💥🚖💥🚖
🌕🌠 Memetik pelajaran penting dari kisah perjalanan Nabi Musa dalam mencari Khidhir -'alahimas salam-.
_______________
🔊📁 Pada hakikatnya sangatlah banyak ibrah atau pelajaran-pelajaran yang dapat dipetik darinya, berbagai macam ilmu-ilmu syar'i, baik dari kaidah-kaidah dasar, cabang-cabang, adab dan akhlaq, dan perkara perkara yang sangat penting lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam goresan tinta yang singkat ini.
Namun sebagaimana yang telah dikatakan oleh pepatah arab:
📜✋ "Suatu apapun yang tidak dapat diambil semua, maka janganlah ditinggalkan semua".
✏📕 Baiklah mari kita simak sedikit faidah yang terpendam darinya;
_______________
🌿🍁 1.Tidak mengapa seorang 'alim yang memiliki keutamaan, untuk menjadi pelayan (belajar) kepada yang lebih junior darinya serta dalam rangka memenuhi kebutuhannya, tanpa harus mengharapkan upah. Bahkan ini merupakan kewibawaan seorang teman, dan menunjukkan baiknya persahabatan antara mereka. Dan diantara bukti dari perkara diatas khidmat seorang pemuda dalam membawa (perbekalan) makan siang mereka, dan juga pemilik kapal yang telah membawa naik Nabi Musa dan Khidhir, melainkan semua itu tanpa mengambil upah sedikitpun atas perbuatannya, dikarenakan telah diketahui akan kesalehan Nabi Khidir -'alahis salam- wallahu alam.
١- أَنَّهُ لَا بَأْسَ عَلَى الْعَالِمِ وَالْفَاضِلِ أَنْ يَخْدُمَهُ الْمَفْضُولُ وَيَقْضِيَ لَهُ حَاجَةً وَلَا يَكُونُ هَذَا مِنْ أَخْذِ الْعِوَضِ عَلَى تَعْلِيمِ الْعِلْمِ وَالْآدَابِ بَلْ مِنْ مَرُوءَاتِ الْأَصْحَابِ وَحُسْنِ الْعِشْرَةِ وَدَلِيلُهُ مِنْ هَذِهِ الْقِصَّةِ حَمْلُ فَتَاهُ غَدَاءَهُمَا وَحَمْلُ أَصْحَابِ السَّفِينَةِ موسى والخضر
بِغَيْرِ أُجْرَةٍ لِمَعْرِفَتِهِمُ الْخَضِرَ بِالصَّلَاحِ وَاللَّهُ أَعْلَمُ
🌸🌷 2. Anjuran untuk memiliki sifat terpuji yakni tawadhu' {merendah diri} baik dalam ilmunya maupun dalam perkara yang lain. Dan tidak diperbolehkan untuk mengaku yang paling tinggi ilmunya dihadapan manusia. Apabila ditanya sesuatu tentang orang yang paling berilmu, hendaknya ia mengatakan: Wallahu a'lam.
٢- وَمِنْهَا الْحَثُّ عَلَى التَّوَاضُعِ فِي عِلْمِهِ وَغَيْرِهِ وَأَنَّهُ لَا يَدَّعِي أَنَّهُ أَعْلَمُ النَّاسِ وَأَنَّهُ إِذَا سُئِلَ عَنْ أَعْلَمِ النَّاسِ يَقُولُ اللَّهُ أَعْلَمُ
⭐🍃 3. Penjelasan pokok agung diantara pokok-pokok Islam, yaitu wajibnya seseorang untuk tunduk terhadap syariat ini, meskipun sebagian hikmahnya tidak akan digapai oleh akal, tidak mudah dipahami oleh sebahagian manusia, bahkan seluruh manusia. Seperti halnya qadr (takdir). Sisi pendalilannya terletak pada membunuh seorang anak dan melobangi sebuah kapal. Peristiwa keduanya merupakan kemungkaran yang nyata, tapi pada hakikatnya perkara tersebut merupakan kebenaran. Mengandung hikmah yang cukup banyak, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya, jikalau seandainya Allah -ta'ala- mengajarkan mereka ilmunya niscaya akan mengetahui. Oleh sebab itu Nabi Khidhr -'alahis salam- mengatakan perkara diatas bukanlah murni dariku melainkan itu semua wahyu dari Allah -ta'ala.
٣- وَمِنْهَا بَيَانُ أَصْلٍ عَظِيمٍ مِنْ أُصُولِ الْإِسْلَامِ وَهُوَ وُجُوبُ التَّسْلِيمِ لِكُلِّ مَا جَاءَ بِهِ الشَّرْعُ وَإِنْ كَانَ بَعْضُهُ لَا تَظْهَرُ حِكْمَتُهُ لِلْعُقُولِ وَلَا يَفْهَمُهُ أَكْثَرُ النَّاسِ وَقَدْ لَا يَفْهَمُونَهُ كُلُّهُمْ كَالْقَدَرِ مَوْضِعُ الدَّلَالَةِ قَتْلُ الْغُلَامِ وَخَرْقُ السَّفِينَةِ فَإِنَّ صُورَتَهُمَا صُورَةُ الْمُنْكَرِ وَكَانَ صَحِيحًا فِي نَفْسِ الْأَمْرِ لَهُ حِكَمٌ بَيِّنَةٌ لَكِنَّهَا لَا تَظْهَرُ لِلْخَلْقِ فَإِذَا أَعْلَمَهُمُ اللَّهُ تَعَالَى بِهَا عَلِمُوهَا وَلِهَذَا قَالَ وَمَا فعلته عن امري يَعْنِي بَلْ بِأَمْرِ اللَّهِ تَعَالَى
🌼 Wallahu a'lam bish shawab.
•••••••••••••••
📋📃 Referensi: al-Minhaj Syarah Shahih Muslim Ibnil Hajjaj hlm. 142-143 cet. Daar al-Ma'rifah.
✒ Muhibbukum fillah: Abu Hatim Salman al-Jagiri pada
16 Jumadil Ula 1436 H; bertepatan dengan 7 Maret 2015 M.
---------------------------------
🌎 WhatsApp Riyadhul Jannah.
---------------------------------
🌀🌈🌀🌈🌀🌈🌀🌈🌀🌈
0 Response to "Memetik pelajaran penting dari kisah perjalanan Nabi Musa dalam mencari Khidhir alahimas salam"
Posting Komentar