Senin, 27 Desember 2021

HAI PARA WANITA...

HAI PARA WANITA...

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda (di salah satu khutbah shalat ied beliau):

"Wahai para wanita bersedekahlah kalian, walaupun menggunakan perhiasan kalian, karena kalian adalah mayoritas penghuni neraka,

Para wanita lantas bertanya: "Wahai Rasulullah, mengapa demikian?"

Beliau menjawab: "Karena kalian banyak melaknat, dan mengkufuri (mengingkari kebaikan-kebaikan) suami." Diriwayatkan oleh Al Bukhary dan Muslim.

🎙Berkata Al Imam Muhammad bin Shaleh Al Utsaimin rahimahullahu Ta'ala:

√ Banyak melaknat, yaitu: Suka mencela dan mecaci maki, karena lisan-lisan para wanita sangat tajam, dan tipu daya mereka amatlah besar.

√ Kufur terhadap Al 'Asyir, maksudnya adalah Al Ma'asyir yaitu suami. Kalau sekiranya seorang suami berbuat baik kepada istrinya selama setahun penuh, kemudian sang istri mendapati satu saja kesalahan sang suami, dia akan berkata: "Aku tidak pernah melihat kebaikanmu sama sekali", dia mengingkari kenikmatan-kenikmatan (yang telah di berikan oleh suaminya selama setahun penuh) dan tidak mengakuinya.

📚 Syarh Riyadhis Shalihin, 3/67

✍🏻 Alih bahasa: Hisyam Abdillah

@salafy_sorowako

Minggu, 26 Desember 2021

AGAR DOA KITA MENJADI MUSTAJAB

بسم الله الرحمن الرحيم

AGAR DOA KITA MENJADI MUSTAJAB 2️⃣

🔆 Di antara syarat doa agar mustajab adalah yakin dan berharap bahwa Allah akan mengabulkan doanya.

🔆 Di antara syaratnya pula ialah hadirnya hati di dalam doanya dan khusyu.

🕌 Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu mengatakan, "Rasulullah ﷺ bersabda:

ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ  مُوقِنُونَ  بِالْإِجَابَةِ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ 

"Berdoalah kalian kepada Allah dalam keadaan kalian yakin Allah akan nengabulkan. Dan ketahuilah bahwa Allah tidak akan nengabulkan doa dari hati yang lalai dan main-main".

📚 HR lmam Tirmidzi (3479) dan dinyatakan hasan oleh Syaikh Albani di dalam Shahih Sunan Tirmidzi.

👍🏽Syaikh Allamah Mubarakfury rahimahulah mengatakan;
(Berdoalah kalian kepada Allah dalam keadaan kalian yakin Allah akan nengabulkan), yakni dalam keadaan kalian meyakini hal itu, maksudnya ketika kalian berdoa, posisikanlah diri kalian dalam kondisi bahwa kalian berhak dikabulkan dengan kondisi itu, yaitu dalam kondisi kalian mengerjakan perkara yang ma'ruf dan menjauhi yang mungkar serta memperhatikan syarat-syarat doa yang lain, semisal hadirnya hati, memilih waktu dan tempat yang mulia, memanfaatkan keadaan-keadaan yang halus semisal sujud dan lain-lain, sehingga (keyakian) dikabulkannya doa di dalam hatimu lebih kuat daripada ditolaknya.

Atau mungkin Rasulullah ﷺ memaksudkan (dengan sabda beliau di atas) agar kalian dalam keadaan meyakini bahwa Allah tidak mejadikan doa kalian gagal karena luasnya karuniaNya, sempurnya kemampuanNya dan meliputnya ilmuNya, sehingga benar-benar terwujud kesungguhan harapan dan ketulusan doa kalian. Karena seorang yang berdoa itu jika harapannya tidak kuat, maka doanya pun tidak sungguh-sungguh.

(Dari hati yang lalai), yakni hati yang berpaling dari Allah dan dari permintaannya.
(Hati yang main-main) yakni main-main dengan permintaannya atau sibuk dengan selain Allah Ta'aalaa.

📚 Tuhfatul Ahwadzi Bisyarhi Jami' Sunan At Tirmidzi.

👍🏽 Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah mengatakan;

والدعاء له شروط من أهمها: حضور القلب، كون الإنسان يدعو بقلب حاضر خاشع لله، يعلم أنه سبحانه مجيب الدعاء وأنه القادر على كل شيء جل وعلا، هذا من أهم شرائط الإجابة، ما يدعو بقلب غافل معرض لا، يقبل على الله بقلبه، يرجو إجابته، يعلم أنه سبحانه هو القادر على كل شيء، وأنه هو الغني الحميد، وأنه الحكيم العليم

"Doa itu memiliki syarat-syarat. Di antara syarat yang terpenting adalah hadirnya hati. Yaitu seseorang berdoa dengan hati yang hadir dan khusyu kepada Allah, meyakini bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aalaa Dzat yang mengabulkan doa dan bahwa Dia Jalla wa 'Alaa Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ini di antara syarat yang terpenting bagi mustajabnya doa.

Tidak berdoa dengan hati yang lalai, yang berpaling. Tetapi menghadap kepada Allah dengan hatinya, mengharap ijabahnya, yakin bahwa Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, bahwa Dia Maha Kaya dan Maha Terpuji, bahwa Dia Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui.

📚 Fatawa Nur 'Alad Darbi

والله أعلم بالصواب
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه وسلم

✍🏾 FIK  الفقير إلى عفو ربه أبو يحيى

@forumIlmiahkaranganyar

Sabtu, 25 Desember 2021

LARANGAN MENGHINAKAN KUBURAN

LARANGAN MENGHINAKAN KUBURAN

💬 Syaikh Shalih al-Fauzan hafidzahullah berkata,

و تحرم واهانتها بالمشي عليها أو وطئها  بالنعال أو الجلوس عليها وغير ذلك لحديث ابي هريرة رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لان يجلس احدكم على جمرة فتحرق ثيابه فتخلص الى جلده خير من ان يجلس على قبر. ولنهيه صلى الله عليه وسلم عن الوطء على القبور

"Diharamkan menghinakan kuburan dengan berjalan di atasnya, menginjak dengan sandal, duduk di atasnya atau selainnya.'

Hal ini berdasarkan hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

"Salah seseorang di antara kalian duduk di atas bara api kemudian terbakar bajunya dan menembus ke kulitnya, maka hal itu lebih baik baginya daripada dia duduk di atas kuburan."
(HR. Muslim.)

Dan juga berdasarkan larangan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam untuk menginjak kuburan.

✍️ Al-Fiqhul Muyassar 138

@KajianIslamTemanggung

YANG HISABNYA BENAR - BENAR DITELITI, BINASA

بسم الله الرحمن الرحيم

YANG HISABNYA BENAR - BENAR DITELITI, BINASA

💎 Tingkatan manusia dalam hisab ada 4;
1️⃣ Yang masuk surga tanpa hisab.
2️⃣ Yang dihisab dengan hisab yang mudah.
3️⃣ Yang hisabnya benar-benar diteliti
4️⃣ Hisab untuk orang kafir

👍🏽 Syaikh Ubaid Al Jabiry hafidzahullah mengatakan;

Tingkatan ketiga adalah yang hisabnya benar-benar diteliti. Jadi benar-benar diteliti. Inilah orang yang binasa. Dan istilah "binasa" ini merupakan nash ancaman. Kita pun mengatakan "binasa", adapun urusannya kita serahkan kepada Allah. Dan telah menjadi ketetapan (dalam aqidah lslam) bahwa orang-orang fasiq dari kalangan muwahhidin (orang-orang yang mentauhidkan Allah) yang mereka menjumpai Allah dengan membawa dosa-dosa besar, maka mereka di bawah kehendak Allah 'Azza wa Jalla (jika Allah menghendaki, maka diampuni, atau jika Allah menghendaki, maka disiksa).

Dalil yang menunjukkan hisab yang benar-benar diteliti adalah hadits riwayat lmam Bukhari dan lmam Muslim bahwa lbunda Aisyah radhiyallahu 'anha istri Nabi, tidaklah beliau mendengar sesuatu yang beliau tidak memahaminya kecuali beliau mengulangnya sampai beliau memahaminya.
Dan bahwa Nabi pernah bersabda;
مَنْ حُوسِبَ عُذِّبَ "

"Siapa dihisab pasti disiksa".

Maka lbunda mengatakan, "(Ya Rasulullah), bukankah Allah Ta'aalaa berfirman;
{ فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا } 

{Maka ia akan dihisab dengan hisab yang mudah}?"

Nabi menjawab, "(Hisab yang mudah) itu hanya ditunjukkan (catatan dosa-dosanya). Akan tetapi siapa yang hisabnya benar-benar diteliti, ia binasa".

Itulah keadaan-keadaan hisab yang terjadi pada orang lslam (no 1,2 dan 3)"

📚 Quthuuful Janiyah Bi Syarhi Al Aqidah Al Wasithiyah oleh Syaikh Ubaid Al Jaabiry.

والله أعلم بالصواب
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه وسلم

✍🏾 FIK  الفقير إلى عفو ربه أبو يحيى

@forumIlmiahkaranganyar

LANGIT NYARIS TERBELAH KARENA UCAPAN MEREKA!

💥🌪️🌋 LANGIT NYARIS TERBELAH KARENA UCAPAN MEREKA!

وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا (88) لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا (89) تَكَادُ السَّمَوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا (90) أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا (91) وَمَا يَنْبَغِي لِلرَّحْمَنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا (92)

“Dan mereka (Kaum Nasrani) berkata: 'Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.' Sesungguhnya kamu telah mendatangkan suatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mengklaim bahwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.” (QS. Maryam: 88-92)

#surat #maryam

@KajianIslamTemanggung

Jumat, 24 Desember 2021

SEBELUM MENJALIN PERTEMANAN LEBIH JAUH, PERHATIKAN BEBERAPA HAL BERIKUT

SEBELUM MENJALIN PERTEMANAN LEBIH JAUH, PERHATIKAN BEBERAPA HAL BERIKUT

✍🏻 Al-Hafizh Abu Hatim Muhammad bin Hibban al-Busti rahimahullah mengatakan,

من علامات الحمق التي يجب للعاقل نفقدها ممن خفي عليه أمره: سرعة الجواب، وترك التثبت، والإفراط في الضحك، وكثرة الالتفات، والوقيعة في الأخيار، والإختلاط بالأشرار.‌‌

Beberapa tanda kedunguan yang wajib bagi orang yang cerdas untuk memeriksanya pada diri orang yang statusnya masih samar baginya:

1. Cepat menjawab.
2. Tidak mengklarifikasi (suatu permasalahan).
3. Tertawa berlebihan.
4. Sering menoleh.
5. Menjatuhkan orang-orang yang baik.
6. Bergaul dengan orang-orang yang jelek.

📚 Raudhatul Uqala' wa Nuzhatul Fudhala' hlm, 119

@ForumSalafy

Selasa, 14 Desember 2021

Hidayah Milik Allah

Hidayah Milik Allah

Thaif adalah wilayah pegunungan batu berbaris-baris. Dataran tinggi yang menghijau jika masuk musim dingin. Kurang dari 100 km dari Masjidil Haram.

Sejarah Thaif identik dengan kabilah Tsaqif yang mendiami di sana sejak lampau. Mereka dikenal sebagai petarung dan pemberani, dengan benteng-benteng alam yang kuat selain perkampungan yang berada di ketinggian dengan pasokan bahan makanan yang cukup.

Setelah 22 tahun sejak Islam dikumandangkan, barulah kabilah Tsaqif masuk Islam.

Tsaqif termasuk kabilah penentang Islam di baris terdepan. Sejarah mereka gelap dan kelam.

Nabi Muhammad ﷺ pernah mereka usir dan lempari batu. Nabi Muhammad ﷺ bersabar dan mendoakan hidayah untuk mereka.

Tsaqif pernah dikepung pasukan Islam, namun selalu gagal.

Tahun 8 H, Urwah bin Mas'ud, kepala kabilah Tsaqif masuk Islam dan mengajak kabilahnya untuk masuk Islam. Urwah justru dibunuh masyarakatnya sendiri.

Tahun ke-9, perwakilan Tsaqif menemui Nabi Muhammad  ﷺ di kota Madinah.

Beliau menyambut rombongan dengan hangat. Didirikan tenda-tenda penghormatan di sekitar Masjid Nabi agar mereka bisa langsung mendengarkan Al Quran dan menyaksikan ibadah salat.

15 hari di sana, Tsaqif tertarik masuk Islam. Berbagai syarat mereka ajukan, termasuk beberapa kebiasaan haram untuk tetap diijinkan. Namun, Nabi Muhammad ﷺ menolak.

Sempat mereka keberatan untuk zakat dan jihad. Dengan hikmah, keberatan mereka saat itu diterima. Karena Nabi Muhammad ﷺ benar-benar berharap mereka masuk Islam.

Ketika hal itu ditanyakan, Nabi Muhammad ﷺ optimis menerangkan ;

سيتَصدَّقونَ ويُجاهِدونَ إذا أسلَموا

" Kelak mereka akan berzakat dan berjihad setelah masuk Islam " (HR Abu Dawud dari Jabir)

Benarlah sabda Nabi Muhammad ﷺ !

Sejarah Tsaqif dalam Islam sangatlah indah. Mereka menjadi salah satu tulang punggung pasukan Islam sejak memadamkan pemberontakan sampai persebaran Islam ke daratan Afrika, India, dan Eropa.

Setelah 22 tahun sejak Islam disiarkan, barulah Tsaqif masuk Islam.

* * *

Alhamdulillah. Semata-mata karunia Allah sajalah. Hanya hidayah-Nya.

لا حول و لا قوة إلا بالله

Dakwah Salaf memancar ke pelosok negeri. Kepulauan Buton tak terkecuali.

Kurang lebih satu pekan, banyak daerah dikunjungi. Banyak saudara semanhaj yang ditemui.

Dari Baubau hingga ke Kapontori bahkan Ereke. Dari Pasarwajo hingga ke Lasalimu, Sampolawa, dan Batauga.

Pulau Muna dari Lakudo sampai Mawasangka bahkan perkampungan suku Bajo. Dari Buton Tengah sampai ke Muna Barat dan Raha.

Dakwah Salaf telah mengalir hingga pulau Kabaena, pulau Siompu, pulau Kadatua, pulau Talaga, dan kepulauan Wakatobi.

Alhamdulillah. Wa laa haula wa laa quwwata illa billah. Kemudian usaha Asatidzah Baubau. Jazaahumullahu khairan

Saya masih ingat sebuah kajian 14 tahun lalu di Kapontori.

Saat itu, masjid telah dikepung masyarakat yang diprovokasi. Suasana tegang. Pihak kepolisian berjaga-jaga. Desas desusnya, para pemuda telah bersiap dengan parang-parangnya.

Kajian berjalan karena masih diijinkan. Beberapa tokoh masyarakat hadir. Kabarnya, hendak bereaksi jika materi kajian menyinggung adat istiadat mereka.

Walhamdulillah. Saat itu, tentang kewajiban berbakti anak kepada orangtua yang disampaikan.

Walau di sesi tanya jawab, seorang tokoh dan pemuka masyarakat bertanya dengan nada merendahkan dan memojokkan, walhamdulillah yang dikhawatirkan tidak terjadi.

14 tahun kemudian ada kesempatan berkunjung lagi ke sana. Di masjid yang sama.Bedanya, masyarakat telah familiar.

Teman-teman menyampaikan; tokoh masyarakat yang dahulu bertanya sinis dan memojokkan telah meninggal dunia.

" Beberapa tahun sebelum meninggal, bapak itu menjadi pendukung dakwah Salaf di sini".

Ada yang berkomentar, " Seperti Abu Thalib".

Mungkin yang dimaksud pembelaannya terhadap dakwah Salaf. Sebab, bapak itu seorang muslim.

Kini, tugas berat menanti. Merawat dan menjaga dakwah ini. Dengan tetap saling menyemangati untuk thalabul ilmi, beribadah, dan berakhlak mulia. Dengan menjaga ukhuwah.

Sesungguhnya Allah maha pengasih lagi maha penyayang.

Baubau 14 Desember 2021

@anakmudadansalaf

Minggu, 12 Desember 2021

JANGAN MENCELA ANGIN !

JANGAN MENCELA ANGIN!

🎙️ Abdullah bin Abbas radhiyallaahu 'anhuma menyatakan,

"لا تسبوا الريح فإنها تجيء بالرحمة وتجيء بالعذاب قولوا : اللهم اجعلها رحمة ولا تجعلها عذابا."

"Janganlah kalian mencela angin.
Karena sesungguhnya angin datang dengan membawa rahmat dan adzab. Namun katakanlah,

'اللهم اجعلها رحمة ولا تجعلها عذابا'
'Ya Allah jadikanlah angin ini sebagai rahmat dan jangan Engkau jadikan sebagai adzab."

📓 Al-Mathor wa ar-Ra'd wa al-Barq 146

@KajianIslamTemanggung

Selasa, 07 Desember 2021

BISA JADI AJALMU SUDAH DEKAT

BISA JADI AJALMU SUDAH DEKAT

Syaikh Bin Baz rahimahullah berkata :

‎قد يكون الأجل  قد قرب ودنا وأنت في غفلة، قد يصبح الإنسان ولا يمسي ولا يصبح، وقد ينام ولا يقوم، فَالعاقل والحازم ه‍و الذي يعد العدة دائماً
‎ويكون دائماً على حذر وإعدادٍ لآخرة

“Bisa jadi ajal itu sudah dekat sementara engkau masih lalai, banyak orang yang di waktu pagi tidak mendapati waktu sore, masih di waktu sore namun tidak mendapati waktu pagi, ada yang tidur tidak bangun-bangun. Orang yang cerdas dan brilian akan selalu bersiap-siap dan berhati-hati dan persiapan menuju akhirat”.

[Syarh Riyadushsholihin 1/245]

@alilmuu

Senin, 06 Desember 2021

TANDA KAMU MALAS MEMBACA

TANDA KAMU MALAS MEMBACA

💬 Syaikh Shalih Alu Syaikh hafidzahullah mengatakan,

إذا رأيتَ كتب طالب العلم مرتَّبة فاعلم أنَّه ‎هاجرٌ لها

"Jika anda melihat kitab-kitab seorang penuntut ilmu tersusun dengan rapi, maka ketahuilah bahwa dia telah meninggalkan kitab-kitab tersebut (tidak membacanya).

✍️ Ath-Thariq ila An-Nubugh al-Ilmi 22

@KajianIslamTemanggung

Rabu, 01 Desember 2021

DIANTARA FENOMENA AKHIR ZAMAN

DIANTARA FENOMENA AKHIR ZAMAN

🎙️ Abbad bin Abbad rahimahullah menyatakan,

"اتّقوا الله فإنكم في زمان رقّ فيه الورع، وقلّ فيه الخشوع."

"Hendaknya kalian bertakwa kepada Allah Ta'ala. Karena sesungguhnya kalian berada di sebuah zaman dimana sikap wara' semakin luntur dan kekhusyukan semakin sedikit."

📓 Sunan ad-Daarimy 1/506

@KajianIslamTemanggung

Senin, 29 November 2021

DIANTARA SIFAT HAMBA AKHIRAT

DIANTARA SIFAT HAMBA AKHIRAT

💬 Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah mengatakan,

تجد أهل الآخرة لا يهتمون بما يفوتهم من الدنيا إن جاءهم من الدنيا شيء قبلوه، وإن فاتهم شيء لم يهتموا به

"Anda akan menjumpai ahli akhirat (hamba yang mengutamakan kehidupan akhirat) tidak akan peduli dengan dunia yang terlewatkan dari mereka.

Jika datang suatu keuntungan dunia, mereka pun menerimanya.

Namun jika terlewatkan darinya, mereka  tidak peduli dengannya."

✍️ Syarah Riyadhis Shalihin 3/48

@KajianIslamTemanggung

Kamis, 25 November 2021

Dahsyat Doa Ibu

Dahsyat Doa Ibu

Berikut ini beberapa potong cerita tentang Syaikh Bin Baz. Sumbernya adalah Biografi Syaikh Bin Baz karya Abdul Aziz bin Ibrahim dan Muhammad Ziyad.

Mendalami ajaran Islam, harusnya tidak asing dengan beliau yang bernama lengkap ; Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz.

Beliau Mufti Agung Kerajaan Arab Saudi. Wafat tahun 1999.

Ayahnya meninggal dunia di saat Bin Baz berusia 3 tahun.

Praktis Bin Baz dirawat dan dibesarkan oleh ibunda beliau.

Sejak kecil, fisik Bin Baz tergolong lemah. Mulai masuk usia 3 tahun, Bin Baz baru mulai bisa berjalan.

Penglihatan Bin Baz terganggu hingga puncaknya mengalami kebutaan di usia 20-an tahun.

Setelah dipastikan buta, ibunda beliau bersedih bahkan menangis.

Seorang tetangga salehah menghibur, " Jangan bersedih lah. Berdoalah kepada Allah agar penglihatannya diganti dengan keilmuan"

Cerita lain. Ada yang memotivasi, " Menangis tidak bisa menyembuhkan kebutaan. Mohonlah pertolongan kepada Allah! Wudhu dan salatlah dua rakaat. Mintalah kepada Allah agar kebutaannya diganti dengan ilmu bermanfaat untuknya dan untuk umat Islam"

Sejak itu, ibunda beliau selalu mendoakan kebaikan untuk Bin Baz. Tidak kenal lelah dan tiada kata putus asa.

Ibunda beliau wafat di saat Bin Baz berusia 26 tahun.

Syaikh Bin Baz mengenang, " Ibu lah yang merawat kami bersaudara. Jasa beliau sangatlah besar dalam pendidikan dan penanaman sifat-sifat mulia pada diri kami"

Syaikh Bin Baz juga memuji ibu beliau, " Selalu menyemangati dan memotivasiku untuk thalabul ilmi dan belajar agama"

Pelajaran Hidup :

1. Kasih sayang Allah sangatlah luas.

Seorang anak yatim, yang lemah fisik, terlambat berkembang secara jasmani, mengalami gangguan penglihatan, bahkan akhirnya buta, -dengan kuasa Allah Ta'ala- , menjadi seorang ulama dunia yang dihormati.

Maka, jangan pernah pesimis! Jangan merasa rendah! Jangan merasa tidak pantas!

Berusahalah dan jangan berhenti berjuang! Rahmat Allah amatlah luas.

2. Ibu memang luar biasa pengaruhnya!

Jadilah ibu yang hebat, agar anakmu hebat! Jadilah ibu yang luar biasa, supaya anakmu tidak menjadi anak yang biasa!

Jangan salahkan anak yang tidak punya cita-cita tinggi! Barangkali karena sang ibu tak mengenalkan langit tinggi sebagai tempat menggantungkan cita-cita.

3. Optimislah dengan doa!

Tak ada yang mustahil bagi Allah. Dia maha perkasa lagi maha kuasa. Apapun sangatlah mudah bagi-Nya.

Sayang, orangtua jarang berdoa. Sedih, orangtua hanya sekali dua kali berdoa dan setelahnya selesai saja.

Seorang Salaf mengatakan, " Sudah dari 40 tahun yang lalu saya berdoa meminta sesuatu kepada Allah. Hingga hari ini belum dikabulkan. Namun saya tetap berdoa dan tidak putus asa"

4. Hati-hati berucap! Bisa jadi satu kata dapat merusak suasana, menghancurkan mental, dan meruntuhkan semangat.

Sebagaimana satu kata dapat menyebabkan semangat terangkat, cita-cita tumbuh terpancang, dan tujuan hidup ditemukan.

Lihatlah bagaimana tetangga Syaikh Bin Baz menghibur!

5. Anak muda, pilihlah calon istrimu sebaik-baiknya. Jangan asal pilih! Pilihlah yang kelak akan menjadi ibu hebat untuk anak-anakmu! Bi idznillah.

Kulonprogo, 26 November 2021

@anakmudadansalaf

Sabtu, 20 November 2021

Belajar Islam Sampai Tua

Belajar Sampai Tua

Hakim bin Hizam belajar kepada Mu'adz bin Jabal. Beliau berdua sama-sama sahabat Nabi. Namun, Hakim lebih tua dan terpaut 50 tahun.

" Kenapa Anda mau belajar kepada remaja muda?", ada yang bertanya.

Hakim bin Hizam menjawab, " Rasa sombong lah yang akan menghancurkan kita!"

Kisah di atas disebutkan oleh Ibnu Muflih dalam kitabnya berjudul Al Adab Asy Syar'iyyah jilid 2 halaman 210.

Pesan di atas bukan saja ditujukan Hakim untuk orang-orang tua. Pesan ini sekaligus buat yang masih muda dan remaja? Kok?

Sejak muda, belajarlah rendah hati. Jangan terlambat untuk membentuk ketawadhuan diri! Sebab, jika tidak dilatih dan dibiasakan, sifat-sifat buruk akan terus melekat sampai di usia tua. Wal 'iyaadzu billah.

Manusia dengan sifat picik dan kekerdilannya, memang merasa sudah dan lebih hebat dari yang lain. Ia tidak bisa menerima jika terbukti ada yang lebih baik darinya. Ia sakit hati dan sakit hati itu membuatnya membenci dan mendendam.

Kecuali yang Allah rahmati saja. Semoga kita termasuk yang dirahmati- Nya.

Hakim bin Hizam adalah keponakan Ibunda Khadijah bintu Khuwailid. Khuwailid adalah kakek Hakim.

Menurut Adz Dzahabi ( Siyar A'lam Nubala 3/44 ), Hakim bin Hizam tergolong bangsawan Quraisy, tokoh, dan pemukanya.

Masuk Islam saat Fathu Makkah, Hakim diberi umur panjang. Saat wafat di tahun 54 H, Hakim telah berusia 120 tahun.

Sehingga, kurang lebihnya, Hakim masuk Islam di usia 64 tahun.

Hakim adalah lambang semangat belajar di usia tua.

Iya, semakin tua mestinya semakin semangat berbuat kebajikan. Sekaligus menghapus kelamnya cerita di usia muda.

" Wahai Rasulullah, tidak ada kebaikan yang pernah saya perbuat saat jahiliah, melainkan akan saya lakukan juga setelah Islam untuk Allah Ta'ala", tekad Hakim disampaikannya.

100 budak pernah dimerdekakan saat jahiliah, maka Hakim pun setelah masuk Islam memerdekakan 100 budak.

100 unta pernah beliau kurbankan di masa jahiliah, 100 ekor unta juga beliau kurbankan setelah berislam.

Hakim memang kaya raya. Sejak muda sudah berniaga. Beliau dikenal sebagai saudagar besar. Harta bendanya digunakan untuk beribadah.

Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم  berpesan kepada Hakim, :

 يا حَكِيمُ، إنَّ هذا المَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ، فمَن أَخَذَهُ بسَخَاوَةِ نَفْسٍ بُورِكَ له فِيهِ، ومَن أَخَذَهُ بإشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ له فِيهِ، كَالَّذِي يَأْكُلُ ولَا يَشْبَعُ، اليَدُ العُلْيَا خَيْرٌ مِنَ اليَدِ السُّفْلَى

"Wahai, Hakim! Sungguh! Harta itu hijau dan manis. Siapa mengambilnya dengan jiwa yang lapang, maka ia beroleh keberkahan dalam hartanya. Siapa mengambil harta karena ketamakan, niscaya tidak akan beroleh keberkahan. Ia seperti orang yang makan tetapi tidak pernah kenyang. Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah" (HR Bukhari)

Pesan-pesan penting dari Rasulullah memang diperhatikan dan dilaksanakan oleh Hakim bin Hizam hingga akhir hayatnya.

Hakim senang membantu orang lain. Bagi beliau, orang yang sedang susah lalu meminta tolong adalah anugrah.

" Tidaklah satu hari berlalu, sementara tidak ada satu orang yang datang di rumahku meminta tolong, melainkan aku sadar bahwa hal itu adalah musibah. Aku harap Allah memberiku pahala atas musibah tersebut", kata Hakim sebagai prinsip hidup.

Hakim bin Hizam ; profil orang kaya raya, berumur panjang, gemar beribadah, semangat belajar walau ke yang jauh lebih muda, rendah hati, dan dermawan.

Gate 2A YIA 19 Nov 2021

@anakmudadansalaf

UCAPAN INI BUKAN TERMASUK MENCELA MAKANAN

UCAPAN INI BUKAN TERMASUK MENCELA MAKANAN

💬 Al-'Allamah Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan,

والذي ينبغي للإنسان إذا قدم له الطعام أن يعرف قدره نعمة الله سبحانه وتعالى بتيسيره، وأن يشكره على ذلك، وألا يعيبه.
ولكن لا بأس أن يقول لأهله: أنتم اليوم أكثرتم الملح، أو أكثرتم الحار أو ما شبه ذلك؛ لأن هذا ليس عيبا للطعام، بل هو تنبيه للذي صنعه أن يلاحظ الطعام ويصنعه على ما ينبغي.

"Jika seseorang diberi hidangan makanan hendaknya dia menyadari kadar nikmat ALLAH Ta'ala dengan kemudahannya, bersyukur kepada-Nya atas nikmat makanan dan tidak mencelanya.

Akan tetapi tidak mengapa seseorang berkata kepada keluarganya, 'Masakanmu hari ini kebanyakan garam, terlalu panas atau ucapan yang semisalnya.'
Karena ini bukan termasuk celaan kepada makanan.

Bahkan ini adalah peringatan bagi orang yang telah membuat makanan tersebut agar memperhatikan makanannya dan membuat makanan sebagaimana mestinya."

✍️ Syarah Riyadhis Shalihin  4/200

@KajianIslamTemanggung

Jumat, 19 November 2021

PENGARUH KALBU TERHADAP WAJAH DAN MATA

PENGARUH KALBU TERHADAP WAJAH DAN MATA

🎙️ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,

"فإن ما في القلب من النور والظلمة والخير والشر يسري كثيرًا إلى الوجه والعين وهما أعظم الأشياء ارتباطًا بالقلب."

"Sesungguhnya apa yang ada di dalam kalbu, baik berupa cahaya, kegelapan, kebaikan ataupun keburukan akan banyak memberikan pengaruh terhadap wajah dan mata. Karena keduanya adalah anggota yang paling besar hubungannya dengan kalbu."

📓 Al-Istiqomah 1/355

@KajianIslamTemanggung

Rabu, 17 November 2021

Ikut Membangun Masjid Walau Dengan Selembar Baju

Ikut Membangun Masjid Walau Dengan Selembar Baju

Adz Dzahabi ( Siyar A'lam Nubala 18/265 ) menukil riwayat tentang seorang nenek tua yang datang menemui Abu Ali Al Mani'ii untuk ikut menyumbang pembangunan masjid raya di wilayah Naisabur.

Ibnu As Sam'ani menceritakannya dengan versi lebih lengkap ( Thabaqat as Syafi'iiyah 4/300).

Saat itu Abu Ali al Mani'ii sedang membangun masjid raya di Naisabur. Nenek tua itu datang ke lokasi pembangunan sambil membawa selembar baju. Kira-kira nilainya setengah dinar.

“ Aku mendengar informasi jika Anda sedang membangun masjid. Saya juga ingin terlibat dalam pendanaan yang berkah ini walau sedikit”, kata nenek tua itu kepada Abu Ali sambil menyerahan sumbangan dalam bentuk selembar baju.

Abu Ali memerintahkan bendaharanya untuk menyiapkan uang 1.000 dinar sebagai harga beli baju tersebut dan diserahkan kepada si nenek tua. Setelah menerima, nenek tua itu menyerahkan kembali sebagai donasi pembangunan masjid.

Pelajaran Hidup :

1. Selalu ada semangat yang menyala untuk berbuat kebaikan. Semangat itu dijaga dan tidak dibiarkan padam.

2. Tidak mau dan tidak rela jika tertinggal dalam amal kebaikan. Bukan merasa biasa, apalagi senang, jika dirinya tidak terlibat dalam kebaikan.

3. Berbuat baik itu pada dasarnya dilandasi oleh niatan. Jika sudah ada niat, tekad kuat, dan keinginan bulat, apapun siap diberikan. Bukan banyak sedikitnya. Bukan mahal atau murahnya. Bukan baru atau bekasnya. Namun, apa yang ia punya, sudah itu yang ia serahkan di jalan Allah.

4. Kesempatan amal jariyah jangan sampai dilewatkan begitu saja. Boleh jadi kesempatan itu hanya datang satu kali. Jangan berpikir kesempatan emas itu bisa terulang lagi. Selagi ada, manfaatkanlah!

5. Tidak boleh menilai sedikit atau mengecilkan arti perjuangan seseorang. Lihatlah bagaimana Abu Ali menerima dan mengapresiasi selembar baju si nenek tua itu. Satu dinar kurang lebih 4 gram emas. Baju yang kira-kira senilai 2 gram emas, justru dihargai oleh Abu Ali dengan 4 kg emas.

Siapakah Abu Ali Al Mani'ii?

Adz Dzahabi dalam Siyar A'lam Nubala (18/265) menyebutkan biografi beliau.

Abu Ali Al Mani'ii adalah Syaikh Mulia bernama lengkap ; Hassan bin Said bin Hassan bin Muhammad al Makhzumi.

Menurut Abdul Ghafir, Abu Ali adalah seorang syaikhul Islam yang dipuji karena berperangai sunnah. Kebaikan dan kedermawanannya tersebar ke berbagai penjuru negeri. Semasa muda, Abu Ali adalah seorang saudagar yang sukses.  Nama besarnya terus dikenal hingga para pejabat istana.

Abu Ali senang membangun masjid di mana-mana. Beliau juga sering mendirikan pos-pos militer di perbatasan. Setiap musim dingin, beliau membagi-bagi seperangkat pakaian hangat untuk kurang lebih 1.000 orang.

Sekali waktu di tahun 461 atau 462 H, terjadi masa paceklik selama beberapa bulan. Abu Ali membuat dapur umum dengan setiap hari membuat 1.000 paket makanan untuk dibagi-bagikan kepada fakir miskin. Dengan dana pribadi beliau.

Selain cerita-cerita kedermawanannya, beliau juga dikenal sebagai ahli ibadah yang senang salat malam dan berpuasa. Hidupnya sangat sederhana, termasuk pakaian yang dikenakan. Abu Ali dikenal sebagai pribadi yang tawadhu dan rendah hati.

Beliau wafat di tahun 463 H.

Pertanyaannya adalah : Sejauh mana semangat kita untuk berbuat kebaikan?

Jika harus menunggu saat punya yang "banyak", kapankah itu?

Jika nantinya benar-benar punya yang "banyak", apakah ada jaminan keinginan berbuat baik itu masih ada dan terjaga?

Sudahlah, apa yang engkau punya saat ini, sudah itulah yang engkau berikan.

Toh, sebenarnya itu bukan milikmu. Itu hakikatnya milik Allah yang dititipkan lewat dirimu. Untuk menguji, apakah engkau pergunakan sebagaimana mestinya atau tidak?

Jagalah dirimu dari api neraka walau hanya dengan sepotong kurma!

Lendah 17 Nov 2021

(Motivasi buat saudara-saudara yang semangat mengumpulkan barang bekas atau rongsok untuk donasi dakwah)

@anakmudadansalaf

Selasa, 16 November 2021

Pesan Asatidzah Untuk Pemuda Ahlus Sunnah

Pesan Asatidzah Untuk Pemuda Ahlus Sunnah

🎙al-Ustadz Muhammad as-Sewed, hafizhahullaah .
(Pengasuh Ponpes Dhiya'us Sunnah Cirebon, Jawa Barat)

" Maasyaa Allah! Ana berharap masa depan Ahlus Sunnah akan cerah. Karena kami merasa terlambat mempelajari 'ilmu agama ini. Karena belajar setelah beranjak dewasa. Sedangkan kalian anak-anak muda, hari ini -maa syaa Allah- belajar di pondok-pondok pesantren Ahlus Sunnah sejak kecil. Maka kami berharap, kalian akan menjadi lebih baik sepeninggal kami, suatu saat kelak. Namun, tentunya dengan satu syarat, yaitu ISTIQAMAH. Maka, kami nasihatkan untuk selalu istiqamah, semangat belajar dan beramal. Karena 'ilmu ini jika diamalkan akan semakin bertambah dan semakin kokoh.
Nasalullaahats tsabaat wal istiqamah 'alat tauhid was sunnah. "

🌻 Diambil dari Uswah (Majalah Santri Berperangaikan Sunnah). Edisi. 05 Vol. 01 1442H .

@pengingatt_diri

KABAR GEMBIRA BAGI YANG SEDANG SAKIT

KABAR GEMBIRA BAGI YANG SEDANG SAKIT

📜Dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

إنَّ العبدَ إذا مَرِضَ أوْحَى اللهُ إلى ملائكتِه: أنا قَيَّدْتُ عبدِي بِقَيْدٍ من قُيُودِي ، فإِنْ أقْبِضُهُ أغْفِرْ له ، وإنْ أُعافِيهِ فحِينَئِذٍ يَقْعُدُ لا ذَنْبَ لَهُ.

"Sesungguhnya jika seorang hamba sedang sakit, maka Allah Ta'ala mewahyukan kepada para malaikat-Nya, 'Sesungguhnya Aku sedang mengikat hamba-Ku ini dengan belenggu-belenggu-Ku. Jika Aku mewafatkannya, maka Aku akan mengampuninya. Namun jika Aku menyembuhkannya, maka dia akan duduk tanpa menanggung dosa.'"

📚 HR. ath-Thabarani dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam ash-Shahihah 1611

@KajianIslamTemanggung

Senin, 15 November 2021

MATA ADALAH CERMIN KALBU

MATA ADALAH CERMIN KALBU

🔊 Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan,

قد جعل الله سبحانه العين مرآة القلب فإذا غض العبد بصره غض القلب شهوته وإرادته وإذا أطلق بصره أطلق القلب شهوته
1/92

"Sungguh Allah Ta'ala telah menjadikan mata sebagai cermin kalbu.
Jika seorang hamba menundukkan pandangan matanya, maka kalbunya juga akan menundukkan syahwat dan keinginannya.
Namun jika dia mengumbar pandangan matanya, maka kalbu pun akan mengumbar syahwatnya."

📚 Raudhatul Muhibbin 1/92

@KajianIslamTemanggung

Kamis, 11 November 2021

ADAKAH PERBEDAAN ANTARA SYIRIK DENGAN KUFUR?

ADAKAH PERBEDAAN ANTARA SYIRIK DENGAN KUFUR?

💬 Syaikh al-Albani rahimahullah mengatakan,

لا فرق بينهما شرعا فكل كفر شرك وكل شرك كفر. كما يدل عليه محاورة المؤمن صاحب الجنتين المذكورة في سورة الكهف. فتنبه لهذا فإنه به يزول به عنك كثير من إشكالات

"Tidak ada perbedaan antara keduanya secara syar'i. Maka setiap kekufuran adalah kesyirikan dan setiap kesyirikan adalah kekufuran.

Sebagaimana hal itu ditunjukkan oleh perbincangan hamba mukmin pemilik dua kebun yang disebutkan dalam surat al-Kahfi.
Perhatikan hal ini sehingga akan hilang sekian banyak masalah darimu."

✍️ Majmu Fatawa Al-'Allamah al-Albani 1/7

@KajianIslamTemanggung

TEMAN YANG MENGINGATKAN KEPADA AKHIRAT

TEMAN YANG MENGINGATKAN KEPADA AKHIRAT

🔊 Imam Sufyan ats-Tsauri rahimahullah menyatakan,

وَلْيَكُنْ جَلِيسَكَ مَنْ يُزَهِّدُكَ فِي الدُّنْيَا، وَيُرَغِّبُكَ فِي الْآخِرَةِ.
وَإِيَّاكَ وَمُجَالَسَةَ أَهْلِ الدُّنْيَا الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِي حَدِيثِ الدُّنْيَا، فَإِنَّهُمْ يُفْسِدُونَ عَلَيْكَ دِينَكَ وَقَلْبَكَ.

"Hendaknya teman dudukmu adalah orang yang bisa membuatmu zuhud terhadap dunia dan memberikan semangat dalam urusan akhirat.

Hati-hatilah bermajlis dengan pecinta dunia yang tenggelam dalam perbincangan duniawi. Sesungguhnya mereka akan merusak agama dan kalbumu."

📚 Hilyatul Auliya wa Thobaqotul Ashfiya' 7/82

@KajianIslamTemanggung

Minggu, 07 November 2021

DUA OBAT PENYEMBUH DALAM AL-QUR'AN

DUA OBAT PENYEMBUH DALAM AL-QUR'AN

🎙️ Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,

"ولم يصف الله في كتابه بالشفاء إلا القرآن والعسل، فهما الشفاءان ؛ هذا شفاء القلوب من أمراض غيها وضلالها وأدواء شبهاتها وشهواتها ، وهذا شفاء للأبدان من كثير من أسقامها."

"Allah Ta'ala tidaklah memberikan predikat obat penyembuh di dalam kitab-Nya melainkan kepada al-Qur'an dan madu.
Al-Qur'an adalah penyembuh kalbu dari penyakit penyimpangan, kesesatan, syubhat dan syahwat.
Sementara madu adalah penyembuh badan dari sekian banyak penyakitnya."

📓 Miftah Daaris Sa'adah 1/250

@KajianIslamTemanggung

Sabtu, 06 November 2021

MANUSIA NAMPAK KECIL DAN LEMAH DI ATAS SAMUDRA

MANUSIA NAMPAK KECIL DAN LEMAH DI ATAS SAMUDRA

🎙️ Abu Bakr Ibnul Arabi rahimahullah mengatakan,

"من أراد أن يوقن بأن الله الفاعل وحده لا فاعل معه وأن الأسباب ضعيفة لا تعلق لموقن بها ويتحقق التوكل والتفويض فليركب البحر."

"Siapa saja yang ingin merasa yakin bahwa Allah lah satu-satunya yang mengatur (segala sesuatu) dan tidak ada yang bersama-Nya sesuatu pun, dan bahwasannya berbagai sebab (ikhtiyar) itu lemah tidak ada tempat bergantung bagi orang meyakini (sebab-sebab tersebut), dia ingin merealisasikan tawakal dan kepasrahannya ( hanya kepada Allah), maka hendaknya dia mengarungi samudera."

📓 Ahkamul Qur'an 4/64

@KajianIslamTemanggung

Kamis, 04 November 2021

APAKAH SHALAT LIMA WAKTU ADA DI DALAM AL-QUR'AN?

APAKAH SHALAT LIMA WAKTU ADA DI DALAM AL-QUR'AN?

Dari Abu Raziin, beliau berkata, Nafi' bin al-Azraq mendatangi Abdullah bin 'Abbas radhiyallahu anhuma seraya bertanya,

هل تجد الصلوات الخمس في القرآن

"Apakah Anda mendapati shalat lima waktu (ada) di dalam Al-Qur'an?"

Abdullah bin 'Abbas radhiyallahu anhuma menjawab,

نعم

"Iya."

Lalu beliau membaca (surah Ar-Ruum ayat 17 dan 18),

فَسُبۡحَـٰنَ ٱللَّهِ حِینَ تُمۡسُونَ وَحِینَ تُصۡبِحُونَ ١٧ وَلَهُ ٱلۡحَمۡدُ فِی ٱلسَّمَـٰوَ ٰ⁠تِ وَٱلۡأَرۡضِ وَعَشِیࣰّا وَحِینَ تُظۡهِرُونَ ١٨

"Bertasbihlah kepada Allah ketika kamu berada pada waktu petang dan waktu pagi. Segala puji hanya bagi-Nya di langit dan di bumi, pada waktu sore dan pada saat kamu berada pada waktu siang."

فَسُبۡحَـٰنَ ٱللَّهِ حِینَ تُمۡسُونَ

قال: صلاة المغرب والعشاء

Abdullah bin 'Abbas radhiyallahu anhuma menafsirkan, "Shalat Magrib dan Isya."

وَحِینَ تُصۡبِحُونَ

قال: صلاة الصبح

Abdullah bin 'Abbas radhiyallahu anhuma menafsirkan, "Shalat Subuh."

وَعَشِیࣰّا

قال: صلاة العصر

Abdullah bin 'Abbas radhiyallahu anhuma menafsirkan, "Shalat Asar."

وَحِینَ تُظۡهِرُونَ

قال: صلاة الظهر

Abdullah bin 'Abbas radhiyallahu anhuma menafsirkan, "Shalat Zuhur."

📚 Dikeluarkan oleh Abdurrazaq, al-Firyaabiy, Ibnu Jarir, Ibnul Mundzir, Ibnu Abi Hatim, ath-Thabrani, dan al-Hakim. Lihat al-Bahr al-Muhiith ats-Tsajjaaj Syarh Shahiih al-Imaam Muslim Ibn al-Hajjaaj jilid 42 hlm. 368-369

WhatsApp Salafy Indonesia
@ForumSalafy

Senin, 01 November 2021

BERBEKAL TAQWA UNTUK SAFAR YANG PANJANG

BERBEKAL TAQWA UNTUK SAFAR YANG PANJANG

🎙️ Umar bin Abdul Aziz rahimahullah menyatakan,

"إنّ لكُلِّ سفر زاداً لا محالة، فتزوّدوا لسفركم من الدُّنْيا إلى الآخرة بِالتقوى."

"Sesungguhnya setiap safar itu pasti membutuhkan perbekalan. Maka berbekallah dengan ketakwaan untuk safar kalian dari dunia menuju akhirat."

📓 Qosrul Amal libni Abid Dunya 1/50.

@KajianIslamTemanggung

Sengkang dan Keajaiban Sutera

Sengkang dan Keajaiban Sutera

Al Hafidz Ibnu Katsir saat menafsirkan ayat 21 dan 22 dari surat Al Baqarah, membawakan sekian keterangan ulama tentang bukti adanya dzat yang mencipta dan mengatur alam semesta.

Antara lain jawaban Imam Syafi'i. Saat ditanya tentang bukti adanya pencipta dan pengatur alam semesta, beliau menjawab, "Daun Murbei".

Ada apa dengan daun murbei?

Imam Syafi'i lebih lanjut menerangkan, " Rasa daun murbei sama. Namun, jika dimakan ulat sutra akan keluar sutra. Dimakan lebah menjadi madu. Dimakan kambing dan unta menjadi kotoran. Dimakan kijang keluar minyak misik"

"Padahal, obyeknya sama", beliau menyimpulkan.

Subhanallah!

Hal ini tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Pasti ada dzat yang mengatur. Siapa lagi kalau bukan Allah Ta'ala?

Sayang, tidak semua yang mengerti rububiah Allah, lantas mentauhidkan-Nya secara uluhiah. Padahal setelah menyebutkan kuasa rububiah-Nya, Allah melarang ibadah kepada selain-Nya ;

الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

(Dia-lah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia-lah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (Al Baqarah 22)

*

Masuk kota Sengkang, ada tulisan besar di gerbang kota yang jelas terbaca "Kota Sutera".

Iya! Sengkang sejak zaman dahulu dikenal sebagai sentra kerajinan sutra. Hingga kini, ikon itu coba dipertahankan bahkan dikembangkan.

Pemerintah daerah berusaha untuk membudidayakan pohon Murbei menjadi perkebunan sebagai sumber makanan ulat-ulat sutra.

Menyaksikan langsung di kampung produksi sutra, rupanya sejarah kain tenun sutra sudah sangat lama di Sengkang.

Dari sutra, kita bisa banyak mengambil pelajaran!

Di dalam Bada'iul Fawaid (3/756), Ibnul Qayyim menganalogikan amal orang ikhlas dengan sutra, sementara amal orang riya' dengan jaring laba-laba.

"Dua hal yang sangat jauh berbeda jika ingin disamakan", jelas Ibnul Qayyim.

Beliau melanjutkan, "Ketika ulat sutra mulai memproduksi benang, laba-laba ingin meniru. Laba-laba mengatakan, : Kamu punya jaring. Aku pun punya jaring". Ulat sutra menanggapi, : Namun, jaringku adalah pakaian para raja sementara jaringmu untuk perangkap lalat. Ketika diperlukan, akan nampak perbedaan"

Kemudian Ibnul Qayyim menukil bait syair karya al Mutanabbi ;

إذا اشْتبهَت دُموعٌ في خدودٍ  تَبَيَّنَ مَن بكى مِمَّن تَباكى

Jika air mata telah berlinang membasahi pipi

Niscaya orang yang serius menangis dan pura-pura akan diketahui

Memang!

Untuk menghasilkan selembar kain sutra berkualitas, dibutuhkan proses panjang, rumit, dan melelahkan.

Mulai dari proses ngengat yang bertelur dan direkatkan di daun-daun Murbei, lalu menetas menjadi larva dan diamankan oleh induknya sambil diberi makan daun-daun Murbei, hingga berkali-kali ganti kulit lalu menjadi kepompong.

Kepompong sutra direndam dan direbus dengan air panas sambil diurai dan dicari ujung pintalan benangnya lalu digulung layaknya benang.

Proses membuat kain dari bahan benang-benang tadi pun masih panjang. Apalagi dilakukan secara manual dan tradisional.

Maka, kepadamu, wahai anak muda!

Sabarlah dan teruslah berproses! Jangan bosan dan jangan menyerah! Jika untuk sehelai kain sutra berkualitas harus melewati tahapan panjang dan melelahkan, apalagi menjadi seorang pemuda yang baik dan saleh.

Menjadi pemuda hebat dan bermanfaat serta mau berjuang untuk agama Allah, harus dijalani dengan proses panjang.

Tidak ada kata berhenti. Tidak kenal istilah mundur. Semoga Allah Ta'ala memudahkan jalan kalian, wahai anak-anak muda.

Wajo, 31 Oktober 2021

@anakmudadansalaf

Jumat, 29 Oktober 2021

WAKTUMU ADALAH KEHIDUPANMU

WAKTUMU ADALAH KEHIDUPANMU

💬 Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah mengatakan,

الوَقْتُ هُوَ الحَيَاة وَمَنْ أَضَاعَ وَقْتَهُ أَضَاعَ حَيَاتَهُ، وَمَنْ أَضَاعَ حَيَاتَهُ نَدِمَ وَلَا تَنْفَعُهُ النَدَامَة

"Waktu adalah kehidupan. Siapa saja yang menyia-nyiakan waktunya, berarti dia telah menyia-nyiakan kehidupannya. Barang siapa menyia-nyiakan kehidupannya, pasti dia akan menyesal dan penyesalan itu tidak akan bermanfaat."

✍️ Majmu' Fatawa bin Baz 16/261

@KajianIslamTemanggung

Kamis, 28 Oktober 2021

MANFAAT MENDOAKAN ORANG LAIN

MANFAAT MENDOAKAN ORANG LAIN

🎙️ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

"فدعاء المؤمن لأخيه ينتفع به الداعي والمدعو له فمن قال لغيره ادع لي و قصد انتفاعهما جميعا بذلك كان هو وأخوه متعاونين على البر والتقوى."

"Doa seorang mukmin kepada saudaranya seiman akan bermanfaat bagi orang yang berdoa dan yang didoakan. Sehingga barang siapa mengatakan kepada orang lain,
'Berdoalah untuk saya'.
Dan dia bermaksud agar kedua pihak mendapatkan manfaat dengan doa tersebut, maka dia dan saudaranya telah berupaya untuk saling tolong menolong dalam kebaikan serta ketakwaan."

🎙️ Majmu'ul Fataawa 1/133.

@KajianIslamTemanggung

Rabu, 27 Oktober 2021

BERMATA TAPI BUTA, MATI PADAHAL BERHATI

BERMATA TAPI BUTA, MATI PADAHAL BERHATI

Walau hanya obrolan ringan, beberapa pertanyaan yang saya sampaikan kepada Abu Irsyad -sahabat yang mendampingi perjalanan mobil-, dijawabnya dengan lengkap. Sekian tahun menetap di Amsterdam Belanda, Abu Irsyad sangat lancar bercerita tentang kehidupan orang-orang di sana.

“Makan, minum, bekerja, dan berlibur”, Abu Irsyad menyimpulkan singkat tentang aktivitas dan pola pikir orang-orang kafir.

Apa bedanya dengan kehidupan binatang?

Maha benar Allah yang berfirman ; 

 وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَاْلإِنسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لاَّيَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لاَّيُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لاَّيَسْمَعُونَ بِهَآ أُوْلَئِكَ كَاْلأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُوْلَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ 

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi nereka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS. 7:179)

Allah juga berfirman ;

 وَالَّذِينَ كَفَرُوا يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ اْلأَنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَّهُمْ

Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka. (QS. 47:12)

Dalam Fathul Qadir (5/32) Al Imam Asy Syaukani menjelaskan,  “Mereka bersenang-senang dengan kepuasan-kepuasan dunia seolah-olah binatang. Tidak ada yang dipikirkan kecuali urusan perut dan seksual. Mereka lalai dari pertanggungjawaban. Mereka tenggelam dalam buaian dunia”

Demikianlah! Kehidupan orang-orang kafir tak ubahnya seperti kehidupan binatang.

Apa yang mereka pikirkan? Makan, minum, seksual, liburan, tidur, dan kesenangan-kesenangan duniawi lainnya. Tak terpikir oleh mereka, bahwa hidup di dunia bukan hanya bagaimana bisa bertahan hidup? Tidak sebatas memenangkan kompetisi. Bukan untuk tetap survive di tengah-tengah persaingan global. Hal itu tidak masuk dalam agenda hidup mereka.

Sangat berbeda! Bahkan ibarat timur dan barat, orang yang beriman itu.

Hidup di dunia sifatnya sementara. Bagai seorang perantau di negeri orang yang ada saatnya pulang ke kampung halaman. Ibarat musafir yang singgah sebentar di teduhnya bayang-bayang pohon yang mau tak mau harus melanjutkan perjalanan.

Hidup di dunia ada tujuannya, yaitu beribadah kepada Allah Ta'ala. Harus menggunakan fasilitas-fasilitas dunia untuk mencari kebahagiaan akhirat. Ia yakin adanya hari kebangkitan, hari perhitungan amal, hari pertanggungjawaban, dan hari pembalasan. Sekecil apapun yang ia perbuat, ada catatannya. Tak ada yang terluput.

Masih lebih baik lagi binatang! Sebab, binatang-binatang tetap bertasbih; memuji-muji Allah Ta'ala, walau kita tidak bisa memahami bagaimana bentuk tasbih mereka.

Di dalam sahih Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad menjelaskan tentang semut-semut sebagai bangsa yang selalu bertasbih kepada Allah.

Bahkan di dalam Al Quran, ada 4 ayat menyebutkan burung-burung pun selalu bertasbih kepada Allah.

Kembali kepada dirimu, anak muda!

Bagaimanakah hidup engkau jalani selama ini? Apa yang engkau pikirkan untuk hari esok? Janganlah hidup seperti binatang! Punya mata namun buta dari kebesaran Allah. Ada telinga tetapi tidak digunakan untuk mendengar firman-firman-Nya. Diberi akal, lalu akal itu dipakai untuk apa? Hatimu yang harusnya menjadi sumber kehidupan, kenapa justru mati?

Janganlah hidup seperti binatang! Kerjamu hanya bagaimana bisa makan, minum, tidur, bermain, dan bersenang-senang. Jangan dan jangan seperti itu! Cukuplah dan berhentilah dari orientasi-orientasi dunia! Apakah belum tiba saatnya hati ini khusyuk tunduk kepada Allah? Kalau tidak dari sekarang, mau kapan lagi dimulai?

Pendopo Lama, 27 Oktober 2021 Bakda Isya

@anakmudadansalaf

ORANG YANG SENGAJA BUANG ANGIN SUPAYA ORANG LAIN TERTAWA

HUKUM ORANG YANG SENGAJA BUANG ANGIN SUPAYA ORANG LAIN TERTAWA

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu ta'ala berkata,

ﻭﻣﻦ ﻗﺼﺪ ﺧﺮﻭﺝ اﻟﺮﻳﺢ ﻣﻨﻪ ﻟﻴﻀﺤﻚ اﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﻌﺰﺭ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ ﻭﺗﺮﺩ ﺷﻬﺎﺩﺗﻪ ﻓﻘﺪ ﺫﻛﺮ اﻟﻌﻠﻤﺎء ﺃﻥ ﻫﺬا ﻣﻦ ﻋﻤﻞ ﻗﻮﻡ ﻟﻮﻁ ﻭﻣﻦ ﻻ ﻳﺴﺘﺤﻲ ﻣﻦ اﻟﻨﺎﺱ ﻻ ﻳﺴﺘﺤﻲ ﻣﻦ اﻟﻠﻪ ﻭﻗﺪ ﻗﺎﻝ ﻃﺎﺋﻔﺔ ﻓﻲ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ :{ﻭﺗﺄﺗﻮﻥ ﻓﻲ ﻧﺎﺩﻳﻜﻢ اﻟﻤﻨﻜﺮ}
ﺃﻧﻬﻢ ﻛﺎﻧﻮا ﻳﺘﻀﺎﺭﻃﻮﻥ ﻓﻲ ﻣﺠﺎﻟﺴﻬﻢ ﻭﻳﻨﺼﺒﻮﻥ ﻣﺰاﻟﻖ ﻳﺰﻟﻖ ﺑﻬﺎ اﻟﻤﺎﺭﺓ ﻭﻧﺤﻮ ﺫﻟﻚ ﻭاﻟﻠﻪ ﺃﻋﻠﻢ .

📚مختصر الفتاوى (ص٦٠٥)

Dan siapa saja yang sengaja buang angin (kentut) untuk membuat orang-orang tertawa, maka sungguh dia tercela karenanya dan tidak diterima persaksiannya, sungguh para ulama menyebutkan bahwasanya yang demikian merupakan perbuatan kaumnya Nabi Luth, dan siapa yang tidak punya rasa malu terhadap manusia, maka dia tidak merasa malu terhadap Allah ta'ala, dan sebagian ulama menafsirkan firman Allah ta'ala

  {ﻭﺗﺄﺗﻮﻥ ﻓﻲ ﻧﺎﺩﻳﻜﻢ اﻟﻤﻨﻜﺮ}

Dan kalian melakukan kemungkaran di tempat-tempat pertemuan kalian

(Al Ankabut : 29)

Bahwasanya mereka sengaja saling buang angin (kentut) di tempat-tempat berkumpul mereka, dan mereka menyerakkan pelicin di jalan supaya orang yang lewat tergelincir dan perbuatan yang semisal dengannya, wallahu a'lam

📚 Mukhtashar Al Fatawa, hal 605

Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullahu ta'ala berkata,

ﻣﻦ ﺳﻮء اﻷﺩﺏ ﺃﻥ اﻹﻧﺴﺎﻥ ﻳﻈﻬﺮ ﺻﻮﺕ اﻟﻀﺮﻃﺔ بين الناس .

📚الشرح الممتع (١٤٤/١٢)

Termasuk perilaku yang buruk adalah seseorang memperdengarkan suara kentutnya di hadapan manusia

📚 Asy Syarhu Al Mumti', jld. 12, hal. 144

🔗 @ebnteamiah

        ➖➖➖◼️🟥◼️➖➖➖

AYO KITA NGAJI!

SALAFY PARIAMAN
Via group WA Salafy Solo

Selasa, 26 Oktober 2021

PINTU LANGIT PUN TERBUKA KARENA DZIKIR INI!

PINTU LANGIT PUN TERBUKA KARENA DZIKIR INI!

📜 Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu'anhuma, ada seseorang mengucapkan,

اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا،

"Allaahu Akbar Kabiira, walhamdulillaah Katsiira wa Subhaanahi Bukrata wa Ashiila.

Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

عَجِبْتُ لَهَا، فُتِحَتْ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ

'Aku merasa kagum dengan kalimat-kalimat itu. Pintu-pintu langit terbuka untuk kalimat-kalimat tersebut.'

Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma mengatakan,

فَما تَرَكْتُهُنَّ مُنْذُ سَمِعْتُ رَسولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ يقولُ ذلكَ.

'Aku tidak pernah meninggalkan kalimat-kalimat itu semenjak aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengatakan hal tersebut.'"

📚 HR. Muslim

@KajianIslamTemanggung

Senin, 25 Oktober 2021

AGAR SELAMAT KETIKA SAKARATUL MAUT

AGAR SELAMAT KETIKA SAKARATUL MAUT

💬 Imam Malik rahimahullah menyatakan,

من أحبَّ  أن تفتح له فرجة في قلبه وينجو من غمرات الموت وأهوال يوم القيامة فليكن في عمله في السر أكثر منه في العلانية

"Siapa saja yang ingin agar dibukakan untuknya kelapangan di dalam kalbunya dan selamat dari kesengsaraan (sakaratul) maut serta berbagai kengerian pada hari kiamat, maka hendaklah amalannya secara sembunyi-sembunyi lebih banyak dari amalannya secara terang-terangan."

✍️ Tartibul Madarik wa Taqribul Masalik 1/54

@KajianIslamTemanggung

ibnu Hubairah, Pemuda Sederhana di Lingkungan Istana

Pemuda Sederhana di Lingkungan Istana

Tidak banyak, bahkan sangat sedikit, seorang tokoh Islam yang diberi kemampuan menggabungkan keilmuan, kekayaan, dan jabatan tinggi. Coba-coba dicari, ada satu nama yang ditemui. Ibnu Hubairah, terkenalnya.

Adz Dzahabi dalam Siyar A'lam Nubala (20/426) memuji beliau sebagai ; “ Menteri dengan kapabilitas lengkap sekaligus seorang ulama bijaksana. Kepercayaan kekhilafahan”.

Al Wazir (Menteri) Ibnu Hubairah menjabat menteri untuk khalifah Al Muqtafi Li Amrillah selama 11 tahun. Setelah al Muqtafi wafat, al Mustanjid putranya sebagai khalifah penerus masih mempertahankan Ibnu Hubairah sebagai menteri kepercayaan.

Sebagai menteri, kepercayaan itu tidak disia-siakan dan tidak disalahgunakan. Keadilan ditegakkan setinggi-tingginya. Menteri anti suap dan jujur dalam bertindak. Tidak ada yang ditakuti, bahkan kepada khalifah pun, Ibnu Hubairah secara terbuka menyatakan kejujuran.

Ibnul Jauzi memuji, “ (Sebagai pejabat tinggi) beliau selalu cermat untuk mengikuti kebenaran, membenci kezaliman, dan tidak mau memakai pakaian terbuat dari sutera”

Ibnu Hubairah pun tergolong ulama produktif dalam berkarya. Adz Dzahabi menyebut beliau dengan, “Penulis karya-karya berkualitas”. Selain meriwayatkan hadis, Ibnu Hubairah juga menguasai Qira'ah Sab'ah (Tujuh Bacaan Al Qur'an). Ibnu Hubairah termasuk ahli bahasa dan ulama fikih madzhab Hanbali terkemuka. Setiap selesai salat Asar, Ibnu Hubairah mengampu kajian hadis.

“Seorang salafi dan selalu mengikuti atsar”, sanjung Adz Dzahabi.

Walau masuk dalam ring satu dan lingkungan istana terdalam, Ibnu Hubairah tidak menselewengkan jabatan untuk menumpuk harta. Berapapun harta yang diterima, selalu habis untuk dibagi-bagikan kepada penuntut ilmu dan kaum fakir miskin.

“Setiap tahun, Ibnu Hubairah selalu terlilit utang”, tutur Ibnul Jauzi. Bahkan, Ibnu Hubairah menyatakan, “Sepanjang hidupku, tidak pernah aku terkena wajib zakat satu kali pun”

Subhaanallah!

Di sini, saya tidak hendak bercerita panjang lebar tentang Ibnu Hubairah. Biografi beliau terbilang panjang. Kisah-kisah inspiratif yang mengagumkan tentang beliau sangat banyak. Di sini, saya hanya ingin berbagi tentang perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan.

Ibnu Hubairah adalah anak seorang prajurit berpangkat rendah di masa kekhilafahan Abbasiyyah. Masa kecilnya dilewati dengan kemiskinan. Sampai-sampai beliau masih teringat, “ Suatu hari saya pergi ke sungai Tigris. Jangankan uang, sekeping roti pun saya tak punya untuk bisa menyeberang”

Walau berasal dari keluarga miskin, Ibnu Hubairah sejak remaja sangat senang dan mencintai thalabul ilmi. Di Baghdad, Ibnu Hubairah yang lahir tahun 499 H melalui masa remajanya di berbagai majlis hadis dan fikih.

Untuk biaya hidup, Ibnu Hubairah bekerja sebagai buruh di gudang logistik Istana. Karena sifatnya yang amanah dan kemampuannya, Ibnu Hubairah naik jabatan menjadi pengawas. Setelah beberapa waktu, terbuktilah potensi, bakat, dan kecakapannya, Ibnu Hubairah resmi diangkat sebagai kepala departemen logistik istana pada tahun 542 H.

Dua tahun kemudian, 544 H, saat berusia 45 tahun, Ibnu Hubairah dipanggil menghadap khalifah al Muqtafi Li Amrillah untuk menerima pangkat dan jabatan sebagai menteri kepercayaan.

Jika kita membaca sejarah khalifah al Muqtafi Li Amrillah (489-555 H), pemerintahan beliau memang dikenal dengan keadilan dan kesejahteraan yang luar biasa. Peran Ibnu Hubairah selaku menteri cukup besar. Karena, beliau selalu mendekatkan khalifah kepada para ulama dan orang-orang saleh.

Ibnu Hubairah wafat tahun 560 H karena diracun. Cukuplah kata-kata Adz Dzahabi (Duwalul Islam) sebagai ringkasan pujian tentang Ibnu Hubairah, “ Beliau adalah tokoh hebat di tengah ulama-ulama fikih, orang-orang saleh. Keutamaannya amat banyak. Sangat terhormat. Berjasa besar. Selalu bertindak adil. Memiliki banyak karya tulis. Beliau wafat sebagai syahid karena diracun di Baghdad. Jenazah beliau dihantarkan lautan manusia dengan disertai tangisan dan ratapan”

Sebagai penutup, berikut ini 2 bait syair yang pernah digubah Ibnu Hubairah ;

ياَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي نَاصِحٌ لَكُمْ ... فَعُوْا كَلَامِيْ فَإنِّي ذُوْ تَجَارِيْبِ

لَا تُلْهِيَنَّكُمُ الدُّنْيَا بِزَهْرَتِهَا ... فَمَا تَدُوْمُ عَلَى حُسْنٍ وَلَا طِيْبٍ

He, manusia! Sungguh, aku ingin memberimu masukan.

Perhatikan ucapanku ini,karena aku banyak pengalaman.

Jangan sekali-kali kalian tertipu oleh dunia yang penuh perhiasan

Sebab, dunia tidak selalu dilalui dengan keindahan dan kesenangan

Untukmu anak muda secara khusus! Satu bait syair berikut adalah kunci keberhasilan Ibnu Hubairah yang memulai hidup dari seorang anak tak punya hingga masuk di lingkungan istana. Beliau berprinsip ;

وَالْوَقْتُ أَنْفَسُ مَا عُنِيَتْ بِحِفْظِهِ ... وَأَرَاهُ أَسْهَلَ مَا عَلَيْكَ يَضِيْعُ

Waktu adalah harta paling berharga yang mesti dijaga

Kenapa aku lihat dirimu begitu mudah menyia-nyiakannya?

Lendah, 25 Oktober 2021 21.41 WIB

@anakmudadansalaf

Sabtu, 23 Oktober 2021

Mengorek Sampah?

Mengorek Sampah?

Sedih rasanya jika mendengar seorang pemuda mengatakan, “Aku ingin bekerja saja”.

Jika bekerja adalah opsi terakhir dan pilihan yang tak terelakkan, bisalah dimaklumi. Namun, sangat menyakitkan dan menyayat hati, jika hal itu dijadikan pelarian atau pelampiasan untuk tidak lagi thalabul ilmi.

Tidakkah engkau tahu, bekerja sebagai ujud mengarungi lautan dunia, adalah perjalanan panjang. Bekerja itu bukan sebatas bekerja. Engkau bekerja bukan lalu menerima gaji kemudian dihabiskan untuk senang-senang. Bekerja itu bukan hanya urusan uang.

Bekerja adalah ruang hidup yang penuh kebosanan, tekanan, pertentangan, persaingan, godaan-godaan haram, rayuan-rayuan syahwat, dan penat yang tak berujung.

Jika tidak memiliki bekal agama yang memadai, engkau bakal menjadi santapan serigala-serigala dunia. Jika ilmu mu tidak cukup, engkau hanya sebagai korban keserakahan. Apabila imanmu lemah, engkau akan teronggok bagai sampah. Jika tidak mengerti bagaimana bekerja harus bernilai ibadah, nantinya engkau hidup sebagai budak.

Coba bertanya! Bertanyalah kepada mereka yang pernah menjadi robot-robot pabrik. Bertanyalah kepada mereka yang sempat menjadi budak-budak rupiah. Bertanyalah kepada mereka yang dahulunya dijadikan bidak-bidak uang.

Bukankah tidak sedikit dari mereka yang berkesimpulan, “Aku harus berhenti dari semua ini” dan “Aku harus memulai hidup dalam thalabul ilmi”.

Ibnu Qudamah (Mukhtasar Minhajul Qashidin hal.193) mengutip kalimat bijak yang berbunyi, “ Orang yang berambisi terhadap dunia, ibarat minum air laut. Setiap kali meneguknya, justru semakin bertambah haus.Sampai hal itu membunuhnya”

Mengerikan! Namun, itulah kenyataan!

Berapa banyak yang terbunuh karena persaingan dunia? Berapa banyak yang bunuh diri karena tekanan pekerjaan? Sangat banyak yang mengalami depresi karena bekerja. Tak terhitung yang mati sia-sia hanya karena mengejar keutungan yang spekulatif. Dan, banyak orang yang mati rasa karena menghalalkan segala cara.

Untukmu anak muda yang ingin bekerja, punya uang, lalu bisa bersenang-senang...

Ingatlah bahwa dunia ini hanyalah sampah.

Imam Ahmad (Az Zuhud hal 97) menyebutkan riwayat Umar bin Khatab yang berkeliling membawa rombongan lalu berhenti di muka lokasi pembuangan sampah.

Cukup lama Umar berhenti dan berdiri. Sementara nampak terlihat, rombongan tidak nyaman dan merasa terganggu dengan pemandangan dan bau busuknya.

Di saat itulah, Umar bin Khatab mengingatkan kita semua;

 «هَذِهِ دُنْيَاكُمُ الَّتِي تَحْرِصُونَ عَلَيْهَا»

“Sudah inilah dunia yang kalian berambisi mengejarnya”

 Ibnu Qudamah (Mukhtasar hal.193) juga menyebutkan ulama Salaf yang mengajak murid-muridnya menuju lokasi pembuangan sampah.

Di sana, sang guru mengingatkan, “ Coba perhatikan! Inilah ujung dari buah-buahan, daging, madu, dan minyak yang mereka makan”

Begitulah dunia! Dunia adalah sampah yang diperebutkan.

Masruq bin al Ajda' mengajak keponakannya naik ke atas menara di kota Kufah. Dari atas ketinggian sambil melihat-lihat, Masruq berbicara, “Maukah aku perlihatkan dunia kepadamu? Inilah dunia! Mereka makan sampai habis. Mereka berpakaian hingga usang. Mereka berkendaraan dan akhirnya dibuang. Mereka menumpahkan darah karena dunia. Mereka menghalalkan yang haram hanya demi dunia. Dan mereka memutuskan silaturahmi disebabkan dunia” (Hilyatul Auliya 2/97)

Bukannya tidak boleh bekerja. Namun, ukurlah dirimu. Nilailah kadarmu sendiri!

Apakah bekerja itu bagimu telah bernilai ibadah?

Apakah bekerja dapat membantumu meningkatkan ibadah?

Ataukah?

Bekerja adalah pelarianmu dari ibadah?

Bekerja menjadi alasanmu meninggalkan ibadah?

Bekerja justru memperberat langkahmu untuk beribadah?

Bekerja itu tidak semudah yang dibayangkan. Mumpung masih muda, kumpulkanlah bekal cukup agar bekerjamu menjadi ibadah.

Bagaimana bisa bekerjamu akan bernilai ibadah, jika engkau ; masih terbiasa tidur pagi, masih susah menjaga salat, masih senang begadang malam, masih kecanduan game, masih ketagihan film-film bohongan, bagaimana bisa?

Bagaimana bisa niatmu ingin bekerja dapat diterima apabila engkau ; belum bisa membagi waktu, belum bisa membuat rencana hidup, belum mampu mengelola keuangan, belum bisa disiplin, dan belum bisa mengatur diri sendiri, bagaimana akan bisa?

Jika masih juga belum bisa melakukan hal-hal di atas, silahkan saja dinikmati nanti, bagaimana pahitnya menjadi robot kerja tanpa rasa, bagaimana deritanya menjadi budak dunia, dan seperti apa sengsaranya menjadi pengorek-orek sampah. Apalagi jika akhirnya menjadi sampah itu sendiri. Wal 'iyaadzu billah

Pendopo Lama, 23 Oktober 2021 Bakda Isya

@anakmudadansalaf

Jumat, 22 Oktober 2021

SATU BENTUK KELEMBUTAN ALLAH KEPADA HAMBANYA

SATU BENTUK KELEMBUTAN ALLAH KEPADA HAMBANYA

🎙️ Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'dy rahimahullah mengatakan,

"من لطفه بعباده أنه يقدِّر أرزاقَهم بحسب علمه بمصلحتهم لا بحسب مُراداتهم ، فقد يريدون شيئًا وغيره أصلح ؛ فيقدر لهم الأصلَح وإن گرهوه ؛ لطفًا بهم وبرًا وإحسانًا."

"Diantara bentuk kelembutan Allah Ta'ala kepada hamba-hamba-Nya adalah Dia menetapkan rezeki hamba-hamba-Nya sesuai dengan pengetahuan-Nya dan maslahat mereka, bukan sesuai dengan keinginan hamba-hamba-Nya.

Sehingga terkadang para hamba menginginkan sesuatu padahal ada perkara lain yang lebih baik bagi mereka. Maka Allah Ta'ala mentakdirkan yang lebih baik untuk mereka meskipun mereka tidak menyukainya sebagai bentuk kelembutan dan kebaikan untuk mereka."

📓 Al-Mawahib ar-Rabaniyah 148

@KajianIslamTemanggung

Rabu, 20 Oktober 2021

AKIBAT SELALU MELIHAT KE ATAS DALAM URUSAN DUNIA

AKIBAT SELALU MELIHAT KE ATAS DALAM URUSAN DUNIA

🔊 Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'dy rahimahullah mengatakan,

صار ينظر من هو فوقه في العافية والمال والرزق وتوابع ذلك، فإنه لا بد أن يزدري نعمة الله ويفقد شكره

"Pandangannya selalu tertuju kepada orang yang berada di atasnya dalam hal kesehatan, harta, rezeki dan semisalnya, maka pasti orang yang seperti ini akan meremehkan nikmat Allah dan kehilangan rasa syukur kepada-Nya."

📚 Bahjah Qulubil Abrar 48

@KajianIslamTemanggung

Selasa, 19 Oktober 2021

Apakah Kalian Hendak Lari Menjauh Dari Surga?!

Apakah Kalian Hendak Lari Menjauh Dari Surga?!

Sahabat Ammar bin Yasir memiliki banyak keutamaan. Antara lain, tidak ada kaum Muhajirin yang kedua orangtuanya masuk Islam kecuali orangtua Ammar.

Ammar termasuk gelombang pertama yang masuk Islam. Semua pertempuran beliau ikuti, termasuk perang Badar.

Adz Dzahabi dalam Siyar A'lam Nubala menyebutkan cerita Ibnu Umar yang menjadi saksi mata perjuangan dan pengorbanan Ammar bin Yasir dalam perang Yamamah.

Naik ke atas batu besar dan tinggi, Ammar memotivasi pasukan Islam,

"أ من الجنة تفرون؟ "
"Apakah kalian hendak lari menjauh dari surga?"

Padahal waktu itu, satu telinga beliau hampir putus dan menggantung. Ammar tidak pedulikan itu. Beliau tetap bertempur dengan semangat juang tinggi.

Iya, spirit ibadah mereka adalah meraih surga! Apapun terasa ringan dan mudah bila surga dijadikan pembanding.

Siapa bilang ibadah itu tidak lelah? Siapa juga yang bilang ibadah itu mudah?

Ibadah memang melelahkan. Ibadah memang berat.

Namun, jika surga yang selalu ada di pelupuk mata, yang berat menjadi ringan. Yang susah akan mudah.

"Apakah kalian hendak lari menjauh dari surga?"

Ada panggilan ke surga? Ada seruan ke surga?

Kenapa pura-pura tidak mendengar? Kenapa tidak segera menyambutnya? Kenapa malas-malasan mendatanginya? Kenapa seakan-akan tidak tertarik masuk surga?

Majlis ilmu memanggil, namun tidak tergerak.
Bakti orangtua terbuka, tetapi diabaikan begitu saja.
Ajakan donasi membangun masjid atau ma'had disampaikan, malah dilewatkan tanpa rasa.
Tawaran bergabung dalam kepanitiaan atau kepengurusan dakwah diberikan, kenapa dianggap beban? Apalagi dianggap mengganggu pekerjaan.
Kerjabakti atau gotong royong membangun asrama santri dishare di grup, kok bisa-bisanya sengaja diarsipkan tanpa dibuka?
Mendidik dan memperhatikan anak yang sebenarnya kewajiban orangtua, anehnya tidak dilaksanakan?
Bersikap lemah lembut kepada istri merupakan sifat penghuni surga, kenapa dibuang?
Taat kepada suami adalah jalan istri masuk surga, kenapa suka membantah?

"Apakah kalian hendak lari menjauh dari surga?"

Hisyam bin Al Ash adalah saudara kandung sahabat Amr bin Al Ash.

Dalam perang Ajnadain, Hisyam bin Al Ash memompa semangat pasukan Islam. Dengan suara lantang, Hisyam mengingatkan,

"أ من الجنة تفرون؟ "
"Apakah kalian hendak lari menjauh dari surga?"

Subhanallah! Demikianlah semangat generasi terbaik Islam.

Jalan ke surga yang mereka cari. Jalan ke surga yang hendak mereka tempuh.

Kini, bukan perang fisik yang dihadapi. Bukan beradu senjata yang dilakukan. Bukan alat-alat perang yang ada di tangan.

Kini, panggilan ke surga dapat disambut dengan thalabul ilmi, dengan taawun dakwah, dengan donasi pembangunan, dengan aktif dalam program pendidikan, dengan ibadah-ibadah lain yang banyak pilihannya.

Ketika namamu disebut karena diminta terlibat dalam dakwah, jangan merasa terbebani. Jangan menganggap akan membuat susah!

Ketika namamu disebut agar ikut serta dalam kerjabakti, untuk bantuan tenaga, untuk jadwal ronda, untuk membantu dana, jangan merasa berat!

Ucapkan Alhamdulillah dan bersyukurlah. Karena Allah masih memberimu jalan kebaikan. Allah memilihmu untuk berjuang di jalan-Nya. Engkau masih diharapkan manfaat dan kebaikannya.

Justru, ketika namamu tidak disebut, dirimu tidak diminta terlibat, bersedihlah! Di situ seharusnya engkau merasa susah.

Jangan-jangan engkau disulitkan untuk beribadah? Barangkali ada dosa yang menghalangi? Jangan-jangan tidak ada manfaat yang orang berharap darimu? Dan, ada apa denganmu?

Mendekatlah ke majlis ilmu! Mendekatlah ke orang-orang saleh! Agar engkau dekat dengan kebaikan. Agar dekat dengan jalan menuju surga.

Supaya saat ada panggilan ke surga, kita tidak lari menjauh. Tidak lari menghindari.

Ciater, 18 Oktober 2021

@anakmudadansalaf