Jumat, 30 Juni 2017

SEMAKIN JAUH, BERPALING DAN SOMBONG DARI AL HAQ

SEMAKIN JAUH, BERPALING DAN SOMBONG DARI AL HAQ

Dalam perjalanan dakwahnya, Nabi Nuh 'alaihis salam pernah mengadukan kepada Allah, Rab yang mengutusnya : "Wahai Rabku, sesungguhnya aku telah mendakwahi kaumku malam dan siang." (QS. Nuh : 5)
🕌 Dan hanya kepada-Nyalah beliau mengadukan kaumnya yang tidak menambah mereka kecuali semakin lari dan berpaling dari dakwah beliau.
🏁 Padahal kaumnya telah disodorkan oleh Nabi-Nya untuk mereka sendiri akan ampunan Allah jika mengikuti dakwah Nabi-Nya.
☝️🏼 Namun apa boleh buat, ternyata Allah menghendaki lain.
Hidayah tidak mereka dapatkan...
Lantaran kerasnya hati mereka !!!

🌾 Allah Tabaroka wa Ta'ala mengisahkan :

{ قَالَ رَبِّ إِنِّى دَعَوْتُ قَوْمِى لَيْلًا وَنَهَارًا }

"Nuh berkata: "Ya Rabku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang,"
[QS. Nuh: Ayat 5]

{ فَلَمْ يَزِدْهُمْ دُعَآءِىٓ إِلَّا فِرَارًا }

"maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran)."
[QS. Nuh: Ayat 6]

{ وَإِنِّى كُلَّمَا دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوٓا أَصٰبِعَهُمْ فِىٓ ءَاذَانِهِمْ وَاسْتَغْشَوْا ثِيَابَهُمْ وَأَصَرُّوا وَاسْتَكْبَرُوا اسْتِكْبَارًا }

"Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (kemukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat."
[QS. Nuh: Ayat 7]

📖 Disebutkan dalam tafsirnya :

"فلم يزدهم دعائي لهم إلى الإيمان إلا هربًا وإعراضًا عنه، وإني كلما دعوتهم إلى الإيمان بك؛ ليكون سببًا في غفرانك ذنوبهم، وضعوا أصابعهم في آذانهم؛ كي لا يسمعوا دعوة الحق، وتغطَّوا بثيابهم؛ كي لا يروني، وأقاموا على كفرهم، واستكبروا عن قَبول الإيمان استكبارًا شديدًا."

📚 "Maka dakwahku kepada keimanan tidaklah menambah mereka melainkan semakin lari dan berpaling darinya.
Dan acap kali aku dakwahi mereka supaya beriman kepad-Mu agar ini menjadi sebab (datangnya) ampunan-Mu atas dosa-dosa mereka,
👂🏻👈🏻 Ternyata mereka meletakkan jari-jari mereka ke telinga-telinga mereka supaya tidak biaa mendengar seruan Al Haq ✋🏼 dan mereka menutupi diri-diri mereka supaya tidak bisa melihatku,
🔥 Mereka terus-menerus berdiri tegak diatas kekufuran dan mereka sombong untuk menerima keimanan dengan kesombongan yang semakin menjadi-jadi."
[ At Tafsir Al Muyassar ]

و الله أعلم بالصواب
بارك الله فيكم

✍🏼 Qoshoshul Anbiya
📚 https://t.me/kisahparaNabi

SEMBILAN RATUS LIMA PULUH TAHUN KESABARAN DITENGAH KAUMNYA

SEMBILAN RATUS LIMA PULUH TAHUN, KESABARAN DITENGAH KAUMNYA

Nabi Nuh 'alaihis salam mendakwahi kaumnya berupa tauhid dan melarang mereka dari kesyirikan selama sembilan ratus lima puluh tahun.
📈 Waktu yang amat panjang, yang kita belum tentu mampu menjalaninya melainkan dengan rahmat Allah Tabaroka wa Ta'ala.

📖 Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

{ وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلٰى قَوْمِهِۦ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا }

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim."
[QS. Al-'Ankabut: Ayat 14]

📔 Dalam tafsirnya disebutkan :

ولقد أرسلنا نوحًا إلى قومه فمكث فيهم ألف سنة إلا خمسين عامًا، يدعوهم إلى التوحيد وينهاهم عن الشرك

"Dan sungguh, kami utus Nuh kepada kaumnya lalu tinggal ditengah-tengah mereka selama 950 tahun mendakwahi mereka tauhid dan melarang mereka dari kesyirikan."
(At Tafsir Al Muyassar)

و الله أعلم بالصواب
بارك الله فيكم

✍🏼 Qoshoshul Anbiya
📚 https://tlgrm.me/kisahparaNabi

SIANG DAN MALAM MENDAKWAHI KAUMNYA BERUPA KEIMANAN DAN KETAATAN

SIANG DAN MALAM, MENDAKWAHI KAUMNYA BERUPA KEIMANAN DAN KETAATAN

Allah Jalla wa 'Ala mengisahkan ucapannya Nabi Nuh 'alaihi salam :

{ قَالَ رَبِّ إِنِّى دَعَوْتُ قَوْمِى لَيْلًا وَنَهَارًا }

"Nuh berkata: "Wahai Rabku sesungguhnya aku telah mendakwahi kaumku malam dan siang,"
[QS. Nuh: Ayat 5]

📖 Yakni :

قال نوح : رب إني دعوت قومي إلى الإيمان بك وطاعتك في الليل والنهار

"Wahai Rabku, sesungguhnya aku telah mendakwahi kaumku menuju keimanan dan ketaatan kepada-Mu di waktu malam maupun siang."
(At Tafsirul Musyassar)

و الله أعلم بالصواب
بارك الله فيكم

✍🏼 Qoshoshul Anbiya
📚 https://tlgrm.me/kisahparaNabi

BALASAN BAGI ORANG BERTAUHID, TAKUT KEPADA ALLAH DAN MENGIKUTI AJARAN NABI-NYA

BALASAN BAGI ORANG BERTAUHID, TAKUT KEPADA ALLAH DAN MENGIKUTI AJARAN NABI-NYA

Dalam surat Nuh ayat ke-4, Nabi Nuh 'alaihis Salam menyerukan umatnya agar mengesakan Allah tidak berbuat kesyirikan, takut kepada Allah dan mengikuti ajaran Nabi-Nya sehingga mereka dijamin akan mendapatkan balasan :
🍃 Terampuni dosa-dosa mereka
🍃 Diperpanjang umurnya sampai pada waktu yang Allah tetapkan.

📔 Sebagaiman Allah firmankan :

{ يَغْفِرْ لَكُم مِّن ذُنُوبِكُمْ وَيُؤَخِّرْكُمْ إِلٰىٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى ۚ إِنَّ أَجَلَ اللَّهِ إِذَا جَآءَ لَا يُؤَخَّرُ ۖ لَوْ كُنتُمْ تَعْلَمُونَ }

"niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosa kalian dan menangguhkan kalian sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kalian mengetahui"."
[QS. Nuh: Ayat 4]

📖 Disebutkan dalam tafsirnya :

فإن أطعتموني واستجبتم لي يصفح اللّه عن ذنوبكم ويغفر لكم، ويُمدد في أعماركم إلى وقت مقدر في علم اللّه تعالى، إن الموت إذا جاء لا يؤخر أبدًا، لو كنتم تعلمون ذلك لسارعتم إلى الإيمان والطاعة.

"Maka, sekiranya kalian mentaatiku (Nabi Nuh) dan menerima dakwahku, maka Allah akan hapuskan dosa-dosa kalian serta mengampuni kalian.
Lalu Allah akan memperpanjang umur-umur kalian sampai pada waktu yang ditetapkan sesuai ilmu Allah Ta'ala.
Sesungguhnya kematian jika ia telah datang maka tidak bisa diundur lagi selama-lamanya.
Seandainya kalian tahu hal itu, pasti kalian bersegera menuju keimanan dan ketaatan."
(At Tafsir Al Muyassar)

و الله أعلم بالصواب
بارك الله فيكم

✍🏼 Qoshoshul Anbiya
📚 https://tlgrm.me/kisahparaNabi

NABI NUH 'ALAIHIS SALAM MENGAJAK KAUMNYA AGAR BERTAUHID DAN TAKUT KEPADA ALLAH SERTA MENTAATI BELIAU

NABI NUH 'ALAIHIS SALAM MENGAJAK KAUMNYA AGAR BERTAUHID DAN TAKUT KEPADA ALLAH SERTA MENTAATI BELIAU

Allah Jalla wa 'Ala berfirman :

{ إِنَّآ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلٰى قَوْمِهِۦٓ أَنْ أَنذِرْ قَوْمَكَ مِن قَبْلِ أَن يَأْتِيَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ }

"Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan memerintahkan): "Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepada mereka azab yang pedih","
[QS. Nuh: Ayat 1]

{ قَالَ يٰقَوْمِ إِنِّى لَكُمْ نَذِيرٌ مُّبِينٌ }

"Nuh berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kalian,"
[QS. Nuh: Ayat 2]

{ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاتَّقُوهُ وَأَطِيعُونِ }

"(yaitu) sembahlah oleh kalian Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku,"
[QS. Nuh: Ayat 3]

📖 Yakni :
وإني رسول اللّه إليكم فاعبدوه وحده، وخافوا عقابه، وأطيعوني فيما آمركم به، وأنهاكم عنه

"Dan sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian, maka beribadahlah kalian kepada-Nya saja, takutlah akan 'iqobnya serta patuhilah aku pada perkara yang aku perintahkan kepada kalian dan yang aku larang untuk kalian."
(At Tafsirul Muyassar, Nuh : 3)

و الله أعلم بالصواب
بارك الله فيكم

✍🏼 Qoshoshul Anbiya
📚 https://tlgrm.me/kisahparaNabi

HUKUM DOA YANG TERCETAK PADA LEMBARAN AKHIR SEBAGIAN MUSHAF AL QURAN

HUKUM DOA YANG TERCETAK PADA LEMBARAN AKHIR SEBAGIAN MUSHAF AL QURAN

Berkata Asy syeikh Al imam Al albani rahimahullah:

ﺇﻥ ﺍﻟﺪﻋـﺎﺀ ﺍﻟﻤﻄﺒـﻮﻉ ﻓـﻲ ﺁﺧـﺮ ﺑﻌـﺾ ﺍﻟﻤـﺼﺎﺣﻒ ﺍﻟﻤﻄـﺒﻮﻋﺔ ﻓـﻲ ﺗﺮﻛـﻴﺎ ﻭﻏـﻴﺮﻫﺎ، ﺗﺤـﺖ ﻋـﻨﻮﺍﻥ : « ﺩﻋـﺎﺀ ﺧـﺘﻢ ﺍﻟـﻘﺮﺁﻥ »
ﻭﺍﻟـﺬﻱ ﻳﻨﺴـﺐ ﻟﺸﻴـﺦ ﺍﻹﺳـﻼﻡ ﺍﺑﻦ ﺗﻴـﻤﻴﺔ ﺭﺣـﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗـﻌﺎﻟﻰ، ﻓﻬـﻮ ﻣـﻤﺎ ﻻ ﻧـﻌﻠﻢ ﻟـﻪ ﺃﺻـﻼ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﺗﻴـﻤﻴﺔ ﺃﻭ ﻏـﻴﺮﻩ ﻣـﻦ ﻋـﻠﻤﺎﺀ ﺍﻹﺳـﻼﻡ .

"Sesungguhnya doa yang yang tercetak pada sebagian mushaf yang tercetak di Turki dan selainnya di bawah judul DOA KHATAM (PENUTUP) AL QURAN dan yang disandarkan kepada Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah maka itu termasuk diantara apa yang kami tidak mengetahui asalnya dari Ibnu Taimiyah dan selainnya dari ulama islam".

✍🏻 beliau rahimahullah berkata:

ﻭﻗـﺪ ﺃﻣـﺮﻧﺎ ﺃﻥ ﻧﻜﻠـﻢ ﺍﻟﻨـﺎﺱ ﻋـﻠﻰ ﻗـﺪﺭ ﻋـﻘﻮﻟﻬﻢ ﻭﻣـﺎ ﻻ ﺷـﻚ ﻓـﻴﻪ ﺃﻥ ﺍﻟـﺘﺰﺍﻡ ﺩﻋـﺎﺀ ﻣﻌـﻴﻦ ﺑﻌـﺪ ﺧﺘـﻢ ﺍﻟﻘـﺮﺁﻥ ، ﻣـﻦ ﺍﻟﺒـﺪﻉ ﺍﻟﺘـﻲ ﻻ ﺗﺠـﻮﺯ  ﻟﻌﻤـﻮﻡ ﺍﻷﺩﻟـﺔ، ﻛﻘـﻮﻟﻪ ﺻـﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋـﻠﻴﻪ ﻭﺳـﻠﻢ : ‏« ﻛـﻞ ﺑـﺪﻋﺔ ﺿـﻼﻟﺔ، ﻭﻛـﻞ ﺿـﻼﻟﺔ ﻓـﻲ ﺍﻟـﻨﺎﺭ » ﻭﻫـﻮ ﻣـﻦ ﺍﻟﺒـﺪﻉ ﺍﻟﺘـﻲ ﻳﺴﻤﻴﻬﺎ ﺍﻹﻣـﺎﻡ ﺍﻟﺸـﺎﻃﺒﻲ : « ﺍﻟﺒـﺪﻋﺔ ﺍﻹﺿـﺎﻓﻴﺔ »

"Dan sungguh kita diperintah mengajak bicara manusia sesuai kadar akal-akal  mereka, dan apa yang tidak diragukan bahwa konsisten pada doa tertentu setelah khatam al quran adalah termasuk bid'ah yang tidak boleh berdasarkan keumuman dalil-dalil, seperti sabda beliau shallallahu alaihi wasallam:

"Setiap bid'ah adalah sesat dan setiap sesat adalah di neraka".

Dan itu termasuk bid'ah yang dinamakan oleh Imam Asy syathibi dengan BID'AH IDHAFIYAH".

📚[silsilah adh dhaifah (13/315)]

📂 Bid'ah Idhafiyah ialah memasukkan atau menambah sesuatu yang tidak ada dasarnya ke dalam sesuatu yang disyariatkan sehingga mengeluarkannya dari asal disyariatkannya. Dan kebanyakan bid'ah yang tersebar dikalangan manusia ialah dari jenis ini.

🌐 https://telegram.me/manhaj_salafy

GAMBARAN KENGERIAN ADZAB NERAKA

GAMBARAN KENGERIAN ADZAB NERAKA

Rasulullah shallallahu alaihi was sallam bersabda:

لو كان في هذا المسجد مائة أو يزيدون وفيه رجل من النار فتنفس فأصاب نفَسُه لاحترق المسجد ومن فيه.

"Seandainya di masjid ini terdapat seratus orang atau lebih, dan di dalamnya terdapat satu orang saja dari penduduk neraka, lalu dia bernafas kemudian nafasnya berhembus, niscaya terbakarlah masjid ini beserta seluruh orang yang ada di dalamnya."

📚 Shahih, diriwayatkan dalam Musnad Abu Ya’la no. 6670

🌍 Sumber || https://twitter.com/Arafatbinhassan/status/880629975459692544

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎

Kamis, 29 Juni 2017

Hukum Menunda Membayar Utang

PROBLEMA ANDA

Hukum Menunda-nunda Membayar Utang

Asalamu’alaikum.
Sebelumnya terima kasih atas penjelasan yang diberikan. Saya menghadapi suatu permasalahan hukum yang sangat membutuhkan penjelasan. Ada dua orang muslim yang terikat perjanjian utang piutang. Kemudian orang yang berutang menyalahi perjanjian karena suatu sebab, bisa jadi karena sebab-sebab di luar kemampuannya, atau bisa jadi juga memang tidak punya itikad untuk membayar utangnya.

1⃣ Apakah kehormatan orang yang berutang dan tidak membayar itu halal, dalam artian boleh dirusak atau dihinakan? Sebab, ada yang mengatakan boleh, dengan dalil Rasulullah  tidak menyalati jenazah orang yang belum melunasi utangnya.

2⃣ Apakah sebab-sebab tidak dilunasinya utang bisa menjadi pertimbangan bagi orang yang memberi utang untuk memberikan tangguh, atau bahkan menyedekahkan piutangnya kepada yang berutang?

3⃣ Apakah harta orang yang berutang tersebut halal bagi orang yang memberi utang, dalam artian boleh diambil paksa sebatas jumlah utangnya?
(Ummu Shafeya, DepokTimur)

✅🔑 *Dijawab Oleh al Ustadz Abu Abdillah Muhammad as-Sarbini حفظه الله* :

▪Pada dasarnya, barang siapa berutang lantas memiliki kemampuan membayarnya meskipun secara keumuman ia terhitung miskin, ia berkewajiban membayar utangnya saat pemilik hak menagihnya atau saat tiba waktu pembayaran yang ditentukan (jatuh tempo) pada utang yang bersifat angsuran.

🔥Haram hukumnya menunda pembayaran hak pemiutang yang telah berbuat baik kepadanya dengan mengutanginya, karena hal itu adalah kezaliman. Dalilnya adalah hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَطْلُ الْغَنِيِّ ظُلْمٌ

 “Penundaan pembayaran oleh pengutang yang mampu adalah kezaliman.”
(Muttafaq ‘alaih)

📚🔦 Kata Ibnu Hajar al-‘Asqalani rahimahullah dalam Fathul Bari,

“Terdapat perselisihan pendapat, apakah kesengajaan menunda pembayaran utang tergolong dosa besar atau tidak? Jumhur (mayoritas) ulama berpendapat bahwa pelakunya fasik.

🔻Akan tetapi, apakah ia menjadi fasik lantaran menunda pembayaran satu kali atau tidak?

📚🔦 An-Nawawi mengatakan,
‘Tuntutan mazhab kami dalam masalah ini adalah dipersyaratkan berulang kali (baru disebut fasik).’

⚠ *Akan tetapi, hal itu dibantah oleh as-Subki pada Syarhu al-Minhaj, ‘Tuntutan mazhab kami adalah tidak dipersyaratkan berulang kali. Dalilnya, menahan hak seseorang setelah pemiliknya menuntut disertai mencari-cari alasan (penghalang) untuk membayarnya (kedudukannya) seperti merampas hak orang. Sementara itu, merampas adalah dosa besar.*

☑ Penamaannya sebagai kezaliman mengindikasikan bahwa hal itu adalah kefasikan, dan suatu dosa besar tidak dipersyaratkan harus dilakukan berulang kali (baru dinamakan dosa besar).

✅ Ya, ia tidak dihukumi fasik kecuali jika benar-benar jelas bahwa ia tidak punya uzur untuk menundanya.’

🚦Mereka juga berselisih pendapat, apakah pelakunya menjadi fasik lantaran menundanya setelah mampu, baik ditagih maupun tidak?

☑ Hadits dalam bab ini mengindikasikan bahwa pelakunya menjadi fasik apabila pemilik hak telah menagihnya, karena kata ‘menunda’ mengindikasikan makna demikian.”

✅ Ini pula yang dipilih oleh Ibnu ‘Utsaimin dalam syarah Bulughul Maram.

📚 Dalam Fathul Bari, al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menyebutkan bahwa hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu di atas menunjukkan bolehnya mendesak pengutang yang menunda pembayaran agar segera membayar utangnya dan menempuh berbagai cara untuk mengambil haknya dari dia secara paksa.[1]

📊 Diantara cara itu adalah melaporkannya kepada pihak berwajib, sebagaimana akan diterangkan nanti. Adapun pemaksaan secara fisik yang bisa memicu (fitnah) pertumpahan darah, hal itu harus dihindari.

⚠ Kezaliman orang yang menunda pembayaran utangnya bisa menjadi alasan bagi pemiutang yang terzalimi untuk mengghibahinya (menggunjingya) dan mengadukannya ke pihak yang berwajib.

Dalilnya adalah hadits asy-Syarid radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيُّ الْوَاجِدِ يُحِلُّ عِرْضَهُ وَعُقُوبَتَهُ

“Menunda pembayaran oleh pengutang yang mampu menghalalkan kehormatan dan hukumannya.”
(HR.Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah, dan al-Bukhari secara ta’liq[tanpa menyebutkan sanad]; dinyatakan hasan oleh Ibnu Hajar dan al-Albani)[2]

📚🔦 *Tentang kalimat “menghalalkan kehormatannya”, Ibnu ‘Utsaimin menetapkan makna-makna berikut* :

1⃣ Boleh bagi pemilik hak menyifati orang tersebut zalim karena menunda haknya,

2⃣ Boleh mengadukannya ke pihak yang berwajib (syikayah), dan

3⃣ Boleh mengghibahinya (menggunjingnya) di tengah-tengah manusia apabila ada maslahatnya.

✅ Maslahat itu boleh jadi merupakan maslahat pemilik hak, yaitu apabila membuat pengutang bersegera membayar utangnya karena takut kejelekannya tersebar luas; atau maslahat orang lain agar berhati-hati dalam bermuamalah dengan orang tersebut (sebagai tahdzir/peringatan).

📚🔦 *Ibnu ‘Abdil Barr menyatakan bahwa hal ini seperti firman Allah subhanahu wa ta’ala,*

لَّا يُحِبُّ ٱللَّهُ ٱلۡجَهۡرَ بِٱلسُّوٓءِ مِنَ ٱلۡقَوۡلِ إِلَّا مَن ظُلِمَۚ

“Allah tidak menyukai terang-terangan dalam hal ucapan yang jelek kecuali orang yang dizalimi.”
(an-Nisa’:148)

⚠ Adapun makna “menghalalkan hukumannya”adalah berdasarkan tuntutan pemilik hak, tidak tanpa tuntutan pemilik hak. Menurut Ibnu ‘Utsaimin, hadits ini mutlak terserah kebijakan pihak yang berwajib dalam menentukan hukuman apa yang dianggap membuatnya segera membayar utangnya; apakah dipenjara atau dipukul/dicambuk. Jika dipukul/cambuk, tentunya pukulan/cambukan yang tidak menyebabkan cacat fisik dan tidak lebih dari sepuluh kali tiap hari. Jika masih belum membayar juga, pihak hakim (pihak yang berwajib) langsung turun tangan secara paksa membayarkan utangnya dari harta orang tersebut yang ada atau menjualnya untuk pembayaran utangnya.[3]

▪Adapun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyalati muslim yang mati dengan meninggalkan tanggungan utang yang belum terbayar,[4] adalah sebagai peringatan bagi yang lain agar tidak meremehkan masalah utang dan tidak bermudah-mudah dalam hal berutang, kecuali pada kondisi benar-benar terdesak kebutuhan yang mengharuskannya berutang.

▪ Apabila pengutang benar-benar belum mampu membayar utangnya, pemilik hak wajib memberi tangguh sampai ia mampu membayarnya. Bahkan, dianjurkan bagi pemilik hak agar bersedekah kepadanya dengan membebaskannya dari sebagian atau seluruh tanggungan utangnya. Dalilnya adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala,

وَإِن كَانَ ذُو عُسۡرَةٖ فَنَظِرَةٌ إِلَىٰ مَيۡسَرَةٖۚ وَأَن تَصَدَّقُواْ خَيۡرٞ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ

“Jika (orang yang berutang itu) dalam kesulitan, berilah tangguh sampai dia memiliki kelapangan, dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu lebih baik bagi kalian, jika kalian mengetahui.”
(al-Baqarah: 280)

▪ Adapun balasannya telah disebutkan pada keumuman makna hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

“Barang siapa membebaskan seorang mukmin dari satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan dunia, niscaya Allah subhanahu wa ta’ala akan membebaskannya dari satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan akhirat. Barang siapa memberi kemudahan atas orang yang kesulitan ekonomi, niscaya Allah akan memberi kemudahan atasnya di dunia dan akhirat.”
(HR. Muslim)

⚠📚 *Bahkan ada nash secara khusus* :

1⃣ Hadits Buraidah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ مِثْلِهِ قَبْلَ أَنْ يَحُلَّ الدَّيْنُ، فَإِذَا حَلَّ فَأَنْظَرَهُ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ مِثْلَيْهِ

“Barang siapa memberi tangguh orang yang kesulitan membayar utang sampai dia berkelapangan sebelum tiba waktu pelunasan, dia mendapatkan pahala sedekah senilai dengannya setiap hari. Apabila waktu pelunasan telah tiba lantas dia memberi tangguh kepadanya sampai berkelapangan, dia mendapatkan pahala sedekah dua kali lipat darinya setiap hari.”
(HR. Ahmad dan al-Hakim. Al Hakim menghukuminya sahih menurut syarat al-Bukhari dan Muslim, serta disetujui oleh adz-Dzahabi, tetapi diluruskan oleh al-Albani dan al-Wadi’i bahwa sahih menurut syarat Muslim saja)[5]

2⃣ Hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا أَوْ وَضَعَ لَهُ أَظَلَّهُ اللهُ الْقِيَامَةِ تَحْتَ ظِلِّ عَرْشِهِ يَوْمَ لاَ إِلاَّ ظِلُّهُ

“Barang siapa memberi tangguh orang yang kesulitan membayar utang hingga ia berkelapangan atau menggugurkan utangnya, Allah subhanahu wa ta’ala akan menaunginya di hari kiamat (dari panas terik matahari) di bawah naungan ‘Arasy-Nya pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya.”
(HR. Ahmad dan at-Tirmidzi, ini adalah lafadz at-Tirmidzi; dinyatakan sahih oleh at-Tirmidzi, al-Albani, dan al-Wadi’i)[6]

Wallahu a’lam.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖
[1] Lihat Fathul Bari (4/Bab “al-Hawalah”, syarah hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu) dan Fathu Dzil Jalal wal Ikram (Kitab al-Buyu’, Bab “al-Hawalah waadh-Dhaman”, syarah hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu).

[2] Lihat Fathul Bari (5/Kitab al-Istiqradh, Bab “Li Shahib al-Haqqi Maqal”) dan al-Irwa’ (no. 1434).

[3] Lihat kitab asy-Syarh al-Mumti’ (9/273—274).

[4] Akan tetapi, dishalati oleh keumuman para sahabat radhiallahu ‘anhum.

[5] Lihat kitab ash-Shahihah (no. 86), al-Irwa’(no. 1438), dan ash-Shahih al-Musnad (1/127).

[6] Lihat kitab Shahih al-Jami’ (no. 6107) danal-Jami’ ash-Shahih (3/12).
➖➖➖➖➖➖➖➖➖

🌏 Sumber : http://asysyariah.com/hukum-menunda-nunda-membayar-utang/

📂📜 Jul 24, 2016 | Asy Syariah Edisi 108,Problema Anda |

▪▪◾◾◼◼◾◾▪▪

*📚 Majmu'ah Riyadhussalafiyyin*
↘🌏 _*Join Channel Telegram*_ :
▶🌐 https://telegram.me/Riyadhussalafiyyin

🔘🔘🔘⚫🔛®⚫🔘🔘🔘

Rabu, 28 Juni 2017

BERGEMBIRA, SALING BERKUNJUNG, MENYEMBELIH KAMBING dan MENGUCAPKAN SELAMAT IDUL FITHRI

BERGEMBIRA, SALING BERKUNJUNG, MENYEMBELIH KAMBING dan MENGUCAPKAN SELAMAT IDUL FITHRI

Pertanyaan :
"Mengenai suatu yang telah dikenal oleh manusia, yaitu menyembelih hewan ternak (Kambing atau Sapi) Pada hari 'Idul Fitri, (dalam rangka) menampakkan kesenangan, memuliakan tamu-tamu mereka yang datang, begitu pula saling berziarah (mengunjungi)  dalam rangka menyambung silaturrahmi dan menyenangkan para tetangga dan kaum muslimin, kemudian saling mengucapkan ucapan selamat di antara mereka dalam kesempatan tersebut dengan mengucapkan (Taqabbalallahu minna wa minkum), (Minal 'Aidin wal Faaiziin), ('Id mubarak) dan yang semisal dengan itu dari ucapan-ucapan selamat.

Karena ada yang mengatakan “Sesungguhnya ini semua termasuk dari kebid'ahan”  bahkan tidak mau mengunjungi kerabat-kerabat dan kenalan-kenalannya, atau menyambut (menerima kedatangan)  mereka pada hari 'id. Karena dia memandang bahwa ini adalah termasuk dari perkara bid'ah.

Maka kami fatwa tertulis dari Anda hingga bisa di amalkan oleh semua (manusia,-pen).

Jawab:
🌅 "TIDAK MENGAPA untuk menyembelih sebagian hewan pada Hari 'Idul Fitri dalam rangka memuliakan tamu yang mengunjunginya.
⏩ Akan tetapi secukupnya saja (yang sekiranya mencukupi untuk para tamu) tanpa adanya perbuatan menghambur-hamburkan dan kesombongan pada acara tersebut.

☀ Adapun memberikan ucapan selamat kepada kaum muslimin di antara mereka di hari 'id seperti ucapan-ucapan yang telah disebutkan pada pertanyaan, maka TIDAK MENGAPA, yang mana terdapat padanya do'a seorang muslim untuk saudaranya agar amalannya diterima, dipanjangkan umurnya, dan kesenangan.
👉✅ Dan tidak ada larangan pada masalah ini.

Wa billahit taufiq, wa shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammad wa alihi wa shahbihi wa sallam.

Al-Lajnah Ad-Daimah Li al-Buhuts Al-'Ilmiyah wa al-Ifta'

Ketua: 'Abdul 'Aziz bin Abdillah bin Baz
Fatwa no.  20673

•••••••••••••••••••••
📠 Dikutip dari channel @ManhajulAnbiya

🚀 Dipublikasikan oleh:
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC

📚 WA Tholibul Ilmi Cikarang
______________________________

Senin, 26 Juni 2017

BOLEH MEMUTUS PUASA SUNNAH KETIKA ADA KEBUTUHAN

BOLEH MEMUTUS PUASA SUNNAH KETIKA ADA KEBUTUHAN

Seperti memuliakan tamu atau menjadi tamu.

Namun lebih utama menyempurnakannya.
------------------------------------------

🔰Dari Ummul Mukminin; ’Aisyah -rodhiyallahu ‘anha-, Beliau mengatakan :

دَخَلَ عَلَيَّ اَلنَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم - ذَاتَ يَوْمٍ. فَقَالَ: « هَلْ عِنْدَكُمْ شَيْءٌ?» قُلْنَا: لَا. قَالَ: «فَإِنِّي إِذًا صَائِمٌ » ثُمَّ أَتَانَا يَوْمًا آخَرَ, فَقُلْنَا: أُهْدِيَ لَنَا حَيْسٌ, فَقَالَ: «أَرِينِيهِ, فَلَقَدْ أَصْبَحْتُ صَائِمًا» فَأَكَلَ.

“Pada suatu hari, Nabi -shollallahu ‘alaihi wasallam- datang mengunjungiku, lantas mengatakan :
“Apakah kalian memiliki sesuatu (yang bisa dimakan)?”

“Tidak” , Jawab Kami.

“Kalau begitu saya puasa.” , Kata beliau -shollallahu ‘alaihi wasallam-

☑️ Di lain hari beliau kembali mendatangi kami. Maka kami katakan kepada beliau:
“Ada ‘makanan Haisah Tamer’ (📌) yang dihadiahkan kepada kita”

🌴 Beliau mengatakan: “Bawa sini, Sebenarnya dari pagi tadi aku sedang berpuasa.” , Kemudian beliau pun memakannya.

[ HR. Muslim no. (1154)-169; & (1154)-170) ] , Derajat Hadits: Shohih.

(📌) Haisah Tamer adalah makanan yang terbuat dari gandum, kurma, dan minyak samin.

〰〰〰〰〰〰
🌹 Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin -rohimahullah- menjelaskan bahwa di antara faedah dari hadits ini adalah:

“Bolehnya memutus (atau membatalkan) puasa Sunnah.

Para Ulama` menjelaskan; tidak diperkenankan untuk memutus puasa Sunnah kecuali jika ada hajat (kebutuhan) atau keperluan (kepentingan).

👉 Hajat (kebutuhan) : Misalnya, Kesulitan untuk menyempurnakan puasa karena haus dan kelaparan, atau yang semisalnya.
👉 Keperluan (kepentingan) : Misalnya, Untuk menyenangkan hati sahabat karibnya; ketika dijamu dengan makanan.

✅ Dan di dalam hadits ini mengandung dua kemungkinan tersebut.

💯Adapun yang Afdhol (lebih utama) adalah tetap melanjutkan puasa Sunnahnya, kecuali jika ada hajat (kebutuhan) atau keperluan (kepentingan).

📚 [Lihat Fathu Dzil-Jalal (3/190) ]

〰〰〰〰〰〰
📮 PENJELASAN TAMBAHAN DARI IMAM NAWAWI -rohimahullah

💯 DISUKAI UNTUK MENYEMPURNAKAN PUASA SUNNAH

An-Nawawi -rohimahullah- menjelaskan:
“Imam Asy-Syafi’I rohimahullah dan pengikutnya menjelaskan; Apabila seseorang telah masuk (melakukan) sebuah puasa sunnah atau sholat sunnah, disukai baginya untuk tetap menyempurnakannya. Hal ini berdasarkan firman Allah -Ta’ala :

وَلا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ

“Dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu.” [ Muhammad : 33 ]

〰〰〰〰〰〰
✅ DAN BOLEH BAGINYA UNTUK MEMUTUS PUASA SUNNAH TERSEBUT
Jika ada tamu atau sedang bertamu.

🔘 Dalam Permasalahan ini ada dua keadaan:

1️⃣ Keadaan Pertama:
Jika puasanya memberatkan tamu atau orang yang menjamu, disukai baginya untuk berbuka dan makan bersama dengannya.
👉 Hal ini berdasarkan sabda Rasul -shollallahu ‘alaihi wasallam-:

وَإِنَّ لِزُوَّارِكَ عَلَيْكَ حَقًّا

"Sungguh, ada sebuah hak yang harus engkau berikan kepada orang yang mengunjungimu.

👉 Dan sabda  beliau -shollallahu’ alaihi wasallam-:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاَللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضيفه

”Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.”

Dua hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim. (…)

2️⃣ Keadaan Kedua:
Jika puasanya tidak memberatkan tamu atau orang yang menjamu,  yang lebih utama baginya untuk tetap bersamanya dan tetap berpuasa. (…)

📚 [ Lihat ”Al-Majmu’ Syarhul Muhadzzab (6/393) ]

Wallahu A’lam bisshowab (AH)

#MembatalkanPuasa #PuasaSunnah #PuasaSyawwal #Puasa_6Hari
〰〰➰〰〰
🔰 YOOK NGAJI YANG ILMIAH
🔻 (Memfasilitasi Kajian Islam secara Ilmiah)
🌐🔻 Situs Blog: https://Yookngaji.com
🚀🌐🔻 Gabung Saluran Telegram: https://t.me/yookngaji

Minggu, 25 Juni 2017

HUKUM BERJABAT TANGAN DAN SALING BERPELUKAN SETELAH IEDUL FITRI

HUKUM BERJABAT TANGAN DAN SALING BERPELUKAN SETELAH IEDUL FITRI

حكم المصافحة والمعانقة بعد صلاة العيد؟

▪قال الشيخ العلامة محمد بن عثيمين - رحمه الله :

لا بأس بها لأن الناس لا يتخذونها على سبيل التعبد والتقرب إلى الله عز وجل، وإنما يتخذونها على سبيل العادة، والإكرام والاحترام.

[ مجموع الفتاوى (١٦/ ٢٠٩)]

_______________

🎓 As-Syaikh Al-Alamah Muhammad bin Utsaimin rahimahullohu ta'ala mengatakan:

📃" Tidak mengapa bagi manusia untuk saling berjabat tangan dan berpelukan setelah Iedul Fitri dikarenakan manusia tidak menjadikannya sebagai jalan bentuk ibadah dan bentuk pendekatan diri kepada Allah

▫️Dan sesungguhnya mereka hanyalah menjadikan hal tersebut sebagai adat, bentuk pemuliaan dan penghormatan ".

📚  Majmu' al-fatawa 16/209

__________________

…⇥✿✧✿⇤…

✍FIK

📲http://bit.ly/Forum_ilmiyahKarangAnyar

🖥www.almaroni.blogspot.com

🌾🌿🌾🌿🌾🌿🌾🌿🌾

Jumat, 23 Juni 2017

3 GOLONGAN MANUSIA YANG BERGEMBIRA DENGAN HARI 'IED

3 GOLONGAN MANUSIA YANG BERGEMBIRA DENGAN HARI 'IED

Asy Syeikh Sholih Al Fauzan hafidzohullah :

Ⓜ Manusia yang bergembira dengan hari ied ada 3 golongan :

1⃣🌠 Bergembira dengan hari ied karena telah menyelesaikan bulan Romadhon dengan puasa,sholat,qiyamullail,tilawatil Qur’an, dia bergembira ketika dia telah menyempurnakan ketaatan kepada Allah.

📃 Allah Ta’ala berfirman:

{ قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُون}َ (58) سورة يونس

"Katakan bergembiralah kalian dengan keutamaan Allah dan rahmatnya, dan yang seperti itu lebih baik dari apa yang kalian kumpulkan"
▪ Keutamaan Allah adalah islam.
▪ Rahmatnya adalah Al Qur’an.

👉 Maka hendaknya kaum muslimin bergembira dengan dua ni’mat ini, gembira, senang dan merasa terikat dengan ketaatan, yang demikian ini lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.

2⃣🌠 Bagian kedua yaitu orang bergembira dengan berakhirnya bulan Romadhon karena bisa makan,minum, dan berbuka, ini TIDAK MENGAPA, ini kesenangan yang mubah.

📃 Nabi Shollallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :
"Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, gembira disaat berbuka dan gembira disaat bertemu Robbnya"

📌 Dia bergembira disaat berbuka dengan apa yang Allah halalkan setelah sebelumnya terlarang di siang hari padahal dia menyukainya dan menginginkannya, apabila dibolehkan baginya maka dia bergembira dengan keutamaan Allah Subhanahu Wa Taala, dan dia mengakui dengan ni’mat Allah pada makanan dan minuman ini yang sebelumnya dilarang padahal dia membutuhkannya kemudian dibolehkan, maka tidak diragukan dia bergembira dengan yang seperti ini adalah sifatnya TABIAT manusia.

3⃣🌠 Barangsiapa yang bergembira dengan berakhirnya Romadhon agar dia bisa berma’siat dan terjerumus kepada dosa,kejelekan, dan kelalaian, dan melalaikan sholat, seakan akan dia berada didalam penjara pada bulan ini, sehingga dia merasa terbebas dengan dengan berakhirnya bulan Romadhon, sehingga dia mulai lagi dengan (memuaskan) syahwat yang diharomkan dan apa yang diinginkan hawa nafsunya dari perbuatan dosa, maka ini gembira yang TERCELA.

📖 Sebagaimana Allah berfirman:

{وَفَرِحُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا متاع} سورة الرعد 26

"Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, sungguh kehidupan dunia di akherat hanyalah perhiasan(yang fana)"

••••••••••••••••••••••••••

📥 Sumber: http://www.alfawzan.af.org.sa/node/14942
💾 Telegram: https://bit.ly/Berbagiilmuagama

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Rabu, 21 Juni 2017

AL-AMIR MUHAMMAD BIN SALMAN DIANGKAT SEBAGAI PUTRA MAHKOTA

AL-AMIR MUHAMMAD BIN SALMAN DIANGKAT SEBAGAI PUTRA MAHKOTA

Haiah Kibarul Ulama (Majelis Tinggi Ulama Senior) Arab Saudi :

🛰 "Kami membaiat Yang Mulia al-Amir #Muhammad_bin_Salman sebagai Putra Mahkota di atas Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya, dalam keadaan sulit maupun mudah, dalam hal kami semangat melaksanakan perintahnya maupun ketika malas melaksanakan perintahnya, dan walaupun kami terhalangi dari hak kami."

‏نبايع صاحب السمو الملكي الأمير #محمد_بن_سلمان وليا للعهد على كتاب الله وسنة رسوله ﷺ في العسر واليسر والمنشط والمكره وأثرة علينا.

⛱ "Kami menyambut pilihan Khadimul Haramain asy-Syarifain terhadap Yang Mulia #Muhammad_bin_Salman sebagai Putra Mahkota. Kami memohon kepada Allah agar memberikan pertolongan dan taufiq kepada beliau dalam tugasnya memberikan pelayanan terhadap agama, negeri, dan rakyatnya."

‏نرحب باختيار #خادم_الحرمين_الشريفين لسمو الأمير #محمد_بن_سلمان وليا للعهد، نسأل الله تعالى لسموه العون والتوفيق لخدمة دينه ووطنه وأمته.

🛡 "Kami menyampaikan dukungan kepada Haiah Baiah, atas pilihan yang tepat ini. Dengan berbaiatnya Al-Amir #Muhammad_bin_Nayef terhadap Yang Mulia Putra Mahkota maka terwujudlah persatuan dan kesatuan barisan. Hal ini akan membuat senang kawan dan akan membuat benci lawan.

‏نشيد بتأييد #هيئة_البيعة لهذا الاختيار الموفق، وبمبايعة الأمير #محمد_بن_نايف لسمو ولي العهد، اجتماع للكلمة ووحدة للصف؛تسر الصديق وتغيظ العدو

Sumber : Akun resmi Haiah Kibarul Ulama di Twitter @ssa_at

#baiat #khadimulharamain
#Muhammad_bin_Salman
#Muhammad_bin_Nayef

•••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟▶ Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net

~~~~~~~~~~~~~~~~~

APA YANG DILAKUKAN DI MALAM LAILATUL QADR

APA YANG DILAKUKAN DI MALAM LAILATUL QADR

Asy-Syaikh Muhammad Bazmul hafizhahullah

Bukanlah yang dimaksud dengan lailatul qadr adalah memperbanyak shalat, karena Rasul shallallahu alaihi wasallam di Ramadhan maupun di luar Ramadhan tidak mengerjakan shalat malam lebih dari 11 raka’at.

Dan bukanlah yang dimaksud bahwa Rasul shallallahu alaihi wasallam jika telah masuk sepuluh malam yang terakhir di bulan Ramadhan beliau menguatkan ikatan sarungnya adalah dengan memperbanyak shalat, tetapi yang dimaksud adalah dengan melakukan i’tikaf, sebagaimana hal itu adalah keadaan beliau shallallahu alaihi wasallam dalam perjalanan hidup beliau.

Dan bukanlah yang dimaksud adalah dengan melakukan ritual-ritual tertentu di malam tersebut. Bukan, bukan itu yang dimaksud, tetapi yang dimaksud hanyalah dengan seorang hamba mempersiapkan diri untuk memperbanyak dzikir dan doa di malam tersebut.

Tidakkah engkau perhatikan hadits yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzy no. 3513 dari Aisyah dia berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana jika saya mengetahui bahwa sebuah malam adalah lailatul qadr, doa apa yang sebaiknya saya ucapkan?” Beliau menjawab, “Ucapkanlah:

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧَّﻚَ ﻋُﻔُﻮٌّ ﺗُﺤِﺐُّ ﺍﻟْﻌَﻔْﻮَ ﻓَﺎﻋْﻒُ ﻋَﻨِّﻲ.

“Yaa Allah, sesungguhnya Engkau pemaaf dan suka memaafkan, maka maafkanlah dosa-dosaku.”

At-Tirmidzy berkata, “Ini adalah hadits hasan shahih.”

(Lihat: Silsilah ash-Shahihah, no. 3337 -pent)

Jadi Rasul shallallahu alaihi wasallam tidak membimbing Aisyah untuk memperbanyak shalat, atau memperbanyak macam-macam doa, atau ritual ibadah tertentu, beliau hanya menunjukkan kepada Aisyah untuk membaca doa ini.

Disebutkan dalam al-Muwaththa’ di kitab i’tikaf bab riwayat-riwayat tentang lailatul qadr dari al-Imam Malik bahwa telah sampai riwayat kepada beliau bahwasanya Sa’id bin al-Musayyab berkata:

ﻣَﻦْ ﺷَﻬِﺪَ ﺍﻟْﻌِﺸَﺎﺀَ ﻣِﻦْ ﻟَﻴْﻠَﺔِ ﺍﻟْﻘَﺪْﺭِ، ﻓَﻘَﺪْ ﺃَﺧَﺬَ ﺑِﺤَﻈِّﻪِ ﻣِﻨْﻬَﺎ.

“Siapa yang mengerjakan shalat isya’ di malam lailatul qadr, maka dia telah mengambil bagiannya dari malam tersebut.”

📚 Sumber || https://twitter.com/momalbaz/status/875125558975361024

🌏 Kunjungi || http://forumsalafy.net/apa-yang-di-lakukan-di-malam-lailatul-qadr/

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎

Minggu, 18 Juni 2017

SEORANG WANITA MEMBACA AL QURAN DALAM KEADAAN TERBUKA KEPALANYA

SEORANG WANITA MEMBACA AL-QURAN DALAM KEADAAN TERBUKA KEPALANYA

Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah

📫 Pertanyaan:

النسبة للمرأة وهي تقرأ من المصحف إذا كانت متخففة من ملابسها، أو كاشفة لرأسها، هل يجوز لها ذلك؟

Bagi seorang wanita, membaca Al-Qur'an dari Mushaf, apabila pakaiannya itu tipis, atau terbuka kepalanya, apakah hal itu boleh?

🔓 Jawaban:

لا حرج في ذلك، أن تقرأ القرآن وهي مكشوفة الرأس، إذا كان ما عندها أجنبي، ما عندها إلا النساء أو وحدها، أو ما عندها إلا زوجها لا بأس بذلك، ليس من شرط القراءة أن تغطي رأسها.

Tidak mengapa hal itu, seorang wanita membaca Al-Qur'an dalam keadaan terbuka kepalanya, jika memang disana tidak ada laki-laki asing kecuali wanita saja atau ia sendirian. Atau tidak ada di sana kecuali hanya suaminya maka tidak mengapa itu. Bukanlah termasuk syarat membaca Al-Qur'an untuk menutup kepalanya.

📚 Sumber || http://www.binbaz.org.sa/noor/12138

🌎 Kunjungi || http://bit.ly/2snCeEl

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎

BAGAIMANA PUASA SOPIR KENDARAAN YANG BEKERJA TERUS MENERUS

BAGAIMANA PUASA SOPIR KENDARAAN YANG BEKERJA TERUS-MENERUS

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

📫 Pertanyaan: Apakah hukum musafir berlaku bagi para sopir mobil dan bis karena pekerjaan mereka yang terus-menerus di siang hari pada bulan Ramadhan?

🔓 Jawaban: Ya, hukum safar berlaku atas mereka, jadi mereka boleh mengqashar (shalat), menjama', dan tidak berpuasa.

Jika ada yang bertanya: kapan mereka berpuasa sementara pekerjaan mereka terus-menerus?

🔐 Kita jawab: mereka berpuasa pada musim dingin karena hari-harinya pendek dan suhunya dingin.

Adapun para sopir yang bekerja di dalam kota maka tidak berlaku bagi mereka hukum musafir, dan wajib atas mereka untuk berpuasa.

📚 Majmu'ul Fatawa, jilid 19 hlm. 142

🌏 Kunjungi || http://forumsalafy.net/bagaimana-puasa-sopir-kendaraan-yang-bekerja-terus-menerus-2/

⚪  WhatsApp Salafy Indonesia
⏩  Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎

PUASA RAMADHAN DAN SHALAT MALAMNYA MERUPAKAN SEBAB MERAIH DERAJAT SHIDDIQIN DAN SYUHADA

PUASA RAMADHAN DAN SHALAT MALAMNYA MERUPAKAN SEBAB MERAIH DERAJAT SHIDDIQIN DAN SYUHADA

Dari Amr bin Murrah Al-Juhani berkata: Datang seorang laki-laki dari Qudha'ah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Lalu ia berkata: 

ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ! ﺃﺭﺃﻳﺖ ﺇﻥ ﺷﻬﺪﺕ ﺃﻥ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ اﻟﻠﻪ, ﻭﺃﻧﻚ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ, ﻭﺻﻠﻴﺖ اﻟﺼﻠﻮاﺕ اﻟﺨﻤﺲ, ﻭﺻﻤﺖ اﻟﺸﻬﺮ, ﻭﻗﻤﺖ ﺭﻣﻀﺎﻥ, ﻭﺁﺗﻴﺖ اﻟﺰﻛﺎﺓ؟ 

"Wahai Rasulullah, Bagaimana menurut anda, kalu saya bersaksi bahwasanya tiada Tuhan yang berhak disembah selainq Allah, dan bahwasanya engkau adalah utusan Allah, saya mengerjakan shalat yang lima, berpuasa Ramadhan dan shalat tarawih Ramadhan dan aku membayar zakat?

Beliau menjawab:

“ﻣﻦ ﻣﺎﺕ ﻋﻠﻰ ﻫﺬا ﻛﺎﻥ ﻣﻦ اﻟﺼﺪﻳﻘﻴﻦ ﻭاﻟﺸﻬﺪاء” .

"Barang siapa yang mati diatas perkara ini, maka dia termasuk shiddiqin dan syuhada."

Dikeluarkan oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dalam Shahih keduanya, dan selain keduanya dengan sanad shahih.
Lihat Ta'liq saya terhadap Ibnu Khuzaimah 3/340/2262 dan shahih At-Targhib 1/419/993. Qiyam Ramadhan karya Al-Albani h.18.

📚 Sumber || Channel Durus wa fawaid Salafiyah.

🌎 Kunjungi || http://forumsalafy.net/puasa-ramadhan-dan-shalat-malamnya-merupakan-sebab-meraih-derajat-shiddiqin-dan-syuhada/

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎

Sabtu, 17 Juni 2017

IKHWANUL MUSLIMUN BERBICARA HANYA SESUAI KEPENTINGAN KELOMPOK MEREKA

AL-IKHWANUL MUSLIMUN BERBICARA HANYA SESUAI KEPENTINGAN KELOMPOK MEREKA

Asy-Syaikh Jamal bin Furaihan hafizhahullah berkata:

‏‎الإخوان المسلمون إذا كان الأمر عليهم، قالوا: هذه فتنة، فلنجتنبها. وإذا كان الأمر لهم، قالوا: يجب نصرة الدين، فحصروا الدين في حزبهم.

"Kelompok al-Ikhwanul Muslimun jika sebuah perkara merugikan mereka, maka mereka mengatakan, 'Ini fitnah, kita harus menjauhinya', namun jika menguntungkan mereka, maka mereka mengatakan, 'Wajib membela agama', jadi mereka membatasi agama hanya pada kelompok mereka saja."

🌍 Sumber || https://twitter.com/abu_fraihan/status/872513363242360832

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎

Efek Dahsyat dari Menjenguk Orang Sakit

Efek Dahsyat dari Menjenguk Orang Sakit

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata, "Di dalam amalan menjenguk orang sakit terdapat faidah yaitu teraihnya kecintaan dan kasih sayang, karena ketika ada seorang menjenguk, maka orang yang sakit tersebut niscaya akan selalu mengingat orang yang menjenguknya, dan setiap dia teringat akan hal ini maka akan timbul kecintaan kepadanya.

Ini merupakan kenyataan yang banyak terjadi, yaitu ketika orang yang sakit itu sembuh dan bertemu denganmu, maka dia akan didapati berterima kasih kepadamu dan engkau dapati juga hatinya terasa lapang karena sebab engkau dahulu menjenguknya."

(Disadur bebas dari Syarah Riyadhush Shalihin-Syaikh Ibnu Utsaimin, jil. 1, hal. 32, cet. Dar Ibnil Jauzi 2006)
➖➖➖
💐 Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➖➖➖
💾 Arsip lama di catatankajianku.blogspot.com dan di link telegram http://bit.ly/1OMF2xr

#akhlak

Kapankah Malam Lailatul Qadar Itu

PERINGATAN SANGAT PENTING !!!

Lailatul Qadar bisa jadi datang pada malam-malam genap yang mana itu adalah malam ganjil jika dilihat dari malam yang tersisa. Oleh karena itu, seharusnya engkau menghidupkan sepuluh malam seluruhnya dengan sempurna agar engkau dapat meraihnya seizin Allah ta’ala.

Dahulu, Syaikhul Islam -semoga Allah meridhainya- pernah ditanya tentang Lailatul Qadar, saat beliau sedang ditahan di sebuah penjara di atas bukit pada tahun 706H, maka beliau menjawab:

“Alhamdulillaah, Lailatul Qadar terletak diantara 10 malam terakhir dari bulan Ramadhan. Demikianlah yang shahih dari Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:

تحروها في العشر الأواخر 

“Ia terletak pada 10 terakhir dari Ramadhan”.

Lailatul Qadar datang pada malam ganjilnya. Hanya saja, hitungan ganjilnya malam tersebut bisa jadi diambil berdasar;
⏭ (malam-malam) yang sudah lewat,  sehingga kau cari ia di malam 21, 23, 25, 27 dan 29.
⏭ Atau, bisa juga dilihat berdasarkan (malam-malam)  yang tersisa,  sebagaimana sabda Nabi shalallaahu ‘alaihi wa sallam:

لتاسعة تبقى لسابعة تبقى لخامسة تبقى لثالثة تبقى

“Pada malam kesembilan yang tersisa, pada malam ketujuh yang tersisa,  pada malam kelima yang tersisa, pada malam ketiga yang tersisa”.

Berdasarkan hal ini; Seandainya bulan itu sejumlah 30 hari, berarti Lailatul Qadar ada diantara malam-malam genapnya:

● Malam 22 adalah malam ke-9 dari yang tersisa.
● Malam 24 adalah malam ke-7 dari yang tersisa. Dan demikian seterusnya.

Hal ini sebagaimana yang ditafsirkan oleh sahabat Abu Sa’id Al-Khudri dalam hadits yang shahih.Demikianlah pula (amalan) yang ditegakkan oleh Nabi shallallaahu alaihi wa sallam di bulan Ramadhan.

Adapun seandainya bulan tersebut sejumlah 29 hari, maka penanggalan berdasar hari yang tersisa adalah sama dengan penanggalan berdasar hari yang telah lewat (sama dalam hal ganjil maupun genapnya, pent.).

Jika demikian ini keadaannya, maka yang semestinya bagi seorang mukmin ialah mencari-carinya pada sepuluh hari terakhir seluruhnya, sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam:

تحروها في العشر الأواخر 

“Carilah dia (lailatul qadar) pada sepuluh malam terakhir”….
Wallaahu ta’ala a’lam”.

📚 Majmu Fatawa jilid ke-25, Kitabush Shiyaam,

[Faedah dari Ustadz Muhammad Higa Sewon Bantul]

🌎 Kunjungi || http://forumsalafy.net/peringatan-sangat-penting/

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎

Jumat, 16 Juni 2017

Agar Pengeluaran Nafkahmu Bernilai

Agar Pengeluaran Nafkahmu Bernilai

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda

《إِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلَّا أُجِرْتَ عَلَيْهَا حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِي فيِ امْرَأَتِكَ》
Artinya: "Sesungguhnya tidaklah engkau menafkahkan suatu nafkah dengan niat untuk mencari wajah Allah, kecuali engkau akan diberi pahala, sampai pun apa-apa yang engkau berikan ke mulut isterimu." (HR. Bukhari dan Muslim).

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu berkata tentang hadits di atas, "Yakni sampai pun suapan (makanan) yang engkau suapkan kepada istrimu, maka akan diberikan pahala jika diniatkan untuk meraih wajah Allah, padahal bersamaan dengan itu, menafkahi istri adalah memang perkara yang wajib (atas suami)..."

Syaikh rahimahullah melanjutkan, "... Dan demikian juga jika engkau nafkahi anak-anakmu, ibumu dan ayahmu, bahkan kepada dirimu sendiri, jika memang nafkah yang dikeluarkan itu semua engkau niatkan untuk mendapat wajah Allah, maka Allah akan mengganjarmu (dengan pahala)."

(Disadur dari Syarah Riyadhush Shalihin-Syaikh Ibnu Utsaimin, jil. 1, hal. 30, cet. Dar Ibnil Jauzi 2006)
➖➖➖
💐 Wa Sedikit Faidah Saja (SFS)
➖➖➖
💾 Arsip lama di catatankajianku.blogspot.com dan di link telegram http://bit.ly/1OMF2xr

#keluarga

Kamis, 15 Juni 2017

Jauhkan dirimu dari HP mu saat i'tikaf

NASEHAT BAGI ORANG YANG BERITIKAF

Asy-Syaikh Dr. Ali bin Yahya al-Haddady hafizhahullah berkata :

كان النبي إذا اعتكف نصبت له خيمة في المسجد ليخلو فيها بالتلاوة وصلاة النافلة، وترى المعتكف اليوم لا يكاد يفارق رفاقه أو جواله، فمتى يصفو القلب.

Dahulu Nabi shallallahu alaihi was sallam jika beritikaf, didirikan tenda untuk beliau di masjid agar beliau bisa bersendirian di dalamnya untuk membaca Al-Qu'ran dan mengerjakan shalat nafilah (sunnah)

Sedangkan pada hari ini engkau melihat orang yang beritikaf hampir-hampir dia tidak meninggalkan teman-temannya atau HP-nya, maka kapankah hati akan bisa jernih?!"

🌍 Sumber ||  https://twitter.com/amri3232/status/746315150009958402

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎

Rabu, 14 Juni 2017

Kesyirikan di Masa Nabi Nuh ‘alaihissalam

Kesyirikan di Masa Nabi Nuh ‘alaihissalam

Usaha iblis dan tentaranya untuk merusak fitrah manusia dimulai ketika dia dijauhkan dari rahmat Allah ‘azza wa jalla menjadi terkutuk dan terlaknat, serta divonis menjadi calon penghuni neraka. Keberhasilan yang “gemilang” adalah pada kurun kesepuluh masa Nabi Nuh ‘alaihissalam. Dengan kata lain, terjadinya penyimpangan fitrah besar-besaran adalah pada generasi Nabi Nuh ‘alaihissalam.

Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma berkata ketika menafsirkan firman Allah ‘azza wa jalla:

{ وَقَالُواْ لَا تَذَرُنَّ ءَالِهَتَكُمۡ وَلَا تَذَرُنَّ وَدّٗا وَلَا سُوَاعٗا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسۡرٗا } نوح : ٢٣

“Dan mereka berkata, ‘Jangan sekali-kali kalian meninggalkan penyembahan tuhan-tuhan kalian dan jangan sekali-kali kalian meninggalkan Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr’.” (Nuh: 23)

“Berhala-berhala yang dulu disembah oleh kaum Nabi Nuh q telah menjadi (sesembahan) di negeri Arab setelahnya. Wadd adalah (sesembahan) Bani Kalb di Daumatul Jandal, Suwa’ adalah (sesembahan) Bani Hudzail, Yaghuts adalah sesembahan Bani Murad dan Bani Guthaif di Jauf (negeri Saba’), Ya’uq (sesembahan) Bani Hamdan, dan Nasr (sesembahan) Bani Himyar pada keluarga Dzil Kala’. Mereka adalah nama orang-orang saleh pada kaum Nabi Nuh ‘alaihissalam. Ketika mereka meninggal, setan membisikkan kepada orang-orang agar membuat berhala/gambar di majelis-majelis mereka dan memerintahkan, ‘Namakanlah dengan nama-nama mereka (orang-orang saleh tersebut).’
Mereka melakukannya dan (pada waktu itu berhala tersebut) belum disembah hingga mereka (para pembuat berhala) binasa dan ilmu terlupakan (dihapus), maka berhala itu menjadi sesembahan.”
(Sahih, HR. al-Bukhari no. 4599)

Inilah kerusakan paling besar dan  yang pertama kali menimpa fitrah manusia di masa Nabi Nuh ‘alaihissalam. Yaitu kerusakan i’tiqad (keyakinan) yang berwujud kesyirikan kepada Allah ‘azza wa jalla. Kerusakan ini pula yang menimpa umat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai hari kiamat. Pada akhirnya, di atas kerusakan ini mereka mendapat kehinaan dan penghinaan, kerendahan dan perendahan, malapetaka demi malapetaka, kehancuran, kerusakan, kemunduran, dan sebagainya.
Sunnatullah ini telah menimpa umat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga hidup mereka harus terwarnai dengan kesyirikan di dunia. Bahkan apa yang mereka lakukan telah mencapai puncaknya di mana menjadikan kesyirikan sebagai wujud ketauhidan kepada Allah ‘azza wa jalla dan kecintaan kepada wali-wali Allah ‘azza wa jalla.
Tentang kebenaran sunnatullah ini, dijelaskan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam haditsnya:

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَدَخَلْتُمُوهُ

“Kalian benar-benar akan mengikuti langkah umat-umat sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta. Kalaupun seandainya mereka masuk ke lubang binatang dhab (semacam biawak), niscaya kalian akan memasukinya.”
(Sahih, HR. al-Bukhari no. 3456, Muslim no. 2669 dari sahabat Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu ‘anhu)

Selasa, 13 Juni 2017

HADITS YANG MENAKJUBKAN TENTANG MENYAMBUNG HUBUNGAN SILATURRAHIM

HADITS YANG MENAKJUBKAN TENTANG MENYAMBUNG HUBUNGAN
SILATURRAHIM

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

إن أعجلَ البِر ثوابًا لصلة الرحم

Sesungguhnya kebaikan yang paling cepat disegerakan ganjarannya ialah menyambung hubungan silaturrahim.

حتى إن أهل البيت ليكونون فَجَرَة فتنمو أموالهم ويكثر عددهم إذا تواصلوا

Hingga meskipun penghuni rumahnya adalah orang-orang fajir, maka akan tumbuh berkembang harta-harta mereka dan bertambah banyak jumlah mereka apabila mereka menyambung silaturrahim.

وما من أهل بيت يتواصلون فيحتاجون

Tidak ada satu penghuni rumah pun yang menyambung hubungan silaturrahim lalu mereka akan kekurangan.

[Shahihut Targhib (2/239)]

🌏 Sumber || https://telegram.me/imamalalbany

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎

Senin, 12 Juni 2017

INILAH DIANTARA MANFAAT MEMBIASAKAN DIRI BERPUASA SETELAH RAMADHAN

INILAH DIANTARA MANFAAT MEMBIASAKAN DIRI BERPUASA SETELAH RAMADHAN

Berkata Al-Hafizh Ibnu Rajab _rahimahullah_:

《 Dalam membiasakan diri berpuasa setelah Ramadhan ada banyak manfaat, diantaranya:

▪️ Bahwa puasa Syawal dan Sya'ban laksana shalat sunnah rawatib sebelum shalat wajib atau setelahnya, maka dengan itu akan menyempurnakan apa yang kurang dan rusak yang terjadi pada shalat yang wajib,

▪️ karena kewajiban-kewajiban akan dapat disempurnakan dengan sunnah-sunnah di hari kiamat nanti sebagaimana teriwayatkan yang demikian dari Nabi ﷺ dari beberapa jalan,

▪️ dan kebanyakan manusia di dalam menjalankan puasa wajibnya terdapat kekurangan dan kerusakan sehingga butuh kepada sesuatu yang dapat menutupinya dan menyempurnakannya dari amalan-amalan. 》

      •┈┈┈••✦✿✦••┈┈┈•

📚 Lathaif Al-Ma'arif (311).
——————————————————
✍ قَـالَ الحَـافِظُ ابْـنُ رَجَـبْ -رَحِـمَهُ الله- :

❍ في معاودة الصيام بعد رمضان فوائد عديدة ومنها :

◉ أن صيام شوال وشعبان كصلاة السنن الرواتب قبل الصلاة المفروضة وبعدها، فيكـمل بذلك ما حصل في الفرض من خلل ونقص،

◉ فإن الفرائض تكمل بالنوافل يوم القيامة كما ورد ذلك عن النبي -ﷺ- من وجوه متعددة،

◉ وأكثر الناس في صيامه للفرض نقص وخلل فيحتاج إلى ما يجبره ويكمله من الأعمال.

�� [ "لطائف المعارف" (٣١١) ].
---------------------

✍ FIK

📲http://bit.ly/Forum_ilmiyahKarangAnyar

INILAH DIANTARA MANFAAT MEMBIASAKAN DIRI BERPUASA SETELAH RAMADHAN

INILAH DIANTARA MANFAAT MEMBIASAKAN DIRI BERPUASA SETELAH RAMADHAN

Berkata Al-Hafizh Ibnu Rajab _rahimahullah_:

《 Dalam membiasakan diri berpuasa setelah Ramadhan ada banyak manfaat, diantaranya:

▪️ Bahwa puasa Syawal dan Sya'ban laksana shalat sunnah rawatib sebelum shalat wajib atau setelahnya, maka dengan itu akan menyempurnakan apa yang kurang dan rusak yang terjadi pada shalat yang wajib,

▪️ karena kewajiban-kewajiban akan dapat disempurnakan dengan sunnah-sunnah di hari kiamat nanti sebagaimana teriwayatkan yang demikian dari Nabi ﷺ dari beberapa jalan,

▪️ dan kebanyakan manusia di dalam menjalankan puasa wajibnya terdapat kekurangan dan kerusakan sehingga butuh kepada sesuatu yang dapat menutupinya dan menyempurnakannya dari amalan-amalan. 》

      •┈┈┈••✦✿✦••┈┈┈•

📚 Lathaif Al-Ma'arif (311).
——————————————————
✍ قَـالَ الحَـافِظُ ابْـنُ رَجَـبْ -رَحِـمَهُ الله- :

❍ في معاودة الصيام بعد رمضان فوائد عديدة ومنها :

◉ أن صيام شوال وشعبان كصلاة السنن الرواتب قبل الصلاة المفروضة وبعدها، فيكـمل بذلك ما حصل في الفرض من خلل ونقص،

◉ فإن الفرائض تكمل بالنوافل يوم القيامة كما ورد ذلك عن النبي -ﷺ- من وجوه متعددة،

◉ وأكثر الناس في صيامه للفرض نقص وخلل فيحتاج إلى ما يجبره ويكمله من الأعمال.

�� [ "لطائف المعارف" (٣١١) ].
---------------------

✍ FIK

📲http://bit.ly/Forum_ilmiyahKarangAnyar

Minggu, 11 Juni 2017

SIAPA YANG MEMBENCI KEBAIKAN MAKA DIA AKAN TERJATUH PADA KEBURUKAN

SIAPA YANG MEMBENCI KEBAIKAN MAKA DIA AKAN TERJATUH PADA KEBURUKAN

Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

مَنْ رَغِبَ عَنْ إِنْفَاقِ مَالِهِ فِي طَاعَةِ اللَّهِ ابْتُلِيَ بِإِنْفَاقِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ وَهُوَ رَاغِمٌ.

"Siapa yang tidak suka membelanjakan hartanya untuk ketaatan kepada Allah, maka dia akan ditimpa dengan membelanjakannya untuk selain Allah dalam keadaan dia tidak menyukainya.

وَكَذَلِكَ مَنْ رَغِبَ عَنِ التَّعَبِ لِلَّهِ ابْتُلِيَ بِالتَّعَبِ فِي خِدْمَةِ الْخَلْقِ وَلَا بُدَّ.

Demikian juga siapa yang tidak suka keletihan untuk Allah, maka dia akan ditimpa dengan keletihan untuk melayani makhluk, mau tidak mau.

وَكَذَلِكَ مَنْ رَغِبَ عَنِ الْهَدْيِ بِالْوَحْيِ، ابْتُلِيَ بِكُنَاسَةِ الْآرَاءِ وَزِبَالَةِ الْأَذْهَانِ، وَوَسَخِ الْأَفْكَارِ.

Demikian juga siapa yang tidak suka dengan petunjuk yang berasal dari wahyu, maka dia akan ditimpa dengan pendapat yang kotor, sampah pikiran, dan limbah pemikiran.

فَلْيَتَأَمَّلْ مَنْ يُرِيدُ نُصْحَ نَفْسِهِ وَسَعَادَتَهَا وَفَلَاحَهَا هَذَا الْمَوْضِعَ فِي نَفْسِهِ وَفِي غَيْرِهِ.

Maka siapa saja yang menginginkan kebaikan, kebahagiaan, dan keberuntungan untuk dirinya, hendaklah dia memperhatikan hal ini pada dirinya dan pada orang lain."

[Madarijus Salikin, jilid 1 hlm. 184]

📚 Sumber || https://telegram.me/fawaz_almadkali

🌏 Kunjungi || http://forumsalafy.net/siapa-yang-membenci-kebaikan-maka-dia-akan-terjatuh-pada-keburukan/

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎

Sabtu, 10 Juni 2017

INGIN MENJADI GOLONGAN SHIDDIQUN DAN SYUHADA'

MUTIARA HADIST

INGIN MENJADI GOLONGAN SHIDDIQUN DAN SYUHADA'

Ada seseorang datang kepada Rosulullah shallallaahu'alaihi wasallam lalu bertanya:

🌻 "wahai Rosulullah bagaimana pendapatmu bila aku bersaksi bahwasannya tiada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali ALLAH dan engkau adalah Rosulullah, aku mengerjakan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan aku shalat (tarawih). Maka (kalau seperti ini) aku termasuk golongan siapa ❓

✅💯 Nabi menjawab: Engkau termasuk golongannya para shiddiqin dan syuhada' "

🖥 HR. Al-Bazzar, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban didalam shahihnya dan disahihkan oleh Syaikh al-Albani rohimahullah didalam Shahih at-Targhib no : 993

جاء رجل إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم  فقال : يا رسول الله ، أرأيت إن شهدت أن لا إله إلا الله وأنك رسول الله ، وصليت الصلوات الخمس ، وأديت  الزكاة ، وصمت رمضان وقمته فممن أنا ؟ قال " من الصديقين والشهداء. "

اخرجه البزار وابن خزيمة وابن حبان في "صحيحها" وصححه الألباني في صحيح الترغيب رقم (993) .

•••┈••••○❁🌅❁○••••┈•••

✍🏻WhatsApp
Ⓚ①ⓉⒶ🌏ⓈⒶⓉⓊ
Bagi-bagi faedah ilmiahnya....ayo segera  bergabung
🌐📲 Join Channel Ⓚ①Ⓣ
https://bit.ly/KajianIslamTemanggung

≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈