Mengenai Saya

Foto saya
Sragen, Jawa Tengah, Indonesia
Kami adalah produsen gamis akhwat dan jilbab cadar safar. 0857-2544-5132

Puasa Syawal, Ibadah Penyempurna Ramadhan

Puasa Syawal, Ibadah Penyempurna Ramadhan
__________________ ✒

Oleh:
Al Ustadz Abu Muawiyah Askary حفظه الله

Di saat bulan Ramadhan telah usai, ada sebuah harapan yang tentu menjadi keinginan setiap hamba yang telah menjalani bulan ramadhan dengan penuh kesungguhan dalam beribadah, yaitu mendapatkan maghfirah dari Allah -Azza Wajalla- , sehingga  terbebas dari segala dosa yang pernah ia lakukan, baik dosa kecil maupun dosa besar yaitu mendapatkan maghfirah dari Allah -Azza Wajalla- , sehingga  terbebas dari segala dosa yang pernah ia lakukan, baik dosa kecil maupun dosa besar.

Sebab, jika dosa tidak juga terampuni, sungguh merupakan sebuah kerugian yang besar. Rasulullah -Shallallahu Alaihi Wasallam- bersabda:

"Sungguh merugi seseorang yang mendapati bulan Ramadhan, lalu ia keluar darinya sebelum ia diampuni (dosa-dosanya)."
(HR.Tirmidzi dari Abu Hurairah -Radhiallahu Anhu- )

Setelah kita memasuki bulan Syawal, termasuk di antara amalan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah -Shallallahu Alaihi Wasallam- kepada umatnya adalah berpuasa 6 hari di bulan tersebut. Rasulullah -Shallallahu Alaihi Wasallam- bersabda:

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan lalu menyambungnya dengan enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti orang yang berpuasa sepanjang setahun."
(HR.Muslim dari Abu Ayyub Al-Anshari -Radhiallahu Anhu- )

Disebutkan dalam riwayat lain tambahan lafazh:

"Allah menjadikan satu kebaikan sama dengan sepuluh kebaikan, satu bulan sama dengan sepuluh bulan, dan (berpuasa) enam hari setelah berbuka adalah penyempurna setahun."
(HR.Ibnu Majah, Ad-Darimi, At-Thahawi, dan yang lainnya. lafazh hadits ini berdasarkan riwayat At-Thahawi. lihat kitab Irwa Al-Ghalil,karya Al-Albani: 4, hadits nomor:950)

Berkata Ibnu Qudamah Rahimahullah: "berpuasa enam hari di bulan Syawal merupakan amalan yang disukai menurut pendapat mayoritas para ulama."
(al-mughni:4/438)

🍯🍯🍯

Keutamaan Berpuasa Enam Hari di Bulan Syawal

Disebutkan Al-Hafiz Ibnu Rajab Al-Hambali Rahimahullah beberapa manfaat berpuasa enam hari di bulan Syawal:

1.    Berpuasa enam hari di bulan Syawal menyempurnakan pahala puasa menjadi setahun.

2.    Berpuasa di bulan Syawal dan juga Sya'ban kedudukannya seperti shalat sunnah rawatib sebelum dan sesudah shalat fardhu. Maka ia menyempurnakan sesuatu yang kurang yang terdapat pada amalan yang wajib. Sebab amalan- amalan yang wajib akan disempurnakan dengan amalan sunnah pada hari kiamat, dan mayoritas manusia tatkala berpuasa wajib, pasti mengalami kekurangan, sehingga perlu ada yang menyempurnakannya dari amalan- amalan yang lain.

3.    Membiasakan diri berpuasa setelah Ramadhan merupakan tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan, sebab Allah -Azza Wajalla- jika menerima amalan seorang hamba, maka Allah -Azza Wajalla- memberi taufik kepadanya untuk melakukan amalan saleh yang berikutnya, sebagaimana dikatakan: "balasan dari perbuatan kebaikan adalah dia mengamalkan kebaikan berikutnya". Maka barangsiapa yang mengamalkan satu kebaikan lalu dia menyertainya dengan kebaikan berikutnya, itu merupakan tanda diterimanya amalan kebaikan yang sebelumnya, sebagaimana pula orang yang melakukan sebuah kebaikan lalu menyertainya dengan keburukan, itu merupakan tanda ditolaknya amalan kebaikannya dan tidak diterima."

4.    Berpuasa Ramadhan menyebabkan diampuninya dosa- dosa, dan mereka yang berpuasa Ramadhan disempurnakan pahalanya pada saat hari raya, dan itu merupakan hari kemenangan, sehingga membiasakan berpuasa setelah hari raya merupakan bentuk rasa syukur atas kenikmatan ini. Tidak ada kenikmatan yang lebih besar dari ampunan dosa yang Allah berikan kepada hamba-Nya.. Rasulullah -Shallallahu Alaihi Wasallam- pernah mengerjakan shalat hingga menyebabkan bengkak kedua kaki beliau, lalu Beliau ditanya: mengapa Engkau melakukan hal ini, padahal Allah Ta'ala telah mengampuni dosa- dosamu yang terdahulu dan yang akan datang?, Beliau menjawab: Tidakkah pantas aku menjadi seorang hamba yang bersyukur?"
(Muttafaq Alaihi dari Mughirah bin Syu'bah radhiallahu anhu, juga datang dari hadits Aisyah Radhiallahu Anha)

5.    Amalan- amalan yang dilakukan seorang hamba dalam mendekatkan diri kepada Rabb-nya di bulan Ramadhan, tidaklah terputus meskipun bulan Ramadhan telah usai. Maka selama seorang hamba masih hidup, maka amalan saleh tetap ada. Kebanyakan manusia merasa senang tatkala berlalunya bulan Ramadhan, disebabkan karena ia merasa berat dengan berpuasa, merasa bosan dan terasa terlalu lama. Orang yang demikian keadaannya, tidak akan kembali berpuasa setelah Ramadhan dalam waktu cepat. Maka orang yang kembali berpuasa setelah Ramadhan berlalu menunjukkan rasa senangnya dia berpuasa, dan dia tidak merasa bosan, berat dan tidak merasa terpaksa. Ada seseorang berkata kepada Bisyr: ada satu kaum yang mereka melakukan ibadah dan bersungguh- sungguh di bulan Ramadhan. Maka Beliau menjawab: seburuk- buruk kaum adalah mereka yang tidak mengenal hak Allah -Azza Wajalla- kecuali di bulan Ramadhan. Seorang yang saleh adalah yang beribadah dan bersungguh- sungguh sepanjang tahun.
(ringkasan dari kitab Lathaif al-ma'arif,Ibnu Rajab Al-Hambali: 393- 400)

.... Bersambung.. ✒

http://salafybpp.com/index.php/fiqh-islam/174-puasa-syawal

📚 TIS

0 Response to "Puasa Syawal, Ibadah Penyempurna Ramadhan"

Posting Komentar

Tokopeci Salimah Gallery

Salimah Gallery Distributor Busana Muslim, Madu Herbal di kota Solo