PERSAUDARAAN YANG TERNODA
Dipetik dari kisah Qābîl dan Hābîl
🍂 Nama Qabil dan Habil merupakan dua nama anak Adam -'alaihis salam- yang tidak asing ditelinga kaum muslimin.
Walaupun dua nama tersebut tidak disebutkan dalam Al Qur'an.
Namun mayoritas para Ulama kita telah menetapkan nama tersebut.
💭 Para Ulama berselisih, apakah keduanya lahir di Jannah?
Maka Al Imam Ibnu Hajar -rahimahullah- menjelaskan:
"و الأصح أنه لم يولد لهما إلا بعد أن أهبطا"
"Dan yang paling shahih adalah bahwa keduanya tidak terlahir melainkan setelah (Ayah dan Ibunya) diturunkan(dari Jannah)."
[ Tuhfatun Nubala, hal.138 ]
🌎 Dan diantara yang Allah Jalla wa 'Ala kehendaki pada Hawa adalah beliau melahirkan anak kembar laki dan perempuan dua kali berturut-turut yang diantaranya adalah Qabil dan saudarinya yang merupakan kakak tertua Habil.
🌴 Suatu ketika, Nabi Adam hendak menikahkan anak laki-laki beliau dengan anak perempuannya dari kelahiran yang tidak ada jalur saudara kembar(satu kelahiran).
Sebagaimana Al Imam As Suddi -rahimahullah- meriwayatkan dari guru-guru beliau dengan menyebutkan:
"Sesungguhnya Adam hendak menikahkan anak laki-laki beliau dengan anak perempuannya dari kelahiran yang tidak ada jalur saudara kembar(satu kelahiran), dan Hābil ingin menikahi saudarinya Qābil. Dan Qābil lebih tua dari Habil. Sementara saudari Qābil lebih cantik dari saudarinya Hābil. Namun Qābil lebih mementingkan dirinya untuk mendapatkan saudarinya sendiri atas Hābil.
Ternyata, Qābil menolak saat Nabi Adam memerintahkannya agar saudaranya menikahi saudarinya Qābil.
Akhirnya, Nabi Adam memerintahkan keduanya agar mempersembahkan kurban kepada Allah, lalu Nabi Adam pergi ke Mekah.
🌌 Beliau meminta penjagaan kepada langit atas anaknya, namun langit enggan.
🏔 Demikian pula kepada bumi dan gunung-gunung, semuanyapun enggan.
🔗 Maka Qābil lah yang menerima penjagaan tersebut.
🗃 Disaat keduanya pergi mulailah keduanya mempersiapkan kurbannya.
🍖 Hābil mempersembahkan kambing yang gemuk -dan dia saat itu pengembala kambing-
🌱 Sementara Qābil berkurban seikat tanaman yang jelek.
⚡ Lalu turunlah api yang mengambil kurbannya Hābil dan membiarkan kurbannya Qābil.
💢 Maka marahlah Qābil dengan mengatakan: "Aku akan membunuhmu sehingga kamu tidak bisa menikahi saudariku."
🌷 Maka Hābil menjawab :
{ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ }
"Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa."
[ QS. Al Ma'idah: 27 ]
📘 ( Tuhfatun Nubala, hal.138 )
⏳ BERSAMBUNG.....
🔴 PERSAUDARAAN YANG TERNODA 💢
( Bagian ke-2 )
--------------------------------------------------------------
📜 Dalam riwayat lain, Al Hafizh Ibnu Hajar Al 'Asqolani dari Abu Ja'far Al Baqir -rahimahumallah-:
⏱ "Bahwasanya Nabi Adam memantau langsung proses tersebut.
📎 Maka Qābil berkata kepada Nabi Adam -'Alaihis salam-: "Sesungguhnya yang diterima adalah miliknya, karena engkau berdoa untuknya namun tidak berdoa untukku."
🌌 Pada suatu malam Hābil terlambat (pulang) dalam mengembala.
🔦 Nabi Adam mengutus saudaranya yakni Qābil untuk melihat keadaannya.
🔓 Tatkala dia sudah menemukannya, maka ia berkata kepada Hābil : "Apakah yang diterima adalah darimu dan dariku tidak diterima?",
✔ Hābil menjawab : "Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa."
♨ Maka Qābilpun marah, ia menebasnya dengan potongan besi yang ia bawa akhirnya saudaranya terbunuh.
🌑 Dikatakan (dalam riwayat lain):
(ia dibunuh) menggunakan batu besar yang ditimpakan ke kepalanya.
💫 Dan ada yang menyatakan : Ia mencekiknya, akhirnya meninggal."
📘 ( Tuhfatun Nubala lil Hafizh Ibni Hajar, hal.139 )
KISAH PARA NABI:
🔴 PERSAUDARAAN YANG TERNODA 💢
( BAGIAN KE-3 )
--------------------------------------------------------------
🔎 📖 Jika kita mencermati Al Qur'an, maka kita dapati kisah Qābil dan Hābil dalam surat Al Maidah berikut ini :
{ وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَىْ ءَادَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْءَاخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ ۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ }
"Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa"."
[ QS. Al Ma'idah : 27 ]
{ لَئِنۢ بَسَطتَ إِلَىَّ يَدَكَ لِتَقْتُلَنِى مَآ أَنَا۠ بِبَاسِطٍ يَدِىَ إِلَيْكَ لِأَقْتُلَكَ ۖ إِنِّىٓ أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعٰلَمِينَ }
""Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rab sekalian alam"."
[ QS. Al-Ma'idah : 28 ]
{ إِنِّىٓ أُرِيدُ أَن تَبُوٓأَ بِإِثْمِى وَإِثْمِكَ فَتَكُونَ مِنْ أَصْحٰبِ النَّارِ ۚ وَذٰلِكَ جَزٰٓؤُا الظّٰلِمِينَ }
""Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim"."
[ QS. Al Ma'idah : 29 ]
{ فَطَوَّعَتْ لَهُۥ نَفْسُهُۥ قَتْلَ أَخِيهِ فَقَتَلَهُۥ فَأَصْبَحَ مِنَ الْخٰسِرِينَ }
"Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi."
[ QS. Al Ma'idah : 30 ]
🔴 PERSAUDARAAN YANG TERNODA 💢
( BAGIAN KE-4 )
--------------------------------------------------------------
🍃 Ada kalanya, ketika fitnah terjadi ditengah-tengah kaum muslimin maka sikap yang diambil sebagaimana Hābil Al Maqtul adalah yang terbaik.
Sebagaimana yang dinyatakan oleh Sa'id bin Abi Waqqash disaat terjadi fitnah di masa 'Utsman -radliyallahu 'anhuma-, beliau menyatakan : "Aku bersaksi bahwa Rasululullah -Shallallhu 'alaihi wa Sallam- bersabda :
"Sesungguhnya akan terjadi fitnah, dimana orang yang duduk lebih baik daripada yang berdiri, yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, yang berjalan lebih baik daripada yang berlari."
❓ Lalu beliau berkata : "Apa pendapat anda jika orang yang masuk kerumahku, ia mengarahkan pedangnya kepadaku?"
🌷 Maka Nabi menjawab : "Jadilah seperti anak Adam(Hābil dalam bersikap)."*
[ HR. Ahmad, Abu Dawud dan At Tirmidzi -rahimahumullah-]
📘 ( Tuhfatun Nubala fi Qoshoshil Anbiya, hal.139 )
-----------------------
*) Yakni dengan takwa dan nasehat agar takut kepada Allah
♨️ Karena fitnah masih dalam lingkup ditengah-tengah kaum muslimin dan antar mereka.
و الله أعلم
بارك الله فيكم
Sumber : Channel telegram @KisahParaNabi
0 Response to "Kisah Dua Anak Adam"
Posting Komentar