Mengenai Saya

Foto saya
Sragen, Jawa Tengah, Indonesia
Kami adalah produsen gamis akhwat dan jilbab cadar safar. 0857-2544-5132

KISAH GEMPA BUMI DI PETOBO Bagian 3

KISAH PETOBO 2018 (bag. 3-akhir)

✍ Tak kuasa lisan untuk melanjutkan kisah Petobo. Semakin dilanjutkan semakin mengerikan. Semoga bisa dijadikan pelajaran.

🏡 Bau Busuk Menusuk Hidung, Di Antara Gempa Susulan

Cukup lama tim di Petobo. Selain mengumpulkan bahan reportase, tim juga berempati pada warga di sana. Mereka ikut merasakan kesedihan yang ada.

Berbeda dengan Balaroa, yang tanahnya tenggelam ke bumi, kondisi Petobo kebalikannya.  Tanah disana "jemping" naik dari permukaan bumi. Naiknya cukup tinggi, sekitar lima meter.
Itu terjadi karena dari bawah muncul lumpur yang mendorong ke atas.

Di sela obrolan dengan Pak Haris (40 th), bau tak sedap menyeruak. Tak lain itu dari mayat yang sudah membusuk. Sepertinya masih banyak warga yang meninggal tertimpa reruntuhan rumah. Mayat-mayat tersebut belum sempat dievakuasi.

Beberapa kali Pak Haris jatuh terduduk. Gempa-gempa kecil susulan di Petobo masih terjadi. Hal ini membuat trauma warga dan tidak mudah dihilangkan.

🚑  Rambut Jenazah di Puing Rumah

Di sana juga ada dua pria. Keduanya sedang mencari kerabatnya di antara puing-puing rumah. Mereka mengatakan rambut kerabat mereka terlihat di antara reruntuhan. Namun sayang, jenazah tidak bisa diambil. Tidak ada yang bisa kecuali memakai alat berat. Sementara sudah empat hari berlalu pascagempa. Alat berat baru bisa menggusur reruntuhan bagian depan Petobo. Dua pria tadi hanya bisa pasrah.

Di sana juga ada Pak Luqman. Beliau masih mencari dua kemenakan dan ibu mereka yang tertimbun lumpur.
Dia belum bisa menemukan rumah kakaknya. Karena kondisi Petobo yang luluh lantak, sudah tidak beraturan letak rumah di sana.

💦  Istri Wafat Terjepit Aspal Menganga

Begitu pula Pak Bahtiar (40 tahun). Beliau saksi hidup gempa Petobo.
Tatkala gempa mengguncang, dia bersama istri dan dua anaknya berlari di jalan aspal.

Saat guncangan hebat membabat bumi, jalan aspal yang mereka lalui bergerak naik-turun seperti air. Patahan-patahan aspal menjepit apa saja yang melintas.  Akhirnya mereka berlari menyusuri jalan tanah pinggiran aspal, menghindari jepitan aspal. Qadarullah isterinya terlempar ke aspal. Badannya terjepit aspal hingga setengah badan. Hingga akhirnya wafat.

Jalan aspal dulunya rata. Ketika terjadi gempa, menjadi penjepit-penjepit maut.  Menjepit segala sesuatu yang melintas di atasnya.  Banyak motor terlihat terjepit di aspal.

Alhamdulillah Pak Bahtiar dan dua anaknya selamat. Sang isteri bisa dievakuasi besok harinya.

💦 Sesalkan Aksi Penjarah

Warga yg selamat menyesalkan aksi para penjarah. Mereka datang menjarah barang warga. "Kami sudah tertimpa musibah, masih dijarah lagi," ujar Pak Bahtiar.

Tim pamit pada warga dan kembali ke posko koordinasi. Terlihat banyak warga menunggu kabar kerabat mereka. Sesaat setelah tim SAR menemukan jenazah, warga langsung berkerumun. Mereka menunggu hasil identifikasi. Warga dihinggapi rasa harap-harap cemas akan nasib keluarga dan sanak saudara.

Petobo, dukamu, duka kami semua. Semoga Allah menjadikah hikmah atas musibah yang terjadi. Dan semoga, Allah memberi ketabahan kepada warga di sana...

🌏 Ikuti update informasi dan programnya melalui:

✅ Channel Telegram:
https://t.me/pedulibencana

✅ Official Website:
https://pedulibencana.com

✅ Twitter:
@lombok_peduli
@PeduliSulteng

✅ Email:
pedulibencana2018@gmail.com

✅ Contact Person:
▪+62 878-6426-2106 (Wil. Lombok)
▪+62 857-5736-6967 (Wil. Palu)
▪+62 812-2733-7626 (Wil. Palu)
▪+62 852-5973-8752 (Umum)

#pedulilombok
#pedulisulteng

0 Response to "KISAH GEMPA BUMI DI PETOBO Bagian 3"

Posting Komentar

Tokopeci Salimah Gallery

Salimah Gallery Distributor Busana Muslim, Madu Herbal di kota Solo