Ramadhan Mubarak
RENUNGAN UNTUK IKHWAN LENDAH
(Edisi 28)
Seringkali kita membaca dan mendengar keterangan ulama tentang Al Qur'an. Ada banyak hal yang akhirnya bisa disimpulkan dari keterangan-keterangan tersebut. Salah satunya bahwa Al Qur'an adalah kunci pembuka segala macam ilmu yang bermanfaat. Tidak ada satu pun yang terkecualikan!
Anda hendak mempelajari Tauhid? Al Qur'an semuanya adalah ajaran Tauhid. Anda ingin meneguhkan tekad dalam mengikuti Rasulullah Shallallohu'alaihi wasallam? Al Qur'an menanamkan sikap ittiba' kepada Rasulullah. Anda mau mendalami ilmu fikih? Al Qur'an merupakan dasar hukum pertama dalam ilmu fikih. Anda tertarik untuk belajar akhlak, muamalah, ibadah, sejarah dan apapun itu, maka Al Qur'an adalah pilihan pertama.
Dorongan mempelajari Al Qur'an amatlah besar, sebesar keutamaan yang telah difirmankan Allah dan disabdakan oleh Nabi-Nya. Siapa yang tidak terketuk hatinya untuk masuk dalam daftar hamba-hamba terbaik? Sementara Rasulullah telah menegaskan bahwa : "Sebaik-baik kalian adalah yang mau mempelajari Al Qur'an dan mau mengajarkannya".
Mempelajari Al Qur'an artinya mendulang pahala sebanyak-banyaknya. Ingat, pahala adalah bekal kita untuk menempuh perjalanan jauh menuju akhirat. Masih ingatkah keterangan dari Rasulullah mengenai pahala membaca Al Qur'an? Beliau menyampaikan bahwa setiap huruf Al Qur'an yang dibaca, akan ada sepuluh pahala yang diberikan. Bayangkan betapa beruntungnya kita, jika dalam sehari mampu membaca ratusan bahkan ribuan huruf dari ayat-ayat Al Qur'an!
Buktikan cintamu kepada Allah dengan gemar membaca firman-firman Nya! Masing-masing orang mengaku cinta kepada Allah. Namun ingat bahwa pengakuan saja belumlah cukup. Setiap pengakuan berkonsekuensi pada pembuktian. Nah, bukti cinta seorang hamba kepada Allah adalah dengan sesering dan sebanyak mungkin untuk membaca Al Qur'an. Bagaimana dengan Anda? Sebesar apakah kadar cinta Anda kepada Allah?
Diantara sekian banyak faktor yang memotivasi kita untuk mempelajari Al Qur'an adalah janji-Nya yang pasti benar. Allah berjanji akan memberikan ketenangan hati dan ketentraman jiwa kepada mereka-mereka yang gemar membaca Al Qur'an.
Terus terang saja dan marilah kita mengakui bahwa perjalanan hidup kita didunia ini penuh dengan masalah dan persoalan. Pusing dan mumet bisa dikata selalu mengiringi setiap langkah kaki. Selalu saja ada problem dan seolah tidak ada habisnya. Hati menjadi gelisah, jiwa resah dan pikiran pun susah. Begitulah hidup! Ada banyak upaya yang dilakukan untuk menenangkan hati. Tetapi, tidak ada cara yang paling ampuh dan langkah yang lebih dahsyat dibandingkan dengan mempelajari dan membaca Al Qur'an. Sayang, tidak semua orang memperoleh petunjuk dari Allah dalam hal ini.
Anda yang telah memperoleh petunjuk, tolong jangan sia-siakan. Pelajarilah Al Qur'an! Bacalah Al Qur'an! Sungguh, dengan mempelajari dan membaca AlQur'an, hidupmu pasti akan tentram!
Kita yang di Lendah pun menemukan kebenaran dalam hal ini. Al Qur'an benar-benar menjadi kunci pembuka berbagai disiplin ilmu syar'i lainnya. Bahkan, ilmu Al Qur'an merupakan pintu masuk utama yang sangat strategis.
Bagaimana penjelasannya?
Begini, saudaraku. Islam diamalkan dengan berdasarkan dua sumber hukumnya, yakni Al Qur'an dan hadits-hadits Nabi yang shahih. Keduanya mesti dipahami dengan pemahaman Salafush Shalih, yaitu generasi mula-mula umat ini. Nah, untuk mencapainya, kita harus menguasai bahasa arab. Kita yang telah lancar dan baik di dalam membaca Al Qur'an, perkembangan ilmu bahasa Arab nya jauh lebih pesat dibandingkan dengan yang belum mampu membaca Al Qur'an.
Oleh sebab itu, beberapa pelatihan dan pendidikan bahasa Arab mensyaratkan pesertanya mampu membaca Al Qur'an dengan baik. Alhamdulillah, pada hari ini sudah nampak hasil dari belajar bahasa Arab dengan berlatih membaca tulisan gundul. Dan faktor utama yang membantu adalah kemampuan membaca Al Qur'an dengan baik.
Saya masih ingat betul kurang lebih satu setengah tahun yang lalu. Masih banyak dari
Panjenengan di Lendah yang -mohon maaf- , masih kurang baik dalam membaca Al Qur'an. Panjang pendeknya harakat begitu jelas terlihat kesalahannya. Apalagi makhraj dan hukum-hukum tajwidnya. Bahkan, bukankah dulu masih ada yang belum bisa membaca Al Qur'an sama sekali?
Kemudian kita sama-sama berangkat dari sebuah keyakinan bahwa Al Qur'an itu mudah untuk dipelajari. Sambil saya menyampaikan kepada Panjenengan bahwa kemampuan Al Qur'an saya sendiri pas-pasan banget. Barangkali sebagian Panjenengan menyangka saya sudah mampu membaca Al Qur'an dengan baik. Padahal seandainya Panjenengan hadir menyaksikan bagaimana saya dulu saat belajar sering mengulang dan sering ditegur oleh guru saya, Panjenengan akan terkekeh tertawa : "Gene Ustadz Mukhtar yo ora iso! He.... he...."
Namun, kita tetap memutuskan memulai dengan modal : “Bertakwalah kepada Allah dengan semampumu!”.
Sampai kemudian peserta yang terdaftar resmi berjumlah 67 orang dengan rata-rata
konsistensi kehadiran di setiap kali pertemuan sekitar 50 peserta. Jadilah kita -walhamdulillah-, di setiap pagi selepas Shubuh berkumpul di masjid Nurul Huda Kepek untuk belajar Al Qur'an.
Ucapkanlah terima kasih kepada Beliau Ustadz Fauzi Isnaini. Doakanlah beliau dengan kebaikan! Melalui sebuah karya yang penuh barakah, kitab Aisar yang beliau susun, Alhamdulillah sekarang ini Panjenengan semua sudah cukup jauh berlari. Setelah delapan bulan berlalu dan setelah kita khatamkan bersama kitab Aisar, panjenengan berkesempatan untuk sowan langsung kepada beliau di Wonosobo dalam momen touring yang tak terlupa. Tercatat 75 motor, tiga mobil penumpang plus satu mobil barang. Indahnya mengenang saat-saat itu.
Untuk melancarkan bacaan, Panjenengan lalu membaca surat At Taubah. Satu hari satu ayat. Malam hari sebelumnya, Bang Admin WA kita, yaitu Mas Herry, meng-upload potongan qiro'ah Syaikh Minsyawi sesuai dengan ayat At Taubah yang akan disetor-bacakan pada pagi harinya. Jadinya, Panjenengan maju membaca satu persatu dengan bacaan yang cukup baik.
Masya Allah! Rupanya tekad Panjenengan belum habis. Setelahnya, kita sama-sama
mengukuhkan tekad untuk mulai menghafal Al Qur'an. Hari-hari Panjenengan adalah
mengulas, membahas dan membaca surat demi surat dalam Juz 'Amma.
Dan haru biru penuh syukur saat menyaksikan Panjenengan saat ini tinggal dua surat lagi telah berstatus hafal Juz 'Amma. Alhamdulillah wahdah wal fadhlu lahu.
Bahkan saya ikut tergetar saat ada salah satu dari Panjenengan bisa menangis sesenggukan saat menyetorkan hafalan di hadapan saya. Sungguh sebuah karunia besar telah Allah berikan. Panjenengan bisa mengalami apa yang saya tidak bisa, yaitu menangis saat membaca Al Qur'an.
Beberapa dari Panjenengan sudah mempunyai murid-murid, entah itu di kantor, di kampung atau di tempat yang lain.
Ajarkan Al Qur'an sebagaimana Panjenengan telah belajar! Ajak teman, tetangga dan kerabat untuk ikut bisa merasakan nikmatnya belajar Al Qur'an! Jagalah semangat dan keikhlasan dalam mempelajari Al Qur'an.
Ternyata Al Qur'an memang mudah untuk dipelajari! Indikasinya sederhana, yaitu dari 67 peserta yang terdaftar, hanya 7 atau 8 orang saja yang masih bujang. Selainnya telah berkeluarga. Bahkan saya mencatat, minimalnya ada 5 kakek -kakek (karena telah bercucu) yang ikut aktif dalam belajar.
Artinya?
Orang yang sudah tua sekalipun masih bisa berkesempatan sama untuk mempelajari Al Qur'an. Apalagi -mohon maaf-, rata-rata Panjenengan adalah petani, buruh, tukang dan karyawan. Ternyata untuk bisa mempelajari Al Qur'an tidak disyaratkan mempunyai status terpelajar atau berpendidikan tinggi. Tidak mesti -katanya- ber-IQ tinggi. Al Qur'an telah dimudahkan oleh Allah untuk dipelajari oleh siapapun.
Barangkali kuncinya -setelah taufik dari Allah- adalah semangat dan kontinyunitas. Saya melihat kedua hal ini dari Panjenengan. Setiap hari belajar dan tidak kenal libur. Jum'at dan Ahad pun tetap berangkat.
Semangat? Pasti! Sebab Panjenengan harus menahan kantuk karena waktu belajar kita selepas Shubuh.
Semangat? Tentu! Sebab rata-rata jarak rumah Panjenengan terhitung jauh. Bahkan ada yang berjarak ± 20 km.
Baarakalloh fikum. Semoga semangat yang ada kian membara. Membakar kemalasan dan kelemahan jiwa. Allohu Akbar...!!!
Saudaramu di jalan Allah
Abu Nasim Mukhtar “iben” Rifai La Firlaz
14 Ramadhan 1437 H
Lendah, Kulonprogo
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
http://tlgrm.me/kajianislamlendah
Channel Khusus Renungan :
@renunganikhwan
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
*#renungan kita semua*
*******************************
⭕ Turut berbagi:
📖 WA Salafy Solo
📮Channel Salafy Solo
Https://tlgrm.me/salafysolo
Ramadhan 1437 H
*******************************
0 Response to "Ternyata Al Qur'an Mudah Untuk Dipelajari"
Posting Komentar