Mengenai Saya

Foto saya
Sragen, Jawa Tengah, Indonesia
Kami adalah produsen gamis akhwat dan jilbab cadar safar. 0857-2544-5132

BERTAUHID

BERTAUHID DENGAN MAKNA SEUTUHNYA

Tauhid merupakan landasan terpenting dalam agama para rasul dan poros utama dakwah mereka. Dan Allah Ta’ala berfirman,

Sesungguhnya Kami telah mengutus seorang rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Beribadahlah kepada Allah (saja), dan jauhilah Thaghut (segala sesuatu yang diibadahi selain Allah dalam keadaan dia ridho)” (An-Nahl : 36)

Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya : “Bahwasanya tidak ada ilah (yang hak) melainkan Aku, maka beribadahlah kalian semua kepada-Ku” (Al-Anbiya’ : 25)

Tauhid adalah masalah yang paling penting dalam Islam. Tauhid adalah satu-satunya garis pemisah yang membedakan antara muslim dan kafir. Dengan tauhid, jiwa, harta, dan kehormatan seorang hambadiharamkan (wajib dijaga/dilindungi). Maka dari itu, tauhid merupakan kewajiban pertama atas setiap hamba.

Tauhid adalah meyakini bahwa Allah-lah satu-satu Pencipta, Penguasa, dan Pengatur seluruh alam, Allah sebagai satu-satunya yang berhak dan pantas diibadahi, dan hanya Allah sajalah yang memiliki nama-nama yang indah dan sifat-sifat kesempurnaan, tidak serupa dengan sifat-sifat makhluk-makhluk-Nya. Ringkasnya, tauhid adalah meyakini keesaan Allah dalam rububiyyah-Nya, uluhiyyah-Nya, dan asma’ dan shifat-Nya.

Tauhid akan terwujud dengan mengikrarkan dua kalimat syahadat kemudian menjalankan segala konsekuensinya. Konsep tauhid dengan tiga jenisnya di atas, telah sempurna sejak pertama kali Islam diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana yang terdapatdalam Al-Qur`anulKarimdan As-Sunnah.

Oleh karena itu, Al-Imam ‘Ubaidullah bin Muhammad bin Baththah Al-’Ukbari rahimahullah  (wafat tahun 387 H) dalam karya besarbeliauyang berjudul Al-Ibanah al-Kubra, mengatakan:

“Bahwa dasar iman kepada Allah yang wajib atas makhluk (manusia dan jin) untuk meyakininya dalam menetapkan keimanan kepada-Nya, adatigahal:

Pertama: Seorang hamba harus meyakini Rububiyyah-Nya, yang dengan itu dia menjadi berbeda dengan atheis yang tidak menetapkan adanya pencipta.

Kedua: Seorang hamba harus meyakini Wahdaniyyah-Nya (Uluhiyyah-Nya), yang dengan itu dia menjadi berbeda dengan orang-orang musyrik yang mengakui sang Pencipta namun menyekutukan-Nya dengan mempersembahkan ibadah kepada selain-Nya.

Ketiga: Meyakini bahwa Dia (Allah) bersifat dengan sifat-sifat (kesempurnaan) yang Dia mesti bersifat dengannya, berupa sifat Ilmu, Qudrah, Hikmah, dan semua sifat yang Dia menyifati diri dengannya dalam kitab-Nya.”

Jadi, tidaklah benar !

anggapan sebagian orang
bahwa pada abad ke-8 hijriah

Ibnu Taimiyyah memunculkan teori baru pembagian tauhid menjadi tiga

Atau sebagian orang yang melemparkan tuduhan tersebut

kepada Muhammad bin ‘Abdil Wahhab.

Sungguh semua itu tidak berdasar sama sekali.

Baca selengkapnya :

http://salafybpp.com/index.php/aqidah-islam/252-bertauhid-dengan-makna-yang-seutuhnya

0 Response to "BERTAUHID"

Posting Komentar

Tokopeci Salimah Gallery

Salimah Gallery Distributor Busana Muslim, Madu Herbal di kota Solo