di tempat tinggal kalian’ (H.R Ibnu Majah, Ahmad)
Namun, jika seseorang tetap berusaha mendatangi masjid untuk mendapatkan keutamaan sholat Jumat, maka yang demikian lebih utama.
5. Angin kencang dan dingin sehingga menghalangi dari keluar rumah.
6. Mengkhawatirkan keselamatan dirinya (ketakutan yang mencekam) Misal: berlindung dari kejaran penguasa yang dholim yang akan membunuhnya bukan secara haq, atau panik menyelamatkan diri karena adanya bencana alam.
وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ
Dan janganlah kalian menjatuhkan diri kalian sendiri pada kebinasaan(Q.S alBaqoroh:195).
7. Mengkhawatirkan hartanya yang berharga hilang atau rusak jika ditinggal pergi mendatangi sholat berjamaah.
8. Sedang dalam proses pencarian suatu kendaraan/ barang berharga (bernilai tinggi) yang sebelumnya hilang, dan teridentifikasi barang tersebut sedang berada di suatu tempat.
Hal itu membutuhkan tindakan cepat untuk segera mendatangi tempat tersebut agar barangnya bisa ditemukan. Jika ia harus mendatangi masjid untuk sholat terlebih dahulu, maka peluang barang berharganya ditemukan sangat kecil.
9. Ia ditugasi bekerja untuk menjaga pengoperasian alat-alat berharga milik perusahaan yang jika ditinggal untuk mendatangi masjid pada saat itu bisa menyebabkan hilang atau rusaknya barang yang diamanahkan padanya. Termasuk kategori ini adalah seseorang yang jam kerjanya bertepatan dengan sholat Jumat, sedangkan pekerjaan tersebut adalah pekerjaan penting yang memberikan maslahat bagi kaum muslimin, atau suatu pekerjaan tak tergantikan yang jika ditinggal saat itu bisa menimbulkan kerugian besar hilang/rusaknya barang berharga milik perusahaan yang mempekerjakannya. Namun, semestinya hal tersebut tidak berlangsung terus menerus sehingga menyebabkan ia selalu meninggalkan sholat Jumat. Jika pekerjaan tersebut sebenarnya bisa ditinggal tanpa dikhawatirkan ada mudharat, maka hak Allah adalah yang harus didahulukan, tetap wajib mendatangi sholat Jumat.
10. Menjaga dan merawat seorang yang sakit parah dan dikhawatirkan bisa meninggal atau semakin parah sakitnya jika ditinggal.
11. Kecapekan dan mengantuk yang amat sangat, jika ia sudah tidak bisa lagi mengerti bacaan apa yang sedang dibaca dalam sholat.
عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا نَعَسَ أَحَدُكُمْ فِي الصَّلَاةِ فَلْيَنَمْ حَتَّى يَعْلَمَ مَا يَقْرَأُ
Dari Anas dari Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: Jika salah seorang dari kalian ngantuk dalam sholat, hendaknya ia tidur (terlebih dahulu) sampai ia bisa mengerti apa yang dibacanya”(H.R alBukhari)
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا نَعَسَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ يُصَلِّي فَلْيَرْقُدْ حَتَّى يَذْهَبَ عَنْهُ النَّوْمُ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا صَلَّى وَهُوَ نَاعِسٌ لَا يَدْرِي لَعَلَّهُ يَسْتَغْفِرُ فَيَسُبُّ نَفْسَهُ
Dari Aisyah bahwasanya Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: Jika salah seorang dari kalian mengantuk dalam keadaan ia sholat, hendaknya tidur sampai hilang perasaan kantuknya. Karena seorang jika sholat dalam keadaan mengantuk ia tidak mengetahui, pada saat bermaksud mohon ampun namun justru mencela dirinya sendiri “ (muttafaqun ‘alaih).
Syaikh Muhammad bin Sholih alUtsaimin menjelaskan bahwa seseorang yang sangat mengantuk dalam sholat bisa jadi ia berdoa meminta surga namun keliru berucap meminta neraka, bermaksud meminta hidayah, justru keliru berucap meminta kesesatan, dan semisalnya (Syarh Riyadis Sholihin juz 1 halaman 166).
12. Bersembunyi karena ditagih hutang pada saat ia benar-benar tidak memiliki sesuatu untuk dibayarkan, sedangkan penagihnya adalah orang yang akan menganiaya ataupun mencaci maki dan umpatan berlebihan yang menyebabkan ia tidak sanggup menahannya.
13. Imam membaca bacaan dalam sholat yang sangat panjang, sedangkan tidak ditemukan pengganti atau masjid lain untuk berpindah melakukan sholat. Sebagaimana Nabi memberikan udzur kepada seorang Arab Badui yang bermakmum di belakang Muadz bin Jabal yang membaca surat al Baqoroh, kemudian orang tersebut memisahkan diri dari jamaah dan sholat sendirian (riwayat alBukhari dan Muslim).
14. Imam cepat sekali dalam sholatnya (tidak thuma’ninah), dan tidak ditemukan pengganti lain ataupun masjid yang lainnya. Kadar minimum thuma’ninah adalah bisa membaca bacaan wajib dalam setiap gerakan minimal 1 kali. Seperti bacaan subhaana robbiyal adzhim 1 kali pada saat ruku’ dengan catatan, bacaan 1 kali tersebut dibaca pada saat posisi benar-benar sempurna telah ruku’, bukan pada saat gerakan perpindahan.
Poin-poin tentang udzur tersebut kami sarikan dari penjelasan Ibnu Muflih dalam al-Furu’ dan Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin dalam asy-Syarhul Mumti’. Udzur yang disebutkan tersebut ada yang memiliki dalil yang shohih dan shorih, ada pula yang merupakan istinbath (penggalian hukum) dari keumuman dalil yang ada serta kaidah bahwa syariat-syariat yang ada adalah penjagaan terhadap 5 hal utama (ad-Dharuriyaatul Khoms) dalam diri manusia yaitu: Dien, akal, jiwa, harta, dan kehormatan. Semua aturan-aturan syar’i yang ada adalah untuk menjaga lima hal utama tersebut. Demikian juga dalil-dalil umum tentang kemudahan yang diberikan Allah dan bahwa agama ini adalah mudah, serta perintah untuk bertaqwa kepada Allah semaksimal mungkin sesuai kemampuan.
فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ
“Maka bertakwalah kalian kepada Allah semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan kalian” (Q.S atTaghobun:16).
يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
“Allah menghendaki kemudahan bagi kalian dan tidak menghendaki kesulitan bagi kalian” (Q.S alBaqoroh:185).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلَّا غَلَبَهُ
Dari Abu Hurairah dari Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: Sesungguhnya agama ini mudah, dan tidaklah seseorang memberat-beratkan dalam beragama kecuali akan terkalahkan” (H.R alBukhari).
فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ
“Sesungguhnya darah, harta, dan kehormatan kalian adalah haram atas kalian seperti keharaman hari ini di negeri ini pada bulan ini (H.R alBukhari dan Muslim).
https://salafy.or.id/blog/2012/01/25/kajian-fiqh-pembahasan-sholat-jumat-bag-i-a/
Tertawa, Tersenyum, Cemberut dan Bermuka Masam
PERTENGAHAN
💎Imam adz-Dzahabi rahimahullah berkata:
ينبغي لمن كان ضحوكاً بسّاماً أن يُقصر من ذلك، ويلومَ نفسه حتى لا تَمجُّه الأنفسُ. وينبغي لمن كان عبوساً منقبضاً أن يتبسّم، ويُحسنَ خُلقه ويمقُت نفسه على رداءة خلقه، وكلّ انحرافٍ عن الاعتدال فمذمومٌ، ولا بُدّ للنّفس من مجاهدةٍ وتأديب.
"Barangsiapa yang terlalu banyak tertawa dan tersenyum hendaknya dia menguranginya dan mencela dirinya agar manusia tidak muak kepadanya. Sedangkan bagi yang suka cemberut dan bermuka masam hendaknya dia tersenyum, memperbaiki akhlaknya, serta mencela dirinya atas keburukan akhlaknya. Segala sesuatu yang menyimpang dari sikap pertengahan maka hal itu tercela. Dan jiwa membutuhkan perjuangan dan latihan."
📚 Siyar A’lamin Nubala', jilid 10 hlm. 141
Faedah dari Syaikh Abdullah al-Bukhari hafizhahullah
Jumat, 17 Juni 2022
Sunnah Yang Telah Ditinggalkan - Berdoa Menghadap Ke Langit
🌴Sunnah Yang Telah Ditinggalkan - Berdoa Menghadap Ke Langit🌴
👈🏽 سنة مهجورة :
(( غفل عنها كثير من المسلمين ))
سُنة رفع البصر إلى السماء مع الدعاء
عند الخروج من البيت .
▪️عن أُم المؤمنين أُم سلمة رضي الله
عنهاقالت : ما خرج النبيُّ ﷺ من بيتي
قَطُّ إلارفع طَرْفَه إلى السماءِ ، فقال :
(( اللهم أعوذُبك أن أَضِلَّ أو أُضَلَّ أو أَزِلَّ
أو أُزَلَّ أوأَظْلِمَ أوأُظْلَمَ أو أَجْهَلَ أو يُجْهَلَ عَلَيَّ ))
صححه الألباني في
صحيح أبي داود - رقم:(5094)
▪️قال العلاّمة /
عبدالمحسن العباد حفظه الله:
في أول الحديث : إلا رفع طرفه إلى
السماءالمقصود به الإشارة إلى علو
الله عز وجل فهو يخاطب الله ويدعوه.
▪️فهذا من أدعية الرسول الكريم عليه
أفضل الصلاة والتسليم عندما يخرج
من منزله ،
▪️ كان يدعو بهذا الدعاء العظيم الذي
هو السلامة من ،
▪️ الضلال ،
▪️ والزلل ،
▪️ والظلم ،
▪️ والجهل .
▪️ويُشرع رفع الطرف إلى السماء عند
قول هذا الدعاء كما فعل الرسول ﷺ .
📚 من كتاب شرح سنن أبي داود
للعلامه عبد المحسن العباد
حفظه الله . (ج٥٧٨ ص ٨)
-----------------------------
👉🏼 sunah yang ditinggalkan
(( dilalaikan oleh banyak muslimin(bahkan oleh para tolibul 'ilm.pen) ))
☝🏼Iaitu sunnah menengadahkan pandangan ke langit sambil berdoa ketika keluar rumah.
▪Dari Umul Mukminin Aisyah berkata, "Tidak pernah Rasulullah keluar dari rumahku kecuali beliau selalu menengadahkan pandangannya ke langit lalu berdoa
اللهم أعوذُبك أن أَضِلَّ أو أُضَلَّ أو أَزِلَّ
أو أُزَلَّ أوأَظْلِمَ أوأُظْلَمَ أو أَجْهَلَ أو يُجْهَلَ عَلَيَّ
Ya Allah aku berlindung padamu dari kesesatan atau aku disesatkan, dari ketergelinciran (kesalahan) atau aku digelincirkan, dari kezaliman atau aku dizalimi dan dari kejahilan atau aku dijahili." (Disahihkan al-Albani dalam Sahih Abu Dawud 5094)
▪Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad berkata, "Diawal hadits disebutkan beliau memandang ke langit ertinya isyarat kepada tingginya Allah (diatas) maka beliau berbicara pada Allah dan berdoa padaNya.
☝🏼Demikian sunnah Rasulullah ketika keluar rumah berdoa dengan doa mulia ini iaitu memohon keselamatan dari:
1⃣ Kesesatan
2⃣ Ketergelinciran (kesalahan)
3⃣ Kezaliman
4⃣ Kejahilan
☝🏼Sambil memandang ke arah langit sebagaimana Rasulullah lakukan.
📁 (Syarah Sunan Abu Dawud karya al-'Allamah Abdul Muhsin al-Abbad 8/578)
📂 (Faedah ilmiah dari al-Ustadz Usamah Mahri di WhatsApp طريق السلف)
📚 WhatsApp طريق السلف 📚
🌐 www.thoriqussalaf.com
🌐 telegram: http://bit.ly/thoriqussalaf
Sabtu, 04 Juni 2022
Berkata Tidak Beramal Akibatnya Mengerikan
AKIBAT MELANGGAR UCAPAN SENDIRI
💬 Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkisah,
مررْتُ ليلةَ أُسرِيَ بي بأقوامٍ تُقرضُ شِفَاهُهُمْ بِمَقَارِيضَ من نارٍ ، قُلْتُ : من هؤلاءِ يا جبريلُ ؟ قال : خُطَباءُ أمتِكَ الذينَ يقولونَ ما لا يفعلونَ ويقرؤونَ كتابَ اللهِ ولا يعملونَ بِه
"Pada peristiwa malam Isra' aku melewati sebuah kaum yang bibir-bibir mereka dirobek dengan alat pemotong dari neraka. Aku pun bertanya, 'Siapakah mereka wahai Jibril?' Maka Jibril menjawab, 'Mereka adalah para khatib (penasehat) umatmu yang mengatakan apa yang tidak mereka lakukan dan membaca Kitab Allah namun tidak mengamalkannya."
✍️ HR. Ahmad dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu dan Syaikh al-Albani rahimahullah menshahihkan hadits ini dalam Shahih at-Targhib nomor 125
@KajianIslamTemanggung
Jumat, 03 Juni 2022
JANGAN MEMVONIS MASUK SURGA!
✋🏼📝✅ JANGAN MEMVONIS FULAN* MASUK SURGA!
🎙️ Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin ra1himahullah berkata,
"فكل مؤمن متق يعمل الصالحات فإننا نشهد أنه من أهل الجنة. ولكن لا نقول هو فلان وفلان لأننا لا ندرى ما يختم له ولا ندري هل باطنه كظاهره فلذلك لا نشهد له بعينه."
"Setiap orang yang beriman, bertakwa dan beramal dengan kebaikan, maka kita mempersaksikan bahwa dia termasuk penghuni surga.
Akan tetapi kita tidak mengatakan bahwa "fulan" dan "fulan" (individu tertentu) karena kita tidak mengetahui bagaimana akhir kehidupannya dan kita tidak mengetahui apakah kondisi batinnya seperti lahiriyahnya. Oleh karena itulah kita tidak memberikan persaksian tersebut kepada person tertentu."
📓 Syarah Riyadhis Shalihin 1/92
*
Senin, 30 Mei 2022
BUAH INDAH MENGINGAT KEMATIAN
🍒🛏️✅ BUAH INDAH MENGINGAT KEMATIAN
🔊 Syaikh Abdullah bin al-Bassam rahimahullah berkata,
أن الشخص يجعل الموت بين عينيه فيسارع إلى الطاعات ويغتنم الأوقات بالأعمال الصالحات ويقصر الأمل فلا يركن إلى غرور الدنيا
"Semestinya seseorang menjadikan kematian berada di antara kedua matanya (selalu mengingatnya) sehingga dia bersegera untuk melakukan ketaatan, memanfaatkan waktu dengan amal shalih dan memendekkan angan-angan sehingga dia tidak condong kepada tipuan dunia."
📚 Taudhihul Ahkam min Bulughil Maram 7/361
🌐📲 Join Channel Ⓚ①Ⓣ
Bagi-bagi faedah ilmiahnya....ayo segera bergabung
@KajianIslamTemanggung
Rabu, 25 Mei 2022
Al Imam Al Baaji : Semangat Thalabul Ilmi Tiada Henti
Al Imam Al Baaji : Semangat Thalabul Ilmi Tiada Henti
Bathalyous (Badajos) ; sebuah kota yang didirikan oleh Abdurrahman bin Marwan. Letaknya di bagian barat daya Spanyol.
Beja ; bagian dari Portugal untuk saat ini. 140 km tenggara dari Lisbon.
Cordoba ; induk dan ibukota kerajaan Islam Andalusia.
Almeria ; provinsi paling selatan negara Spanyol. Berada di tepi Laut Mediterania.
4 kota di atas erat terikat dalam biografi Al Imam Al Baaji.
Bernama lengkap ; Sulaiman bin Khalaf bin Sa'ad bin Ayyub bin Warits, Al Baaji adalah ulama fikih terkemuka di mazhab Maliki.
Kakek jauhnya berasal dari kabilah Tujib, anak suku bangsa Kindah yang mendiami bagian tengah jazirah Arab. Ketika menaklukan dataran Andalusia, orang-orang Tujib turut serta dalam pasukan Islam, sampai akhirnya menetap di sana.
Abul Walid Al Baaji lahir di Badajos. Bersama klan nya, beliau ikut bermigrasi ke Beja sampai berusia 23 tahun. Dari sana, keluarga itu berpindah lagi ke Cordoba.
Abul Walid Al Baaji wafat di Almeria tahun 474 H setelah menghabiskan umur untuk belajar dan mengajar. Rahimahullah.
Adz Dzahabi (Siyar A'lam 18/535) mencatat banyak hal tentang Al Baaji.
" ... pakar bermacam bidang ilmu, pejabat Qadhi...pemilik banyak karya-karya tulis...", sebut Adz Dzahabi.
Ada beberapa hal menarik pada diri Al Baaji :
1. Semangat thalabul ilmi sejak dini.
Didukung oleh lingkungan keluarga besar yang dikenal keilmuannya, Al Baaji sejak kecil telah terdidik dan terbentuk dengan kesalehan. Ayah ibunya tipe orang tua berilmu dan penuh perhatian.
Pusat-pusat ilmu di Andalusia beliau datangi. Di Cordoba, Tortosa, Toledo, Zaragoza, dan Huesca, dan madrasah-madrasah lainnya.
Menginjak usia 23 tahun, di kala terjadi kekacauan politik dan intrik kekuasaan, Al Baaji lebih memilih untuk rihlah thalabul ilmi.
Menempuh ribuan kilometer, mengarungi lautan, menembus gunung, dan melewati hamparan padang pasir, Al Baaji tekadkan niat untuk thalabul ilmi.
Ke Mekkah, ke Baghdad, ke Damaskus, ke Maushil, lalu ke Mesir.
Setelah 13 tahun merantau dalam thalabul ilmi, sesudah menguasai banyak bidang ilmu, rasa rindu ke kampung halaman dan beban kangen ke keluarga, mendorong Al Baaji untuk pulang ke Andalusia.
Adz Dzahabi menyatakan, " Setelah 13 tahun, beliau pulang ke Andalusia membawa banyak ilmu. Beliau peroleh itu semua dengan kefakiran dan merasa cukup dengan yang sedikit"
2. Al Baaji adalah tipe pekerja keras, mandiri, tidak mau merepotkan orang lain, dan pantang menyerah.
Semasa rihlah (perantauan thalabul ilmi), untuk memenuhi kebutuhan hidup dan keperluan belajar, tercatatlah Al Baaji yang rela bekerja ; sebagai penjaga malam dan mendendangkan syair. Lampu pelita di lokasinya bekerja digunakan untuk menulis dan merapikan catatan.
Karakter tersebut tetap beliau jaga setelah kembali ke Andalusia.
Al Baaji adalah seorang pandai emas. Oleh sebab itu, beliau digelari Adz Dzahabi (pandai emas).
Al Qadhi Iyadh menyebutkan bahwa ketika mengajar, murid-muridnya masih bisa melihat bekas-bekas palu di telapak tangannya.
Selain itu, Al Baaji menjual jasa pembuatan dokumen-dokumen.
Al Baaji, menurut Qadhi Iyadh, meninggalkan harta warisan berlimpah ketika meninggal dunia.
3. Al Baaji adalah penulis produktif. Di tengah kesibukan dan aktivitas yang padat, Al Baaji tetap rajin menulis.
Paling tidak ada 34 judul kitab yang tercatat beliau tulis dengan Al Ma'ani Syarah Muwattha' Imam Malik sebagai karya terbesar sebanyak 20 jilid.
Terbayanglah profil Al Baaji ; sosok ulama, kaya raya atas hasil jerih payah mandiri, dipercaya sebagai Qadhi beberapa negeri dan dihormati kalangan istana, aktif berdakwah, senang beribadah, dan produktif berkarya dalam ujud tulisan.
Ash Shadafi ( Ibn Basykawal 1/202 ) memuji Al Baaji , " Tidak pernah aku menyaksikan seorang ulama sehebat beliau "
Namun itu semua, Al Baaji menggapainya dengan perjuangan, pengorbanan, dan dedikasi tinggi.
Tidak ada kesuksesan tanpa dedikasi! Mana ada bahagia itu didapat dengan berleha-leha?!
Musholla Al Ilmu, 24 Syawwal 1443 H/25 Mei 2022
t.me/anakmudadansalaf
Rabu, 11 Mei 2022
KEDERMAWANAN DUA WANITA SHAHABIYAT
KEDERMAWANAN DUA SHAHABAT
🔊 Abdullah bin Zubair radhiyallahu 'anhu berkisah,
ما رأيتُ امراتَيْن قطُّ أجودَ من عائشة وأسماء وجُودهما مختلف: أمَّا عائشة فكانتْ تَجْمَع الشيء حتى إذا اجتمع عِندَها قسمتْ، وأمَّا أسماء فكانتْ لا تُمسِك شيئًا لغدٍ
"Aku belum pernah melihat sama sekali dua wanita yang lebih dermawan daripada Aisyah dan Asma, namun kedermawanan mereka berdua berbeda.
Adapun Aisyah senantiasa mengumpulkan sesuatu dan jika telah terkumpul, ia pun membagi-bagikannya.
Adapun Asma, maka ia tidak pernah menahan sesuatu pun untuk esok hari (langsung disedekahkan)."
📚 Shifatus Shofwah 241
Kamis, 05 Mei 2022
HAMBA DI ANTARA DUA PILIHAN
HAMBA DI ANTARA DUA PILIHAN
💬 Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan,
الـنّفس إنْ لـمْ تشغـلهـا بـالـحق شغلـتك بالـباطل، وهـو الـقلـب إنْ لـمْ تسكـنه محـبّة الله عز وجل، سكـنته محـبّة الـمخلوقين ولا بُـدّ
"Jiwa ini, jika anda tidak menyibukkannya dengan kebenaran, maka pasti akan tersibukkan dengan kebatilan.
Sementara kalbu, jika tidak bisa membuatnya tenang kecintaan kepada Allah, maka hanya akan membuatnya tenang kecintaan kepada makhluk. Dan itu sebuah kepastian."
✍️ al-Wabil ash-Shayyib 1/111