Mengenai Saya

Foto saya
Sragen, Jawa Tengah, Indonesia
Kami adalah produsen gamis akhwat dan jilbab cadar safar. 0857-2544-5132

Kisah Taubatnya Malik bin Dinar

Berawal dari mimpi, beliau pun bertaubat

Suatu ketika, Malik bin Dinar pernah ditanya tentang sebab-sebab dia bertaubat. Maka beliau berkisah :

"Aku adalah seorang polisi, yang kecanduan khamr.
Saat aku sedang asyik menikmati khamr,aku membeli seorang budak perempuan dengan harga mahal.

Dari hubungan ku dengannya, maka dia melahirkan seorang anak perempuan. Aku pun menyayanginya.
Ketika anak tersebut mulai belajar berjalan, maka cintaku bertambah padanya. Setiap kali aku meletakkan minuman keras dihadapanku anak itu datang padaku dan mengambilnya lantas menuangkannya di bajuku.

Ketika umurnya menginjak usia balita, dia meninggal dunia, maka aku pun sangat sedih atas musibah ini.

🌃🌠Ketika malam di pertengahan bulan Syaban tepatnya pada malam Jumaat, aku meneguk khamr lalu tidur dan belum sholat isya'.

💥  Dalam tidur tersebut, aku bermimpi seakan-akan qiyamat itu terjadi.
Terompet sangkakala ditiup,
orang mati dibangkitkan,
seluruh makhluk dikumpulkan dan aku berada bersama mereka.
Kemudian aku mendengar sesuatu yang bergerak di belakangku.
Ketika aku menoleh ke arahnya, kulihat ular yang sangat besar berwarna hitam kebiru-biruan membuka mulutnya menuju kearahku, maka aku lari tunggang langgang karena ketakutan. Di tengah jalan kutemui seorang kakek-kakek yang berpakaian putih dengan wangi yang semerbak. Lantas ku ucapkan salam atasnya dia pun menjawabnya, maka aku berkata :

"Wahai kakek ! Tolong lindungilah aku dari ular ini semoga Allah melindungimu".
Maka kakek itu pun menangis dan berkata padaku :
"Aku orang yang lemah dan ular itu lebih kuat dariku dan aku tak mampu mengatasinya. Akan tetapi bergegaslah engkau mudah-mudahan Allah menyelamatkanmu".

Maka aku bergegas lari dan memanjat sebuah tebing Neraka hingga sampai pada ujung tebing itu. Ku lihat kobaran api Neraka yang sangat dahsyat. Hampir saja aku terjatuh kedalamnya karena rasa takutku pada ular itu. Namun pada waktu itu seorang menjerit memanggilku,
"Kembalilah engkau, karena engkau bukan penghuni Neraka itu!".
Aku pun tenang mendengarnya, maka turunlah aku dari tebing itu dan pulang. Sedang ular yang mengejarku itu juga kembali.
Aku datangi orangtua tadi dan ku katakan,
"Wahai kakek,
ku mohon padamu agar melindungiku dari ular itu namun engkau tak mampu berbuat apa-apa".
Menangislah orangtua itu seraya berkata,
"Aku seorang yang lemah tetapi pergilah ke gunung itu karena di sana terdapat banyak simpanan kaum muslimin, kalau engkau punya barang simpanan di sana maka barang itu akan menolongmu."

🗻Aku melihat ke gunung yang bulat itu yang terbuat dari perak. Di sana ada setrika yang telah retak dan tirai-tirai yang tergantung yang setiap lubang cahaya mempunyai daun-daun pintu dari emas dan di setiap daun pintu itu mempunyai tirai sutera. Tatkala ku lihat gunung itu, aku langsung lari karena kutemui ular besar itu lagi. Maka tatkala ular itu mendekatiku, para malaikat berteriak :
"Angkatlah tirai-tirai itu dan bukalah pintu-pintunya dan mendakilah ke sana!" Mudah-mudahan dia punya barang titipan di sana yang dapat melindunginya dari musuhnya (ular).
Ketika tirai-tirai itu diangkat dan pintu-pintu telah dibuka, ada beberapa anak dengan wajah berseri bagaikan rembulan mengawasiku dari atas. Ular itu semakin mendekat padaku maka aku kebingungan, berteriaklah anak-anak itu :
"Celakalah kamu sekalian! Cepatlah naik semuanya karena ular besar itu telah mendekatinya".
Maka naiklah mereka dengan serentak, aku lihat anak perempuanku yang telah meninggal ikut mengawasiku bersama mereka.
Ketika dia melihatku, dia menangis dan berkata :
"Ayahku, demi Allah!" Kemudian dia melompat bak anak panah menuju padaku. Dia ulurkan tangan kirinya pada tangan kananku dan menariknya, kemudian dia ulurkan tangan kanannya ke ular itu, seketika itu juga binatang tersebut lari.

🌷Kemudian dia mendudukkanku dan dia duduk di pangkuanku, maka aku pegang tangan kanannya untuk menghelai jenggotku dan berkata :
"Duhai ayahku!
(sembari membacakan ayat): "Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah".
(QS. Al-Hadid : 16).
Setelah ia selesai membacakan ayat tersebut, aku pun menangis dan berkata : "Duhai anakku! kamu  faham tentang Al-Quran".
Lantas ia menjawab :
"Wahai ayahku, kami lebih tahu tentang Al-Quran darimu".
Ku tanyakan padanya :
"Ceritakanlah padaku tentang ular yang ingin membunuhku".
Dia pun menjawab :
"Itulah pekerjaanmu yang buruk yang selama ini engkau kerjakan, maka itu akan memasukkanmu ke dalam api Neraka".
Ku tanyakan lagi :
"Ceritakanlah tentang kakek-kakek yang berjalan di jalanku itu",
dia menjawab :
"Wahai ayahku, itulah amal soleh yang sedikit hingga tak mampu menolongmu".
Aku bertanya lagi :
"Wahai anakku, apa yang kalian perbuat di gunung itu?".
Ia menjawab :
"Kami adalah anak-anak orang muslimin yang di sini hingga terjadinya kiamat,
kami menunggu kalian hingga datang pada kami kemudian kami memberi syafa'at pada kalian". 

🍃Imam Malik mengakhiri kisahnya sembari berkata :
"Maka akupun takut
dan aku tuangkan seluruh minuman keras itu
dan kupecahkan seluruh botol-botol minuman.
Kemudian aku bertaubat pada Allah.

Dan inilah cerita tentang taubatku pada Allah".

🌱Demikian itu kisah sebab taubatnya imam Malik dari kebiasaan jeleknya.
Setelah kejadiaan tersebut, beliau segera berbenah diri, rajin beribadah, dan terus menuntut ilmu.
Hingga beliau menjadi seorang ulama' yang dikenal dengan kefaqihannya.

Subhanallah. . .

Wallohu a'lam bi showab

📚diterjemahkan dari kitab :
at Tawwabin karya Ibnu Qudamah rahimahullah

✏️_alih bahasa : Syabab Daar El Salaf Solo

🌾 KASYAF
      @karyasyababdaarussalaf

0 Response to "Kisah Taubatnya Malik bin Dinar"

Posting Komentar

Tokopeci Salimah Gallery

Salimah Gallery Distributor Busana Muslim, Madu Herbal di kota Solo