Kisah Nyata TENTANG BALAROA (2 dari 4)
💦 Berharap Temukan Jenazah Kerabat
Duka Palu, duka kita semua. Sedih. Gelisah. Membayangkan saat bencana datang. Terlebih kini, saudara-saudara kita menyambung hidup di tenda, bagi yang punya. Sungguh miris dan menyesakkan dada.
Sisa-sisa reruntuhan di Kelurahan Balaroa tampak jelas. Atap rumah menjadi puing. Tiada lagi tanda kehidupan.
Warga yang selamat, semua tinggal di posko-posko pengungsian. Beberapa warga terlihat masih mencari kerabat atau keluarganya. Karena cukup banyak yang tertimbun reruntuhan.
Jenazah yang ditemukan kebanyakan sudah membusuk. Di sini dibutuhkan relawan. Dengan tugas khusus untuk mengevakuasi mayat-mayat, agar bisa dimakamkan dengan layak. Dan agar tidak menimbulkan wabah penyakit.
⏰ Berlari di Antara Atap-atap
Seorang saksi mata mengisahkan. Ada seorang nenek bersama cucunya berumur 2 tahun. Kala guncangan gempa terjadi, tanah yang dia injak naik ke atas. Hingga dia dan cucunya melangkah di atas atap rumah.
Si nenek berlari menggendong cucu. Berlari dari satu atap rumah ke atap lainnya. Hingga akhirnya selamat dan sampai di titik yang tidak runtuh.
Sungguh, atas pertolongan Allah semata hal demikian bisa terjadi... Biidznillah..
🌏 Ikuti update informasi dan programnya melalui:
✅ Channel Telegram:
https://t.me/pedulibencana
✅ Official Website:
https://pedulibencana.com
✅ Twitter:
@lombok_peduli
@PeduliSulteng
✅ Email:
pedulibencana2018@gmail.com
✅ Contact Person:
▪+62 878-6426-2106 (Wil. Lombok)
▪+62 857-5736-6967 (Wil. Palu)
▪+62 812-2733-7626 (Wil. Palu)
▪+62 852-5973-8752 (Umum)
#pedulilombok
#pedulisulteng
0 Response to "Kisah Pilu dari Musibah Gempa di Palu Kisah Nyata"
Posting Komentar