Selasa, 29 September 2020

TERLUPAKANNYA ILMU KARENA DOSA

TERLUPAKANNYA ILMU KARENA DOSA

🎙️ Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,

   "إنّ مِن الذُّنوبِ ما يكون سببًا لخفاءِ العلمِ النّافعِ أو بعضِه، بل يكونُ سببًا لنِسيانِ ما عُلِم."

"Sesungguhnya ada sebagian dosa yang menjadi sebab tersamarkannya ilmu yang bermanfaat atau sebagiannya. Bahkan terkadang menjadi sebab terlupakannya ilmu yang telah dipelajari."

🗃️ Majmu' Fataawa 7/96.

t.me/KajianIslamTemanggung

Sabtu, 26 September 2020

AKIBAT MENGHINDAR DARI MAJELIS ILMU

AKIBAT MENGHINDAR DARI MAJELIS ILMU

🔊 Al-Allamah Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata,

فإن الإنسان إذا كان
ﻻ يحضر حلقات العلم
وﻻ يسمع الخطب
وﻻ يعتني بما ينقل عن أهل العلم فإنه  تزداد غفلته
وربما يقسو قلبه

"Sesungguhnya jika seseorang tidak mau menghadiri majelis-majelis ilmu, tidak mendengarkan khutbah dan tidak pula memiliki perhatian dengan sesuatu yang telah dinukil dari para ulama, maka ia akan semakin bertambah kelalaiannya dan bisa jadi kalbunya akan mengeras."

📚 Majmu'ul Fatawa 12/324.

t.me/KajianIslamTemanggung

MEMBERI LEBIH BAIK DARIPADA MEMINTA

MEMBERI LEBIH BAIK DARIPADA MEMINTA

💬 Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu'anhuma, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

اَلْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى، اَلْيَدُ الْعُلْيَا هِيَ الْمُنْفِقَةُ، وَالسُّفْلَى هِيَ السَّائِلَةُ

"Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Tangan di atas adalah orang yang memberi infak dan tangan di bawah adalah orang yang meminta."

✍️ HR. al-Bukhari dan Muslim

t.me/KajianIslamTemanggung

Jumat, 25 September 2020

Apa Yang Dibawa dan Ditinggalkan

ALLAH TA'ALA BERFIRMAN :

وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰ

dan bahwasanya seorang manusia tidak memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, (An-Najm:39)

✍ Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata:

إذا مات الميت قالت الملائكة: ما قدَّم؟ ويقول الناس: ما ترك؟

Apabila seseorang wafat, maka malaikat pun berkata, "Apa yang ia bawa?"
Sedangkan manusia berkata, "Apa yang ia tinggalkan?"

📚 Shahih, Az-Zuhd karya Abu Dawud (295)

📌 Twitter Asy-Syaikh Arafat bin Hasan Al-Muhammadi hafizhahullah

https://twitter.com/Arafatbinhassan/status/1275262008535982082

t.me/salafy_cirebon

DUSTA MENDATANGKAN KEMURKAAN

DUSTA MENDATANGKAN KEMURKAAN

🎙 Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

"الكذب له تأثير عظيم في سواد الوجه ويكسوه برقعاً من المقت يراه الصادق."

"Kedustaan memberikan pengaruh besar pada hitamnya wajah. Kedustaan akan menutupi wajah dengan tirai kemurkaan yang akan dilihat oleh orang yang jujur."

📓 I'lamul muwaqiin 1/114.

t.me/KajianIslamTemanggung

Rabu, 23 September 2020

SEMOGA DIPANJANGKAN UMUR KITA, DIBAIKKAN AMAL KITA, DIJADIKAN TERBAIKNYA DI AKHIRNYA

بسم الله الرحمن الرحيم

SEMOGA DIPANJANGKAN UMUR KITA, DIBAIKKAN AMAL KITA, DIJADIKAN TERBAIKNYA DI AKHIRNYA

🕌 Dari Abu Bakrah radhiyallahu 'anhu bahwa ada seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, siapa orang yang paling baik itu?"

👍🏽Beliau menjawab:

مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ

"(Orang yang paling baik adalah) orang yang panjang umurnya dan baik amalannya".

Lalu sahabat ini bertanya lagi tanya, "Siapa orang yang paling jelek?"

👍🏽 Beliau menjawab;

مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ

"(Orang yang paling jelek adalah) orang yang panjang umurnya tetapi jelek amalannya".

📚 HR lmam Tirmidzi (2329) dan beliau mengatakan, "lni hadits hasan shahih" dan dinyatakan shahih oleh Syaikh Albani di dalam Shahih Sunan Tirmidzi.

🕌 Dari Abdullah bin Busr Al Maazani radhiyallahu 'anhu mengatakan;
Ada 2 orang Arab pelosok datang kepada Rasulullah, lalu salah seorang darinya bertanya, "Ya Rasulullah, siapa orang terbaik itu?"

👍🏽 Beliau menjawab;

طوبى لمن طال عمره وحسن عمله

"Kebahagiaan bagi orang yang panjang umurnya dan baik amalannya".

Lalu yang satunya bertanya, "Apa amal yang paling baik itu?"

👍🏽 Beliau menjawab;
أن تفارق الدنيا ولسانك رطب من ذكر الله
"Kamu meninggalkan dunia dan lisanmu basah dengan dzikrullah".

📚 As Silsilah Ahs Shahihah - Syaikh Muhammad Nadhiruddin Al Albani.

✍🏾 FIK  الفقير إلى معفرة ربه أبو يحيى

t.me/forumIlmiahkaranganyar

OBAT PENYAKIT KALBU ADALAH ILMU

OBAT PENYAKIT KALBU ADALAH ILMU

🔊 Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,

"وَأما مرض الْقلب فيفضي بِصَاحِبِهِ إلى الشَّقَاء الأبدي وَلَا شِفَاء لهَذَا الْمَرَض الا بِالْعلمِ".

"Adapun sakitnya kalbu bisa mengantarkan seseorang kepada kesengsaraan abadi dan tidak ada obat penyembuh untuk sakit rohani ini kecuali dengan ilmu agama."

📚 Miftah Darus Sa'adah 1/306.

t.me/KajianIslamTemanggung

Selasa, 22 September 2020

PILIHKAN YANG BAIK UNTUK SAUDARA KITA

بسم الله الرحمن الرحيم 🌳🕌

PILIHKAN YANG BAIK UNTUK SAUDARA KITA

🕋 Allah Ta'aalaa berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَنْفِقُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّاۤ اَخْرَجْنَا لَـكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ  ۗ  وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ وَلَسْتُمْ بِاٰخِذِيْهِ اِلَّاۤ اَنْ تُغْمِضُوْا فِيْهِ ۗ  وَاعْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ

"Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usaha kalian yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kalian. Janganlah kalian memilih yang jelek untuk kalian infakkan, padahal kalian sendiri tidak mau mengambilnya, melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji."
(QS. Al-Baqarah; 267)

👍🏽 lmam Abdurrahman Ad Sa'di rahimahullah mengatakan;

"Allah Ta'aalaa memerintahkan hamba-hambaNya yang mukmin untuk berinfak dari hasil usaha yang baik yang Allah mudahkan bagi mereka maupun dari apa yang Allah keluarkan dari bumi manakala Allah karuniakan kepada mereka dengan dimudahkan untuk mendapatkannya.

Maka infakkanlah sebagian darinya sebagai bentuk syukur kepada Allah dan dalam rangka menunaikan sebagian hak saudara-saudara kalian atas kalian serta untuk mensucikan harta-harta kalian. Maka pilihkanlah dalam infak ini yang baik yang kalian menyukainya untuk diri kalian sendiri. Dan janganlah kalian pilihkan yang jelek yang kalian sendiri tidak menyukainya dan tidak mau mengambilnya kecuali dengan memicingkan mata ataupun meminta maaf (untuk menolaknya).

"{Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji}",
Jadi Dia itu Maha Kaya (tidak butuh) kepada kalian, dan manfaat shadaqah kalian maupun amal-amal kalian itu kembalinya kepada kalian sendiri. Bersamaan dengan itu Dia terpuji atas apa yang Dia perintahkan kepada kalian yang berupa perintah-perintah yang terpuji dan perilaku-perilaku yang lurus. Maka hendaknya kalian kerjakan perintah-perintahNya, karena itu merupakan nutrisi kalbu, kehidupan jiwa dan kenikmatan ruh.

📚 Taisirul Kariimir Rahman Fii Tafsiiri Kalaamil Mannaan.

👍🏽 Syaikh Shalih Fauzan hafidlahullah mengatakan;

Dan Dia juga tidak mau menerima dari shadaqah-shadaqah kecuali dari hasil usaha yang baik. Adapun yang jelek, maka Dia tidak mau menerimanya.

Sama saja, apakah "jelek" dalam arti jelek kondisinya, seperti yang Allah firmankan;

وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ وَلَسْتُمْ بِاٰخِذِيْهِ اِلَّاۤ اَنْ تُغْمِضُوْا فِيْهِ ۗ

"Janganlah kalian memilih yang jelek untuk kalian infakkan, padahal kalian sendiri tidak mau mengambilnya, melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya."
(QS. Al-Baqarah; 267)

Ataukah "jelek" pada dzatnya (sifat aslinya), seperti bangkai, atau khamer, atau babi.
Ataukah "jelek" dari sisi usahanya, seperti riba, atau suap, atau judi atau yang lain.

Maka jelek itu bisa jadi pada dzatnya, atau bisa jadi pada usahanya dan jalan mendapatkannya. Maka jika seseorang bershadaqah dari hasil usaha yang jelek, sesungguhnya Allah tidak mau menerimanya.

📚 Syarah Arba'in An Nawawiyah, hadits ke 10.

Semoga Allah mudahkan kita semua mendapatkan rezeki yang baik dan diberi taufik untuk menunaikan hak saudara kita atas diri kita.

✍🏾 FIK  الفقير إلى معفرة ربه أبو يحيى

t.me/forumIlmiahkaranganyar

HUKUM SAFAR UNTUK TA'ZIYAH atau MELAYAT

HUKUM SAFAR UNTUK TA'ZIYAH

✒️ Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah mengatakan,

" لا بأس به، يسافر يعزي أخاه أو أباه لا بأس، الحمد لله."

"Tidak mengapa seseorang di safar untuk berta'ziyah kepada saudara laki-lakinya atau bapaknya. Ini tidak mengapa alhamdulillah."

🖥️ Situs Resmi Syaikh bin Baz rahimahullah

t.me/KajianIslamTemanggung

JANGAN MENJADI ORANG YANG SELALU INGIN TAU

JANGAN MENJADI ORANG YANG SELALU INGIN TAU !

💬 Ibnu Hazm al-Andalusi rahimahullah menyatakan,

" يَجبُ عليك أنْ لا تكُون فُضُوليًّا فإنَّها صِفة سُوء،
فإنْ أجابَك الَّذي سألتَ بِما فِيهِ كِفايةٌ لَك فاقْطَعِ الكلام".

"Wajib bagimu untuk tidak menjadi orang yang selalu ingin tau karena itu adalah sifat yang buruk.
Jikalau seseorang telah menjawab pertanyaanmu dengan jawaban yang mencukupi, maka hentikanlah pembicaraan."

✍️ al-Akhalq wa as-Siyar (93)

t.me/KajianIslamTemanggung

Sabtu, 19 September 2020

3 HAL INI LEBIH BAIK DARI HARTA DUNIA SELURUHNYA

3 HAL INI LEBIH BAIK DARI HARTA DUNIA SELURUHNYA

💬 Dari Abu Umamah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda,

(قلب شاكر و لسان ذاكر و زوجة صالحة تعينك على أمر دنياك و دينك خير ما اكتنز الناس)

"Kalbu yang bersyukur, lisan yang berdzikir dan istri shalihah yang membantumu pada urusan dunia maupun agamamu, itu semua lebih baik daripada (harta) yang dikumpulkan manusia."

✍️ Asy-Syaikh al-Albani menshahihkan hadits ini dalam Shahihul Jaami' nomor 4409

t.me/KajianIslamTemanggung

Jumat, 18 September 2020

JANGAN SAMPAI KITA MAKAN DARI YANG HARAM

بسم الله الرحمن الرحيم 🌳🕌

JANGAN SAMPAI KITA MAKAN DARI YANG HARAM

☝🏽Tanya ; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda;

أيما جسم نبت من حرام فالنار أولى به

"Jasad mana saja yang tumbuh dari yang haram, maka neraka lebih berhak dengannya".
Apa makna hadits ini ?

👍🏽 Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah memjawab;

"Ini ancaman, ini termasuk dari ancaman dan peringatan keras. Orang yang jasadnya tumbuh dari makan riba atau dari merampas harta orang lain atau mencuri itu diancam dengan neraka. Na'udzubillah.

Maka wajib untuk hati-hati. Hendaknya usaha seorang muslim itu halal. Dan jangan sampai mendlalimi orang lain atau makan riba atau menipu dalam bermu'amalah atau mencuri harta orang lain atau yang semisalnya.
Kita memohon keselamatan kepada Allah. Demikian.

📚 Fatawa Nur 'Alad Darbi Syaikh Abdul Aziz bin Baz.

☝🏽 Tanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda;

كل لحم نبت من سحت فالنار أولى به

"Setiap daging yang tumbuh dari yang haram, maka neraka itu lebih berhak dengannya".
HR lmam Ahmad di dalam Musnadnya.

Apa makna syarah hadits ini❓

👍🏽 Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan hafidlahullah menjawab;

🌹Pertama; hadits ini dha'if. Diriwayatkan dari Abu Bakr radhiyallahu 'anhu. Hadits ini memiliki 2 riwayat;

□ Riwayat pertama;

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ النَّارُ أَوْلَى بِهِ

"Tidak akan masuk surga daging yang tumbuh dari yang haram, neraka lebih berhak dengannya".
HR lmam Ahmad di dalam Musnadnya.

□ Riwayat kedua;

لا يدخل الجنة جسد غذي بالحرام

"Tidak akan masuk surga jasad yang diberi makan dari yang haram".
HR lmam Khathib At Tibrizy di dalam Misykatul Mashabih.

💥 Makna السحت adalah "yang haram".
Dan  makna hadits ini bahwa setiap jasad dan daging yang diberi makan dengan yang haram, maka pada hari kiamat diancam di neraka sebagai hukuman baginya. Karena Allah Subhaanahu waTa'aalaa mengharamkan khaba'its (yang haram) maupun usaha yang haram. Dan Dia memerintahkan untuk makan dari thayyibah (yang halal) maupun yang Allah Ta'aalaa bolehkan bagi hamba-hambaNya.

🍛 Karena yang haram itu memberikan asupan yang jelek, adapun yang halal, maka ia memberikan asupan yang baik dan memiliki pengaruh yang terpuji terhadap badan seseorang, perilakunya dan ahlaqnya. Sedangkan yang haram, maka ia memberikan kepada jasad asupan yang jelek. Dan ini mempengaruhi perilaku seseorang maupun amal-amalnya. Sehingga perilaku dan amalannya menjadi jelek karena pengaruh makanannya yang jelek.

💪🏽 Jadi ini menunjukkan bahwa makanan itu memiliki pengaruh kepada manusia, bahwasanya seseorang terpengaruh menjadi baik jika itu makanan yang halal, dan terpengaruh menjadi jelek jika itu makanan yang haram.

🕋 Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبٰتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحًـا   ۗ  اِنِّيْ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ

"Wahai para rasul! Makanlah dari (makanan) yang baik-baik, dan kerjakanlah amalan yang shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan."
(QS. Al-Mu'minun; 51).

🕋 Allah Subhaanahu wa Ta'aala juga berfirman;

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا کُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ اِنْ کُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah jika  hanya kepada-Nya kalian menyembah."
(QS. Al-Baqarah; 172)

🕋 Allah Subhaanahu wa Ta'aala juga berfirman;

يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا  ۖ  وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ  اِنَّهٗ لَـكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

"Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi kalian"
(QS. Al-Baqarah; 168)

🍨 Maka Allah memerintahkan manusia secara umum untuk makan dari yang halal dan baik yang Allah rezekikan kepada mereka, serta agar mereka mensyukuri Allah atas nikmatNya.

🍉  Ini menunjukkan agar kita perhatian kepada makanan, dan agar seseorang itu memperhatikan dengan apa ia memberi asupan kepada jadadnya, dan agar menjauhi yang haram.

❗Telah shahih di dalam hadits bahwa makan yang haram itu menghalangi dikabulkannya doa. Sebagaimana dalam hadits;
"Seorang musafir yang dalam keadaan kusut rambutnya dan berdebu (karena safar ketaatan), ia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya memohon Ya Rabbi, Ya Rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan  diasupi dengan yang haram, bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan??"

👍🏽 Dan ini merupakan perkara yang sangat penting.

📚 Fatawa Syaikh Shalih Fauzan 1/12/2006 http://iswy.co/e3lrh

✍🏾 FIK  الفقير إلى معفرة ربه أبو يحيى

t.me/forumIlmiahkaranganyar

2 MOMEN BERDIRINYA HAMBA DIHADAPAN ALLAH TA'ALA

2 MOMEN BERDIRINYA HAMBA DIHADAPAN ALLAH TA'ALA

🎙️ Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan,

❒ للعبد بين يدي الله موقفان :
موقف بين يديه في الصلاة 
وموقف بين يديه يوم لقائه

فمن قام بحق الموقف الأول هان عليه في الموقف الآخر
ومن استهان بهذا الموقف ولم يوفه حقه شدد عليه ذلك الموقف."

"Seorang hamba memiliki 2 momen berdirinya dia di hadapan Allah:

✓ Saat berada dalam shalatnya
✓ Saat berada di hari perjumpaan dengan Allah nanti

Siapapun yang benar-benar menunaikan hak momen yang pertama, niscaya akan ringan baginya perjumpaan dengan Allah pada momen yang kedua. Namun sebaliknya, siapa saja yang meremehkan momen yang pertama ini dan tidak melaksanakan haknya sebagaimana mestinya, maka momen di saat perjumpaan dengan-Nya akan terasa begitu berat."

📓 Al-Fawaid 273.

t.me/KajianIslamTemanggung

AKIBAT SELALU TERLAMBAT SHALAT BERJAMA'AH

AKIBAT SELALU TERLAMBAT SHALAT BERJAMA'AH

🔊 Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan,

إن الإنسان كلما تأخر عن الصف الأول
والثاني أوالثالث ( أي في الصلاة )
ألقى الله في قلبه محبة التأخر
في كل عمل صالح والعياذ بالله .

"Sesungguhnya setiap kali seseorang terlambat dari shaf pertama, kedua, atau ketiga (yaitu ketika shalat berjamaah), maka ALLAH akan tanamkan di dalam hatinya cinta keterlambatan dalam melakukan setiap amal shalih, kita berlindung kepada ALLAH darinya."

📚 Syarah Riyadush Shalihin 5/111.

t.me/KajianIslamTemanggung

Kamis, 17 September 2020

SHADAQAHLAH DARI HASIL USAHA YANG HALAL

بسم الله الرحمن الرحيم

SHADAQAHLAH DARI HASIL USAHA YANG HALAL

🕌 Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda;

مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ، وَلَا يَقْبَلُ اللَّهُ إِلَّا الطَّيِّبَ، وَإِنَّ اللَّهَ يَتَقَبَّلُهَا بِيَمِينِهِ، ثُمَّ يُرَبِّيهَا لِصَاحِبِهِ كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فَلْوَهُ حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ

"Siapa yang bershadaqah senilai sebutir kurma dari hasil usaha yang suci (halal) -dan Allah pun tidak mau menerima kecuali yang suci-, maka Allah akan menerimanya dengan tangan kananNya, kemudian Dia memeliharanya untuk orang yang bershadaqah seperti salah seorang kalian memelihara anak kudanya, hingga (pahala) shadaqah itu menjadi seperti gunung".
HR lmam Bukhari (1410), lmam Muslim (1014) dan lmam Malik (2844)

Dalam redaksi lmam Malik disebutkan dengan lafadl;

... كَانَ إِنَّمَا يَضَعُهَا فِي كَفِّ الرَّحْمَنِ ...

.. Allah meletakkan shadaqah itu di telapak Ar Rahman ..

فَلُوَّهُ ، أَوْ فَصِيلَهُ،

"... memelihara anak kudanya atau anak untanya ...".

👍🏽 lmam Al Baaji penulis kitab Al Muntaqa Syarah Muwattha' mengatakan;

Sabda Rasul "Siapa yang bershadaqah senilai sebutir kurma dari hasil usaha yang suci", yang dimaksud suci adalah halal

"dan Allah tidak mau menerima kecuali yang suci (halal)" maksudnya -wallahu a'lam- bahwa siapa yang bershadaqah dari harta yang haram, maka sesungguhnya ia tidak diberi pahala atas shadaqah itu, bahkan ia berdosa ketika ia tidak mengembalikan harta itu kepada yang berhak.

Sabda beliau, "Allah tidak mau MENERIMA kecuali yang suci (halal)" makna MENERIMA di sini -wallahu a'lam- bahwa Allah menghitungnya sebagai shadaqah (yang sah) dan akan memberinya pahala atasnya.

Sabda beliau, "Sesungguhnya saja Dia meletakkan shadaqah itu di telapak tangan Ar Rahman (Yang Maha Pengasih)", mungkin
makna yang dimaukan adalah besarnya pahala Allah 'Azza waJalla kepadanya atas shadaqah itu dan Allah menjaganya karena shadaqahnya.
Dan "telapak tangan Ar Rahman" maknanya tangan kananNya.

Sabda beliau, "kemudian Dia memeliharanya untuk orang yang bershadaqah seperti salah seorang kalian memelihara anak kudanya" maksudnya bahwa Allah 'Azza waJalla mengembangkan shadaqah itu dan melipatkalikan pahalanya seperti seseorang mengembangkan (memelihara) anak kudanya (faluwah). Faluwah adalah hewan betina hasil persilangan antara kuda betina dengan khimar jantan.
"Atau fashilnya", fashil yaitu anak unta.
Karena hal itu termasuk kebiasaan  yang berjalan pada manusia, yaitu mengembangkannya dengan memeliharanya dan berharap untuk bertambah besar.

Sabda beliau, "hingga (pahala) shadaqah itu menjadi seperti gunung", maksudnya -wallahu a'lam- bahwa dengan pemeliharaan Allah 'Azza waJalla pahala shadaqah itu (menjadi besar) seperti gunung.

Allah 'Azza waJalla berfirman;

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ  كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ   وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَآءُ  ۗ  وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

"Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui."
(QS. Al-Baqarah: 261)

📚 Al Muntaqa Syarah  Al Muwattha' lmam Malik.

✍🏾 FIK  الفقير إلى معفرة ربه أبو يحيى

t.me/forumIlmiahkaranganyar

KEUTAMAAN BANYAK MENGINGAT KEMATIAN

KEUTAMAAN BANYAK MENGINGAT KEMATIAN

✍🏼 Al-Imam Ad-Daqqaq rahimahullah berkata,

من أكثر من ذكر الموت أكرم بثلاثة أشياء: تعجيل التوبة، قناعة القلب، ونشاط العبادة.

"Barang siapa memperbanyak mengingat kematian, dia akan dikaruniai tiga hal:
1️⃣ menyegerakan taubat,
2️⃣ hati yang qana'ah (merasa cukup dengan pemberian Allah), dan
3️⃣ semangat beribadah."

📚 At-Tadzkirah bi Ahwalil Mauta, hlm. 126

t.me/forumsalafy

KIAT SABAR DALAM MENJAUHI KEMAKSIATAN

KIAT SABAR DALAM MENJAUHI KEMAKSIATAN

🔊 Al Imam Ibnul  Qayyim رحمه الله mengatakan,

أحدها: علم العبد بقبحها ورذالتها ودناءَتها، وأن الله إنما حرَّمها ونهى عنها صيانة وحماية عن الدنايا والرذائل، كما يحمى الوالد الشفيق [والده] عما يضره.

"Salah satu cara (menumbuhkan sabar menjauhi kemaksiatan) adalah pengetahuan hamba tentang jeleknya, hinanya dan rendahnya perbuatan maksiat.

Dan sesungguhnya Allah mengharamkan dan melarang hamba melakukan maksiat dalam rangka  memelihara dan menjaga dari kehinaan dan kerendahan.
Sebagaimana orangtua menjaga anak yang sangat disayangi dari apa yang membahayakannya."

📚 Thariq al-Hijratain wa bab as-Sa'adatain  270.

t.me/KajianIslamTemanggung

Rabu, 16 September 2020

WAJIB JUJUR DALAM JUAL BELI DAN MENJELASKAN KONDISI BARANGNYA

بسم الله الرحمن الرحيم 🌳🕌

WAJIB JUJUR DALAM JUAL BELI DAN MENJELASKAN KONDISI BARANGNYA

👍🏽 Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah mengatakan;

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على عبده ورسوله نبينا محمد وعلى آله وأصحابه والتابعين
أما بعد

📻 Pembicaraan saya hari ini bersama anda sekalian saudara-saudara pendengar yang mulia tentang wajibnya jujur dan tulus dalam mu'amalah. Telah shahih dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda;

الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا، فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا  بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا، وَإِنْ كَذَبَا وَكَتَمَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا

"Penjual dan pembeli memiliki hak khiyar selama belum berpisah. Jika keduanya jujur dan menjelaskan (keadaan barangnya), diberkahi untuk mereka jual beli mereka. Adapun jika keduanya dusta dan menyembunyikan (cacat barangnya), dihilangkan barakah jual beli mereka".
HR lmam Bukhari dan lmam Muslim

Dan ini hadits yang shahih dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, menunjukkan kita kepada beberapa pelajaran, di antaranya;

✅ Penjual dan pembeli itu memiliki hak khiyar selama kedua pihak masih dalam majelis (tempat transaksi jual beli) tersebut. Sehingga jika penjual ingin menarik kembali barangnya, atau si pembeli ingin menarik kembali, maka tidak ada dosa selama kedua pihak masih dalam majelis.

💥 Karena kadang seorang penjual itu menjual barangnya, tapi kemudian setelah itu ia menyesal. Atau kadang seorang pembeli membeli suatu barang, tapi kemudian setelah itu ia menyesal. Maka Allah menjadikan bagi kedua pihak kelapangan selama keduanya masih dalam majelis, siapa yang ingin menarik kembali, boleh ia menariknya selama salah satu dari kedua pihak tidak memberikan pilihan kepada pihak satunya. Jika salah satu pihak memberikan pilihan kepada pihak satunya dengan mengatakan, "Pilihlah (antara melangsungkan atau membatalkan)". Lalu yang satu memilih untuk melangsungkan jual beli, maka jual beli itu berlangsung (selesai).

🤝🏼 Adapun jika kedua pihak diam, maka masing-masing dari keduanya memiliki hak khiyar. Jika penjual mau, ia boleh melangsungkan, jika ia mau ia boleh menarik kembali (membatalkan), dan jika pembeli mau, ia boleh melangsungkan, jika ia mau, ia boleh menarik kembali selama kedua pihak masih di majelis mereka, selama belum berpisah.
Inilah makna sabda beliau "Penjual dan pembeli memiliki hak khiyar". Ini merupakan kemudahan dari Allah Ta'aalaa dan rahmatNya maupun kelembutanNya kepada hamba-hambaNya.

✅ Kemudian Nabi bersabda, "Jika keduanya jujur dan menjelaskan (keadaan barangnya), diberkahi jual beli mereka. Adapun jika keduanya dusta dan menyembunyikan (cacat barangnya), dihilangkan barakah jual beli mereka".

Sabda beliau ini memberi pelajaran kepada kita tentang wajibnya jujur dan menjelaskan (keadaan barang jualan) dalam bermu'amalah. Dan bahwasanya seorang mukmin tidak boleh menipu saudaranya dan berdusta kepadanya (dengan tujuan) agar dagangannya dihargai (ditukar) dengan harta, yang mana kalau pembeli tahu hakikat/kenyataan (barang tersebut), maka ia tidak mau menukarnya (membelinya).

👉🏾Seorang muslim itu saudara muslim yang lain, tidak boleh mendustainya, tidak boleh menelantarkannya, tidak boleh meremehkannya, tidak boleh menipunya, tidak boleh mengkhianatinya, tidak boleh mendengkinya dan tidak boleh melakukan kepadanya apa-apa yang tidak pantas.

👍🏽Demikianlah As Sunnah datang dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam . Dan Allah Jalla wa'Alaa .... di dalam kitabNya yang agung menyebut hamba-hambaNya yang mukmin sebagai saudara. Demikian pula Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda;
المسلم أخو المسلم
"Seorang muslim itu saudara muslim yang lain".

👉🏾 Maka wajib bagi anda wahai hamba Allah untuk memperhatikan saudara anda, untuk bersungguh-sungguh dalam bersikap tulus (jujur) kepadanya dalam berbagai mu'amalah; jual beli, bisnis maupun berbagai mu'malah yang lain. Jangan anda menipunya, jangan mengkhianatinya, jangan menyembunyikan darinya cacat yang ada pada barang dagangan. Bahkan harus anda jelaskan hakikat (keadaan sebenarnya) barang tersebut kepadanya dan jangan anda sembunyikan sesuatu pun darinya.

🚘 Sama saja barang itu berupa mobil atau rumah atau toko atau tanah atau hewan atau yang lain. Anda jelaskan kepadanya keadaan sebenarnya barang tersebut kepadanya dan jangan menyembunyikannya sedikitpun, yang kalau saudaramu (pembeli) tahu keadaan sebenarnya pastilah berubah keadaannya (tidak jadi membeli). ... Maka jelaskan kepadanya keadaan sebenarnya, karena anda itu saudaranya dan dia saudara anda, seorang muslim itu saudara muslim yang lain.

🕌 Di dalam hadits lain yang shahih dari Rasulullah _shallallahu 'alaihi wasallam_ bersabda;

المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضا

"Seorang mukmin terhadap mukmin yang lain itu seperti sebuah bangunan, sebagiannya memperkuat sebagian yang lain".

‼️Maka wajib bagi anda untuk terus terang menjelaskan kepada saudara anda hakikat sebenarnya (barang dagangan itu) dan jangan menyembunyikannya sedikit saja. Dengan begitu kalian mendapatkan barakah. Penjual mendapat barakah dalam hasil jualannya dan pembeli mendapat barakah dalam barang beliannya.

⛔ Adapun jika terjadi menyembunyikan (menutup-nutupi) cacat barang oleh penjual atau pembeli, maka sungguh ini termasuk di antara sebab dihilangkannya barakah, dan termasuk di antara sebab murka Allah terhadap pihak yang menipu saudaranya.

🕌 Karenanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Jika keduanya jujur dan menjelaskan (keadaan barangnya), diberkahi untuk mereka jaul beli mereka".
Yakni jika ia jujur dalam informasinya dan menjelaskan keadaan sebenarnya, maka diberkahi kedua pihak dalam jaul beli mereka. Adapun jika keduanya menyembunyikan cacat yang ada pada barangnya dan keduanya dusta dalam informasinya, maka dihilangkan barakah jual beli mereka.

💪🏽Maka penjual harus menjelaskan keadaan barang jualannya dan pembeli harus menjelaskan keadaan barang penukarnya jika berupa barang, tidak boleh menipunya, baik berupa barang ataupun selain barang. Wajib bagi pembeli menyerahkan hakikat barang yang selamat (tidak cacat) dan demikian pula bagi penjual wajib menyerahkan barang jualannya yang selamat.

🎒Jika ternyata di sana ada cacatnya, maka harus menjelaskannya dan terus terang kepadanya agar pembeli melangsungkan jual belinya dalam keadaan jelas. Dan sikap khianat itu akibatnya sangat buruk, sikap dusta itu akibatnya jelek. Adapun jujur dan terus terang, maka kesudahannya terpuji dan Allah pun ridha ... amalan anda jujur dan terus terang, dan keberkahan anda dapatkan.

💥 Adapun dengan dusta dan menyembunyikan cacat, maka anda dalam bahaya yang berupa murka Allah. Selain itu anda terancam dengan dihilangkannya barakah. Banyak orang tidak peduli dengan perkara-perkara ini, ia menipu. Dan ia menganggap bahwa hal ini termasuk dari kecerdasan dan kepintaran dalam bisnis, dan termasuk kelincahan dalam mencari harta. Tidak diragukan ini adalah tipu muslihat, makar dan ketaatan kepada syaithan.

🏡 Di antara contohnya; orang yang menjual mobil atau yang semisalnya dalam keadaan ia tahu cacat yang ada pada barangnya, atau menjual rumah dalam keadaan ia tahu cacat yang ada pada padanya, tetapi ia tidak menjelaskannya. Atau menjual hewan dalam keadaan ia tahu cacat yang ada pada padanya, tetapi ia tidak menjelaskannya. Atau menjual kurma atau biji-bijian yang bagian luarnya nampak baik, tetapi bagian dalamnya cacat. Misal kurma dalam jumlah banyak atau biji-bijian yang padanya ada cacatnya, bagian luarnya tidak masalah,  tetapi bagian dalamnya ada cacat, maka wajib baginya menjelaskan cacat tersebut.

🍉Demikian pula jika ia menjual kayu bakar atau arang atau buah-buahan, maka ia meletakkan yang baik di bagian luar dan meletakkan yang jelek di bagian dalam agar pembeli tidak melihatnya. Ini juga termasuk menipu dan khianat. Atau ia mengatakan, "Aku membelinya sekian, aku membelinya dengan harga 100 real", padahal ia dusta, ia tidak membelinya kecuali dengan 80 atau 70 real. Semua itu termasuk menipu dan termasuk perkara tadlis (tipu muslihat) dan dusta.

✅Maka wajib atas penjual maupun pembeli untuk bertaqwa kepada Allah dan jujur dalam perkataannya serta tidak menipu atau mengkhianati saudaranya agar dengan itu mendapatkan ridha Allah serta terbebas dari tanggungan, dan agar ia selamat dari mendlalimi saudaranya maupun bertindak aniaya. Juga agar ia selamat dari hilangnya barakah. Yang diberkahi itu lebih baik daripada ... yang tidak diberkahi. Ridha Allah itu di atas segala sesuatu. Mendapat ridha Allah Jalla wa'Aalaa dan selamat dari murkaNya itu di atas segala sesuatu, di atas dunia seluruhnya.

‼️Maka bertaqwalah kepada Allah wahai hamba-hamba Allah, bertaqwalah kepada Allah wahai hamba-hamba Allah dalam mu'amalah. Wajib atas kalian jujur dan menjelaskan (keadaan sebenarnya dagangan kalian) dan jauhilah menyambunyikan (menutup-nutupi) dan dusta.

🤲 Hanya kepada Allah kami memohon agar Dia memberi kita dan kaum muslimin taufiq kepada kejujuran dan menjelaskan (keadaan dagangan) dalam bermu'amalah, serta taufiq kepada ketulusan kepada Allah maupun hamba-hambaNya. Dan agar Dia melindungi kita dan kaum muslimin dari kejahatan jiwa-jiwa kita maupun kejelekan amal-amal kita, sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Maha Mulia.

وصلى الله وسلم على عبده ورسوله نبينا محمد وعلى آله وأصحابه وأتباعه بإحسان

📚 وجوب الصدق والنصح في المعاملة
دروس ومحاضرات أحاديث من الإذاعة للشيخ ابن باز رحمه الله

✍🏾 FIK  الفقير إلى معفرة ربه أبو يحيى

t.me/forumIlmiahkaranganyar

Warasy

Warasy (ورش)*

Beliau adalah seorang syaikh qira'ah di negeri Mesir, beliau berkuniyah Abu Said atau Abu Amr, namanya Utsman ibn Said ibn Abdillah ibn Amr al Qibthi al Ifriqy (dari afrika).

Dikatakan bahwa Warasy dilahirkan pada tahun 110 H dan beliau merupakan seorang maula (bekas budaknya) keluarga Az Zubair radhiallahu anhu.

Warasy adalah seorang yang sering mengkhatamkan Al Quran dengan bacaan yang indah kepada Imam Nafi, dan beliaulah yang memberikan julukan warasy kepada Warasy karena sangat putihnya kulit beliau.

Dalam bahasa, makna kata al warasy adalah susu yang terbuat, tetapi ada yang mengatakan bahwa lafazh warasy merupakan sebutan bagi seekor burung yang bernama warasyan, kemudian pengucapannyapun disederhanakan menjadi warasy.

Akan julukannya, Warasy tidaklah merasa keberatan, bahkan beliau bangga akan sebutan itu karena yang memberikan adalah sang gurunya, beliau berkata, "Guruku, Nafi yang menamakan ini".

Warasy seorang yang mahir dalam berbahasa arab, tak hanya itu, beliau telah mencapai derajat yang tinggi pula dengan predikatnya sebagai tokoh di dalam hal qira'ah.

Beliau adalah seorang yang tsiqah (terpercaya) dalam masalah pengajaran huruf dan menjadi hujjah (sandaran argumen), akan tetapi dalam ilmu hadits, beliau tidaklah tampak meriwayatkan apapun, Imam Adz Dzahabi berkata, "Adapun ilmu hadits, tidaklah kami melihat sesuatu apapun dan aku telah meneliti biografinya di dalam khabar para qurra".

Yunus ibn Abdil A'la, salah seorang muridnya sekaligus guru dari Imam Muslim berkata, "Beliau seorang yang bagus bacaannya, indah suaranya dan jika membaca beliau meng-hamz-kan, me-mad-kan, men-tasydid-kan dan menjelaskan i'rabnya sehingga tidak membuat bosan bagi orang yang mendengarnya.

Dikatakan bahwasanya beliau kerap menyetorkan bacaannya kepada Nafi sebanyak 4 kali khatam di dalam satu bulan.

Beliau meninggal di Mesir pada tahun 197 H, rahimahullahu.

(Silahkan lihat Siyar Alamun Nubala-Imam Adz Dzahabi, 9/295-296).

* Dibaca waros

catatankajianku.blogspot.com

Senin, 14 September 2020

HARAM BERDUSTA ATAU MENYEMBUNYIKAN CACAT DALAM JUAL BELI

بسم الله الرحمن الرحيم 🌳🕌

HARAM BERDUSTA ATAU MENYEMBUNYIKAN CACAT DALAM JUAL BELI

🕌 Dari Hakiim bin Hizam radiyallahu 'anhu  dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا، فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا  بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا، وَإِنْ كَذَبَا وَكَتَمَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا

"Penjual dan pembeli memiliki hak khiyar selama belum berpisah. Jika keduanya jujur dan menjelaskan (keadaan barangnya), diberkahi untuk mereka jaul beli mereka. Adapun jika keduanya dusta dan menyembunyikan (cacat barangnya), dihilangkan barakah jual beli mereka".

HR lmam Bukhari dan lmam Muslim

Hak khiyar yaitu hak untuk melanjutkan atau membatalkan jual beli. Pada asalnya masing-masing punya hak ini selama belum berpisah.

👍🏽 lmam lbnu Qudamah rahimahullah mengatakan;

"Siapa mengetahui ada cacat pada barang dagangannya, maka tidak boleh ia menjualnya, sampai ia menjelaskan cacatnya itu kepada pembeli. Jika ia tidak menjelaskannya, maka ia berdosa dan bermaksiat. Hal ini ditegaskan oleh lmam Ahmad berdasarkan hadits riwayat Hakiim bin Hizam dari Nabi bersabda;
"Penjual dan pembeli memiliki hak khiyar selama belum berpisah. Jika keduanya jujur dan menjelaskan (keadaan barangnya), diberkahi untuk mereka jaul beli mereka. Adapun jika keduanya dusta dan menyembunyikan (cacat barangnya), dihilangkan barakah jual beli mereka".

HR lmam Bukhari dan lmam Muslim

Nabi juga bersabda;

المسلم أخو المسلم، لا يحل لمسلم باع من أخيه بيعا إلا بينه له

Seorang muslim itu saudara muslim yang lain. Tidak halal bagi seorang muslim menjual suatu jualan kepada saudaranya, kecuali mesti menjelaskan (keadaan) barang jualan itu kepadanya".

📚 Al Mughni (4/108).

👍🏽Beliau juga mengatakan;
"Makna menipu cacat barang yaitu menyembunyikannya dari pembeli dalam keadaan ia mengetahuinya, atau ia menutup-nutupinya dari pembeli dengan mengesankan kepada pembeli seakan tidak ada cacatnya, sama saja dalam hal ini cacat yang ia ketahui lalu ia menyembunyikannya, ataupun cacat yang ia tutup-tutupi (ia kaburkan). Dua-duanya adalah tipuan dan haram".

📚 Al Mughni (4/113).

👍🏽 lmam lbnu Hajar Asqalani rahimahullah mengatakan;

"Di dalam hadits ini ada keterangan bahwa barakah diperoleh oleh penjual dan pembeli jika terwujud syarat dari kedua pihak, yaitu syarat jujur dan menjelaskan (kondisi barangnya), dan barakah dihilangkan (dari kedua pihak) jika terwujud kebalikannya, yaitu dusta dan menyembunyikan/menutup-nutupi (cacat barangnya).

Apakah bisa barakah diperoleh oleh salah satu  di antara kedua pihak jika syarat (jujur dan menjelaskan) itu hanya terwujud darinya (satu pihak), sementara tidak terwujud dari pihak yang satunya❓
Yang nampak dari hadits ini mengharuskan demikian (barakah diperoleh pihak yang jujur).
Namun juga mungkin kesialan salah satu pihak itu mengena pula pihak yang satunya, yaitu berupa dihilangkannya barakah dari barang tersebut jika terjadi dusta atau menyembunyikan (cacat) ini dari salah satu pihak, meskipun pahala tetap didapat oleh pihak yang jujur dan menjelaskan, sementara dosa didapat oleh pihak yang dusta dan menyembunyikan (menutup-nutupi).

Di dalam hadits ini juga terdapat keterangan bahwa dunia itu tidak bisa sempurna didapatkannya kecuali dengan amal shalih, dan bahwa (mudhorot) maksiat itu bisa menghilangkan kebaikan dunia dan akhirat".

📚 Fathul Baari Syarah Shahih Bukhari

Semoga Allah beri taufiq kita semua untuk bisa jujur dan terus terang dalam jual beli, lalu Dia berkahi jual beli kita maupun harta kita. Aamiin

الله أعلم
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

✍🏾 FIK  الفقير إلى معفرة ربه أبو يحيى

t.me/forumIlmiahkaranganyar

Minggu, 13 September 2020

JANGAN ENGKAU TERLENA

JANGAN ENGKAU TERLENA!

💬 Abu Hazim rahimahullah mengatakan,

إذا رأيتَ رَبَّكَ يُتَابعُ نِعَمَهُ عليكَ وأنتَ تَعصيهِ ، فاحذَرهُ .

"Jika engkau melihat Rabb-Mu melimpahkan nikmat-nikmat-Nya kepadamu sementara engkau bermaksiat kepada-Nya, maka hati-hatilah."

✍️ Siyar a'lamin Nubala 6/101

t.me/KajianIslamTemanggung

Sabtu, 12 September 2020

KALBU YANG BERTAKWA

KALBU YANG BERTAKWA

🎙️ Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,

"‏إنَّ الذي تشتهي نفسهُ المعاصي ويتركها لله من الذين امتحن الله قلوبهم للتقوى لهم مغفرة وأجر عظيم."

"Sesungguhnya orang yang jiwanya menginginkan kemaksiatan namun dia meninggalkannya karena Allah, maka dia termasuk orang-orang yang Allah uji kalbu mereka untuk ketakwaan, bagi mereka ampunan dan pahala yang besar ."

📓 Al-Fawaid 125.

t.me/KajianIslamTemanggung

Rabu, 09 September 2020

KETAATAN MENAMBAH KEKUATAN IMAN

KETAATAN MENAMBAH KEKUATAN IMAN

💬 Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin رحمه الله mengatakan,

من الأسباب المعينة على قوة الإيمان كثرة الطاعات ، وأهمها الواجبات ، ثم النوافل ، وذلك لقول الله تعالى في الحديث القدسي " وما تقرب إلي عبدي بشيء أحب إلي مما افترضت عليه ، وما يزال عبدي يتقرب إلي بالنوافل حتى أحبه "

"Diantara sebab yang dapat membantu untuk menguatkan keimanan adalah memperbanyak ketaatan dan yang paling penting adalah amalan wajib kemudian amalan sunah,

Perihal di atas berdasarkan firman ALLAH ta'ala dalam hadits qudsi,

'Dan tidaklah hamba-hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih aku cintai dari perkara yang Aku wajibkan. Senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku  dengan perkara sunnah sampai Aku mencintainya."

✍️ Fatawa Nur Ala ad-Darb 12/16

t.me/KajianIslamTemanggung

Selasa, 08 September 2020

SIKAP TERHADAP MAJLIS KEMAKSIATAN

SIKAP TERHADAP MAJLIS KEMAKSIATAN

🎙️ Syaikh as-Sady rahimahullah mengatakan,

"أن من حضر مجلسا يعصى الله به فإنه يتعين عليه الإنكار عليهم مع القدرة أو القيام مع عدمها."

"Sesungguhnya siapa saja yang menghadiri sebuah majlis kemaksiatan kepada Allah, maka dia wajib melakukan pengingkaran terhadap pelakunya jika mampu atau pergi meninggalkan majlis tersebut jika tidak mampu mengingkarinya."

📝 Tafsir al-Karimir Rahman 210.

t.me/KajianIslamTemanggung

LARANGAN WANITA KELUAR MEMAKAI PARFUM

LARANGAN WANITA KELUAR MEMAKAI PARFUM

💬 Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,

( ﺃﻳﻤﺎ اﻣﺮﺃﺓ ﺃﺻﺎﺑﺖ ﺑﺨﻮﺭاً ﻓﻼ ﺗﺸﻬﺪ معنا العشاء الأخرة)

" فإذا كان ذلك حراماً على مريدة المسجد فماذا يكون الحكم على مريدة السوق والأزقة والشوارع؟ لا شك أنه أشد حرمة وأكبر إثما."

"Wanita mana saja yang  memakai bukhur (wewangian ), maka janganlah ia menghadiri shalat isya bersama kami."

"Syaikh al-Albani rahimahullah mengatakan,
'Apabila memakai parfum dilarang ketika seorang wanita hendak pergi ke masjid, maka bagaimana hukumnya jika dia hendak pergi ke pasar, gang- gang dan jalan-jalan? Tidak dia ragukan lagi bahwa hal itu lebih diharamkan dan lebih besar dosa nya'."

📓 Jilbab al-Mar'ah 139.

t.me/KajianIslamTemanggung

Senin, 07 September 2020

SEORANG MUSLIM SEJATI

بسم الله الرحمن الرحيم

SEORANG MUSLIM SEJATI

📚 Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah  shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

الْـمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْـمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

“Seorang muslim adalah orang yang kaum muslimin selamat dari gangguan lisan dan tangannya.” (HR. al-Bukhari no. 10 dan Muslim no. 40

📚 Asy Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullahu taala menjelaskan:
“Kaum muslimin selamat dari lisannya, yaitu ia
👉🏻 tidak mencela mereka,
👉🏻 tidak melaknat,
👉🏻 tidak mengghibah dan menyebarkan namimah di antara mereka.
👉🏻 Dia tidak menyebarkan satu macam pun kejelekan dan kerusakan di antara mereka.
👍🏼 Dia benar-benar menahan lisannya.

🌻 Menahan lisan ini termasuk hal yang paling berat (paling sulit) bagi seseorang. Sebaliknya, begitu mudahnya seseorang melepaskan lisannya.”

🌱 Beliau rahimahullahu ta'ala juga menyatakan:

“Lisan termasuk anggota tubuh yang paling besar bahayanya bagi seseorang. Oleh karenanya, apabila seseorang berada di pagi hari, maka anggota tubuh yang lainnya termasuk kedua tangan, kedua kaki, kedua mata dan seluruh anggota badan yang lain, mengingkari lisan. Demikian pula kemaluan, karena pada kemaluan ada syahwat nikah dan pada lisan ada syahwat berbicara. Dan sedikit sekali orang yang selamat dari dua syahwat ini.

🍃 Seorang muslim adalah orang yang kaum muslimin selamat dari lisannya. Maksudnya, dia menahan lisannya, tidak menyebut mereka kecuali dengan kebaikan.

🙌🏻 Ia tidak mencaci, tidak mengghibah, tidak berbuat namimah, dan tidak menebarkan permusuhan di antara manusia. Dia adalah orang yang cinta kedamaian (ketentraman) kepada orang lain. Apabila dia mendengar kejelekan dia menjaga lisannya.

⚡ Tidak sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian manusia wal ‘iyadzubillah bila mendengar kejelekan saudaranya sesama muslim, ia melonjak kegirangan, kemudian segera menyebarkan dan mengumumkan kejelekan itu di negerinya. Orang seperti ini bukanlah seorang muslim (yang sempurna imannya).”

Syarh Riyadhush Shalihin, 2/60

قال الشيخ محمد بن صالح العثيمين _رحمه اللّه تعالى_: سلم المسلمون من لسانه فلا يسبهم، ولا يلعنهم، ولا يغتابهم، ولا ينم بينهم، ولا يسعى بينهم بأى نوع من أنواع الشر والفساد، فهو قد كف لسانه، و كف اللسان من أشد ما يكون على الإنسان، وهو من الأمور التي تصعب على المرء و ربما يستسهل إطلاق لسانه.

و قال رحمه اللّه: فا للسان من أشد الجوارح خطرًا على الإنسان، ولهذا إذا أصبح الإنسان فإن الجوارح:  اليدين والرجلين والعينين، كل الجوارح تكفر اللسان، و كذلك أيضًا الفرج؛ لأن الفرج فيه شهوة النكاح، و اللسان  فيه شهوة الكلام، وقلّ من سلم من هاتين الشهوتين. فالمسلم من سلم المسلمون من لسانه أى: كف عنهم ،لا يذكر هم إلا بخير، ولا يسب، ولا يغتاب، ولا ينم، ولا يحرش بين الناس، فهو رجل مسالم، إذا سمع السوء حفظ لسانه، وليس كما يفعل بعض الناس _والعياذ بالله،_ إذا سمع السوء فى أخيه المسلم طار به فرحًا، وطار به فى البلاد نشرًا و إذاعة، فإن هذا ليس بمسلم.
(شرح رياض الصالحين ابن عثيمين: ٢/ ٦١)

📚 FIK

الفقير إلى عفو ربه أبو عبيد الرحمن

t.me/forumIlmiahkaranganyar

Kamis, 03 September 2020

JUJUR DALAM JUAL BELI MENDATANGKAN BAROKAH

JUJUR DALAM JUAL BELI MENDATANGKAN BAROKAH

💬 Dari sahabat Hakim bin Hizam radhiyallahu'anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا ، وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا

“Kedua penjual dan pembeli, masing-masing memiliki hak pilih (untuk melanjutkan jual beli atau membatalkannya) selama keduanya belum berpisah.

Jika keduanya bersikap jujur dan saling berterus terang, maka akan diberkahi perniagaan keduanya. Sebaliknya, jika mereka dusta dan menutupi aib, niscaya akan hilanglah keberkahan jual beli keduanya.”

✍️ HR. al-Bukhari dan Muslim

t.me/KajianIslamTemanggung

Selasa, 01 September 2020

SATU BENTUK SEDEKAH UNTUK DIRI SENDIRI

SATU BENTUK SEDEKAH UNTUK DIRI SENDIRI

🔊 Dari Abu Dzar radhiyallahu'anhu beliau berkata, 

يا رسول الله! أرأيت إن ضعفت عن بعض العمل ؟
قال : (تكف شرك عن الناس، فإنها صدقة منك على نفسك).

"Wahai Rasulullah, bagaimana menurut pandangan anda jika saya lemah (tidak mampu) untuk melakukan sebagian amal?

Nabi pun bersabda,

'Engkau menahan diri (untuk tidak) melakukan keburukan terhadap manusia, sesungguhnya itu adalah sedekah darimu untuk dirimu sendiri.'"

📚 HR. Al- Bukhari & Muslim.

t.me/KajianIslamTemanggung