Ramadhan Mubarak
🚫⚠️ Ramadhan Bukanlah Momen untuk “Beristirahat” dari Maksiat
✍ Sebagian orang menjadikan bulan Ramadhan ini sebagai momen untuk “beristirahat” dari berbagai maksiat yang biasa dia lakukan di luar bulan Ramadhan. Namun, ternyata di benaknya masih ada niatan untuk mengulangi lagi kebiasaan jelek tersebut selepas Ramadhan. Bagaimana orang yang seperti ini keadaannya?
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjelaskan, “Orang yang meninggalkan maksiat pada bulan Ramadhan, dan di antara niatnya adalah akan mengulanginya lagi pada selain bulan Ramadhan, maka dia termasuk orang yang terus-menerus (berbuat maksiat itu) juga.” (Majmu’ Fatawa)
Yang demikian itu disebabkan karena di antara syarat taubat adalah meninggalkan perbuatan maksiat dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi. Sehingga apabila seseorang telah meninggalkan suatu perbuatan maksiat, namun masih ada padanya keinginan dan tekad untuk mengulanginya lagi, maka dia belum dikatakan orang yang jujur dan sungguh-sungguh dalam taubatnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan beberapa sifat orang yang bertakwa dalam surat Ali ‘Imran ayat 133-136, di antaranya adalah:
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (Ali ‘Imran: 135).
Sehingga tidak sepantasnya bagi seorang muslim untuk “meliburkan diri” dari kemaksiatan pada bulan Ramadhan, sementara di hatinya masih ada keinginan untuk mengulanginya lagi pasca bulan suci tersebut. Ramadhan bukan momen untuk “beristirahat” dari maksiat, akan tetapi bersegeralah untuk bertaubat dan hentikan segala bentuk kemaksiatan mulai saat ini dan seterusnya serta bertekad untuk tidak mengulangi lagi.
🔼 ✍ Dikutip dari http://buletin-alilmu.net/2011/07/31/meraih-keutamaan-ramadhan-dengan-banyak-beramal-shalih/
〰〰〰〰〰〰〰
📚🔰Salafy Kendari || http://bit.ly/salafy-kendari
*******************************
⭕ Turut berbagi:
📖 WA Salafy Solo
📮Channel Salafy Solo
Https://tlgrm.me/salafysolo
Ramadhan 1437 H
*******************************
0 Response to "Ramadhan Bukanlah Momen untuk Beristirahat dari Maksiat"
Posting Komentar