Infokes Anak
Ngompol
Tentu ini perkara ini lumrah terjadi pada anak-anak. Hampir tiap anak melewati fase mengompol dalam proses tumbuh kembangnya.
💧Ngompol atau dikenal juga dengan istilah bedwetting masih umum terjadi pada anak-anak di atas usia 3 tahun.
Anak-anak pada usia ini pada umumnya sudah mempunyai kesadaran untuk tidur dalam kondisi kering dan merasa kurang nyaman saat ngompol.
Ngompol lebih sering dialami anak laki-laki. Mereka umumnya akan langsung terjaga jika merasa ingin buang air kecil saat tidur. Faktanya sekitar 20% anak-anak usia 5-6 tahun masih ngompol, dan ada sekitar 1% sudah berusia remaja.
⏺ FAKTOR PENYEBAB
💧Mengompol terjadi tanpa faktor kesengajaan dari anak. Beberapa faktor yg dapat menyebabkan ngompol antara lain:
1⃣Pada beberapa anak seringkali perkembangan kandung kemihnya terlambat.
2⃣ Kurang memiliki kepekaan bila kandung kemihnya telah penuh.
3⃣Memiliki gangguan ‘hormon antidiuretik’, yaitu hormon yang bertanggungjawab untuk mengontrol jumlah kemih yang diproduksi ginjal pada malam hari.
ketiga hal tersebut InsyaAllah akan semakin baik seiring perkembangan usia mereka.
4⃣ Faktor genetik atau keturunan, walaupun tidak selalu demikian.
5⃣ Gangguan sembelit, stres, dan mengkonsumsi makanan/minuman berkafein juga dapat memperparah kondisi tersebut.
6⃣Adanya infeksi saluran kemih maupun kelainan kandung kemih.
✔️PENANGANAN
🎈Untuk membantu si kecil mengatasi hal ini, tentunya ia butuh bimbingan kita sebagai orangtua. Jangan memarahi anak karena kejadian ini, sebab jika dia merasa tertekan maka kondisi akan semakin parah.
👉🏼Ada beberapa langkah yg dapat kita lakukan untuk membantu anak melewati fase ngompol ini :
🚽Melakukan toilet training sejak dini. Terutama ketika balita sudah mulai bisa berjalan sendiri.
✅Pertama kali minta anak untuk selalu mengatakan pada antunna jika ingin buang air kecil walaupun masih memakai popok.
Lebih baik lagi jika sudah beralih memakai celana dalam semi popok (training pants) , agar anak merasa tidak nyaman jika celana nya basah dan akhirnya memilih ke kamar mandi.
✅Pahamkan dengan bahasa yg sederhana bahwa jika ingin buang air kecil harus di kamar mandi.
✅Berikan pujian yg selayaknya jika si kecil sudah mulai bisa melakukan arahan antunna.
🍼Kurangi minum sebelum tidur, hindari cokelat, teh, kafein di malam hari
🚽Buang air kecil sebelum tidur
🚽Membangunkan anak di malam hari untuk buang air kecil
🏽Perlu diketahui juga tahap-tahap perkembangan kandung kemih sesuai dengan usia anak, yaitu :
1⃣ Neonatus, berkemih terjadi secara spontan dan merupakan refleks medula spinalis. Bila jumlah urin bertambah, kandung kemih mengembang dan terjadi refleks yang menimbulkan kontraksi dan relaksasi otot pada kandung kemih.
2⃣ Usia 1-2 tahun, kapasitas kandung kemih bertambah serta maturasi lobus frontalis dan parietalis otak. Sehingga anak sudah menyadari bila kandung kemih penuh tapi belum mampu mengendalikan miksi.
3⃣ Usia 2,5 tahun, anak sudah tahu cara dan guna miksi sehingga anak sudah dapat mengendalikan kandung kemih sesuai tempat dan waktu miksi.
4⃣ Usia 3 tahun, anak akan pergi ke kamar mandi bila ingin miksi dan sudah dapat menahan miksi dalam waktu yang cukup lama, terutama saat bermain dan biasanya akan miksi sekitar 8-14 kali / hari. Pada usia ini usia ini anak sudah dapat mengendalikan miksi pada siang hari, pada malam hari 75% anak usia 3,5 tahun sudah tidak mengalami nocturnal enuresis (mengompol).
5⃣ Usia 4,5 tahun, anak sudah dapat mengendalikan kandung kemih secara lengkap.
6⃣ Usia 5 tahun, anak akan miksi sebanyak 5-8 kali / hari dan akan menolak miksi bukan di tempatnya.
🚑 Kapan Kasus ngompol pada anak memerlukan interfensi medis❓
📝Menurut terjadinya, ngompol dapat dibagi dua yaitu :
1⃣Enuresis/Ngompol Primer – ngompol yang terjadi pada bayi dan balita.
▶️ Kebiasaan ngompol primer ini bisa hilang dengan sendiri ketika anak sudah berusia 6 - 7 tahun. Didukung dengan beberapa cara yg telah dipaparkan di awal.
👗Biasanya anak perempuan akan berhenti mengompol ketika sudah berumur 6 tahun sedangkan anak laki-laki akan berhenti mengompol pada usia 7 tahun.
2⃣Enuresis/Ngompol Sekunder – ngompol yang kembali terjadi setelah sang anak tidak pernah ngompol lagi minimal 6 bulan.
💥Biasanya ini disebabkan oleh faktor penyakit. Faktor inilah yang menjadi penyebab utama terjadinya ngompol sekunder, antara lain:
✅Infeksi saluran kemih
✅ Gangguan metabolisme
✅ Tekanan berlebihan pada kandung kencing. Terutama disebabkan oleh karena gangguan pengeluaran kotoran sehingga akumulasi kotoran pada usus besar akan menekan kandung kencing.
✅ Gangguan saraf tulang
belakang.
✅ Gangguan pada pusat saraf yang mengontrol buang air kecil.
✅ Dan lain-lain
🎗Ngompol sekunder inilah yang memerlukan interfensi Medis.
🔬Bagaimana mendiagnosis penyebab ngompol❓
👉🏼Umumnya, wawancara lengkap tentang riwayat keluhan yang dialami pasien dan pemeriksaan fisik sudah bisa memberikan gambaran tentang penyebab terjadinya ngompol sekunder.
💦🔬 Akan lebih lengkap lagi bila ditambahkan dengan pemeriksaan urine dan biakan kuman urine. Pada ngompol sekunder kadang diperlukan pemeriksaan radiologi dan laboratorium yang lebih lengkap.
💊Bagaimana mengobati ngompol sekunder?💊
🔖Pengobatan ngompol sekunder sangat tergantung dari penyebab yang mendasarinya. Dengan diobatinya penyakit yang mendasari maka diharapkan gangguan ngompol tidak akan terjadi lagi. Keberhasilan dari pengobatan ini tergantung dari keberhasilan dalam menemukan dan mengobati penyakit yang mendasari tersebut.
🎾 Umumnya akan diobati secara rawat jalan. Anak tidak perlu opname di rumah sakit terkecuali enuresis tersebut dipengaruhi oleh penyakit ginjal dan kandung kemih yang serius serta membutuhkan penanganan medis secepatnya
#halaman2_ngompol
و الله أعلم بالصواب
➫ Oleh: #dr_Sophia Ummu Ahmad, Telah dikoreksi oleh dr. Agustin Aisyah, Sp. PK, MKes
Publikasi: Selasa, 10 Sya'ban 1437H / 17 Mei 2016.
📲Channel Telegram:
» bit.ly/Majmuah_Bikum
🌐 Website:
» bikum.web.id
🍯 Majmu'ah BIKUM 🍯
0 Response to "Mengatasi Ngompol pada Anak"
Posting Komentar