Fawaid Fiqhiyyah
HUKUM MENUNAIKAN HAJAT DENGAN MENGHADAP KIBLAT
Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin _rahimahullah_ berkata :
🌱 Hadits Ibnu Umar(1) tidak bertentangan dengan hadits Abu Ayyub(2) _radhiyallahu 'anhuma,_ karena hadits Abu Ayyub berbicara tentang menghadap Ka'bah, sedangkan hadits Ibnu Umar tentang membelakanginya. Kedua hadits tersebut ada perbedaan. *Berdasarkan hal itu, maka kami katakan untuk menyimpulkan hukum masalah ini, yaitu :*
✅ _Jika di tempat terbuka maka tidak boleh menghadap maupun membelakangi Ka'bah._
✅ _Adapun jika di dalam bangunan maka boleh membelakanginya, tetapi tidak boleh menghadapnya._
☝ *Berdasarkan kesimpulan ini, maka barang siapa membangun kakus-kakusnya dengan menghadap Ka'bah maka ia harus mengubah arahnya sampai Ka'bah berada di sebelah kanan atau kirinya.*
➖➖➖
1⃣ Dari Abdullah bin 'Umar _radhiyallahu 'anhuma_ berkata : "Aku memanjat ke atas rumah Hafshah maka aku lihat Nabi ﷺ sedang buang hajat dengan membelakangi qiblat dan menghadap ke arah negeri Syam". Muttafaq 'alaihi
2⃣ Dari Abu Ayyub Al-Anshari bahwasanya Nabi ﷺ bersabda : "Jika kalian buang hajat, maka janganlah kalian menghadap ke arah kiblat dan jangan pula membelakanginya. Tetapi menghadaplah ke timur atau ke baratnya." Abu Ayyub berkata, "Ketika kami datang ke Syam, kami dapati WC-WC di sana dibangun menghadap kiblat. Maka kami berpaling dari arah kiblat dan kami memohon ampun kepada Allah Ta'ala." Muttafaq 'alaihi
قال الشيخ محمد بن صالح العثيمين رحمه الله :
وحديث ابن عمر (١) لا يعارض حديث أبي أيوب (٢) رضي الله عنه؛ لأن حديث أبي أيوب في الاستقبال، وحديث ابن عمر في الاستدبار وبينهما فرق، وعلى هذا فنقول في تحرير حكم المسألة: أنه في الفضاء فلا يجوز استقبال القبلة ولا استدبارها، وأما في البنيان فيجوز استدبارها دون استقبالها، وعلى هذا فمن بنيت حماماته على استقبال الكعبة فليعدلها حتى تكون الكعبة عن يمينه أو عن شماله. نعم.
سلسلة فتاوى نور على الدرب | الشريط رقم [353]
(١) عن الن عمر قال : ارْتَقَيْتُ فَوْقَ ظَهْرِ بَيْتِ حَفْصَةَ لِبَعْضِ حَاجَتِي فَرَأَيْتُ رَسُولَ الله ﷺ يَقْضِي حَاجَتَهُ مُسْتَدْبِرَ الْقِبْلَةِ مُسْتَقْبِلَ الشَّأْمِ. متفق عليه
(٢) عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ إِذَا أَتَيْتُمْ الْغَائِطَ فَلَا تَسْتَقْبِلُوا الْقِبْلَةَ وَلَا تَسْتَدْبِرُوهَا وَلَكِنْ شَرِّقُوا أَوْ غَرِّبُوا قَالَ أَبُو أَيُّوبَ فَقَدِمْنَا الشَّأْمَ فَوَجَدْنَا مَرَاحِيضَ بُنِيَتْ قِبَلَ الْقِبْلَةِ فَنَنْحَرِفُ وَنَسْتَغْفِرُ اللَّهَ تَعَالَى. متفق عليه
➖➖➖
🌎 *WhatsApp Salafy Cirebon*
⏯ *Channel Telegram* || https://t.me/salafy_cirebon
📳 *_Menyajikan artikel dan audio kajian ilmiah_*
◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻
0 Response to "JANGAN MENUNAIKAN HAJAT DENGAN MENGHADAP KIBLAT"
Posting Komentar